Anda di halaman 1dari 21

Obat Antilmintik

Kelompok 3

1. Bernica Ifada
2. Irma Lona Sintia
3. Indah Helmalia Putri
4. Muhamad Fadhan Jonaf
5. Namira Syabadilla
6. Nurul Qamaria
7. Fitri Aulia
8. Weri Widianto
9. Yuliza Novita
Pengertian

Antelmintik atau obat cacing adalah obat yang digunakan untuk


memberantas atau mengurangi cacing dalam lumen usus atau jaringan
tubuh. Sebagian besar obat cacing efektif terhadap satu macam kelompok
cacing, sehingga diperlukan diagnosis yang tepat sebelum menggunakan
obat tertentu. Diagnosis dilakukan dengan menemukan cacing, telur cacing
dan larva dalam tinja, urin, sputum, darah atau jaringan lain penderita.
Sebagian besar obat cacing diberikan secara oral yaitu pada saat makan
atau sesudah makan dan beberapa obat cacing perlu diberikan bersama
pencahar.
Mekanisme

Mekanisme kerja obat cacing yaitu dengan menghambat proses


penerusan impuls neuromuskuler sehingga cacing dilumpuhkan.
Mekanisme lainnya dengan menghambat masuknya glukosa dan
mempercepat penggunaan (glikogen) pada cacing.
Macam-Macam Penyakit Cacing

Di negara berkembang seperti Indonesia, penyakit cacing


merupakan penyakit rakyat umum. Infeksinya pun dapat terjadi secara
simultan oleh beberapa cacing sekaligus. Infeksi cacing umumnya terjadi
melalui mulut, kadang langsung melalui luka di kulit (cacing tambang, dan
benang) atau lewat telur (kista) atau larva cacing, yang ada dimana-
dimana di atas tanah. Infeksi yang disebabkan oleh cacing kelas nematode
usus khususnya yang penularan melalui tanah, diantaranya Ascaris
lumbricoides, Trichuristrichiura, dan cacing tambang (Ancylostoma
duodenale dan Necator americanus) dan Strongyloides stercorali.
Cacing gelang (Ascaris lumbricoides)

Termasuk cacing bulat yang dapat mencapai ukuran cukup besar dan
cukup berbahaya karena dapat keluar dari usus, menjalar ke organ-organ lain
bila tidak diobat dengan tepat. Obat pilihan yang paling efectif adalah
levamisol.

Gejala :
a. Perut terlihat buncit.
b. Nafsu makan berkurang.
c. Tinja kadang-kadang nampak cair dan berlendir atau berdarah.
d. Penderita selalu dalam keadaan lesu tidak bergairah.
e. Kadangkala cacing tampak keluar dalam tinja.

Pencegahan :
a. Jagalah kebersihan.
b. Cucilah tangan sebelum memegang makanan dan makan.
c. Lindungi makanan dari lalat.
d. Jangan membuang tinja di sembarang tempat.
Cacing cambuk (Trichuris trichiura)
Adalah cacing dewasa yang tinggal di usus bagian bawah dan
melepaskan telurnya ke luar tubuh manusia bersama kotoran. Telur yang
tertelan selanjutnya akan menetas di dalam usus halus dan hidup sampai dewasa
disana.
Penyebab :
a. Fasilitas pembuangan kotoran tidak memenuhi syarat.
b. Menaruh jari kotor di mulut sewaktu bekerja di tanah.
c. Memakan makanan kotor.

Gejala :
a. Perasaan mual dan muntah-muntah.
b. Terjadi sembelit dan perut kembung.
c. Demam ringan dan sakit kepala.
d. Nyeri yang mirip dengan radang umbai-umbai usus buntu.
e. Mencret dan keluar sedikit.

Pencegahan :
a. Lakukan pembuangan tinja secara teratur.
b. Pakailah sepatu pada waktu bekerja.
Cacing pita

Merupakan cacing pipih beruas-ruas, yang penularannya lewat daging


yang mengandung telur cacing pita karena kurang lama dimasak.Taenia
saginata terdapat dalam daging sapi, Taenia solium terdapat dalam daging
babi, Taenia lata terdapat dalam daging ikan.
Penyebab :
Mengonsumsi daging dan ikan yang mengandung cacing ini, dan dimasak
kurang sempurna.

Gejala :
Penderita mengeluh karena merasa nyeri seperti lapar yang tajam dan
menusuk-nusuk, tetapi cepat sekali hilang sesudah makan.

Pencegahan :
a. Semua daging dan ikan harus dimasak dengan sempurna.
b. Melindungi makanan terhadap kotoran manusia atau tikus.
Cacing tambang (Ankylostoma duodenale
dan Necator americanus)

Adalah dua macam cacing tambang yang menginfeksi manusia,


penularannya melalui Larva yang masuk ke dalam kulit kaki yang terluka cacing
tambang hidup pada usus halus bagian atas dan menghisap darah pada tempat
dia menempelkan dirinya di mukosa usus.
Penyebab :
a. Sering berjangkit terutama pada tanah yang gembur dan berpasir.
b. Tidak adanya fasilitas tempat buang air yang memadai.

Gejala :
a. Penderita kelihatan pucat dan lemah.
b. Perasaan pusing, telinga mendengung, sakit kepala, dan cepat lelah.
c. Rambut kering, air muka suram, dan lesu.
d. Perasaan mual dan muntah-muntah.

Pencegahan :
a. Sediakan fasilitas tempat pembuangan air besar yang sempurna.
b. Jangan menggunakan kotoran manusia sebagai pupuk.
c. Pakai sepatu bila bekerja dikebun.
Filiarisis (Kaki Gajah)

Filariasis (penyakit kaki gajah) atau juga dikenal dengan


elephantiasis adalah penyakit menular dan menahun yang disebabkan
oleh infeksi cacing filaria yang ditularkan melalui gigitan berbagai spesies
nyamuk. Filariasis merupakan jenis penyakit reemerging desease, yaitu
penyakit yang dulunya sempat ada, kemudian tidak ada dan sekarang
muncul kembali.
Penggolongan Obat
Antelmintik

MEBENDAZOL
Komposisi :
1. Tiap tablet mengandung Mebendazol 100 mg
2. Tiap 5 ml sirup mengandung Mebendazol 100mg
Cara kerja obat :
1. Melalui perintangan pemasukan karbohidrat dan mempercepat
penggunaangula pada cacing.
2. Menyebabkan kerusakan struktur subseluler dan menghambat sekresi
asetikolin esterase
3. Absorpsinya di usus kecil, kurang dari 1 %, efek sampingnya terhadap
gangguan usus-lambung jarang terjadi.
Indikasi:
Mebendazole obat pilihan untuk enterobius vermicularis (cacing kremi)
pada anak sebagai dosis tunggal; jika infeksi ulangan sangat mungkin terjadi
maka dosis kedua dapat diberikan setelah 2 minggu.
Mebendazol juga digunakan untuk pengobatan penyakit kecacingan seperti di
bawah ini:
a. Ascariasis (penyakit cacing gelang)
b. Trichuriasis (penyakit cacing cambuk)
c. Ancylostomiasis (penyakit cacing tambang)
d. Necatoriasis (penyakit cacing tambang)
e. Infeksi cacing campuran

Kontraindikasi :Tidak boleh diberikan pada anak-anak usia balita dan wanita
hamil.
Dosis:
a. Ascariasis:100 mg, 2 kali sehari selama 3 hari
b. Trichuriasis:100 mg, 2 kali sehari selama 3 hari
c. Enterobiasis:100 mg dalam dosis tunggal
d. Ancylostomiasis/Necatoriasis:100 mg, 2 kali sehari selama 3 hari
e. Infeksi campuran:100 mg, 2 kali sehari selama 3 hari atau 500 mg dalam dosis
tunggal untuk semua jenis infeksi.
Penggolongan Obat
Antelmintik

TIABENDAZOL
Anthementik derivat benzimidazol berspektrum lebar dan efektif untuk
mengobati infestasi berbagai nematode pada manusia.
Efek anthemintik: mempunyai daya anthemintik yang luas, efektifitasnya tinggi
terhadap strongiloidiasis, askariasis, oksiuriasis dan larva migrans kulit.
Farmakokinetik: cepat diserap melalui usus dan kadar puncak obat ini dalam
darah dicapai dalam waktu 1-2 jam.
Cara Kerja :
a. Kerjanya menghambat enzim fumarat reduktase cacing dan enzim asetil kolin
esterase cacing cacing mati.
b. Absorpsi lewat usus, 90% obat diekskresi bersama urine.
Efek samping: anoreksia, mual, muntah dan pusing. Dalam frekuensi rendah
juga terjadi diare, nyeri epigastrium, sakit kepala, pusing, lelah, gatal dan kantuk.
Indikasi: merupakan obat terpilih untuk S.stercolaris dan cutraneous dan larva
migrans. Obat ini sebaiknya tidak digunakan lagi untuk mengobati askaris,
trikuris, cacing tambang dan cacing kremi bila obat lain lebih aman sudah ada.
Dosis: Pada cacing benang dan cambuk 2 kali sehari 0,5 g, anak-anak: 50mg/kg
bobot badan sehari.
Penggolongan Obat
Antelmintik
ALBENDAZOL
Obat cacing derovat benzimidazol berspektrum lebar yang dapat diberikan per
oral. Dosis tunggal efektif untuk cacing kremi, cacing trikuris, cacing S.strercoralis,
dan cacing tambang.
Farmakokinetik: pada pemberian oral obat ini diserap secara tidak teratur
oleh usus. Obat ini cepat dimetabolisme. Kadar puncak metabolit aktif plasma
dicapai dalam 3 jam.
Farmakodinamik: bekerja dengan cara berikatan dengan beta tubulin parasit
sehingga menghambat polimerase mikrotubulus.
Indikasi: untuk infeksi cacing kremi, cacing tambang, cacing askatis atau cacing
trikuris.
Efek samping: untuk pengggunaan 1-3 hari aman. Berupa nyeri ulu hati, diare,
sakit kepala, mual, lemah, pusing, insomnia, frekuensinya sebanyak 6%.
Kontraindikasi: anak umur kurang dari 2 tahun, wanita hamil dan sirosis hati.
Dosis :Albendazole memiliki efek terapetik yang sama dengan mebendazole,
yang memiliki dosis tunggal 400mg oral untuk orang dewasa dan anak-anak
lebih dari 2 tahun.
Penggolongan Obat
Antelmintik

PIPERAZIN
Pengalaman klinik menunjukkan bahwa piperazin efektif sekali terhadap A.lumbricoides dan
E. vermicularis.
Efek anthelmintic: cacing biasanya keluar 1-3 hari setelah pengobatan dan tidak perlu
pencahar untuk itu, bekerja sebagai agonis GABA pada otot cacing dengan mengganggu
permeabilitas membran sel terhadap ion-ion menyebabkan hiperpolarisasi.
Farmakokinetik: penyerapan piperazin melalui saluran cerna baik. Kadar puncak plasma
dicapai dalam 2-4 jam, ekskresi melalui urin selama 2-6 jam diekskresi utuh.
Efek samping dan kontraindikasi: memiliki batas keamanan yang lebar. Pada dosis
terapi umumnya tidak menyebabkan efek samping kecuali kadang-kadang mual, muntah,
diare, nyeri perut, sakit kepala, pusing dan alergi. Pada pasien malnutrisi dan anemia perlu
pengawasan ekstra dan wanita hamil kalau hanya benar-benar perlu.
Sediaan dan posologi: bentuk sirop 1 g/5 ml. dosis dewasa 3,5 g sekali sehari. Dosis anak 75
mg/kgBB. Obat diberikan 2 hari berturu-turut.
Penggolongan Obat
Antelmintik

DIETILKARBAMAZIN
Merupakan obat pilihan pertama untuk filariasis, dipasarkan sebagai garam
sitrat berbentuk kristal tidak berwarna rasanya tidak enak dan mudah larut
dalam air.
Efek anthelmintic: menyebabkan hilangnya mikrofilaria W.bancrofti,
B.malayi dan Loa
Farmakokinetik: cepat daibsorpsi dari usus dan didistribusikan keseluruh
cairan tubuh.
Efek samping: relatif aman pada dosis terapi. Efek samping seperti pusing,
malaise, nyeri sendi, anareksia, dan muntah hilang bila pengobatan dihentikan.
Sediaan dan posology: bentuk tablet 50 mg.
Penggolongan Obat
Antelmintik

PRAZIKUANTEL
Merupakan derivate pirazinoisokuinolon. Obat ini merupakan anthelmintik
berspektrum lebar dan efektif pada cestoda dan trematoda pada hewan dan
manusia.
Efek anthelmintic: diambil secara cepat dam reversible oleh cacing tetapi tidak
dimetabolisme.
Farmakokinetik: pada pemberian oral absorpsinya baik. Kadar maksimal
dalam drah tercapai dalam waktu 1-3 jam. Metabolisme obat berlangsung cepat
dihati.
Efek samping: timbul dalam beberapa jam setelah pemberian obat, yang paling
sering adalah sakit kepala, pusing, mengantuk dan lelah. Yang lainnya adalah
mual, muntah, nyeri perut.
Kontraindikasi: sebaiknya tidak diberikan pada wanita hamil dan menyusui,
demikian pula pekerja yang memerlukan koordiansi fisik dan kewaspadaan dan
pasien gangguan fungsi hati.
Posologi: dosis dewasa dan anak diatas umur 4 tahun. Untuk investasi
S.haematobium dan S.mansoni diberikan dosis tunggal 40 mg/kgBB.
Penggolongan Obat
Antelmintik

LEVAMISOL
Dahulu levamisol digunakan untuk cacing ascaris, trichostrongyius, dan A. duodenale. Kini
diguanakan sebagai imunostimulan pada manusia, sebagai terapi ajuvan penyakit imunologik
termasuk keganasan. Dalam hal ini nampakanya levamisol bekerja dengan memperbaiki
mekanisme pertahanan seluler dan memacu pematangan limfosit T.
IVERMEKTIN
Obat ini sekarang digunakan untuk pengobatan masal dan individual terhadap onchocerciasis
dan strongyloidiasis.
Farmakokinetik: dihasilkan lewat proses fermentasi dari Streptomyces avermitilis. Pemberian
per oral pada manusia diabsorpsi baik dan memiliki waktu paruh 10-12 jam.
Farmakodinamik: memperkuat peranan GABA pada proses transmisi disaraf tepi, sehingga
cacingan mati pada keadaan paralisis.
Indikasi: digunakan pada onkoserkiasis. Dosis tunggal sebesar 150 mikrogram/kgBB.
Efek samping: pada dosis tunggal 50-200 mikrogram/kgBB efek samping yang timbul
umunya ringan, sebentar dan dapat ditoleransi. Berupa demam, pruritus dan sakit otot.
Kontraindikasi: pada wanita hamil, obat ini jangan diberikan bersama-sama barbiturat.
Penggolongan Obat
Antelmintik

METRIFONAT
Senyawa organofosfat yang merupakan obat ntarative untuk
S.haematobium, tidak efektif terhadap S.mansoni dan S.japonicum.
Efek sampingnya: berupa gejala kolinergik yang sifatnya ringan dan selintas.
Dapat timbul mual, muntah, diare, nyeri perut, bronkospasme, sakit kepala,
berkeringat, lelah.
Kontraindikasi: jangan diberikan pada orang yang baru terpapar dengan
insektisida, pasien yang baru menggunakan obat ini juga jangan diberikan dan
juga pada wanita hamil.
Dosis: 7,5-10 mg/kgBB diberikan sebanyak 3 kali dengan interval 14 hari.
Penggolongan Obat
Antelmintik

NIKLOSAMID
Untuk mengobati cacing pita pada manusia dan hewan. Cacing yang
depengaruhi akan dirusak sehingga sebagian skoleks dan segmen diserna dan
tidak dapat ditemukan lagi dalam tinja.
Efek samping: sedikit sekali diserap dan hampir bebas dari efek samping,
kecuali sedikit keluhan sakit perut. Bahkan cukup aman untuk pasien hami.
Sediaan: bentuk tablet kunyah 500 mg yang harus dimakan dalam keadaan
perut kosong. Untuk orang dewasa diperlukan dosis tunggal 2 gram, sedangkan
untuk anak dengan berat badan lebih dari 34 kg: 1,5 gram dan anak berat
badan ntara 11-34 kg: 1 gram.
Penggolongan Obat
Antelmintik

UPIXON
Komposisi: pyrantel pamoat
Indikasi: untuk pengobatan infeksi oleh cacing enterobius vermicularis,
ascaris lumbricoides, ancylostoma duodenale.
Dosis: anak > 12 tahun 3-4 sdt, 6-12 tahun 2-3 sdt, 2-6 tahun 1-2 sdt.
Pemberian obat: diberikan bersama atau tanpa makanan.
Kontraindikasi: anak dengan kecendrungan kejang dan pasien
dengan insufusiensi ginjal, gangguan fungsi hati dan ginjal, tukak
lambung dan wanita hamil.
Efek samping: muntah, mengantuk, inkoordinasi otot, dan gangguan
akomodasi mata.
Sediaan: susp 25 mg/5 ml.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai