Anda di halaman 1dari 16

Disusun oleh kelompok 6 :

1. Irwan Noor Hidayat


2. Nani Fitriyani
3. Nurnaningsih
4. Resa Andriawan
PENGANTAR
Sebagai mkhluk sosial manusia akan berkomunikasi. Dalam berkomunikasi
manusia akan menggunakan bahasa dengan cara menyusun gagasan ke dalam
kalimat.

KESESATAN KALIMAT
Kadang-kadang gagasan yang terkandung didalam kalimat tidak tersampaikan
dengan baik kepada orang lain. Hal ini tejadi karena kalimat yang kita buat
menyesatkan. Berikut adalah kesesatan kaliamat dalam tiket pesawat terbang dan
surat pemberithuan sita.
1. Jika nama penumpang tidak sama dengan nama yang tercantun di dalam
karcis, maka pengangkut udara memiliki hak atas orang yang berbeda dengan
nama yang dimasukkan di dalam karcis tersebut dan dengan demikian orang
tersebut menjadi tidak layak.
2. Dengan ini kami atas nama jurusita saya beritahukan bahwa ia / mereka dapat
menjawab gugatan lisan / tertulis yang ditandatangani olehnya sendiri atau
oleh kuasanya dan dimasukkan dalam persidangan kan dan ke penggugat saya
beritahukan juga balrwa untuk dalil-dalilnya ia / mereka dapat mengajukan
surat-surat bukti atau saksi dalam persidangan yang telah ditentukan
sebelumnya di atas
KESANTUNAN KALIMAT

1. Kehematan Gagasan yang ditambahkan dalam kalimat sering kali


tidak tersampaikan karena penggunaan kata yang boros. Kalimat 1)
disusun tanpa memerhatikan prinsip kehematan kalimat. Padahal, ada
beberapa kata dan frasa yang dapat dihemat, seperti :

 jika....,maka.... seharusnya jika...,...atau...maka...


Tidak sama seharusnya berbeda
Mempunyai hak seharusnya berhak
Pengangkut udara seharusnya maskapai
Tidak jadi seharusnya batal
Dengan demikian, kalimat 1) dapat diperbaiki menjadi
Jika nama penumpang berbeda dengan tiket, maskapai berhak menolak
keberangkatannya.

Syarat – syarat agar kalimat menjadi santun


a. Hindari pengulangan subyek.
b. Hindari pemakaian superordinat pada hiponimi kata.
c. Hindari dua kata yang bersinonim dipakai dalam sebuah kalimat
2. Kecermatan

Prinsip kecermatan berarti cermat dan tepat menggunakan diksi Agar tercapai
kecermatan dan ketepatan diksi, Anda harus memerhatikan pernyataan-
pernyataan berikut ini.

a. Hindari penanggalan awalan


contoh :
saya keberatan jika harus mencantumkan nama ahli bahasa itu
pada buku perdana hasil karya sendiri karena berbagai
pertimbangan.
Seharusnya
saya berkeberatan jika harus mencantumkan nama ahli bahasa
itu pada buku perdana hasil karya sendiri karena berbagai
pertimbangan.
b. Hindari peluluhan bunyi /c/

Contoh :
la sangat menyintai calon istrinya sehingga menyiarkan puisi terindah sebagai
mas kawin di hari pernikahannya.
Seharusnya
la sangat mencintai calon istrinya sehingga menciptakan puisi terindah
sebagai mas kawin di hari pernikahannya.
c. Hindari bunyi / s /./ p /./t /, dan / k / yang tidak luluh

Contoh
Tanpa mengesampingkan kodratnya sebagai perempuan, Koalisi Perempuan
Indonesia (KPI) berusaha memromosikan, dan mensosialisasikan Undang-
Undang Pencegahan Kekerasan dalam Rumah Tangga
Seharusnya
Tanpa mengesampingkan kodratnya sebagai perempuan, Koalisi Perempuan
Indonesia (KPI) berusaha memromosikan, dan menyosialisasikan Undang-
Undang Pencegahan Kekerasan dalam Rumah Tangga.
d. Menghindari pemakaian kata ambigu

Contoh:
Istri Wakil Direktur Rumah Sakit Pertamina Pusat yang baru itu akan
meluncurkan buku yang berjudul Melawan Stigma Negatif Seorang Sekretaris.

(Catatan: Siapa yang baru? Istri wakil direktur atau pak wakil direktur yang
baru menjabat?)
3. Kesejajaran

Kesejajaran adalah penggunaan bentuk-bentuk yang sama pada kata-kata


yang berparalel. Perhatikan kalimat berikut ini.

Maskapai tidak bertanggung jawab atas dokumen yang rusak, kerusakan barang,
busuknya makanan, dan jika hewan yang ditempatkan di dalam bagasi tiba-tiba
mati.
Pada kalimat tersebut, terdapat kata-kata yang tidak berparalel dan harus
disejajarkan, yaitu kata kehilangan, kerusakan, busuknya dan mati.
Seharusnya, dua kata tersebut menjadi kebusukan dan kematian.
Dengan demikian kalimat itu dapat diperbaiki menjadi

Maskapai tidak bertanggung jawab terhadap kehilangan dokumen,


kerusakan barang, kebusukan makanan, dan kematian hewan
3. Kesejajaran

Kesejajaran adalah penggunaan bentuk-bentuk yang sama pada kata-kata


yang berparalel. Perhatikan kalimat berikut ini.

Maskapai tidak bertanggung jawab atas dokumen yang rusak, kerusakan barang,
busuknya makanan, dan jika hewan yang ditempatkan di dalam bagasi tiba-tiba
mati.
Pada kalimat tersebut, terdapat kata-kata yang tidak berparalel dan harus
disejajarkan, yaitu kata kehilangan, kerusakan, busuknya dan mati.
Seharusnya, dua kata tersebut menjadi kebusukan dan kematian.
Dengan demikian kalimat itu dapat diperbaiki menjadi

Maskapai tidak bertanggung jawab terhadap kehilangan dokumen,


kerusakan barang, kebusukan makanan, dan kematian hewan
4. Keharmonisan
adalah setiap kalimat yang kita buat harus harmonis anatar pola
berpikir dan struktur bahasa.
Agar kalimat harmonis, setiap kalimat harus mempunyai kejelasan unsur-
unsur gramatikalnya.

a. Subjek
ialah bagian kalimat yang menunjukkan pelaku, tokoh, sosok, benda,
sesuatu hal, atau suatu masalah yang menjadi pokok pembicaraan
b. Predikat
adalah bagian kalimat yang memberi tahu melakukan apa atau dalam
keadaan bagaimana subjek.
c. Objek dan Pelengkap
Objek dan Pelengkap adalah bagan dari kalimat yang melengkapi predikat
d. Keterangan

Bagian Kalimat yang menerangkan berbagai hal mengenai bagian yang lainnya.

5. Kelogisan
Kelogisan berhubungan dengan bernalar atau tidaknya sebuah kalimat,
Ketidaklogisan bisa terjadi karena sturkur atau isi kalimat yang di bangun.
Contoh :
Untuk mempersingkat waktu, acara selanjutnya adalah sambutan dari Rektor
Universitas Andromeda, Bapak Romeo, waktu dan tempat di persilahkan
Terdapat ketidaklogisan dalam kalimat di atas, apakah waktu
dapat di singkat?
siapa yang di persilahkan memberi sambutan? Waktu dan tempat
atau bapak Rektor?

Hal seperti inilah yang perlu di perhatikan dalam menyusun


kalimat, kata penghubung yang tidak tepat dapat memberikan
ketidaklogisan terhadap kalimat tersebut.
Ada beberapa jenis kata penghubung
yaitu Intra kalimat dan Antar kalimat

Intra kalimat adalah kata penghubung yang menghubungkan antara Induk


Kalimat dengan anak kalimat atau sebaliknya.
Contoh:

…..karena….
….sehingga….
walaupun…,…
….sedangkan….
Antar kalimat adalah kata yang menghubungkan antara kalimat satu dengan
lainnya
Contoh:

Jadi,..
Namun,…
Kemudian,…
Pertama,…
Selanjutnya,…
Kesimpulannya,…

Anda mungkin juga menyukai