Anda di halaman 1dari 27

PROTEIN

dr ARYOKO WIDODO
Msi.Med
PROTEIN
• Dikemukakan tahun 1939, dari kosakata Yunani “proteios”
yang artinya “pertama” atau “paling utama”
struktur, fungsi, dan reproduksi
• Tersusun dari asam-asam alfa amino, mengandung C, H,
O, dan N. terkadang ada unsur belerang, fosfor, besi, atau
magnesium.
• Perbedaan protein perbedaan jumlah atau kombinasi
asam-asam alfa amino penyusun.
• Ada 2 jenis :
– Protein hewani
– Protein nabati
• Protein hewani mengandung asam alfa amino yang sama
dengan yang digunakan oleh tubuh manusia.
PERANAN PROTEIN
• Peranan utama protein :
– Membangun sel baru
– Memelihara sel-sel yang ada
– Mengganti sel-sel yang rusak
• Peran lain dari protein :
– Sumber energi, jika lemak dan KH tidak cukup
– Beberapa peranan spesifik, seperti pengatur
metabolik, biokatalisator, antibodi, pembawa sifat
turunan, pengangkut oksigen, dsb.
SUSUNAN PROTEIN

1,47 Å 1,32 Å
DIMENSI 120° 120°
RANTAI 117°
PEPTIDA 120°
122° 121°

1,23 Å

4
STRUKTUR PROTEIN
Organisasi asam-asam amino dalam molekul
protein

Struktur primer
Struktur sekunder
Struktur tersier
Struktur kuartener

5
STRUKTUR PRIMER
Jumlah, macam, dan urutan asam α-amino dalam
rantai polipeptida (protein)

6
STRUKTUR SEKUNDER
Struktur primer yang membentuk spiral atau
lembaran-lembaran berlipat

7
Struktur sekunder merupakan struktur primer yang
membentuk spiral yang distabilkan dengan adanya
ikatan hidrogen
lembaran-lembaran tersebut berbentuk paralel
dan anti paralel

Lembaran
Paralel

8
Lembaran
Anti Paralel

9
STRUKTUR TERSIER

Rantai polipeptida melingkar membentuk


bulatan karena distabilkan oleh gaya-gaya
sekunder
Stabilitas, dikarenakan :
Ikatan sistin
Ikatan garam
Interaksi hidrofobik

10
11
STRUKTUR KUARTENER
Struktur pada protein oligomer
ikatan hidrogen

C=O H―N

PROTOME PROTOME
R +H N― R
3
―COO-

ikatan garam

▶ Merupakan protein molekul besar dengan 2 atau


lebih protomer
▶ Hubungan antara protomer adalah ikatan garam
12
dan ikatan hidrogen
SIFAT-SIFAT PROTEIN
• Protein murni tidak berwarna dan tidak berbau, jika
dipanaskan warna berubah menjadi coklat
• Protein alam murni tidak berasa, tetapi hasil hidrolisanya
berupa proteosa, pepton, dan peptida ada yang memiliki
rasa pahit.
• Viskositas dipengaruhi jenis protein dan konsentrasi.
– Protein fibrosa viskositasnya lebih tinggi dibandingkan globular
– Protein molekul besar memiliki viskositas lebih tinggi
– Viskositas terendah pada titik iso elektrik
• Kelarutan dalam beberapa pelarut tergantung radikal
fungsi
• Temperatur dapat mempengaruhi kelarutan protein
dalam garam
PROTEIN SEBAGAI KOLOID
• Bentuk koloid dari protein : emulsoid atau koloid hidrofil
banyak terdapat radikal hidrofil, seperti amino,
hidroksil, karboksil
• Pengaruh terhadap stabilitasnya :
– Selubung air, hilangnya selubung air akan terjadi pengendapan
– Muatan, makin besar muatan, makin stabil
• Emulsoid pada titik isoelektrik jika ditambah asam akan
bermuatan positif
– Kehilangan selubung air, membentuk suspensoid bermuatan positif
– Penambahan alkali, maka suspensoid akan mengendap
• Emulsoid pada titik isoelektrik jika ditambah alkali akan
bermuatan negatif
– Kehilangan selubung air, membentuk suspensoid bermuatan negatif
– Penambahan asam, maka suspensoid akan mengendap
SIFAT AMFOLIT PROTEIN
• Sifat protein sebagai
asam atau basa

alkali asam
OH- H+

anion kation
TITIK ISOELEKTRIK
• Harga pH ketika suatu protein dalam suatu larutan
berfungsi sebagai zwitter ion
• Tidak semua protein memiliki titik isoelektrik yang sama
• Tergantung radikal karboksil dan radikal amino
• Pada titik isoelektrik :
– Daya hantar listrik minimal
– Tekanan osmosis minimal
– Kelarutan minimal
• Pada titik isoelektrik, karboksil bersifat sebagai donor
proton, amino sebagai akseptor proton
PRINSIP pH ISOELEKTRIK
SISTEM BUFFER DALAM CAIRAN TUBUH
• Sistem buffer karbonat
• Sistem buffer fosfat
• Sistem buffer protein
• Sistem buffer hemoglobin
• Sistem buffer oksihemoglobin

Bahan Larutan yang harus


Bahan penahan
pengubah pH dipertahankan pH
pH
nya
(buffer)
PASANGAN BUFFER
• Buffer dalam darah
– H2CO3 – MHCO3; MH2PO4 – M2HPO4; HPr – MPr; HHb –
MHb; HHbO2 – MHbO2

• Buffer dalam plasma


– H2CO3 – NaHCO3; NaH2PO4 – Na2HPO4; HPr – NaPr

• Buffer dalam eritrosit


– H2CO3 – KHCO3; KH2PO4 – K2HPO4; HHb – KHb; HHbO2
– KHbO2
SISTEM BUFFER PROTEIN

protein Na-proteinat

H-Pr NaPr

OH
ˉ +
H

Prˉ + HPr + Na+


H2O +
• H diikat oleh NaPr
• OHˉ diikat oleh HPr
20
SISTEM BUFFER PROTEIN
• Ada 2 gugus yang berpengaruh, yaitu gugus
amino dasar dan gugus asam
• Menyerap ion H+ pada ujung asam, menyerap ion
OHˉ pada ujung basa
• Merupakan sistem yang sangat kompleks, fungsi
umum untuk mempertahankan pH fluida
intraselular dan plasma.
• Fungsi khusus protein hemoglobin:
– Mentranspor oksigen ke jaringan
– Menyangga ion hidrogen yang transit dari sel ke paru-
paru.
• Sistem penyangga utama di intraseluler,
pendukung sistem karbonat di intravaskuler
PROTEIN DALAM TUBUH
• Protein struktural, dikenal sebagai protein
pembangun, berfungsi untuk membentuk struktur
bahan atau jaringan dan memberi kekuatan
kepadanya.
– Kolagen : membentuk jaringan penghubung pada tulang
rawan, urat daging, pembuluh darah
– Keratin : protein pembangun rambut, bulu, cakar, dan
kuku
– Fibroin : komponen utama ulat sutera dan jaring laba-laba
– Miosin dan aktin : protein otot dalam proses gerak,
memberi kemampuan otot untuk berkontraksi
– Elastin : terdapat dalam jaringan ikat sendi
PROTEIN DALAM TUBUH
• Protein enzim, berfungsi sebagai biokatalisatior,
bentuknya globular. Dalam kondisi aktif dapat
mengatus jalannya reaksi tertentu. Sifatnya khas,
hanya bekerja di substrat tertentu dan reaksi
tertentu.
– Peroksidase : katalis penguraian hidrogen peroksida
– Pepsin : katalis pemutusan ikatan peptida tertentu dari
suatu rantai polipeptida
– Polinukleotidase : katalis hidrolisa polinukleotida
PROTEIN DALAM TUBUH
• Protein pelindung, dikenal sebagai protein
pertahanan, umumnya terdapat dalam darah,
melindungi organisme dengan melawan zat asing
yang masuk ke dalam tubuh
– Antibodi : protein khusus, berat molekul 150.000 –
900.000, mempunyai kemampuan mengikat bakteri/virus
yang masuk ke dalam tubuh
PROTEIN DALAM TUBUH
• Protein hormon, dihasilkan kelenjar endokrin,
membantu mengfatur proses metabolisme tertentu
– Hormon pertumbuhan (growth hormones)
– Prolaktin (lactogenic hormone)
– TSH (thyroid stimulating hormone)
– Hormon gonadotropin
– Insulin : bentuk globular, sebagai pengatur kadar glukosa
dalam darah
PROTEIN DALAM TUBUH
• Protein pengangkut, mempunyai kemampuan
membawa ion atau molekul tertentu dari suatu
organ ke organ lain.
– Hemoglobin : mengangkut oksigen dari paru-paru ke
jaringan
– Seruloplasmin : mengangkut ion tembaga
– Serum albumin : mengangkut asam lemak
– Lipoprotein : mengangkut lipida
– Mioglobin : mengangkut oksigen di dalam jaringan otot
PROTEIN DALAM TUBUH
• Protein simpanan, disimpan / dicadangkan untuk
beberapa proses metabolisme
– Kasein : dalam susu
– Albumin : dalam telur
– Gliadin : dalam gandum

Anda mungkin juga menyukai