Anda di halaman 1dari 15

DASAR TEORI

TUJUAN PERCOBAAN

PERCOBAAN
DIAGRAM ALIR
PROSEDURE

PERCOBAAN
KESIMPULAN SARAN
HASIL

ALAT BAHAN
1. Praktikan mempelajari salah satu teknik
polimerisasi, khususnya polimerisasi kondensasi Urea-
Formaldehid

2. Praktikan mempelajari reaksi polimerisasi tersebut

3. Praktikan mempelajari pengaruh-pengaruh kondisi operasi


terhadap hasil reaksi polimerisasi
Polimer adalah suatu senyawa yang terbentuk dari dua
molekul atau lebih dengan rantai yang panjang . Molekul dan
berat molekulnya besar. Berdasarkan jenis ikatannya , polimer
dibedakan menjadi 2 yaitu:
1. Homopolimer yaitu polimer yang terbentuk dari monomer –
monomer yang sejenis
2. Kopolimer yaitu polimer yang terbentuk dari monomer –
monomer tak sejenis.
Berdasarkan mekanisme reaksinya , proses polimerisasi dibagi
menjadi dua yaitu :

1. Polimerisasi adisi , yang terjadi jika monomer – monomer


mengalami reaksi adisi tanpa terbentuk zat lain. Jadi yang
terbentuk hanya polimer yang merupakan penggabungan
monomer – monomernya.
2. Polimerisasi kondensasi , yaitu suatu reaksi dari dua buah
molekul atau gugus fungsi dari molekul ( biasanya senyawa
organik ) yang membentuk molekul yang lebih besar dan
melepaskan molekul yang lebih kecil yaitu air.
Berdasarkan sifatnya, polimer dapat dibagi menjadi dua yaitu :

1. Polimer thermosetting yaitu polimer yang tidak lunak apabila


dipanaskan, sehingga sulit dibentuk ulang.
2. Polimer thermoplastic yaitu polimer yang lunak bila dipanaskan
sehingga mudah untuk dibentuk ulang.
Resin urea formaldehid adalah hasil polimerisasi kondensasi urea
dengan formaldehid. Resin ini termasuk dalam kelas resin
thermosetting yang mempunyai sifat tahan terhadap asam, basa,
tidak dapat melarut dan tidak dapat meleleh.
Pembuatan resin urea-formaldehid secara garis besar dibagi
menjadi 3 yaitu:
1. Tahap metiolasi
2. Tahap kondensasi
3. Tahap curing
1. Susun peralatan sesuai sketsa gambar, periksa apakah setiap komponen
peralatan dapat bekerja sesuai fungsinya.
2. Siapkan peralatan untuk analisis. Sebaiknya disediakan botol-botol
pencuplik agar cuplikan dapat diambil sesuai dengan waktu yang
ditentukan
3. Siapkan bahan-bahan yang diperlukan untuk reaksi. Jumlah bahan-bahan
tersebut harus terlebih dahulu ditentukan dengan tepat sesuai dengan
produk yang ingin diperoleh.
4. Lakukan percobaan reaksi kondensasi. Secara rinci, prosedur percobaan
reaksi kondensasi dijabarkan pada lampiran. Kelangsungan reaksi dapat
diamati dengan mengambil cuplikan setiap selang waktu tertentu,
kemudian ditentukan kadar formaldehid bebasnya secara titrasi. Pada saat
kadar formaldehid bebas telah menunjukkan harga yang konstan, reaksi
dihentikan.
Urea
Formaldehid (dalam bentuk larutan formalin) Na-sulfit
Na-karbobat
Alkohol
Indikator Corellin
Asam sulfat
sampel t Temperature Volume H2SO4 Volume Na2SO3

0 0 28 2 10

1 0 28 1 10

2 0 55 0,6 10

3 0 79 0,5 10

4 0 79,3 0,45 10

5 10 79,8 0,4 10

6 20 79,9 0,3 10

7 30 79,9 0,2 10
sampel Cf ln Cf 1/Cf t Cf^-0,5

0 112,5 4,723 0,00889 0 0,0943

1 67,5 4,212 0,01481 0 0,1217

2 37,5 3,624 0,02667 0 0,1633

3 30 3,401 0,03333 0 0,1826

4 26,25 3,268 0,03810 0 0,1952

5 22,5 3,114 0,04444 10 0,2108

6 15 2,708 0,06667 20 0,2582

7 7,5 2,015 0,13333 30 0,3651


Sampel 1 (tertutup) Sampel 2 (terbuka
Berat awal produk 5 gr 5 gr
Berat akhir produk 3,5 gr 3 gr
Warna Kuning susu Kuning kecoklatan
Tekstur Pekat Lebih pekat (agak
keras)
Moisture content Masih ada Lebih sedikit
dibandingkan sampel 1
orde reaksi 0
120

100

80
orde reaksi 0
Cf

60

40 y = -1.727x + 52.796
Linear (orde reaksi
R² = 0.3416
0)
20

0
0 10 20 30 40
Waktu (menit)

Anda mungkin juga menyukai