Anda di halaman 1dari 24

Profilaksis Pasca

Pajanan
di Rumah Sakit

8/19/2018 1
Pajanan pada Kecelakaan
Kerja
 Pajanan  Bahan Pajanan
 Perlukaan kulit  Darah
 Cairan bercampur darah
 Pajanan pada
yang kasat mata
selaput mukosa
 Cairan yang potensial
 Pajanan melalui terinfeksi: semen, cairan
kulit yang luka vagina, cairan serebrospinal,
c. sinovia, c. pleura, c
 Gigitan yang
peritoneal, c. perickardial, c
berdarah amnion
 Virus yang terkonsentrasi

8/19/2018 2
Tatalaksana Pajananan: 1

Jangan Panik !
Tapi selesaikan
dalam
<4 jam
8/19/2018 3
Tatalaksana Pajananan: 2
 Luka tusuk bilas air mengalir dan sabun /
antiseptik
 Pajanan mukosa mulut  ludahkan dan kumur
 Pajanan mukosa mata  irigasi dg air/ garam
Segera fisiolofis
 Pajanan mukosa hidung  hembuskan keluar
dan bersihkan dengan air
 Jangan dihisap dengan mulut, jangan ditekan
 Disinfeksi luka dan daerah sekitar kulit dengan
salah satu:
- Betadine (povidone iodine 2.5%) selama 5 mnt
- Alcohol 70% selama 3 mnt

Catatan:
chlorhexidine cetrimide bekerja melawan HIV
tetapi bukan HBV
8/19/2018 4
Tatalaksana Pajananan: 3
 Catat dan laporkan
 Panitia PIN, Panitia K3, Atasan langsung
 Agar secepat mungkin diberi PPP
Laporkan  Perlakukan sebagai keadaan darurat  Obat
PPP harus diberikan sesegera mungkin bila
diperlukan (dalam 1-2 jam)
 PPP setelah 72 jam tidak efektif
 Tetap berikan PPP bila pajanan risiko tinggi
meski hingga satu minggu setelahnya (maks)
 Pantau sesuai dengan protokol pengobatan
ART
 Hitung sel darah, LFT, kepatuhan, dukungan

8/19/2018 5
Tatalaksana Pajananan: 4

Pertimbangkan  Didasarkan
 Derajat pajanan
Profilaksis
 Status infeksi dari sumber
Pasca Pajanan pajanan
(PPP)  Ketersediaan obat PPP
 Konseling
 Tindak lanjut dan Evaluasi

8/19/2018 6
PPP untuk Hepatitis B
Vaksinasi dan respon St infeksi Sumber Pajanan
antibodi dari Petugas
Kesehatan± HBsAg Tidak tahu
HBsAg positif
negatif sarana pemeriksaan (-)
Belum divaksinasi 1 dos HBIG + seri Seri vaksinasi Seri vaksinasi hepatitis B
vaksinasi hepatitis B hepatitis B Sumber pajanan berisiko
tinggi  obati seperti pada
HBsAg positif

Pernah divaksinasi

Diketahui sbg Tidak perlu PPP Tidak perlu Tidak perlu PPP
responder PPP
Diketahui sbg non- 1 dosis HBIG + ulangan Tidak perlu Sumber pajanan berisiko
responder seri vaksinasi hepatitis B PPP tinggi  obati seperti pada
atau 2 dosis HBIG HBsAg positif

Tidak diketahui status Anti-HBs terpajan Tidak perlu Anti-HBs terpajan


respon antibodinya cukup - tidak perlu PPP PPP cukup - tidak perlu PPP
tidak cukup - 1 dosis tidak cukup - 1 dosis
8/19/2018 HBIG + vaksin boster HBIG + vaksin boster 7
Alur PPP pada pajanan HIV:
1. Menentukan Kategori Pajanan (KP)

Sumber pajanan berupa darah, cairan berdarah, atau bahan lain yang berpotensi menularkan
infeksi (OPIM), atau alat kesehatan yang tercemar dari salah satu bahan tersebut?

Tidak
Ya
OPIM Darah atau cairan berdarah
Tak perlu
PPP
Macam pajanan yang terjadi

Kulit yg tak utuh atau selaput mukosa Kulit yang utuh Pajanan perkutaneus

Volume? Tak perlu PPP Seberapa berat?

Sedikit Banyak Tidak berat Lebih berat


(mis. satu tetes, dalam (mis. Beberapa tetes, percikan (mis. Jarum solid atau (mis. Jarum besar bersaluran,
waktu singkat) darah darah banyak dan/atau dalam goresan superfisial) tusukan dalam, darah terlihat,
waktu lama) jarum bekas pasien)

8/19/2018
KP 1 KP 2 8
KP 2 KP 3
Alur PPP pada pajanan HIV:
2. Menentukan Kategori/ status HIV sumber pajanan (KS-HIV)

Bagaimanakah Status HIV dari Sumber Pajanan?

HIV (-) HIV (+) Tak diketahui Tak diketahui


sumbernya

Tak perlu PPP

KS HIV
Pajanan dengan titer Pajanan dengan titer tinggi, mis. tidak tahu
rendah, mis. Asimtomatik AIDS lanjut, infeksi HIV primer, VL
dan CD4 tinggi yang meningkat atau tinggi atau
CD4 rendah
Pada umumnya
Tak perlu PPP,
Perlu telaah
KS HIV 1 KS HIV 2 kasus per kasus
8/19/2018 9
Alur PPP pada pajanan HIV
3. Menentukan Pengobatan Profilaksis Pasca Pajanan

Kategori Kategori Sumber Rekomendasi Pengobatan


Pajanan (KP) pajanan (KS HIV)

1 1 (rendah Obat tidak dianjurkan


Risiko toksisitas obat > dari risiko terinfeksi HIV

1 2 (tinggi) Pertimbangkan AZT + 3TC + Indinavir


Pajanan memiliki risiko yang perlu dipertimbangkan

2 1 (rendah) Dianjurkan AZT + 3TC + Indinavir


Kebanyakan pajanan masuk dalan kategori ini

2 2 Dianjurkan AZT + 3TC + indinavir atau nelfinavir


3 1 atau 2
Anjuran pengobatan selama 4 minggu dengan dosis:
AZT: 3 kali sehari @ 200 mg, atau 2 kali sehari @ 300mg
3TC: 2 kali sehari @ 150mg
Indinavir: 3x sehari @ 800mg 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan dan banyak minum, diet rendah lemah

8/19/2018 10
CATAT

 Tanggal dan jam kejadian (pajanan)


 Uraian kejadian lebih rinci
 Sumber pajanan bila diketahui
 Pengobatan PPP secara rinci bila
mendapatkannya
 Tindak lanjut
 Hasil pengobatam
 Simpan semua data pajanan

8/19/2018 11
Tatalaksana PPP

 Konseling prates untuk petugas kesehatan


yang terpajan
 Lakukan pemeriksaan awal
 HIV
 Hep B and C
 Syphilis (malaria)
 Beri konseling untuk tidak menjadi donor
darah, harus berperilaku seksual dan
suntikan yang aman sampai hasil diketahui
 Konselin pasca tes dan berikan hasil tes
awal secepat mungkin kepada terpajan
8/19/2018 12
Informasi kepada orang yang
terpajan
 Risiko transmisi HIV setelah Pajanan Darah = 0.3% jika
sumber pasien adalah HIV positif
 Risiko transmisi sesuai dengan jenis kecelakaan
 PPP tergantung pada kegawatan pajanan dan status
HIV dari sumber pasien
 PPP tidak 100% efektif
 Minum ARV
 Efek samping ARV
 Hindari hubungan seks yang tak terlindungi sampai
konfirmasi setelah 3 bulan
8/19/2018 13
Informasi kepada orang yang
terpajan

 Penjelasan yang jelas oleh dokter mengenai


risiko dan tindakan yang dapat digunakan untuk
melepaskan stress dan kegelisahan!
 Keputusan PPP harus ditangan terpajan!
 Tanda tangani formulir penolakan jika Petugas
Kesehatan menolak PPP

8/19/2018 14
Follow up Laboratoris
(Bila mungkin)

Waktu Jika meminum PPP Tidak meminum PPP

Data Dasar HIV, HCV, HBV HIV, HCV, HBV


(Dalam waktu DL, Transaminase
8 hari)
Minggu ke 4 Transaminase Transaminase
DL
Bulan ke 3 HIV, HCV, HBV HIV, HCV, HBV
Transaminase Transaminase
Bulan ke 6 HIV, HCV, HBV HIV, HCV, HBV
Transaminase Transaminase
8/19/2018 15
INGAT!

 HIV dan virus-virus lebih cenderung


ditularkan melalui
 HUBUNGAN SEKSUAL atau
 melalui TRANSFUSI DARAH yang
terkontaminasi
 Kemungkinan tertular sebagai akibat
pajanan pada kecelakaan kerja lebih
kecil

8/19/2018 16
Follow up klinis

 Amati tanda-tanda yang menunjukan


serokonversi HIV (dalam 50-70%) dalam
waktu 3 sampai 6 minggu
 Demam akut,
 Lymphadenopathy yang tersebar,
 Erupsi kulit
 Faringitis,
 Gejala-gejala flu non-specific,
 ulkus mulut atau area genital.

8/19/2018 17
Evaluasi perilaku dan pengelolaan
benda tajam
 Bila banyak kecelakaan telaah perilaku atau
alat perlu diganti
 Kurangi jahitan - ganti penggunaan plester
 Sejauh mungkin hindari suntikan – terbatas
yang sangat perlu saja
 Hindari episiotomi yang tidak perlu

8/19/2018 18
Risiko Kecelakaan Kerja

 Risiko penularana HIV setelah tertusuk


jarum dari klien HIV positif  3 : 1000
 Risiko penularana HBV setelah tertusuk
jarum dari klien HBV positif  27-37 :
100
 Volume Percikan Darah terinfeksi HBV
yang mampu menularkan HBV  10-8ml
= 0.00000001 ml

8/19/2018 19
Risiko Penularan di Sarana Pelayanan
Kesehatan

Agen Cara pajanan Resiko infeksi

HBV Perkutaneus 30 %

HCV Perkutaneus 3%

HIV Perkutaneus 0.3 %

HIV Mukokutaneus 0.03 %

8/19/2018 20
Tindakan yang paling berisiko

 Pengambilan darah, penutupan kembali jarum suntik


 Memasukan dan menangani cairan IV
 Operasi
 Menangani darah atau cairan tubuh yang terinfeksi di
laboratorium
 Membersihkan, menangani dan menghancurkan
limbah sampah dan alat-alat medis yang
terkontaminasi

TERUTAMA DALAM KEADAAN TERBURU-BURU!


8/19/2018 21
Kondisi lingkungan kerja
mempengaruhi

 Mutu pelayanan
 Keamanan

 Kesejahteraan pekerja

8/19/2018 22
Kewaspadaan Standar membantu
menciptakan lingkungan kerja yang
aman
 Upaya meningkatkan keamanan dan lingkungan
kerja yang kondusif
 Pemahaman para manager
 risiko kerja dan cara pencegahan
 tatalaksana kecelakaan kerja
 Penyediaan alat pelindung, bahan dan sarana
perlengkapan KS
 Pengembangan kebijakan, prosedur kerja yang rinci
 Dukungan bagi tenaga kesehatan: stres, burnout, PPP,
konseling pasca pajanan
 Supervisi
 Surveilans

8/19/2018 23
8/19/2018 24

Anda mungkin juga menyukai