Anda di halaman 1dari 21

MEKANIKA

FLUIDA
“Statiska Fluida”
NAMA KELOMPOK :

1. ABI PRIMANJAYA (20160220001)


2. NAAFI RAMADHAN (20160220021)
3. RISKI KARUNIA M (20160220025)
4. RIZKY CAMTONA (20160220026)
Gaya hidrostatika

 Gaya Hidrostatika Bila sebuah permukaan bidang tenggelam dalam fluida


(inkompresibel) maka gaya-gaya akan bekerja pada permukaan karena fluida tersebut.
Gaya tersebut dinamakan Gaya Hidrostatika.
 Penentuan gaya-gaya adalah sangat penting dalam perancangan: tangki-tangki
penyimpanan, kapal laut, bendungan dan struktur-struktur hidrolik lainnya. Pada fluida
diam, gaya-gaya hidrostatika mempunyai arah tegak lurus permukaan bidang, karena
tidak ada tegangan geser.
 Tekanan fluida (inkompresibel) akan berubah secara linier menurut kedalamannya.
p=γh
                                      

Tekanan Hidrostatis Pada Suatu Bidang

 Besar tekanan di definisikan sebagai gaya tiap satuan luas. Apabila gaya sebesar F
bekerja secara tegak lurus dan merata pada permukaan bidang seluas A, tekanan ada
permukaan itu dapat di rumuskan sebagai berikut:

Keterangan :  
P = tekanan (N/m2)
F = gaya (N)
A = luas (m2)
Tekanan Hidrostatik
Pada zat padat, tekanan yang di hasilkan hanya ke arah bawah (jika pada zat padat
tidak diberikan gaya luar lain, pada zat padat hanya bekerja gaya gravitasi) sedangkan
pada fluida, tekanan yang di hasilkan menyebar ke segala arah.
Tekanan di dalam zat cair disebabkan oleh adanya gaya gravitasi yang bekerja pada
tiap bagian zat cair, besar tekanan itu bergantung pada kedalaman, makin dalam letak
suatu bagian zat cair, semakin besar tekanan pada bagian itu. Tekanan di dalam fluida tak
bergerak yang diakibatkan oleh adanya gaya gravitasi disebut tekanan hidrostatika.
Teori tentang tekanan hidrostatika juga dapat dijelaskan dengan mengamati bejana atau
gelas yang berisi air sebagai contohnya. Perhatikanlah gambar berikut ini:
Sehingga besar tekanan pada alas bejana adalah:

 
 Jadi, besarnya tekanan hidrostatik secara umum di rumuskan dengan
 

 Ket :

P = Tekanan Hidrostatik (atau )


= Massa jenis zat cair (
H = Kedalaman zat cait (
g = Percepatan gravitasi ()
Tekanan Absolute
 Tekanan absolut (absolute pressure) adalah suatu tekanan yang ada diatas nol absolute
atau jumlah dari tekanan atmosfir dengan tekanan relatif. Apabila tekanan relatif adalah
negatif, maka tekanan absolut adalah tekanan atmosfir dikurangi tekanan relatif. Untuk
mengetahui hubungan antara atmosfir, tekanan relatif dan absolute digambarkan pada
skema berikut :
Tekanan Atmosfir
Tekanan atmosfer adalah tekanan pada titik manapun di atmosfer bumi.
Umumnya, tekanan atmosfer hampir sama dengan tekanan hidrostatik yang disebabkan
oleh berat udara di atas titik pengukuran. Massa udara dipengaruhi tekanan atmosfer
umum di dalam massa tersebut, yang menciptakan daerah dengan tekanan tinggi
(antisiklon) dan tekanan rendah (depresi). Daerah bertekanan rendah memiliki massa
atmosfer yang lebih sedikit di atas lokasinya, di mana sebaliknya, daerah bertekanan
tinggi memiliki massa atmosfer lebih besar di atas lokasinya.
Tekanan Terukur

Tekanan terukur adalah tekanan yang diukur berdasarkan tekanan atmosfer (di
atas atau bawah tekanan atmosfir). Tekanan ini bisa lebih besar atau lebih kecil dari
tekanan atmosfir. Tekanan relatif dari zat cair yang berhubungan dengan udara luar
(atmosfir) bertekanan “nol” sehingga tekanan relatif adalah positif bila lebih besar
dari tekanan atmosfir dan negatif apabila lebih kecil. Tekanan relatif biasa disebut
“relative pressure/gage pressure.
Perubahan Tekanan Terhadap Kedalaman Atau
Ketinggian
Tekanan air laut bertambah terhadap kedalaman. Kedalaman air laut biasanya
diukur dengan menggunakan echo sounder atau CTD (Conductivity, Temperature,
Depth). Kedalaman yang diukur dengan menggunakan CTD didasarkan pada harga
tekanan.
Tekanan didefinisikan sebagai gaya per satuan luas. Semakin ke dalam,
tekanan air laut akan semakin besar. Hal ini disebabkan oleh semakin besarnya gaya
yang bekerja pada lapisan yang lebih dalam. Satuan dari tekanan dalam cgs adalah
dynes/cm2, sedangkan dalam mks adalah Newton/m2. Satu Pascal sama dengan satu
Newton/m2. Dalam oseanografi, satuan tekanan yang digunakan adalah desibar
(disingkat dbar), dimana 1 dbar = 10-1 bar = 105 dynes/cm2 = 104 Pascal.
   Tekanan pada satu kedalaman bergantung pada massa air yang
berada di atasnya. Persamaan yang digunakan untuk mengukur harga
kedalaman dari harga tekanan adalah persamaan hidrostatis, yaitu
 

P=

Dimana: P = tekanan (N/)


= massa jenis air
h = kedalaman air
g = gravitasi bumi (9.8 m/)
Pengukuran Piezometer, manometer, tekanan diferensial manometer.
Dalam fluida stasioner, tekanan didistribusikan ke semua arah dan disebut sebagai fluida statis
didistribusikan ke saluran permukaan sejajar dengan arah permukaan fluida. Untuk menentukan permukaan
statis pada fluida bergerak, maka permukaan pengukurannya harus sejajar dengan arah aliran sehingga tidak ada
energi kinetik yang berubah ke energi statis. Tekanan diukur di dekat dinding dengan kecepatan minimum
sehingga pembacaannya hanya akan menghasilkan sedikit kesalahan .
A. Pie’zometer Tube
Untuk pengukuran tekanan di dalamnya, sebuah tube dapat ditempatkan pada dinding pipa
yang terdapat cairan, sehingga cairan tidak dapat naik, dengan menentukan ketinggian naiknya
fluida dengan persamaan: p= ditentukan dengan Pie’zometer tube.
B. Manometer
Manometer adalah alat yang digunakan secara luas pada audit energi untuk mengukur perbedaan tekanan
di dua titik yang berlawanan. Jenis manometer tertua adalah manometer kolom cairan. Versi manometer sederhana
kolom cairan adalah bentuk pipa U yang diisi cairan setengahnya (biasanya berisi minyak, air atau air raksa)
dimana pengukuran dilakukan pada satu sisi pipa, sementara tekanan (yang mungkin terjadi karena atmosfir)
diterapkan pada tabung yang lainnya. Perbedaan ketinggian cairan memperlihatkan tekanan yang diterapkan.
Penggunaan Manometer
Selama pelaksanaan audit energi, manometer digunakan untuk menentukan perbedaan tekanan diantara
dua titik disaluran pembuangan gas atau udara. Perbedaan tekanan kemudian digunakan untuk menghitung
kecepatan aliran di saluran dengan menggunakan persamaan Bernoulli. Manometer harus sesuai untuk aliran
cairan. Kecepatan aliran cairan diberikan oleh perbedaan tekanan :
Dimana:
f = faktor gesekan dari bahan pipa
 
L = jarak antara dua titik berlawanan dimana perbedaan tekanan diambil
d = diameter pipa
g = kontanta gravitasi.
Manometer yang paling sederhana adalah piezometer, kemudian manometer
pipa U, dan yang lebih rumit adalah manometer diferensial
1. MANOMETER TABUNG “U” ( “U” TUBE MANOMETER)
Manometer ini tidak banyak bedanya dengan tabung piezometer, hanya saja manometer ini berbentuk
pipa U (U tube) dimana ujung yang satu melekat pada titik yang diukur tekanannya sedang ujung yang lain
berhubungan langsung dengan udara luar (atmosfer). Pipa U tersebut diisi dengan cairan yang berbeda dengan
cairan yang mengalir di dalampipa yang akan diukur tekanannya. Misalnya berat jenis cairan di dalam pipa
adalah γ1 dan berat jenis cairan di dalam manometer adalah γ2 dimana γ2 > γ1

  +
Atau
=+ -

 
Dimana :
= tekanan atmosfer
2. MANOMETER DIFERENSIAL
Alat ukur ini digunakan untuk mengukur tekanan antara dua tempat pada satu pipa
atau antara dua pipa. Manometer diferensial terdiri dari pipa U dimana kedua ujungnya
terletak pada tempat yang diukur.Dengan mengikuti prosedur yang diuraikan untuk
monometer sederhana persamaan untuk perbedaan tekanan antara pipa A dan pipa B adalah:

 
+ + +
Atau
= +
Gaya Hidrostatis Pada Permukaan Bidang

Ketika sebuah permukaan tenggelam dalam sebuah fluida, gaya-gaya akan bekerja
pada permukaan karena fluida.Pada fluida diam, gaya-gaya tersebut akan tegak lurus
terhadap permukaan karena tidak ada tegangan geser.
Gaya hidrostatis yang bekerja pada bidang yang tercelup dalam fluida terbagi atas :
1. Bidang dengan posisi horizontal
2. Bidang dengan posisi miring/memiliki sudut
Gaya hidrostatis pada permukaan
bidang
Bidang dengan posisi horizontal

 
F=

 
Dimana :
F = gaya hidrostatik
= titik tangkap gaya hidrostatik dari permukaan air
h = kedalaman air
B = lebar bidang ditinjau tegak lurus bidang
Gaya hidrostatis pada permukaan
bidang
Bidang dengan posisi miring

 F =

  =
=

 Dimana :
F = gaya hidrostatis
= titik tangkap gaya hidrostatis, diukur dari permukaan air
h = kedalaman air
B = lebar bidang yang ditinjau tegak lurus bidang.
Gaya hidrostatis pada
permukaan bidang
Bidang dengan posisi lengkung/bersudut.

 F = dx

 Besarnya gaya hidrostatik, juga dapat


diuraikan dalam arah horisontal ( H F )
dan arah vertikal ( V F ), dan dinyatakan
sebagai berikut:
   Dimana :
=
F = gaya total hidrostatik
= gaya hidrostatik vertical
  =. = gaya hidrostatik horizontal
(xo,zo) = koordinat titik tangkap
B = lebar bidang lengkung yang ditinjau tegak lurus bidang
 F =
Bouyancy (Daya Apung)

Dalam bahasa fisika buoyancy ( daya apung ) adalah daya tekan


keatas dari cairan terhadap sebuah benda yang berlawanan dengan massa
benda dan efek gravitasi. Atau dalam bahasa sederhana, buoyancy adalah
kemampuan mengapung dari sebuah benda pada cairan tertentu (misalnya
air, raksa dan lain-lain).
Stabilitas Benda Tenggelam Dan Mengapung
Sebuah benda dikatakan stabil apabila benda tersebut kembali keposisi kesetimbangannya semula apabila benda
tersebut diusik ( meskipun sedikit). Untuk benda terapung, masalah kestabilan lebih rumit karena jika benda berotasi
lokasi pusat apungnya bisa berubah. Jika hanya sebagian benda yang tercelup kedalam zat cair. Dalam hal ini berat
benda lebih kesil daripada gaya keatas dari zat cair. Atau dengan kata lain supaya benda mengapung maka massa jenis
benda harus lebih kecil daripada massa jenis zat cair. Suatu benda terapung dalam keseimbangan stabil apabila pusat
beratnya berada dibawah pusat berat apungnya. Namun, benda terapung dalam kondisi tertentu dapat pula dalam
keseimbangan stabil meski pusat beratnya berada diatas pusat apung.
Ada 3 syarat dari keseimbangan benda padat:
1. Seimbang dan stabil:
Sedikit perubahan darikeadaan seimbang ini akan menyebabkan³momen pengembalian posisi bekerja dan
mengembalikan ke keadaan semula.
2. Seimbang tapi tidak stabil:
sedikit perubahandari kedudukan seimbang ini akanmenimbulkan momen guling dan tidak akan kembali ke
kedudukan semula.
3. Seimbang dan netral:
Benda akan tetap berada dalam keadaan seperti semula,meskipun kedudukannya diubah.

Anda mungkin juga menyukai