Anda di halaman 1dari 8

Tumbuh Kembang Processus Alveolaris

• Prosesus alveolar berkembang terhadap adanya benih


gigi.
• Saat gigi erupsi  prosesus alveolar berkembang dan
bertambah tinggi dengan deposition tulang pada
margin.
• Tulang alveolar menambah tinggi dan ketebalan corpus
mandibula dan secara khas dimanifestasikan sebagai
tempat yang memperluas lingual ke ramus untuk
menampung molar 3
• Tidak adanya gigi  tulang alveolar gagal berkembang
dan mengalami resorbsi jika terjadi pencabutan gigi
• Bila gigi bergerak  remodeling tulang alveolar
Ref: Premkumar, Sridhar. 2011. Textbook of Craniofacial Growth. 1st Ed. New Delhi. Jaypee Brothers
Medical Publisher. Page 92-102.
Bhalajhi, Orthodontics Art and Science, 2004. New delhi,India. Page : 35
Tumbuh Kembang Processus Alveolaris
• Erupsi gigi meningkatkan ketinggian vertikal tulang alveolar
• Lengkung palatal bertambah dalam dengan adanya
pertumbuhan prosesus alveolaris
• Perpindahan ke bawah dari rahang atas dan rahang bawah
meningkatkan ruang interoklusal, cukup untuk pertumbuhan
alveolar dan erupsi gigi  penting untuk mempertahankan
relasi oklusi selama pertumbuhan vertikal mandibula dan
maksila

Ref: Premkumar, Sridhar. 2011. Textbook of Craniofacial Growth. 1st Ed. New Delhi. Jaypee Brothers
Medical Publisher. Page 92-102.
Bhalajhi, Orthodontics Art and Science, 2004. New delhi,India. Page : 35
Tumbuh Kembang Processus Alveolaris
• Pada bayi, dagu biasanya tidak berkembang. Seiring
bertambahnya usia, pertumbuhan dagu menjadi signifikan. Ini
dipengaruhi oleh faktor seksual dan genetik.
• Protuberantia mentalis terbentuk oleh deposisi tulang selama
masa kanak-kanak.
• Terjadi resorpsi tulang di daerah anterior
alveolar di atas dagu, menciptakan
konkavitas 'titik B dalam terminologi
sefalometrik

Ref: Premkumar, Sridhar. 2011. Textbook of Craniofacial Growth. 1st Ed. New Delhi. Jaypee Brothers
Medical Publisher. Page 92-102.
Bhalajhi, Orthodontics Art and Science, 2004. New delhi,India. Page : 35

Anda mungkin juga menyukai