Anda di halaman 1dari 19

TEORI ATOM

Tujuan Pembelajaran
• Mampu mendeskripsikan perkembangan
teori atom Thomson, Rutherford dan Neils
Bohr
• Mampu menjelaskan keunggulan dan
kelemahan setiap teori atom
• Mampu menentukan besarnya energi
kinetik, energi potensial dan energi total
sebuah atom Hidrogen
DEFINISI ATOM

• Salah satu konsep ilmiah Atom tertua


(Leucippus dan Demokritus) adalah bahwa
semua materi dapat dipecah menjadi zarah
(partikel) terkecil, dimana partikel-partikel
itu tidak bisa dibagi lebih lanjut.
• A : Tidak, Tomos : memotong. Dinamakan
atom karena dianggap tidak dapat dipecah
lagi
• Atom merupakan partikel terkecil suatu materi.
• Bila atom-atom saling bergabung akan
membentuk suatu molekul atau gugusan atom.

• Molekul dapat berupa molekul Unsur (bila atom


yang bergabung sama atau bersifat homoatom)
atau molekul Senyawa (bila atom yang bergabung
berbeda atau bersifat heteroatom).

• Molekul bersifat netral, sedangkan gugusan atom


dapat bermuatan positif atau negatif, yang sering
dikenal sebagai ion positif atau negatif.

• Senyawa unsur  senyawa yang tersusun dari


unsur-unsur yang sama
• Senyawa molekul  senyawa yang tersusun dari
unsur-unsur yang berbeda
• Senyawa ion  senyawa yang tersusun dari ion
positif dan ion negatif
Teori Atom Dalton (1743 – 1844)
• Atom merupakan zat yang tidak dapat dibagi-bagi.
• Atom suatu unsur tidak dapat berubah menjadi unsur
lain.
• Bila atom-atom bergabung akan membentuk molekul.
Bila atom-atom yang bergabung sama membentuk
molekul Unsur, sedangkan bila atom-atom yang
bergabung berbeda akan terbentuk molekul Senyawa.
• Reaksi kimia terjadi karena adanya pemisahan dan
penggabungan atom-atom. (Jumlah Massa sebelum
reaksi = Jumlah massa sesudah reaksi)
Hukum Kekekalan Massa
Massa bahan keseluruhan setelah reaksi kimia
sama dengan sebelum reaksi
Kelemahan Atom Dalton
Model atom tidak menyinggung kelistrikan

Kegagalan Atom Dalton


Pernyataan Atom tidak dapat dibagi lagi
digagalkan dengan ditemukannya elektron-
proton- neutron bagian dari atom
Teori Atom JJ. Thomson
Sebuah atom berupa bola massive
berdiamater

memiliki muatan positif tersebar diseluruh


bagian atom yang dinetralkan muatan
elektron yang tersebar diantara muatan
positif

Atom terdiri partikel bermuatan positif


dan negatif yang jumlahnya sama dan
melekat pada permukaan.
Teori Atom Rutherford
• Tahun 1911 Rutherford membuat serangkaian percobaan
yang menggunakan lempeng emas yang sangat tipis dan
logam lain (tebal 10-4 s.d. 10-5 cm) sebagai sasaran partikel
 yang berasal dari radioaktif.

detektor

Lempeng
emas
sinar α
insssssar 

detektor
celah
Rutherford mengamati bahwa”

1. Sebagian besar dari partikel  menembus lempeng logam tanpa


pembelokkan.
2. Sebagian partikel  mengalami pembelokkan setelah
menembus lempeng logam.
3. Dalam jumlah yang sama (poin 2) tidak menembus lempeng
logam sama sekali tetapi berbalik sesuai arah datangnya sinar.
Model Atom Rutherford
• Inti atom bermuatan positif dan sebagian besar
massa atom terkumpul di inti atom
• Elektron bermuatan negatif bergerak
mengelilingi inti atom seperti lintasan tata surya
• Atom bersifat netral, jumlah muatan inti =
jumlah muatan elektron yang mengelilingi inti
• Sebagian besar dari atom adalah ruang hampa.
• Inti atom dan elektron saling tarik menarik
yang menyebabkan timbulnya gaya sentripetal
pada elektron sehingga elektron tetap pada
orbitnya
• Dalam Reaksi kimia, hanya elektron pada kulit
terluar saja yang saling mempengaruhi,
sedangkan inti atom tidak mengalami perubahan
• Gaya tarik elektron dengan proton
e2 v2
F k 2 m
r r

• Energi kinetik elektron e2


EK  k
2r

• Energi potensial elektron


e2
EP  k
• Energi total elektron r

e2 k = 9 x 10 9 Nm2/C2
ET  EK  EP  k
r e = muatan elektron
=1,6 x 10 -19 C
Kelemahan Atom Rutherford
Teori atom Rutherford menganggap elektron
memancarkan energi ketika berputar-putar
mengelilingi inti sehingga lama-kelamaan jari-jari
lintasannya mengecil sebelum akhirnya menyatu
dengan inti atom. HAL INI TIDAK MUNGKIN TERJADI

Tidak dapat menerangkan spektrum diskrit atom


hydrogen

Tidak dapat menerangkan struktur stabil atom


MODEL ATOM BOHR 1913
• Model Atom Niels-Bohr mengacu pada kelemahan
model atom Rutherford, Niels-Bohr mengemukakan
model atom yang mampu memperbaiki model atom
Rutherford, yang dikenal dengan model atom Niels-
Bohr.
POSTULAT 1 :
a. Elektron berputar mengelilingi inti hanya pada
lintasan stasioner tertentu tanpa memancarkan /
menyerap energi. Lintasan stasioner ini mempunyai
momentum anguler sebesar :

h n = bilangan kuantum utama (n =1, 2, 3, ...)


mvr  n h = tetapan Planck = 6,63x 10 -34 Js
2 m = massa elektron = 9 x 10 -31 kg
v = kecepatan gerak elektron ( m/s )
r = jari-jari lintasan elekron ( m )
POSTULAT 2 :
• b. Dalam tiap lintasannya elektron mempunyai tingkat energi
tertentu (makin dekat dengan inti tingkat energinya makin kecil,
tingkat energi terkecil n =1)
Elektron menyerap energi foton bila bertransisi kelintasan yang
lebih tinggi dan akan memancarkan energi foton bila bertransisi
ke lintasan yang lebih rendah.

• Besanya energi pancar/serap :

E = Et – Eo
E = energi pancar/serap
Et = energi lintasan akhir
Eo = energi lintasan awal
• Jika elektron berpindah dari kulit luar ke lebih
dalam, maka elektron akan memancarkan energi
• Jika elektron berpindah dari kulit dalam ke lebih
luar, maka elektron akan menyerap energi.
• Tingkat energi elektron pada n =1 tingkat dasar
• Tingkat energi elektron pada n =2 tingkat eksitasi
pertama
• Tingkat energi elektron pada n =3 tingkat eksitasi
kedua
Melalui Postulat Bohr dapat
digunakan untuk :

1. Menghitung energi pada tiap lintasan

E1
En  2
n
En = energi pada elektron pada orbit ke-n ( eV )
E1 = energi elektron pada tingkat dasar = -13,6 eV
2. Menghitung jari-jari lintasan elektron

rn  n r1 2

rn = jari-jari lintasan elektron pada orbit ke-n ( m )


n = bilangan kuantum utama ( n =1, 2, 3, ...)
r1 = jari-jari lintasan elektron orbit ke-1 =energi tingkat dasar
(r1 = 5,3 x 10 -11 m = 0,53 Å )
• 3. Menjelaskan Spektrum Atom Hidrogen
Spektrum atom Hidrogen sesungguhnya merupakan foton-foton
yang dipancarkan elektron ketika berpindah dari tingkat energi
yang lebih tinggi ke tingkat yang lebih rendah.

E = Et – Eo

Panjang gelombang foton yang dipancarkan :

 = panjang gelombang ( m )
1  1 1 
 R 2  2  R = tetapan Ridberg = 1,097 x 10 7 m-1
  nB nA  nB = bilangan kuantum lintasan tujuan
nA = bilangan kuantum lintasan awal

Anda mungkin juga menyukai