Anda di halaman 1dari 32

Oleh :

Prof. DR. Ir. WIRATMAN WANGSADINATA


Direktur Utama PT Wiratman
Guru Besar Emeritus Universitas Tarumanagara

Konferensi Nasional Teknik Sipil ke-7 (KoNTekS 7)


Universitas Sebelas Maret Solo (UNS-Solo)

24 Oktober 2013
Lokasi Jalan Kebonsirih No.17-19, Jakarta

Struktur Atas 56 tingkat, tinggi 252


m. Besmen 5 lapis, dalam 22 m
- 27 tingkat pertama untuk kantor
Pusat MNC (MNC Media Tower)
Besaran
Gedung - Di atas lantai 27 untuk hotel &
fasilitasnya yang akan
dioperasikan oleh Grand Hyatt
- Besmen 5 lapis untuk ruang
parkir.

 SNI 03-1726-2002: Tata cara


perencanaan ketahanan gempa
Peraturan yang untuk bangunan gedung
dipakai  SNI 03-2847-2002: Tata cara
perhitungan struktur beton
untuk bangunan gedung
Pemilik Proyek PT. MNC LAND, Tbk.

Arsitek AEDAS Pte. Ltd, Singapore & PT. TETRA DESAIN INDONESIA

Konsultan Struktur dan Geoteknik PT WIRATMAN

Konsultan Mekanikal dan Elektrikal ARUP Singapore Pte. Ltd. & PT. SKEMANUSA

Penyelidik Geoteknik PT. TESTANA INDOTEKNIKA

Konsultan Uji Terowongan Angin BMT FLUID MECHANICS Ltd, United Kingdom

Quantity Surveyor WT Partnership


DEPTH DESCRIPTION NSPT Su (kPa)

1.00 m fill materials : concrete, sand & qravel


2.50 m clayey silt, trace of sand, soft to medium 5 30
8.50 m silty clay, trace of sand, medium 8 45
10.00 m silty clay, very soft to soft 2 14
12.00 m clayey silt, trace of sand, medium 10 60
16.00 m clayey silt, trace of sand, very stiff 23 135
18.00 m sand, silty sand, very dense 40 82
20.00 m clayey silt, trace of sand, very stiff 30 150
21.50 m silty sand, very dense 35 175
24.00 m silty clay, trace of organic materials, medium 11 65
28.00 m silty clay, clayey silt, stiff 17 100
30.00 m clayey silt, very stiff 22 130
37.00 m cemented sand, cemented silt, very hard > 50 155
40.00 m clayey silt, trace of sand, very stiff 29 175

Kategory
42.00Tanah
m : Tanah Lunak
gravelly sand, silty sand, cemented silty sand. > 50 205
44.00 m clayey silt, sandy silt, trace of sand, hard 37 200
46.00 m sand, sandy silt, dense-very dense 35 200
48.00 m cemented sand,cemented silt, sandy silt, very hard > 50 240
50.00 m clayey silt, sandy silt, trace of sand, hard 37 200
80.00 m clayey silt, very stiff 25 155
Karena Jakarta terletak di Wilayah 3 pada peta wilayah gempa Indonesia,
untuk kondisi Tanah Lunak, spektrum respons gempa rencana dengan perioda
ulang 500 tahunan adalah sebagai berikut :

0.75 0.75
C=
C T

0.3

0 T (det)
0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0 6.0

Faktor Keutamaan struktur gedung ini ditetapkan I = 1,0


Berhubung desain arsitektur tidak menghendaki
adanya core wall di atas lantai 27, karena untuk BERDASARKAN G AM BAR ARSI TE
PADA TANG GAL 16 AGUSTUS 2 013

bagian atas dipakai sistem lift transparan


(panoramik), maka dipilih sistem struktur sebagai
berikut : B
-

 Bagian bawah (tingkat 1 s/d 27) : C


-

Core wall dengan sistem Outrigger


 Bagian atas (tingkat 28 s/d 56) :
Mega frame dengan mega beam dan mega
bracing, tanpa core wall.
DENAH LANTAI 39
S KALA / 1 : 100

Sistem ini adalah solusi yang paling sesuai untuk C


-
A
-
B
-

memenuhi tuntutan desain arsitektur dan


sepengetahuan kami belum pernah diterapkan
sebelumnya di tempat lain.
Mengingat perannya yang vital dalam menyangga
252.100

struktur bagian atas (bertingkat 29), maka struktur L57


L56
L55

bagian bawah (bertingkat 27) yang berupa core L54


L53

wall dengan sistem outrigger, didesain untuk tetap


L52

L51

L50

berperilaku elastik terhadap gempa kuat.


L49
L48
L47
L46
L45
L44
L43

Hal ini adalah untuk mencegah agar struktur bagian L42


L41
L40
L39

bawah tidak gagal lebih awal dibandingkan dengan L38


L37
L36
L35

struktur bagian atas. L34


L33
L32
L31
L30

L29

Untuk sistem struktur secara keseluruhan, telah L28


L27

ditetapkan Faktor Reduksi Gempa R = 4,50, yang L26

L25

L24

diverifikasi dengan hasil Analisis Dorong Statik L23

L22

L21

Non-linier (Static Non-linear Push-over Analysis). L20

L19

L18

L17

L16

Untuk analisis, struktur atas dimodelkan terjepit L15

L14

L13

pada taraf lantai dasar. L12

L11

L10

L9

L8

L7

L6

L5

L4

L3

L2

GF
±0.000
B1
B2
B3
B4

POTONGAN - A POTONGAN - B POTONGAN - C


SKALA 1 : 400 SKALA 1 : 400 SKALA 1 : 400
Bila Ve adalah gaya geser dasar respons dinamik elastik, gaya geser dasar pada
pelelehan pertama adalah :
Vy = Ve / μ

di mana μ adalah faktor daktilitas.

Beban gempa rencana (nominal) adalah :


Vd = Vy / f1

di mana f1 = 1,6 adalah faktor kuat lebih beban dan bahan.

Beban gempa rencana (nominal) dapat juga dinyatakan sebagai :


Vd = Ve / R

di mana R adalah faktor reduksi gempa, sehingga :


R = μ . f1 = 1,6 μ
Beban gempa kuat adalah :
Vm = Vy . f2 = Vd . f1 . F2 = Vd . f

di mana f adalah faktor kuat lebih total dan f2 adalah faktor kuat lebih struktur, menurut
rumus :
f2 = 0,83 + 0,17 μ
= 0,83 + 0,17 R/f1

Gaya geser dasar nominal statik ekuivalen untuk gedung beraturan adalah :
V1 = C1 I Wt / R
di mana Wt adalah berat total gedung, berikut sebagian beban hidup.

Besaran 0,8 V1 adalah batas minimum gaya geser dasar untuk desain
Hasil analisis vibrasi bebas :

T1 = 5,467 det T2 = 4,249 det T3 = 2,700 det


translasi - y translasi - x rotasi - z
Rangkuman :
Waktu getar Modal participating mass ratio (%)
Nomor Komponen gerak
alami T
ragam dominan
(det) Ux Uy Rz
1 5,467 0,010 66,904 0,059 translasi-y
2 4,249 58,810 0,041 0,020 translasi-x
3 2,700 0,101 0,037 61,573 rotasi-z

Persyaratan menurut Peraturan :


- Waktu getar alami pertama tidak boleh melampaui :
0,18 n = 0,18 x 56 = 10,08 det > 5,467 det (o.k.)

- Ragam vibrasi pertama dan kedua harus dominan dalam translasi (o.k.).
60 60

50 50

40 40

R = 4,5 (design)

tingkat
tingkat

R = 1 (elastic)
30 30

R = 1 (elastic) R = 4,5 (design)

20 20

10 10

0.8V1 = 22.540 kN 0.8V1 = 22.540 kN


Vdx = 52.220 kN Vex = 235.000 kN Vdx = 53.333 kN Vex = 240.000 kN
0 0
0 50000 100000 150000 200000 250000 0 50000 100000 150000 200000 250000

Gaya geser tingkat (kN) Gaya geser tingkat (kN)


Gaya geser tingkat respons dinamik dalam arah-x Gaya geser tingkat respons dinamik dalam arah-y

Karena untuk arah-x maupun arah-y Vd > 0,8 V1, beban gempa rencana
didasarkan pada Vd, tidak perlu penyesuaian terhadap 0,8 V1.
60 60

50 50

40 40
tingkat

tingkat
30 30

20 20

10 10

0 0
0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000
Beban Statik(kN) Beban Statik (kN)
Beban gempa rencana statik ekuivalen dalam arah-x Beban gempa rencana statik ekuivalen dalam arah-y

Beban gempa rencana statik ekuivalen pada masing-masing taraf lantai, adalah selisih gaya geser tingkat
dari dua tingkat berturut-turut.
Lonjakan beban gempa pada taraf lantai 53 disebabkan oleh massa air kolam renang, sedangkan pada
taraf lantai 26 dan 3, disebabkan oleh massa ruang mekanikal dan tangki air, sehingga menimbulkan gaya
inersia setempat yang besar.
Ada 2 kriteria kinerja struktur yang harus dipenuhi :

1. Kinerja batas layan, yaitu simpangan antar-tingkat akibat beban gempa rencana,
tidak boleh melampaui 0,03/R atau 30 mm.
Hal ini adalah untuk mencegah terjadinya kerusakan non-struktur dan ke-tidak-
nyamanan penghuni akibat gempa sedang.

2. Kinerja batas ultimit, yaitu simpangan antar-tingkat akibat beban gempa ultimit
sebesar 0,7 R kali beban gempa rencana, tidak boleh melampaui 0,02 h (h = tinggi
tingkat).
Hal ini adalah untuk mencegah keruntuhan struktur secara dini akibat gempa kuat,
sehingga menyebabkan jatuhnya korban.
60 60
589 mm
Service 456 mm 1436 mm 1854 mm
(Design)
50 50
Ultimate Service
(Design) Ultimate
40 40

tingkat
tingkat

30 30

20 20

10 10

0 0
0 500 1000 1500 2000 0 500 1000 1500 2000
simpangan (mm)
simpangan (mm)

Simpangan struktur akibat beban gempa Simpangan struktur akibat beban gempa
rencana dan gempa kuat dalam arah-x rencana dan gempa kuat dalam arah-y

Simpangan lantai puncak tidak melampaui batas maksimum 4% tinggi


gedung = 10,08 m.
60 60

50 50
Service Service
limit limit
40 40
Ultimate limit Ultimate limit

tingkat
tingkat

30 30
Service
Service Ultimate
drift drift
drift
Ultimate
20 drift 20

10 10

0 0
0 50 100 150
0 50 100 150
Simpangan antar tingkat (mm)
Simpangan antar tingkat (mm)
Simpangan antar-tingkat akibat beban gempa Simpangan antar-tingkat akibat beban gempa
rencana dan gempa kuat dalam arah-x rencana dan gempa kuat dalam arah-y

Baik akibat beban gempa rencana, maupun gempa kuat, persyaratan kinerja batas
layan maupun kinerja batas ultimit dipenuhi (o.k.)

Simpangan antar-tingkat akibat beban gempa kuat, di beberapa ketinggian gedung


sudah hampir mencapai batasnya. Hal ini berarti, bahwa nilai R yang ditetapkan
sudah cukup tepat dan tidak dapat dinaikkan lagi.
Analisis ini adalah untuk memeriksa kelayakan pemilihan nilai R yang ditetapkan
untuk desain ( R = 4,5 ? ).

Pemeriksaan nilai R melalui Analisis Dorong Statik Non-linier dapat dibenarkan,


karena respons ragam pertama dan ke dua adalah dominan dalam translasi.

Struktur didorong ke samping dengan mengerjakan beban-beban lateral pada


struktur dengan intensitas yang ditingkatkan secara berangsur-angsur. Distribusi
beban sepanjang tinggi gedung diambil sama seperti pada desain, sedangkan
beban gravitasi dianggap bernilai tetap. Setelah terjadi sejumlah besar sendi
plastis, tercapailah kondisi struktur di ambang keruntuhan.

Tujuan utama adalah untuk mendapatkan diagram δ-V, di mana δ adalah


simpangan lantai puncak dan V adalah gaya geser dasar yang bersangkutan.
Dari diagram δ-V didapatlah gaya geser dasar yang menyebabkan pelelehan pertama
Vy dan simpangan lantai puncak δy yang bersangkutan.

Jika δm adalah simpangan maksimum lantai puncak pada kondisi struktur di ambang
keruntuhan, maka berdasarkan dalil kesamaan simpangan maksimum, didapat :

 Ve 
δm    δy
 Vy 
 
δm
μ
δy

R = 1,6 μ
250000
Ve = 235.000 kN

200000
Gaya geser dasar (kN)

150000

100000

Vɣ = 67.233 kN

50000

µx = 3,49; Rx = 5,58
δm = 2,076
0 δy = 0,5938

0 0,50 1,00 1,50 2,00


Simpangan lantai puncak (m)

Analisis Dorong Statik Non-linier untuk arah -x


250000
Vey = 240.000 kN

200000
Gaya geser dasar (kN)

150000

100000

Vɣy = 65.753 kN

50000

µy = 3,63; Ry = 5,81

0
δyy = 0,7825 δmy = 2,8411
0 0,50 1,00 1,50 2,00 2,50 3,00
Simpangan lantai puncak (m)

Analisis Dorong Statik Non-linier untuk arah -y


Rangkuman :
Untuk arah-x : Untuk arah-y :

Vex = 235.000 kN Vey = 240.000 kN


Vyx = 67.233 kN Vyy = 65.753 kN
δyx = 0,5938 m δyy = 0,7825 m

V   Vey 
δmx   ex  δyx  2,076 m δmy    δ yy  2,856 m
 Vyx   Vyy 
   
δ δmy
μ x  mx  3,49 μy   3,63
δyx δ yy

Rx = 1,6 μx = 5,58 > 4,5 Ry = 1,6 μy = 5,81 > 4,5

Dari hasil Analisis Dorong Statik Non-linier didapat R > 4,5. Walaupun demikian, tidak
dapat dipakai nilai R yang lebih tinggi, karena kinerja batas ultimit akan dilampaui,
sehingga nilai R yang ditetapkan sebesar R = 4,5 sudah cukup tepat.
Suatu pengujian dalam terowongan angin lapisan batas (boundary layer) telah dilakukan
terhadap model struktur skala 1:400 dengan 5% redaman kritis, oleh BMT FLUID
MECHANICS Ltd, United Kingdom.

Distribusi beban angin sepanjang tinggi gedung untuk desain kekuatan struktur, telah
didapat dari model berdasarkan kecepatan angin dengan periode ulang 50 tahun sebesar
32,3 m/det, yaitu suatu sentakan angin (gust wind) 3 det pada ketinggian 10 m di atas
permukaan laut pada lapangan terbuka.
Percepatan struktur yang dipicu oleh angin diukur pada model, untuk memeriksa
kinerja layan dari gedung, berdasarkan kecepatan angin dengan perioda ulang 1 tahun
dan 10 tahun, sebesar berturut-turut 20,6 m/det dan 28,2 m/det.
Untuk memenuhi pedoman kenyamanan bagi penghuni untuk gedung hunian dan
gedung perkantoran, batas-batas percepatan tersebut adalah :
- untuk kecepatan angin dengan perioda ulang 1 tahun : 8 mlli-g
- untuk kecepatan angin dengan perioda ulang 10 tahun : 10 – 20 milli-g
MNC Tower, Level 51, 5,0% Damping NBCC (residental) ISO10137 (residental)

35

30
Percepatan puncak [milli-g]

25

20

15

10

0
0,5 1,0 5,0 10,0
Periode ulang [tahun]
Dari pengukuran percepatan pada model didapat, bahwa percepatan puncak terjadi
pada lantai ke-51 dan ke-53, yaitu :
- akibat kecepatan angin dengan perioda ulang 1 tahun : 0,9 milli-g < 8 milli-g (o.k.)
- akibat kecepatan angin dengan perioda ulang 10 tahun : 2,8 milli-g < 10 milli-g (o.k)

Jadi, struktur gedung ini menunjukkan kinerja akibat angin yang memuaskan
60 60

50 50

40 40
tingkat

tingkat
30 30
Gempa-x Gempa-y

Angin-x Angin-y
20 20

10 10

0 0
0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000
(kN) (kN)

Beban Statik Angin vs Gempa arah - x Beban Statik Angin vs Gempa arah - y

LRFD : LRFD :
U = 1,2 D + 1,0 L + 1,6 W + 0,5 A U = 1,2 D + 1,0 L ± 1,0 E
U = 0,9 D + 1,6 W U = 0,9 D ± 1,0 E
Ternyata, kombinasi pembebanan oleh beban gravitasi dan beban angin, tidak
menentukan untuk desain kekuatan struktur gedung ini.
BERDASARKAN G AM BAR ARSI TEKTURYANG DITERIMA
PADA TANG GAL 16 AGUSTUS 2 013

Struktur Besmen dimodelkan sebagai struktur di bawah tanah yang terjepit pada taraf
fondasi, dibebani oleh reaksi-reaksi tumpuan Struktur Atas pada taraf lantai dasar dan
beban-beban lain yang disyaratkan bekerja pada struktur di bawah tanah.
Agar Struktur Besmen akibat gempa kuat tidak gagal lebih awal dari Struktur Atas,
Struktur Besmen didesain untuk tetap berperilaku elastik akibat gempa kuat tersebut.
BERDASARKAN G AM BAR ARSI TEKTURYANG DITERIMA
PADA TANG GAL 16 AGUSTUS 2 013

Seluruh struktur Besmen duduk di atas sebuah rakit sebesar 45 m x 55 m dengan tebal 3
m, didukung oleh 210 tiang bor dengan diameter 1.200 mm.
Beban izin pada masing-masing tiang bor untuk beban gravitasi adalah 8.350 kN,
termasuk efek kelompok, yang dapat dikalikan 2 bila pengaruh gempa kuat
diperhitungkan.
Penurunan gedung jangka panjang diantisipasi akan mencapai sekitar 180 mm.
Kami menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas kerja keras tim
desain PT. Wiratman, khususnya :
 Wina Arizona
 Dypiter Arifin
 Yudit Kuntardi
sehingga perencanaan struktur Gedung MNC Media Tower ini, dapat
diselesaikan dengan memuaskan.

Anda mungkin juga menyukai