Anda di halaman 1dari 28

GANGGUAN HAID

BAGIAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN


UNIVERSITAS HASANUDDIN
Definisi

Gangguan haid adalah perdarahan haid


yang tidak normal dalam hal panjang sikl
us. Lama haid, dan jumlah perdarahan.
Klasifikasi gangguan Haid
Gangguan haid dan siklus khususnya dim
asa reproduksi dapat digolongkan
dalam :
• Kelainan panjang siklus :
• Polimenore (sering)
• Oligomenore (jarang)
• Amenore (tidak haid)
• Kelainan banyaknya haid :
• Hipermenore (banyak)
• Hipomenore (sedikit)
• Kelainan Lama Haid
• Menoragi (memanjang)
• Brakimenore (memendek)
• Perdarahan bercak
• Premenstrual spotting
• Postmenstrual spotting
Perdarahan uterus disfungsional (
PUD)
 Gangguan lain berhubungan dengan hai
d:
• Metroragi
• Dismenore
• premenstrual tension (ketegangan haid)
Kelainan panjang siklus
1. Polimenore
Definisi polimenore adalah panjang siklus
haid kurang dari 21 hari (normal 21-35).
Keadaan polimenore biasanya terjadi pa
da siklus ovulatoar maupun pada siklus a
novulatoar.
Kausa :
- Anovulasi karena gangguan hormonal
- Insufisiensi korpus luteum (fase luteal memend
ek)
- Fase folikuler memendek
Penanganan :

- Pada kausa anovulasi diberikan induksi ovu


lasi
- Pada insufisiensi korpus luteum diberikan pr
ogesteron pada 16-25
- Pad fase folikuler pendek diberikan estroge
n pada hari 3-8
2. Oligomenore
Definisi oligomenore adalah panjang
siklus haid lebih dari 35 hari
(normal 21-35 hari) dan kurang dari 3
bulan.
Keadaan oligomenore umumnya
adalah siklus ovulator sehingga
fertilitas tidak terganggu.
Kausa :
- Fase folikuler memanjang
- Fase sekresi memanjang

Penanganan :
- Tidak diberikan pengobatan jika tipe perd
arahan teratur
- Indukasi ovulasi diberikan jika tipe perdara
han memanjang
3. Amenore
Amenore adalah bila tidak haid lebih dari
3 bulan.
a. Amenorea dapat dibagi dalam
dua bentuk :
- Amenorea fisiologik :
• Prapubertas/pasca menopause
• Hamil, laktasi
- Amenorea patologik :
• Amenorea primer
• Amenorea sekunder
b. Penyebab : gangguan hipotalamus,
hipofisis, ovarium (folikel), uterus
(endometrium) dan vagina

c. Diagnosis ditegakkan :
- Anamnesis :
• Usia menars, pertumbuhan badan
• Apakah terhadap stress berat
• Apakah menderita penyakit-
penyakit berat
•Apakah menggunakan obat-obat
penenang
• Apakah terdapat peningkatan berat/atau
penurunan berat badan yang mencolok
- Pemeriksaan Fisis :
• Berat badan
• Tinggi badan
• Pertumbuhan seks sekunder :
~ Payudara
~ Rambut pubis
~ Akne
~ Hirsuitisme
~ Pembebasan klitoris
- Pemeriksaan Ginekologik :
Pemeriksaan genitalia
interna/eksterna

- Pemeriksaan Penunjang :
• Foto rontgen :
- TBC paru-paru
- Sela tursika
• Foto kompimeter :
- Tumor hipofisis
• Foto T3 dan T4 :
- Fungsi tiroid
• Pemeriksan kromatin seks :
- kelainan kromosom
Amenore hipotalamik

Kausa amenore hipotalamik terdiri dari penye


bab organik seperti kraniofaringioma dan ens
efalitis, sedangkan penyebab fungsional oleh
gangguan pelepasan LHRH seperti anoreksia
nervosa dan bulimia. Selain itu kausa obat-ob
atan seperti penotiazin menghambat PIF. Sehi
ngga terjadi hiperprolaktinemia dan selanjutn
ya menyebabkan amenorea.
Amenorea hipofisis

Kausa amenorea hipofisis adalah kelainan


organik seperti Sheehan syndrome, dimana
terjadi iskemia atau nekrosis aenohipofisis a
kibat trombosis vena hipofisis; kraniofaringio
ma (tumor yang tidak mensekresi hormon);
dan adenoma hipofisis (prolaktinoma). Kau
sa amenora galaktore adalah gangguan s
ekresi PIF dihipotalamus, penghambatan ke
rja PIF oleh obat seperti penotiazin, tranguil
aizer, dan obat psikofarmaka; dan hipertiroi
d.
Amenorea Ovarium

Kausa amenora ovarium antara lain : hipop


lasia ovarium pada sindroma turner; menop
ause prekok; sindroma resisten ovarium (um
umnya tumor yang mensekresi androgen)
Amenora Uterina

Kausa amenore uterina antara lain : aplasia


uteri; kerusakan endometrium akibat perlen
gketan (sindroma Asherman); infeksi besar s
eperti TBC.
Penanganan Amenore

Penanganan amenore tergantung kausa.


Jika kausanya adalah organik maka ditangan
i sesuai
penyebab organik tersebut.
Kausa fungsional (endokrinologi) ditangani deng
an konseling, obat fisikofarmaka, substitusi dan p
emberian hormon secara siklik, dan induksi ovulas
i.
- Uji hormonal
• Uji dengan Progesteron (uji P)
~ Cara melakukan uji
progesteron (MPA,
diprogesteron,Nortestosasetat) 5-10
mg/hari selama 7-10 hari. Perdarahan
akan terjadi 3-4 hari kemudian dan ini
dikatakan sebagai uji progesterone yang
positif. Tidak terjadi perdarahan artinya
uji progesterone negatif.
~ Apa arti uji progesterone positif
 Perdarahan terjadi, berarti wanita
tersebut memiliki uterus dan
endometrium yang normal.
 Pendarahan dapat keluar, berarti wanita
tersebut memiliki vagina dan selaput
dara yang normal.
 Perdarahan dapat terjadi karena ada
pengaruh estrogen, tempat produksi
estrogen adalah ovarium (folikel).
Berarti wanita tersebut memiliki ovarium/
perkembangan folikel yang normal.
 Folikel dapat memproduksikan
estrogen karena ada rangsangan
dari hormon hipofise (FSH,LH). Artinya
wanita tersebut memiliki fungsi hipofisis
yang normal.

 Hipofisis dapat memproduksi FSH dan


LH akibat rangsangan hormone
pelepas Gn-Rh dari hipotalamus.
Artinya wanita tersebut
memiliki hipotalamus yang normal.
4. Apa yang dilakukan terhadap wanita y
ang uji progesteronnya positif
• Wanita yang belum menginginkan
anak cukup diberi progesteron dari
hari ke 16 sampai hari ke 25 siklus
haid. Pengobatan berlangsung
selama 3 siklus berturut-turut.
Setelah itu dilihat apakah siklus haid
menjadi normal kembali atau tidak,
yaitu siklus haid yang ovulatorik. Bila
setelah itu terjadi lagi gangguan
haid/amenorea wanita tersebut harus
menjalani pemeriksaan yang lebih
lanjut.
• Pada wanita yang ingin anak, diberi
pemicu ovulasi (infertilitas).

5. Apa yang harus dilakukan pada


wanita dengan uji progesteronnya
negatif.
Uji E + P (E: 21 hari + P: hari ke 12-21) bila :
• (+) 2-3 hari kemudian terjadi
perdarahan
• (-) perlu penanganan lebih
lanjut
6. Apa yang dilakukan pada wanita denga
n uji Estrogen+ progesteron
positif ?
E selama 25 hari, ditambah P hari ke 19- 2
5 (selama 3 siklus). Bila pengobatan d
ihentikandan masih tetap saja terjadi
amenorea maka penanganan
lanjut.
Kelainan jumlah perdarahan haid

1. Hipermenore
Definisi hipermenore adalah
perdarahan
haid yang jumlahnya banyak
(>80 ml atau
ganti pembalut >5 kali/hari)
Kausa :

- Kelainan organik seperti mioma


uteri, polip
endometrium, dan infeksi
genitalia interna.
- Kelainan darah
- Kelainan fungsional
(endokrinologi)
Penanganan :

- Kelainan organik dan darah


ditangani sesuai kausa.
- Kelainan endokrinologi dengan
hormon progesterone,
estrogen dan progesterone, pil
KB, dan obat induksi ovulasi
untuk wanita ingin anak.

Anda mungkin juga menyukai