Anda di halaman 1dari 49

Presentasi Kasus

Preeklampsia Berat
Disusun Oleh : Auliya Sauma
Pembimbing : dr. Linda Lestari, SpOG
Identitas Pasien
 Nama : Ny. E

 Jenis kelamin : Perempuan

 Usia : 24 tahun

 Alamat : jalan mini 1 RT 03/03

 Pekerjaan : Ibu rumah tangga

 Status perkawinan : Kawin

 Tanggal masuk : 12/02/19

 Tanggal pemeriksaan : 12/02/19


Anamnesis
Keluhan utama : Perut terasa kencang
Keluhan tambahan : sakit kepala, mual dan
kaki terasa bengkak
Riwayat penyakit sekarang
Pasien datang dengan keluhan
perut terasa kencang yang
dirasakan baru saja pada pukul
12.00.

. Pasien mengaku hamil anak


Direncanakan untuk dilakukan
pertama,usia kehamilan 35
Sectio pada tanggal 12/02/19.
minggu. Riw. Keguguran (-)

Pasien juga mengeluh sakit


Pasien dilakukan pemeriksaan kepala, mual, dan kaki terasa
urin lengkap dan hasilnya bengkak yang dirasakan
menunjukan protein urin +++. semenjak kehamilan memasuki
umur 8 bulan.

Pasien dirujuk ke RS Polri


karena tekanan darah pasien
tinggi yaitu 160/100mmHg. Riw.
Hipertensi sebelum hamil (-)
Riwayat Penyakit Dahulu :

 Pasien menyangkal adanya riwayat penyakit Hipertensi,


DM, asma, maupun jantung.

Riwayat Penyakit Keluarga :

 Pasien mempunyai riwayat penyakit keluarga Hipertensi.


DM, asma, maupun jantung disangkal.
Riwayat Menstruasi

 Menarche : 12 tahun

 Siklus menstruasi : 28-30 hari

 Lama menstruasi : 6-8 hari

 Darah haid : ± 70 cc (3-4x kali ganti pembalut)

 Dismenorea : (-)

 Perdarahan di luar siklus: disangkal


Riwayat Perkawinan

 Menikah 1 kali, dengan usia pernikahan 23 tahun

Riwayat Fertilitas

 Riwayat fertilitas dinilai baik

Riwayat Obstetrik

 Pasien hamil anak pertama


Riwayat Penyakit Dahulu

 Riwayat penyakit jantung : disangkal

 Riwayat diabetes mellitus : disangkal

 Riwayat asma : disangkal

 Riwayat alergi obat : disangkal

 Riwayat alergi makanan : disangkal

Penyakit dan Operasi yang Pernah Dialami

 Tidak pernah

Riwayat Kontrasepsi

 Tidak ada riwayat pemaikaian kontrasepsi


Pemeriksaan Fisik
Dilakukan pemeriksaan fisik pada 15-02-2019, pukul 19.30

 KU : Sakit sedang

 Kesadaran : Kompos mentis

Vital Sign :

 TD : 140/100 mmHg

 Nadi : 98x/ menit

 RR : 20x/ menit

 Suhu : 37,70C

 TB/BB : 155 cm / 65 kg

 Gizi : Kesan normoweight

 Kepala : Bentuk mesocephal

 Mata : Konjungtiva pucat (+/+), sklera ikterik (-/-)

 Leher : Tidak ada pembesaran limfonodi, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, JVP tidak meningkat
Jantung

 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat

 Palpasi : Ictus cordis tidak kuat angkat

 Perkusi : Batas jantung kesan tidak melebar

 Auskultasi : Bunyi jantung I-II intensitas normal, reguler, bising(-)

Paru-paru

 Inspeksi : Retraksi dada (-), pengembangan dinding dada kanan = dada kiri, simetris kanan dan
kiri

 Palpasi : Fremitus taktil kanan = kiri

 Perkusi : Sonor/sonor

 Auskultasi : Suara dasar vesikuler (+/+), suara tambahan (-/-)


Abdomen

 Hati : Tidak teraba

 Lien : Tidak teraba


STATUS OBSTETRI

Inspeksi

 Kepala : Mesocephal

 Mata : Conjungtiva anemis (+/+) sclera ikterik (-/-)

 Thorax : Glandula mammae hipertrofi (-), aerola mammae hiperpigmentasi

 Abdomen :Dinding perut sejajar dinding dada, tidak nampak adanya penonjolan, sikatrik (-)

 Palpasi : Supel, nyeri tekan (-)

 Auskultasi : Bising usus (+) normal reguler

 Perkusi : Timpani (+), pekak alih (-), pekak sisi (-)

 Genitalia eksterna: V/U tidak ada kelainan, dinding vagina dbn, darah (-)
Hasil Follow Up
12/02/19 15.00 (IGD)

S/ pusing + mual+

O/

 TD : 160/100mmHg CA: +/+

 N : 91X/menit SI : -/-

 Suhu: 36,5 HB: 9,5

 RR : 20x/menit protein urin: +++


STATUS OBSTETRI

 TFU : 36cm

 DJJ : 142x/menit

A/ G1P0A0 hamil 35minggu dengan PEB,gemelli dan anemia

P/ IVFD RL 20tpm

 nifedipine 10mg

 Mgso4 40% (10cc)

 CITO SC pada pukul 17.30 dengan dr. Fredico, SpOG


*Tanggal 12-15 dirawat di ICU*

Hasil Follow Up pada saat di ruangan (cempaka 2)

15/02/19 15.00

S/ nyeri luka operasi +, perdarahan -, ASI +, BAB -, BAK +

O/ TD: 150/100mmHg TFU: 2 jari dibawah umbilikus

 Nadi : 90X/menit

 Suhu : 36,5

 RR :20x/menit

A/ Nifas hari ke-3, P2A0 post SC a.i PEB +gemelli+anemia

Bayi lahir pd tanggal 12/02/19 pukul 18.30: perempuan, BB: 1. 2400gram as: 8/9 & 2. 2150gram as: 8/9
P/ infus NACL 0,9% 7tpm

 D/C +

 Inj. Flumucil 3x1

 Inj. Dexametason 2x10mg

 Inj. Ketorolac 3x30mg

 Inj. Ca glukonas 1x1

 Nifedipin 3x10mg

 Amiclav 3x625mg

 Pronalges supp 3x1

 Cairan yg diberikan : 1500cc (infus 1000cc dan air minum 500cc)


Pemeriksaan Lab
Resume
Subyektif

Pasien datang dengan keluhan perut terasa kencang yang


dirasakan baru saja pada pukul 12.00. Pasien mengaku hamil anak
pertama,usia kehamilan 8 bulan (35 minggu) dan rutin kontrol keadaan
kehamilannya. HPHT pasien yaitu 26/05/19. Pasien tidak mempunyai
riwayat keguguran sebelumnya. Pasien juga mengeluh sakit kepala, mual,
dan kaki terasa bengkak yang dirasakan semenjak kehamilan memasuki
umur 8 bulan. Pada saat dilakukan pemeriksaan tanda tanda vital,
tekanan darah pasien tinggi yaitu 160/100mmHg. Pasien tidak
mempunyai riwayat tekanan darah tinggi sebelum hamil, Pasien
dilakukan pemeriksaan urin lengkap dan hasilnya menunjukan protein
urin +++. Pasien pada akhirnya direncanakan untuk dilakukan Sectio
pada tanggal 12/02/19.
DIAGNOSIS

Diagnosis Klinis :

G1P0A0 dengan preeklamsi berat

DIAGNOSA BANDING

Superimposed preeklamsia pada hipertensi kronis

PENATALAKSANAAN

 IVFD RL 20tpm

 Nifedipine 10mg

 Mgso4 40%
Saran pemeriksaan

 Rontgen thorax

 EKG

PROGNOSIS

 Quo ad Vitam : ad bonam

 Quo ad functionam : ad bonam

 Quo ad sanationam : ad bonam


Tinjauan Pustaka
2.1 Hipertensi pada kehamilan

2.1.1 Definisi

Hipertensi pada kehamilan adalah hipertensi yang


terjadi saat kehamilan berlangsung dan biasanya pada bulan
terakhir kehamilan atau lebih setelah 20 minggu usia
kehamilan pada wanita yang sebelumnya normotensif, tekanan
darah mencapai nilai 140/90 mmHg, atau kenaikan tekanan
sistolik 30 mmHg dan tekanan diastolik 15 mmHg di atas nilai
normal (Junaidi, 2010).
2.1.2 Klasifikasi

1. Hipertensi kronik : adalah hipertensi yang timbul sebelum umur kehamilan 20 minggu
atau hipertensi yang pertama kali didiagnosis setelah umur kehamilan 20 minggu dan
hipertensi menetap sampai 12 minggu pasca persalinan.

2. Preeklamsia: adalah hipertensi yang timbul setelah 20 minggu kehamilan disertai dengan
proteinuria.

3. Eklamsia : adalah preeklamsia yang disertai dengan kejang-kejang dan atau koma.

4. Hipertensi kronik dengan superimposed preeklamsia : adalah hipertensi kronik disertai tanda-
tanda preeklamsia atau hipertensi kronik disertai proteinuria.

5. Hipertensi gestasional : adalah hipertensi yang timbul pada kehamilan tanpa disertai
proteinuria dan hipertensi menghilang setelah 3 bulan pascapersalinan atau kehamilan
dengan tanda-tanda preeklamsia tetapi tanpa proteinuria.
2.1.3 Faktor Resiko

1. Primigravida, primipaternitas.

2. Hiperplasentosis, misalnya: mola hidatidosa, kehamilan multiple,


diabetes mellitus, hidrops fetalis, bayi besar.

3. Umur yang ekstrim.

4. Riwayat keluarga pernah preeklamsia

5. Penyakit-penyakit ginjal dan hipertensi yang sudah ada sebelum hamil.

6. Obesitas.
Preeklampsia Berat
Definisi

Preeklampsia dengan tekanan darah sistolik ≥ 160


mmHg dan tekanan darah diastolik ≥ 110 mmHg disertai
proteinuria lebih 5 g/24 jam disebut sebagai preeklampsia
berat. Beberapa tanda dan gejala dari preeklampsia berat
antara lain nyeri epigastrium, sakit kepala dan gangguan
penglihatan akibat edema serebral.
Patofisiologi
1. Teori Kelainan Vaskularisasi

 Pada kehamilan normal: invasi trofoblast ke lapisan otot a.


spiralis -> vasodilatasi.

 Pada preeklampsi: tidak terjadi invasi trofoblast ke lapisan


otot a.spiralis-> vasokonstriksi-> aliran uretroplasenta
menurun-> iskemia janin.
2. Teori iskemia plasenta, radikal bebas, dan disfungsi endotel

 Iskemia plasenta-> menghasilkan oksidan-> hidroksil-> mengubah


asam lemak tidak jenuh menjadi peroksida lemak-> disfungsi
endotel.

 Disfungsi endotel menyebabkan:


 Gangguan metabolisme protaglandin (PGE tugasnya menurunkan
prostasiklin dimana merupakan vasodilatasi kuat)
 agregrasi trombosit
 Perubahan sel endotel glomerolus
 Peningkatan permeabilitas kapiler
3. Teori intoleransi imunologik

 Pada kehamilan normal: adanya HLA-G (human


leucosyte antigen protein G) yang penting dalam
memodulasi respons imun -> sehingga ibu tidak menolak
hasil konsepsi dan melindungi trofoblast janin dari lisis
oleh sel Natural Killer (sel NK).

 Pada preeklampsia: produksi HLA-G menurun->


menghambat invasi trofoblast.
4. Teori kardiovaksularisasi genetik

5. Teori defisiensi gizi

6. Teori inflamasi
Diagnosis
 Tekanan darah sistolik >160mmHg dan tekanan diastolik
>110mmHg.
 Proteinuria lebih 5g/24jam atau 4+ dalam pemeriksaan
kualitatif.
 Oliguria, yaitu produksi urin kurang dari 500 cc/24jam.
 Kenaikan kreatinin plasma
 Gangguan visus dan serebral : penurunan kesadaran, nyeri
kepala, skotomata, dan pandangan kabur.
 Nyeri epigastrium atau nyeri pada kuadran atas abdomen
 Edema paru-paru dan sianosis
 Hemolisis mikroangiopati
 Trombositopenia berat : <100.000 sel/mm3 atau
penurunan trombosit dengan cepat
 Gangguan fungsi hepar
 Pertumbuhan janin intrauterine yang terhambat
 Sindrom HELLP.
Nyeri kepala
hebat

Gangguan visus
Dengan
impending
Preeklampsia eklampsia
Muntah-muntah
Berat Tanpa
impending
eklampsia Nyeri
epigastrium
- Tirah baring
Non-medikal - Minyak ikan
- Antioksidan

Kalsium 1500-
Pencegahan
2000mg/hari

Zinc 200mg/hari
Medikal Magnesium 365
mg/hari

Aspirin dosis rendah


(< 100 mg/hari)
Tatalaksana
Monitoring
cairan

Sikap terhadap
Antikejang
penyakitnya

Antihipertensi
Tatalaksana

Manajemen
aktif
Sikap terhadap
kehamilannya
Manajemen
konservatif
Sikap Terhadap Penyakitnya

a. 5% ringel-dextrose
(<125 cc/jam)

Input
b. Infus dextrose 5%
yang tiap 1 liternya
diselingi RL (60-
1. Monitoring cairan 125cc/jam) 500cc.

Pemasangan folley
cateter (oliguria bila
Output
urin <30cc/2-3jam
atau <500cc/24jam)
2. Pemberian obat antikejang
MgSO4 : Bekerja dengan menurunkan kadar asetilkolin
dengan menghambat transmisi neuromuskular.
Cara Pemberian :
 Loading dose/initial dose : 4 gram, IV (40% dalam 10cc),
selama 15 menit.
 Maintenance dose : infus 6 gram dalam RL/6 jam atau 4-
5 gram I.M selanjutnya 4 gram IM tiap 4-6 jam
Syarat Pemberian :

 Tersedia antidotum : kalsium glukonas 10% = 1 gram (10% dalam


10cc) IV, selama 3 menit.

 Refleks patella + kuat

 RR> 16x/menit

Dihentikan Bila :

 Intoksikasi

 > 24 jam pasca persalinan atau > 24 jam kejang berakhir


3. Antihipertensi

 Antihipertensi lini pertama

a.) Nifedipin : 10-2-mg/ oral, diulang 30 menit, max 120mg dalam 24 jam ->
sediaan hanya oral. Penggunaan sublingual memberikan efek vasodilatasi kuat.

 Antihipertensi lini kedua

a.) Sodium Nitroprusside : 0,25 mg IV/kg/menit

b.) Diazokside : 30-6-mg IV / 5menit

*obat injeksi : klonidin (catapres) -> 1 amp dalam 10cc larutan garam faali.
4. Glukokortikoid : pematangan paru pada usia 32-34
minggu, diberikan 2x24 jam.
Sikap Terhadap
Kehamilannya
1. Manajemen Aktif-> kehamilan diakhiri Kehamilan > 37
minggu

+gejala impending
eklampsia

Gagal terapi
Ibu
konservatif

Solutio plasenta

Ketuban
Indikasi

pecah/perdarahan

Fetal distress

IUGR
Janin
NST non reaktif
LAB: Hellps
Syndrome
Oligohidramnion
2. Manajemen konservatif

 Preterm <37 minggu tanpa impending eklampsia

 Loading dose MgSO4 IV

 Dihentikan/dipulangkan bila sudah mencapai tanda-tanda


preeklampsia ringan atau setelah 24 jam.
Komplikasi
Solutio plasenta

Hipofibrinogenemia

Hemolisis

Perdarahan otak

Kelainan mata
Daftar Pustaka
Anggita N (2014). Prevalensi Preeklampsia Berat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Tahun 2011 dan
Hubungannya dengan Status Paritas, Skripsi, Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia,
Jakarta.

Angsar MD (2013). Hipertensi dalam kehamilan. Dalam : Sarwono Prawirohardjo. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, pp: 530 – 559.

Afridasari, Saimin, dan Sulastrianah (2015). Analisis faktor risiko kejadian preeklampsia. Kendari: Pendidikan
Dokter & Fakultas Farmasi UHO.

Badan Pusat Statistik (2013). Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2012. Jakarta: BPS.

Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, John C, Hauth, et al (2013). Obstetri Williams. Edisi 23. Alih Bahasa oleh
Brahm U. Pendit, dkk. Jakarta: EGC, pp: 740 – 794.

Damanik SM (2008). Dalam : Kosim MS, dkk. Buku ajar neonatologi. Jakarta: IDAI, pp: 12-13.

Departemen Kesehatan RI-UKL-Perinatologi IDAI-NNH-JHPIEGO (2001). Buku panduan managemen masalah


bayi berat lahir untuk dokter perawat bidan di Rumah Sakit. Kosim MS,Surjono A. Jakarta .

Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2015). Profil kesehatan indonesia 2014. Jakarta: Depkes RI.

Denantika, Serudji, dan Revilla (2015). Hubungan status gravida dan usia ibu terhadap kejadian preeklampsia di
RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun 2012-2013. Padang : Jurnal Kesehatan Andalas 2015; 4(1), pp:212-217.

Anda mungkin juga menyukai