Anda di halaman 1dari 31

ASKEB II PERSALINAN

BAB III
KEBUTUHAN DASAR SELAMA
PERSALINAN

 
BY : 
ANDRIYANI , SST, M.KES
  PENDAHULUAN
 
Persalinan membutuhkan usaha total ibu secara
fisik dan emisional, karena itu kebutuhan dasar bagi
ibu bersalin sangatlah penting. ibu mungking dalam
berada dalam tahapan persalinan dan kondisi yang
berbeda- beda satu sama lain.beberapa penelitaian
menunjukan bahwa banyak ibu di indonesia yang
masih tidak mau meminta pertolongan tenaga
penolong persalinan terlatih untuk memberikan
asuhan selama persalinan dan kelahiran bayi.
Sebagian dari mereka beralasan bahwa penolong
 
persalinan terlatih tidak benar- benar memperhatikan
kebutuhan
  atau kebudayaan, tradisi dan keinginan pribadi
para ibu dalam persalinan dan kelahiran bayinya.
Alasan lain yang juga berperan adalah bahwa sebagian
besar fasilitas kesehatan memiliki peraturan dan
prosedur yang tidak bersahabat dan menakutkan bagi
para ibu. Peraturan dan prosedur tersebut termasuk:
tidak memperkenankan ibu untuk berjalan- jalan selama
proses persalinan, tidak mengizin anggota keluarga
menemani ibu, membatasi ibu hanya dalam posisi tertentu
selama persalinan dan kelahiran bayi dan memisahkan ibu
dari bayi segera setelah bayi dilahirkan.
KEBUTUHAN DASAR SELAMA PERSALINAN
 
 

Kebutuhan dasar pada ibu dalam proses


persalinan Ada lima aspek dasar atau Lima
Benang Merah, yang penting dan saling
terkait dalam asuhan persalinan yang bersih
dan aman. Berbagai aspek tersebut melekat
pada setiap persalinan, baik normal maupun
patologis. Lima
  Benang Merah tersebut adalah :

1.  Membuat keputusan klinik 
Membuat keputusan merupakan proses 
yang menentukan untuk menyelesaikan 
masalah dan menentukan asuhan yang 
diperlukan oleh pasien. Keputusan itu 
harus akurat, komprehensif dan aman, 
baik bagi pasien dan keluarganya 
maupun
 
 
petugas yang memberikan pertolongan.
Keputusan klinik dihasilkan melalui
serangkaian proses dan metode yang
sistematik, menggunakan informasi dan
hasil dari olah kognitif dan intuitif serta
dipadukan dengan kajian teoritis dan
intervensi berdasarkan bukti, keterampilan
dan pengalaman.
Tujuh langkah dalam membuat keputusan
klinik
 
 

1. Pengumpulan data utama dan relevan untuk membuat


keputusan
2. Menginterpretasikan data dan mengidentifikasi masalah
3. Memmbuat diagnosis atau menetukan masalah yang
terjadi atau dihadapi
4. Menilai adanya kebutuhan dan kesiapan intervensi untuk
mengatasi masalah
5. Menyusun rencana pemberian asuhan atau intervensi
untuk solusi masalah
6. Melaksanakan asuhan atau intervensi terpilih
7. Memantau dan mengevaluasi efektifitas atau intervensi
 
  2. Asuhan Sayang Ibu dan Sayang Bayi
Asuhan sayang ibu adalah asuhan yang
menghargai budaya, kepercayaan dan
keinginan sang ibu.
Beberapa prinsip dan asuhan sayang ibu
adalah dengan mengikutsertakan suami dan
keluarga selama proses persalinan dan
kelahran bayi.
Asuhan sayang ibu dalam proses 
   persalinan 

 
Panggil ibu sesuai namanya, hargai dan perlakukan ibu
sesuai martabatnya
Jelasksan semua asuhan dan perawatan kepada ibu
sebelum memulai asuhan tersebut
Jelaskan proses persalinan kepada ibu dan keluarganya
Anjurkan ibu untuk bertanya dan membicarakan rasa
takut atau khawatir
Dengarkan dan tanggapi pertanyaan dan kekhawatiran
ibu
 Berikan dukungan, besarkan hatinya dan tenteramkan
hati ibu beserta anggota-anggota keluarganya
Anjurkan ibu untuk ditemani suami dan atau 
    anggota keluarga yang lain selama persalinan dan 
   kelahiran bayinya
 Ajarkan suami dan anggota­anggota keluarga 
   mengenai cara­cara bagaimana mereka dapat 
   memperhatikan  dan mendukung ibu selama 
   persalinan dan kelahiran bayinya
Secara konsisten lakukan praktik­praktik 
   pencegahan infeksi yang baik 
Hargai privasi ibu 
Anjurkan ibu untuk mencoba berbagai posisi selama 
   persalinan dan kelahiran bayinya
Anjurkan ibu untuk minum dan makan makanan 
   ringan sepanjang ia menginginkannya
Hargai dan perbolehkan praktik­praktik tradisional 
    yang tidak merugikan kesehatan ibu
Hindari tindakan berlebihan dan mungkin 
    membahayakan seperti episiotomi, pencukuran dan  
   
   klisma
Anjurkan ibu untuk memeluk bayinya sesegera 
   mungkin
Membantu memulai pemberian ASI dalam satu jam 
   pertama setelah bayi lahir
Siapkan rencana rujukan (bila perlu)
Mempersiapkan persalinan dan kelahiran bayi 
   dengan baik dan bahan­bahan, perlengkapan, obat­
   obatan yang diperlukan. Siap untuk melakukan 
   resusitasi bayi baru lahir pada setiap kelahiran bayi 
 
3. Pencegahan Infeksi
  Tujuan pencegahan infeksi :
Untuk melindungi ibu, bayi baru lahir,
keluarga, penolong persalinan dan tenaga
kesehatan lainnya dengan mengurangi infeksi
karena bakteri, virus dan jamur.
Untuk menurunkan resiko penularan
penyakit-penyakit berbahaya yang hingga kini
belum ditemukan pengobatannya, misalny a
hepatitis dan HIV AIDS
4. Pencatatan (Rekam Medik) asuhan
 
persalinan
  Aspek-aspek penting dalam pencatatan
termasuk :
 Tanggal dan waktu asuhan tersebut diberikan
 Identifikasi penolong persalinan
 Paraf atau tanda tangan (dari penolong
persalinan)pada semua catata
Mencakup informasi yang berkaitan secara
tepat, dicatat dengan jelas, dan dapat dibaca
Suatu sistem untuk memelihara catatan
pasien sehingga selalu siap tersedia
Kerahasiaan dokumen-dokumen medis
 
Rujukan
  Hal-hal penting dalam mempersiapkan
rujukan untuk ibu dan bayi :

B (Bidan)
A (Alat)
K (Keluarga)
S (Surat)
O (Obat)
K (Kendaraan)
U (Uang)
KEBUTUHAN FISIOLOGIS
 
1. Anjurkan  suami  dan  anggota  keluarga  yang  lain 
untuk  mendampingi  ibu  selama  persalinan  dan 
proses kelahiran bayinya.
2. Anjurkan  agar  berperan  aktif  dalam  mendukung 
dan mengenali berbagai upaya yang mungkin dapat 
membentu kenyamanan ibu.
3. Hargai  keniginan  ibu  untuk  menghadirkan  teman 
atau  saudara  yang  secara  khusus  diminta  untuk 
menemaninya.
4. Mengatur sirkulasi udara dalam ruangan
5. Kamar  mandi  yang  bersih  untuk  kebersihan  ibu 
pribadi dan penolong persalinan
KEBUTUHAN FISIOLOGIS
 
6. Sebelum  persalinan  tempatkan  ibu  pada  ruang  yang  lapang 
sehingga  ibu  dapat  berjalan­jalan  menunggu  terjadinya 
persalinan,  pastikan  ibu  mendapatkan  privasi  yang 
diinginkannya.
7. Tempatkan  ibu  pada  ruangan  yang  mendapat  penerangan 
yang  cukup,  baik  pada  waktu  siang,  maupun  pada  waktu 
malam  hari  dan  mempunyai  tempat  tidur  yang  bersih, 
namun  ditutupi  plastik  atau  lembaran  yang  mudah 
dibersihkan  jika  terkontaminasi  selama  persalinan  atau 
kelahiran bayi.
8. Menganjurkan  dan  memberikan  ibu  untuk  makan  dan 
minum saat tidak terjadi kontraksi.
9. Menawarkan  adanya  pendampingan  saat  melahirkan  untuk 
mendapatkan  dukungan  emosional  dan  fisik    secara 
berkesinambungan.
KEBUTUHAN FISIOLOGIS
 
10. Menganjurkan istrahat jika tidak ada his, beritahukan ibu untuk 
dapat beristrahat dan kalau mungkin berjalan­jalan didalam atau 
disekitar ruangan dilingkungan rumah sakit.
11. Menjaga  kebersihan  badan  terutama  genetalia,  memberitahukan 
ibu  untuk  selalu  membersihkan  bagian  badan  dengan  mencuci 
memakai sabun terutama pada daerah genetalia sehingga bagian 
tersebut tetap bersih.
12. Menganjurkan  ibu  untuk  BAB  dan  BAK,  memberitahukan  ibu 
untuk  melakukan  BAB  dan  BAK  secara  teratur  dengan  makan 
dan minum yang dapat merangsang BAK dan BAB secara lancar.
13. Menolong  persalinan  sesuai  standar,  memberikan  pertolongan 
kepada  ibu  bersalin  dengan  penuh  kasih  sayang  dengan 
berpedoman  pada  standar  pelayanan  kebidanan  yang  telah 
ditetapkan.
KEBUTUHAN RASA AMAN
 
1. Memberikan  pilihan  tempat  dan  penolong  persalinan, 
keterlibatan penolong persalinan selama proses persalinan 
& kelahiran
2. Mempersiapkan persalinan dan kelahiran bayi dengan baik 
meliputi sarana dan prasarana pertolongan persalinan
3. Memberikan  informasi  tentang  proses  persalinan  atau 
tindakan  yang  akan  dilakukan,  bidan  dapat 
memberitahukan  ibu  setiap  akan  dilakukan  tindakan,  hal 
ini  untuk  menghindari  terjadinya  trauma  dari  ibu  dan 
mungkin ibu lebih siap.
4. Memberikan  dukungan  mental,  rasa  percaya  diri  kepada 
ibu,  serta  berusaha  membuat  rasa  nyaman  dan  aman 
dengan  mendorong  ibu  untuk  tetap  siap  mengikuti  tenaga 
kesehatan yang menolongnya.
KEBUTUHAN RASA AMAN
5.  Memberikan  kebebasan  bagi  ibu  yang  akan  bersalin 
untuk  memilih  posisi  persalinan yang nyaman bagi  ibu, 
anjurkan  bagi  ibu  untuk  mencoba  posisi­posisi  yang 
nyaman  selama  persalinan  dan  melahirkan  bayi  serta 
anjurkan  suami  dan  pendamping  lainnya  untuk 
membantu ibu berganti posisi.
6. Berikan  keleluasan  ibu  untuk  berjalan,  berdiri  atau 
jongkok,  berbaring  miring  atau  merangkak,  karena 
posisi  berjalan,  berdiri  atau  jongkok  dapat  membantu 
turunnya  kepala  bayi  dan  sering  memperpendek  waktu 
persalinan. 
7. Bidan  membantu  ibu  mengganti  posisi  yang  diinginkan 
selama  persalinan,  memberitahukan  ibu  agar  secara 
terbuka  meminta  posisi  yang  memberikan  rasa  nyaman 
dan aman.
KEBUTUHAN RASA AMAN
 
8. Menentukan pendamping dalam persalinan
9. Memantau persalinan, melakukan pemeriksaan

10. Melakukan  tindakan  sesuai  kebutuhan  dengan 


memberikan  keleluasaan  kepada  ibu  untuk 
menggunakan  kamar  mandi  secara  teratur  dan  spontan 
karena  kandung  kemih  penuh  menyebabkan,  Gangguan 
kemajuan persalinan dan menghambat turunnya kepala, 
Ibu  tidak  nyaman,  meningkatkan  risiko  perdarahan 
pasca persalinan, Mengganggu penatalaksanaan distosia 
bahu,  meningkatkan  risiko  infeksi  saluran  kemih  pasca 
persalinan.
11. Tidak melakukan katerisasi kandung kemih secara rutin 
karena  membuat  ibu  merasa  nyeri  dan  meningkatkan 
risiko infeksi dan perlukaan saluran kemih ibu. 
KEBUTUHAN DICINTAI DAN 
MENCINTAI
1.
 Menghormati  pendamping  dalam  persalinan  dan  diajak 
bekerjasama 

2. Memberikan  kontak  fisik  atau  sentuhan  ringan, 


memegang tangan atau bagian tubuh ibu dengan lembut, 
baik  pada  waktu  pemeriksaan  sebelum  persalinan 
maupun pada waktu melaukan pertolongan persalinan.

3. Melakukan masase untuk mengurangi rasa sakit 

4. Melakukan  pembicaraan  dengan  suara  lemah  lembut 


dan sopan.
KEBUTUHAN HARGA DIRI
 
1. Mendengarkan keluhan pasien dengan penuh perhatian 
dan menjadi pendengar yang aktif.

2. Memberikan kebebasan pada ibu untuk merawat dan 
meneteki bayinya sendiri

3. Memperhatikan privasi pasien

4. Memberi pelayanan dengan empati

5. Memberitahu setiap tindakan yang akan dilakukan

6. Memberi pujian pada ibu terhadap tindakan yang positif.
KEBUTUHAN AKTUALISASI
 
1. Memberikan  pilihan  tempat  dan  penolong  sesuai 
keinginan ibu.
2. Memberikan pilihan pendamping dalam persalinan 
3. Melakukan  tindakan  bounding  attachment/IMD  segera 
setelah  bayi  lahir,  menganjurkan  ibu  untuk  segera 
memeluk  dan  mencium  bayinya  serta  segera 
menyusuinya dan selanjutnya tidur gabung bersama.
4. Memberikan  ucapat  selamat  atas  kelahiran  anaknya, 
pada  saat  bayi  sudah  lahir  sebaiknya  memberikan 
suatu  penghargaan  dengan  ucapan  selamat  atas 
keberhasilannya melahirkan buah hatinya,
Asuhan sayang ibu pada kala I, II, III
  & IV
 
Asuhan sayang ibu adalah asuhan
yang menghargai budaya,
kepercayaan dan keinginan sang
ibu. Beberapa prinsip dasar asuhan
sayang ibu adalah dengan
mengikutsertakan suami dan
keluarga selama proses persalinan
dan kelahiran bayi.
KEBUTUHAN DASAR PADA KALA I
 Memberikan dukungan emosional kepada ibu dengan
menghadirkan suami, keluarga pasien atau teman dekat
untuk memberikan dukungan berupa: mengusap
keringat;menemani /membimbing jalan- jalan (mobilisasi)
 Menganjurkan ibu untuk memilih posisi yang nyaman. Posisi
tegak seperti berjalan-jalan, berdiri dan berjongkok dapat
membantu turunnya kepala bayi dan seringkali
memperpendek waktu persalinan
 Anjurkan ibu untuk mendapat asupan cairan dan nutrisi
dengan makanan ringan dan air. Makanan ringan dan asupan
cairan yang cukup selama persalinan akan memberi lebih
banyak energi dan mencegah dehidrasi.
 Anjurkan ibu untuk mengosongkan kandung kemihnya
secara rutin selama persalinan.
 Membimbing ibu untuk rileks sewaktu ada his dengan
  cara menarik napas panjang, tahan napas sebentar,
kemudian dilepaskan dengan cara meniup sewaktu ada
his
 Menjaga privasi ibu dalam persalinan, antara lain
menggunakan penutup atau tirai, tidak menghadirkan
orang lain tanpa sepengetahuan ibu
 Menjelaskan kemajuan persalinan, perubahan yang
terjadi dalam tubuh ibu, serta prosedur yang akan
dilaksanakan dan hasil- hasil pemeriksaan
 Jika ibu suka lakukan pijatan pada punggung atau
mengusap perut dengan lembut
 Disesuaikan dengan kebutuhan ibu, memberikan
sentuhan pada salah satu bagian tubuh yang bertujuan
untuk mengurangi rasa kesendirian ibu
ASUHAN SAYANG IBU PADA KALA 
II

 Anjurkan agar ibu selalu didampingi oleh 
keluarganya selama proses persalinan dan 
kelahiran bayinya. Karena hasil persalinan yang 
baik ternyata erat hubungannya dengan 
dukungan dari kelurga yg mendampingi ibu 
selama proses persalinan
 Anjurkan keluarga ikut terlibat dalam asuhan .
 Memberikan dukungan dan semangat kepada 
ibu dan keluarganya dengan menjelaskan 
tahapan dan kemajuan persalinan atau 
kelahiran bayi pada mereka.
 Bantu ibu untuk memilih posisi yang aman saat 
meneran.
   Anjurkan ibu hanya meneran bila ada 
dorongan kuat dan spontan untuk meneran 
pada saat pembukaan sudah lengkap. 
Meneran secara berlebihan menyebabkan ibu 
sulit bernafas sehingga terjadi kelelahan yang 
tidak perlu dan meningkatkan resiko asfiksia 
pada bayi.
 Anjurkan ibu untuk minum selama kala II 
persalinan.
 Berikan rasa aman dan semangat serta 
tentramkan hatinya selama proses persalinan 
berlangsung. 
ASUHAN SAYANG IBU KALA III. 
DAN KALA  IV
 Melakukan ransangan taktil (masase) uterus untuk
merangsang uterus untuk berkontraksi baik dan kuat.
 Evaluasi tinggi fundus dengan meletakkan jari tangan
anda secara melintang dengan pusat sebagai sebagai
patokan. umumnya, fundus uteri setingi atau
beberapa jari di bawah pusat. sebagai contoh, hasil
pemeriksaan di tulis, dua jari di bawah pusat
 Memperkirakan kehilangan darah secarah keseluruan
 
 Periksa kemungkinan pendarahan dari robekan
(laserasi atau episiotomi ) perineum.
 Evaluasi keadaan umum ibu.

 Dekumentasi semua asuhan dan temuan selama


persalinan kala IV di bagian belakang partograf ,
segera setelah asuhan diberikan atau setelah
penilaian dilakukan.
 
 

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai