Anda di halaman 1dari 31

LAYANAN TES HIV DAN

KONSELING
Layanan Tes HIV

 Konseling dan tes HIV  KTH


Sukarela
Konseling dan Tes HIV Sukarela – KTS
ditawarkan
Konseling dan Tes HIV atas Inisiasi Petugas
Kesehatan
Pasien di sarana rawat jalan dan rawat inap

Kelompok pasien yang di tes HIV

 LSL, Waria, WPS/PPS, Penasun dan Pelanggan


 Ibu hamil
 Pasien TB
 Pasien IMS atau dengan keluhan IMS
 Pasien hepatitis
 Pasien dengan gejala penurunan kekebalan
tubuh (gejala IO)
 Pasangan ODHA
 Di daera epidemi meluas , semua orang yang
datang ke layanan
menerima verbal consent

Menerima Tes Menolak tes

Ke laboratorium Tanda tangan surat pernyataan, beri informasi manfaat tes

Hasil lab baik reaktif atau neg dikembalikan ke nakes pengirim

Positif Inkonklusif Negatif

Jelaskan makna hasil tes, jelaskan secara garis besar, apa langkah yang
akan dilakukan di klinik terpadu untuk akses layanan ARV beserta semua
paket perawatan
PRINSIP Tes HIV

1. Consent (persetujuan pasien)


2. Confidentiality (konfidensialitas)
3. Counseling (konseling)
4. Correct test result (hasil tes yang sahih)
5. Connect to care, prevention and treatment
services (dihubungkan dengan layanan
Pengobatan Dukungan dan Perawatan serta
pencegahan)
Informasi Pra tes – secara umum

 Manfaat tes HIV pada tiap kelompok yang dites


 Kaitan TB/IMS/Hepatitis dengan HIV
 Risiko penularan HIV pada tiap kelompok juga kepada bayi

Informasi pra-tes bagi perempuan hamil atau kemungkinan hamil


meliputi:
 Risiko penularan HIV kepada bayi
 Cara mengurangi risiko penularan HIV dari ibu ke anak,
termasuk terapi antiretroviral, cara persalinan dan konseling
tentang makanan bayi.
 Keuntungan melakukan diagnosis HIV secara dini bagi bayinya
TES HIV

 Harus menggunakan 3 pemeriksaan rapid tes


 Dinyatakan positif jika
 3 hasil rapid tes atau elisa menunjukkan hasil reaktif
 HIV RNA atau DNA menunjukkan hasil terdeteksi
 Inkonklusif ( indeterminate) adalah 2 hasil positif dan 1
negatif
Tindak Lanjut
Periode Jendela

 Keadaan dimana seseorang sudah tertular tetapi hasil pemeriksaan lab


menunjukkan hasil negative
 Membantu untuk memutuskan pengulangan tes
 Terdapat pada pemeriksaan antibody dan antigen
 Tergantung pada kualitas reagen/rapid tes
 Pada Rapid tes generasi ke 3 yg digunakan saat ini mempunyai periode
jendela 4 – 6 minggu
 Pemeriksaan antigen mempunyai periode jendela yang lebih pendek – 11 hari
Pengulangan tes

 Tergantung dari epidemi suatu negara/daerah


 Tidak perlu dilakukan pada hasil negatif, KECUALI
 Populasi kunci
 Pasangan ODHA serodiskordan
 Orang dengan keluhan/gejala IMS
 Orang dengan tanda/gejala AIDS
 Ibu hamil di Papua dan Papua Barat
 Inkonklusif
 Jika menunjukkan hasil inkonklusif lagi nyatakan negatif
 Tes pada populasi kunci setidaknya setahun sekali
PENYAMPAIAN HASIL

 Periksa identitas pasien


 Sampaikan dan jelaskan hasil tes HIV
 Biarkan reaksi emosional muncul ke permukaan
 Berikan rencana tindak lanjut atau informasi medis yang diperlukan
 Tawarkan rujukan dan rencana tindak lanjut
Contoh komunikasi hasil tes HIV: Negatif

“Hasil tes HIV Ibu negatif. Artinya: dalam darah tidak terdapat virus HIV”
Jaga kehamilan Ibu dengan baik, ibu bisa meminta tes HIV lagi jika ibu merasa
berisiko.”
Contoh komunikasi untuk hasil tes HIV: Inkonklusif

“Hasil tes Ibu inkonklusif, artinya hasil tes belum dapat dipastikan dan perlu tes
ulang dua minggu lagi.”
Contoh komunikasi untuk hasil tes A1: Reaktif

“Hasil tes HIV Ibu reaktif, artinya kemungkinan ada virus HIV di dalam tubuh.
Kami perlu merujuk ibu ke layanan tes HIV yang lain, untuk memastikan apakah
ibu memang HIV positif atau bukan.
Bawalah surat rujukan ini, berikan kepada petugas di klinik tersebut dan dalam
surat ini saya menginformasikan bahwa Anda telah menjalani tes HIV dan
memerlukan tes HIV lebih lanjut.
Bagaimana, Bu...apakah ada yang bisa dibantu/apakah ada pertanyaan sejauh
ini? ”
Contoh komunikasi untuk hasil tes HIV: Positif

“Hasil tes HIV Ibu positif, artinya ada virus HIV di dalam tubuh.
(diam sejenak, perhatikan suasana perasaan Ibu. Jika menangis, berikan
tissue, beri waktu, dan lanjutkan jika sudah tenang).
Saya perlu merujuk ibu ke puskesmas/klinik/RS...untuk mendapatkan
pengobatan antiretroviral atau disingkat ARV. ARV sangat penting agar ibu
dapat tetap sehat, dan bayi ibu tidak tertular HIV. Nanti perlu juga
direncanakan mengenai persalinan Ibu, serta rencana pemberian ASI/susu
formula untuk bayi, tujuannya untuk mengurangi risiko bayi tertular.
Ibu akan Saya hubungkan dengan ....(nama kader/petugas LSM
pendamping), yang bisa membantu Ibu ke tempat rujukan, dan jika ibu
memerlukan hal lain, seperti teman untuk berbagi rasa, dll.
Bawalah surat rujukan ini, berikan kepada petugas di klinik tersebut dan
dalam surat ini saya menginformasikan bahwa Ibu telah menjalani tes HIV
dan memerlukan tindakan perawatan dan pengobatan lebih lanjut.
Konseling pasca-tes bagi ibu hamil

 Rencana persalinan
 Penggunaan obat ARV untuk terapi dan PPIA
 Dukungan gizi yang memadai, termasuk
pemenuhan kebutuhan zat besi dan asam folat.
 Pilihan makanan bayi dan dukungan untuk
melaksanakan pilihannya
 Tes-HIV bagi bayinya kelak dan TL nya
 Tes-HIV bagi pasangan
PMTCT/PPIA

• PMTCT – Prevention of Mother-to-Child Transmission of


HIV: Pencegahan Penularan dari Ibu ke anak (PPIA)
• The PMTCT Continuum of Care: kegiatan yang
komprehensif, dari pelayanan, pencegahan, terapi,
dan perawatan, untuk ibu hamil dan bayinya, selama
masa kehamilan, persalinan, dan sesudahnya.
• PPIA yang dilakukan dengan lengkap dan komprehensif
dapat menurunkan angka transmisi sampai di bawah
2%.
Transmisi HIV dari Ibu ke Anak

Setelah
Intrauterin Saat Persalinan
melahirkan (ASI)
5-10% 10-20%
5-20%

Keseluruhan risiko tanpa pemberian ASI : 15-30%


Risiko dengan pemberian ASI 6 bulan : 25-35 %
JAMA 2000;283:1175–82
Risiko dengan pemberian ASI 18-24 bulan : 30-45% WHO, 2006
PPIA (Pencegahan Penularan dari
Ibu Ke Anak)
 Screening HIV pada Ibu hamil
 Disarankan Ibu dengan HIV melahirkan dengan SC untuk mengurangi resiko
transmisi ke bayi
 Jika memaksa, syarat persalinan pervaginam pada pasien HIV :
ARV > 6 bulan, CD4 > 5000, Tidak boleh dilakukan episiotomi dan amniotomi
Penanganan bayi saat persalinan

 Universal precaution
 Gunakan sarung tangan saat terpapar dengan darah atau cairan tubuh
 Jepit dan potong tali pusat dengan hati-hati untuk mengurangi kontaminasi
percikan darah
 Keringkan dan bersihkan kulit bayi dengan kain hangat untuk mengurangi
kontaminasi darah atau cairan tubuh ibu sebelum pindah ke ruang
perawatan
 Hindari penggunaaan gastric tube yang tidak perlu untuk mencegah trauma
mukosa
 Berikan vitamin K dan vaksinasi rutin
Tata Laksana Bayi Lahir dari Ibu
Terinfeksi HIV

Penanganan bayi
Pilihan nutrisi ARV profilaksis
saat persalinan

Diagnosis dini
Profilaksis bayi (Early
Imunisasi
kotrimoksazol infant
diagnosis/EID)
Pemilihan Nutrisi Untuk bayi dari Ibu
Terinfeksi HIV

Transmisi
HIV
Angka transmisi HIV
melalui ASI masih
sekitar 5-10%
walaupun ibu dan
bayi mendapatkan
profilaksis ARV.

Chikhungu , et al (meta-analysis)
JAMA. 2006;296:794-805
Zeh C, et al. PLoS Med. 2011; 8: e1000430.
Nelson JA, et al. AIDS. 2015;29:2131-8.
Fogel JM, et al. Pediatr Infect Dis J. 2013; 32: 10.
Prinsip AFASS dalam Pemberian Susu Formula

Acceptable Feasible Affordable


Bila syarat AFASS tidak terpenuhi, maka bayi
dapat diberikan ASI eksklusif selama 6 bulan.

Safe Sustainable

Pentingnya konseling!!
AFASS
• Ibu & keluarga tidak mengalami
Acceptable hambatan dalam memberikan PASI.
Hambatan: budaya, sosial, ketakutan
akan stigma atau diskriminasi
• Ibu & keluarga memiliki waktu,
pengetahuan dan keterampilan serta
Feasible sumber daya yang cukup untuk
menyiapkan PASI dan memberikannya
pada bayi sampai 12 kali dalam 24 jam
• Ibu & keluarga, didukung masyarakat jika
perlu, dapat membayar biaya pembelian,
Affordable penyiapan & penggunaan PASI. Termasuk susu
formula, bahan bakar, air bersih, sabun, tanpa
mengganggu kesehatan & nutrisi seluruh
keluarga
AFASS
• Ibu dan keluarga memiliki akses yang tidak
terputus terhadap suplai seluruh komponen
Sustainable yang diperlukan utk PASI yang aman selama
• Ibu dan keluarga
diperlukan mampu secara
bayi, sedikitnya benar
sampai usia&1
higienis menyimpan
tahun atau lebih & menyiapkan peralatan
yg bersih:
• Memiliki akses terhadap penyediaan air
bersih
• Menyiapkan PASI dengan gizi cukup dan
bebas mikroba
Safe • Mampu mencuci tangan dan peralatan
dengan sabun dan secara teratur
mensterilkan peralatan dgn merebus
• Dapat merebus air untuk menyiapkan PASI
• Dapat menyimpan formula yang belum
dipakai dalam wadah yang bersih dan
tertutup dan terlindungi dari tikus, serangga
dan binatang lain
Rekomendasi IDAI

Profilaksis profilaksis ARV untuk bayi lahir dari ibu terinfeksi


HIV:
 Bayi dengan susu formula: zidovudin selama 6 minggu
 Bayi dengan ASI: zidovudin DAN nevirapin selama 6 minggu
(dan ibu harus mendapatkan terapi ARV)
Level of evidence 1a, recommendation A
Profilaksis Kotrimoksasol

• Diberikan pada semua bayi terekspos HIV (bayi lahir dari ibu HIV) dari usia 6 minggu (termasuk
atau tidak dalam program PMTCT)
• Diberikan sampai infeksi HIV sudah disingkirkan DAN ibu sudah tidak memberikan lagi ASI
• Mencegah pneumonia Pneumocystis Jirovecii dan juga efektif mencegah toxoplasmosis dan
beberapa infeksi bakteri seperti Salmonella, Haemophilus, Staphylococcus

JOINT WHO/UNAIDS/UNICEF STATEMENT ON USE OF COTRIMOXAZOLE AS


PROPHYLAXIS IN HIV EXPOSED AND HIV INFECTED CHILDREN
Pada versi SIHA 1.6.5 untuk Status kunjungan pilihannya adalah :
Datang sendiri, dirujuk LSM, Tempat kerja, Kelompok dukungan,
Pasangan, Kader dan Mobile IMS , dan untuk Versi SIHA 1.7 Status
Kunjungan hanya menjadi Datang Sendiri dan Dirujuk
Pada SIHA Versi 1.6.5 , klien
SIHA versi 1.6.5 adalah SIHA versi 1.6.5 variabelnya
WBP masuk kedalam KELOMPOK
Status Pasien dan Pada SIHA Doketer dan Pada SIHA 1.7
RESIKO , dan pada SIHA 1.7
1.7 diganti “STATUS KLIEN diganti menjadi Petugas
menjadi “POPULASI KHUSUS”
“ Kesehatan

Variabel “Pernah Tes HIV


Sebelumnya” pada SIHA Versi
1.6.5 berada sebelum kajian
Tingkat Risiko
Lembar ke 2 Fomulir KT
Pada SIHA Versi 1.6.5 , Form TIPK terpisah dengan KT
S, dan pada SIHA Versi 1.7 formulir TIPK dan KTS
menjadi KT (Konseling dan Tes HIV)
Pada SIHA Versi 1.6.5, Status Layanan
adalah : Klinik Utama dan Klinik
Pada SIHA Versi 1.6.5 “STATUS Satelit,
KLINIK” dan di SIHA Versi 1.7 Di SIHA Versi 1.7 menjadi Rumah
menjadi “STATUS LAYANAN” Sakit, Puskesmas dan Klinik

Anda mungkin juga menyukai