Anda di halaman 1dari 9

CARA PENULARAN PENYAKIT

MENULAR
Penularan Melalui Binatang
Ada penyakit menular tertentu yang dapat menular dan menyebar melalui binatang,
lebih tepatnya jika kita mengadakan kontak langsung dengan hewan tersebut atau
bahkan melalui kotorannya. Jenis penyakit yang bisa menular melalui hewan antara
lain adalah virus ebola, penyakit sapi gila, serta toxoplasma.

Penularan Melalui Alat-alat Makan


Untuk kasus PMS atau penyakit menular seksual, biasanya penularan dapat terjadi
melalui penggunaan alat makan yang sama alias bergantian. Hepatitis pun demikian,
khususnya hepatitis B. Penularan hepatitis B melalui alat makan benar atau tidak? Ya,
karena saat makan ada cairan air liur kita di alat makan tersebut di mana bila sudah
terkontaminasi virus hepatitis B dan dipakai oleh orang yang sehat, orang tersebut
pasti langsung tertular.

Penularan dari Ibu Hamil pada Calon Bayi


Bukan hanya penyakit menular seksual, penularan yang terjadi saat seorang wanita
sedang hamil pada janin atau calon bayinya sehingga saat bayi lahir terkena penyakit
yang sama juga terjadi pada kasus hepatitis. Lagi-lagi penyakit hepatitis B-lah yang
memungkinkan penularan ini terjadi.
Penularan Melalui Tindakan Medis Transfusi Darah
Hepatitis B dan C adalah contoh penyakit menular yang bisa terjadi melalui transfusi darah
selain dari penyakit menular seksual. Penderita yang menjadi pendonor darah dan sudah
terkena infeksi virus penyakit, otomatis darah yang ia donorkan mampu menyebar ke
tubuh sang penerima donor.

Penularan Melalui Kulit


Ada macam-macam penyakit kulit di mana penularannya dapat terjadi karena sentuhan
langsung atau kontak antar kulit, seperti misalnya penyakit kurap, kudis dan herpes. Ketika
penderita salah satu dari penyakit kulit yang menular tersebut memiliki kontak kulit
langsung dengan kita yang sehat-sehat saja, penularan dapat terjadi.

Penularan Melalui Ciuman


Kontak mulut alias aktivitas berciuman pun mampu menjadi salah satu sarana bagi
penularan virus, jamur atau bakteri sekalipun. Penyakit menular seksual maupun hepatitis
D dapat menular melalui cairan tubuh, di mana tentu termasuk dalam bentuk air liur.

Penularan Melalui Udara


Kuman penyakit bisa dengan mudah tersebar di udara dan bila orang-orang yang dalam
kondisi sehat menghirupnya, otomatis akan sangat mudah untuk tertular. Contoh penyakit
dengan penularan melalui udara adalah SARS, flu burung, serta Tuberkulosis alias TBC di
mana biasanya gejala utama adalah bersin dan batuk-batuk.
Penularan Melalui Air
Penyakit menular pun bisa menyebar melalui air, contohnya saja penyakit disentri, kolera
serta tifus. Masuknya kuman ke dalam tubuh tentu adalah dari minum air atau makanan
yang diolah menggunakan air yang sudah terkontaminasi. Air mentah biasanya menjadi
media penularan paling mudah sehingga memang dianjurkan untuk selalu mengonsumsi
air matang.

Penularan dari Tangan yang Bersentuhan dengan Alat Kelamin


Untuk penyakit menular seksual, proses penularan pun dapat dari tangan yang menyentuh
alat kelamin. Tak hanya penyakit menular seksual, penyakit kulit pun bisa saja menyebar
ketika adanya kontak dari kulit tangan ke kelamin.

Penularan Melalui Jarum Suntik


Penggunaan jarum suntik yang sama pun mampu menjadi media penularan pada penyakit
HIV AIDS di mana kondisi ini masih masuk dalam golongan penyakit menular. Penggunaan
jarum suntik yang sama seperti misalnya penderita penyakit menular yang juga pengguna
obat terlarang suntik, hal ini bisa menular kepada orang lain yang memakai jarum suntik
tersebut, begitu juga kasusnya dengan jarum suntik pada layanan tato.
Penularan Melalui Hubungan Intim
Jelas sekali bahwa khususnya penyakit menular seksual sangat bisa menular kalau
seorang penderita melakukan hubungan intim dengan pasangannya yang sebenarnya
dalam kondisi sehat. Hubungan seksual dalam bentuk kelamin ke kelamin mampu
menyebabkan pula penularan hepatitis B dan E.

Penularan Melalui Alat Cukur


Alat cukur baik itu untuk cukur jenggot/kumis maupun alat cukur bulu kelamin,
berbagi alat cukur yang sama apalagi ketika alat tersebut sudah terinfeksi, maka
penularan penyakit menular dari pengguna alat cukur pertama ke selanjutnya akan
sangat mudah. Penularan penyakit menular seksual, penyakit kulit, atau juga hepatitis
bisa dicegah dengan menggunakan alat cukur baru dan menghindari pinjam-
meminjam alat tersebut.

Demikian ulasan cara penularan penyakit menular yang rupanya sangat bervariasi.
Anda bisa coba untuk menghindari penggunaan bersama alat-alat pribadi hingga
bersentuhan dengan orang-orang yang diketahui memiliki penyakit kulit. Ketika berada
di tempat yang orang-orangnya memiliki penyakit pernapasan, sebaiknya gunakan
masker untuk mencegah menghirup udara yang sama.
PERAN PEMERINTAH DAN KADAR
Dalam rangka menurunkan kejadian luar biasa penyakit menular telah dilakukan
pengembangan Early Warning and respons systems (EWARS) atau system
kewaspadaan Dini dan Respons(SKDR) merupakan penguatan dari system
kewaspadaan dini-kejadian Luar biasa (SKD-KLB).Melalui Penggunaan EWARS ini
diharapkan terjadi peningkatan dalam dataksi dini dan respon terhadap peningkatan
trend kasus penyakit khususnya yang berpotensi menimbulkan KLB.
MENINGKATKAN PENGENDALIAN
PENYAKIT
1.Untuk mengendalikan penyakit menular maka strategi yang dilakukan,melalui;

a. Perluasan cakupan akses akses masyarakat (termasuk skrinning cepat bila ada dugaan
potensi meningkatnya kejadian penyakit menular seperti Mass Blood Survey untuk
malaria)dalam memperoleh pelayan kesehatan terkait prnyakit menular terutama di
perbatasan,kepulauan dan terpencil untuk menjamin upaya memutus mata rantai
penularan.

b. Untuk meningkatkan mutu penyelenggaran penanggulangan


penyakitmenular,dibutuhkan strategi innovatived dengan memberikan otoritas pada
petugas kesehatan masyarakat (public health officers),terutama hak akses pengamatan
factor risiko dan penyakit dan penentuan langkah penanggulangannya.

c. Mendorong keterlibatan masyarakat dalam membantu upaya pengendalian penyakit


melalui community base surveillance berbasis masyarakat untuk melakukan pengamatan
terhadap hal-hal yang dapat menyebabkan masalah kesehatan dan melaporkannya kepada
petugas kesehatan agar dapat dilakukan respon dini sehinnga permasalahan kesehatan
tidak terjadi.
d. Meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan dalam pengendalian penyakit menular
seperti tenaga epidemiologi sanitasi dan laboratorium.

e. Peningkatan peran daerah khususnya kabupaten/kota yang menjadi daerah pintu


masuk negera dalam mendukung implementasi pelaksanaan international Health
regulation (IHR) untuk upaya cegah tankal terhadap masuk dan keluarnya penyakit
yang berpontensi menimbulkan kedaruratan kesehatan masyarakat.

f. Menjamin ketersediaan obat dan vaksin serta alat diagnostic cepat untuk
pengendalian penyakit menular secara cepat.

Anda mungkin juga menyukai