Anda di halaman 1dari 28

Om swastyastu

OLEH: KELOMPOK 1
NAMA KELOMPOK

• Anak Agung Istri Meidina Cindy (17.321.2657)


• Gusti Ayu Putu Wahyu Sartika (17.321.2665)
• Kadek Aristiani Putri (17.321.2673)
• Luh Putu Dian Suryaningsih (17.321.2678)
• Ni Komang Sri Wahyuni (17.321.2687)
• Ni Luh Kade Novita Wahyuningrum (17.321.2691)
• Ni Made Anggi Febrianti (17.321.2694)
• Ni Putu Eva Pradnyayanti (17.321.2700)
“Program-Program Kesehatan atau
Kebijakan dalam Menanggulangi
Masalah Kesehatan Utama di Indonesia”
PEMBAHASAN
Program-Program Kesehatan atau Kebijakan
Dalam Menanggulangi Masalah Kesehatan
Utama Di Indonesia

Sistem Pelayanan Kesehatan dan


Konsep Pembangunan Kesehatan Kota Kebijakan
Era Otonomi Daerah

Program Pembinaan Kesehatan


Pemberantasan Penyakit Menular
Komunitas (Gizi masyarakat,
dan Penyehatan Lingkungan
Program Pengembangan
Pemukiman
Kota Sehat, Indikator Kesehatan
(Tuberkulosis, AIDS, ISPA, dll)
Kota, Indikator Kota Sehat)
Konsep pembangunan kesehatan di indonesia

Pada tahun 1980, “derajat kesehatan yang setinggi-tingginya


adalah suatu hak yang fundamental bagi setiap WHO
menghimbau kepada anggota WHO supaya melakukan
langkah-langkah dalam melakukan pembangunan kesehatan,
sehingga derajat kesehatan setiap orang meningkat” sesuai
dengan isi deklarasikan yang dideklarasikan WHO yakni
“Health for all by theYear 2000”
LANJUTAN
Misi pembangunan kesehatan di Indonesia
di antaranya:

Menggerakkan pembangunan nasional Mendorong kemadirian masyarakat


berwawasan kesehatan untuk hidup sehat

Memelihara, meningkatkan pelayanan


kesehatan yang bermutu, merata, dan
terjangkau.
LANJUTAN

Gambaran masyarakat Indonesia di masa depan yang ingin dicapai


melalui pembangunan kesehatan di rumuskan sebagai Indonesia Sehat
2010 yakni berupa masyarakat, bangsa, dan negara yang ditandai oleh
penduduknya hidup dalam lingkungan dengan perilaku sehat, memiliki
kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu
secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya di seluruh wilayah Republik Indonesia.
Konsep pembangunan kesehatan di indonesia

Indikator yang Berhubungan


Tujuan Pembangunan
Dengan Kesehatan
Kesehatan
Masyarakat

Faktor-Faktor Penyebab
Paradigma Sehat Terjadinya Masalah
Kesehatan Di Indonesia

Strategi Dan Program


Ciri-Ciri Masyarakat Sehat Pembangunan Kesehatan Di
Indonesia
Tujuan Pembangunan Kesehatan

Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat


2015 adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesahatan masyarakat yang optimal melalui
terciptanya masyarakat, bangsa dan Negara Indonesia
Paradigma Sehat

Paradigma sehat adalah cara pandang, pola pikir, atau model pembanguan
kesehatan yang memandang masalah kesehatan saling terkait dan
mempengaruhi banyak faktor yang bersifat lintas sektoral dengan upaya yang
lebih diarahkan pada peningkatan, pemeliharaan, serta perlindungan
kesehatan, tidak hanya pada upaya penyembuhan penyakit atau pemulihan
kesehatan.
Ciri-Ciri Masyarakat Sehat

1. Peningkatan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat


2. Mengatasi masalah kesehatan sederhana melalui upaya peningkatan,
pencegahan, penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan
3. Peningkatan upaya kesehatan lingkungan terutama penyediaan sanitasi dasar
yang dikembangkan dan dimanfaatkan oleh masyarakat untuk meningkatkan
mutu lingkungan hidup
4. Peningkatan status gizi masyarakat berkaitan dengan peningkatan status
sosial ekonomi masyarakat
5. Penurunan angka kesakitan dan kematian dari berbagai sebab dan penyakit
Indikator yang Berhubungan Dengan Kesehatan
Masyarakat

Menurut WHO beberapa indikator dari masyarakat sehat adalah :

1. Keadaan yang berhubungan dengan status kesehatan masyarakat

2. Indikator pelayanan kesehatan


Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Masalah
Kesehatan Di Indonesia

1. Faktor Lingkungan
2. Faktor perilaku dan Gaya Hidup masyarakat Indonesia
3. Faktor sosial ekonomi
4. Faktor pelayanan kesehatan
Strategi Dan Program Pembangunan
Kesehatan Di Indonesia

• Strategi
Mengacu kepada visi dan misi yang telah ditetapkan, selanjutnya telah
pula dirumuskan strategi baru pembangunan kesehatan.

• Program Pembangunan Kesehatan


Program-program pembangunan kesehatan dikelompokkan dalam pokok-
pokok program yang pelaksanaannya dilakukan secara terpadu dengan
pembangunan sektor lain yang terkait dengan dukungan masyarakat,
Sistem pelayanan kesehatan dan kebijakan
era otonomi daerah

Pelayanan di Era Otonomi Daerah Sebagai segala bentuk kegiatan pelayanan


umum yang dilaksanakan oleh Instansi Pemerintahan di Pusat dan Daerah,
dan di lingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang dan/atau jasa, baik
dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan
ketentuan Peraturan Perundang-undanganâ (Lembaga Administrasi Negara,
1998).
Pemberantasan penyakit menular dan
penyehatan lingkungan pemukiman

TB (Tubercolosis) AIDS

ISPA
TB (Tubercolosis)

Pencegahan

1. Oleh penderita dapat dilakukan dengan menutup mulut sewaktu batuk, dan membuang
dahak tidak di sembatang tempat (di dalam larutan disinfektan).

2. Dengan memberikan vaksin BCG pada bayi

3. Disinfeksi, cuci tangan, dan tata rumah tangga dan kebersihan yang ketat, perlu
perhatian khusus terhadap muntahan dan ludah, memperbaiki ventilasi, sirkulasi udara,
dan penyinaran matahari di rumah.

4. Menghindari faktor predisposisi seperti merokok, udara yang lembab dan kotor (polusi).

5. Mencegah kontak langsung dengan penderita tuberculosis paru.


Pengobatan
AIDS

• Program Pemberantasan Penyakit Menular


Program pemberantasan penyakit menular bertujuan untuk menurunkan
angka kesakitan, kematian, dan kecacatan akibat penyakit menular dan tidak
menular.
lanjutan

Adapun Kebijakan Pelaksanaannya yaitu:

1. Pencegahan dan pemberantasan penyakit diarahkan untuk mendorong peran, membangun


komitmen, dan menjadi bagian integral pembangunan kesehatan

2. Pencegahan dan pemberantasan penyakit diselenggarakan melalui penatalaksanaan kasus secara


cepat dan tepat, imunisasi, peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat

3. Pencegahan dan pemberantasan penyakit diarahkan untuk mengembangkan dan memperkuat


jejaring surveilans epidemiologi dengan fokus pemantauan wilayah setempat dan kewaspadaan dini

4. Pencegahan dan pemberantasan penyakit diarahkan untuk mengembangkan sentra rujukan


penyakit, sentra pelatihan penanggulangan penyakit
lanjutan
5. Pencegahan dan pemberantasan penyakit diarahkan untuk memantapkan jejaring lintas
program, lintas sektor, serta kemitraan dengan masyarakat termasuk swasta untuk
percepatan program pencegahan dan pemberantasan penyakit menular

6. Pencegahan dan pemberantasan penyakit diarahkan untuk dilakukan melalui


penyusunan, review, sosialisasi, dan advokasi

7. Pencegahan dan pemberantasan penyakit diarahkan untuk meningkatkan


profesionalisme sumberdaya manusia di bidang pencegahan dan pemberantasan
penyakit

8. Pencegahan dan pemberantasan penyakit diarahkan untuk meningkatkan cakupan,


jangkauan, dan pemerataan pelayanan penatalaksanaan kasus penyakit secara
berkualitas hingga ke desa.
ISPA

Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) adalah infeksi


saluranpernafasan akut yang menyerang tenggorokan, hidung dan
paru-paru yang berlangsung kurang lebih 14 hari, ISPA mengenai
struktur saluran di ataslaring, tetapi kebanyakan penyakit ini
mengenai bagian saluran atas dan bawah secara stimulan atau
berurutan
Cara pencegahan berdasarkan level of
prevention
Pencegahan Tingkat Pertama (Primary Prevention)
1. Penyuluhan
2. Imunisasi
3. Usaha di bidang gizi
4. Program KIA
5. Program Penyehatan Lingkungan Pemukiman (PLP)
lanjutan

Pencegahan Tingkat Kedua (Secondary Prevention)

Dalam penanggulangan ISPA dilakukan dengan upaya


pengobatan dan diagnosis sedini mungkin.
lanjutan

Pencegahan Tingkat Ketiga (Tertiary Prevention)

Tingkat pencegahan ini ditujukan kepada balita yang bukan


pneumonia agar tidak menjadi lebih parah (pneumonia) dan
mengakibatkan kecacatan (pneumonia berat) dan berakhir dengan
kematian.
Program pembinaan kesehatan komunitas

Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif program ini meliputi:

a) Peningkatan pendidikan gizi

b) Penanggulangan kurang energi protein (KEP)


c) Penanggulangan gizi lebih

d) Peningkatan surveilens gizi


e) Pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi
Program Pembinaan Kesehatan Komunitas
(Pengembangan Kota Sehat, Indikator Kesehatan Kota,
Indikator Kota Sehat)

Kabupaten/Kota Sehat adalah suatu kondisi kabupaten/Kota yang


bersih, nyaman, aman dan sehat untuk dihuni penduduk, yang
dicapai melalui terselenggaranya penerapan beberapa, tatanan
dengan kegiatan yang terintegrasi yang disepakati masyarakat dan
pemerintah daerah. (PB MenDaGri dan MenKes, 2005).
SEKIAN
DAN
TERIMAKASI

Anda mungkin juga menyukai