Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN KASUS

NEFROLITHIASIS

Disusun
Oleh :
AHMAD RAMZALI AKBAR
YUDA PRAWIRA
ANATOMI

 ginjal adalah organ berpasangan yang berada di


perut dorsal , satu dsebelah kiri dan satu
disebelah kanan. Peran ginjal adalah untuk
menyaring darah melalui glomerulus untuk
membentuk apa yg dikenal sebagai filtrat.
 fungsi ginjal adalah untuk mempertahankan
volume dan komposisi plasma , mengatur air, ion
dan tingkat PH, mempertahankan nutrisi dan
mengeluarkan limbah, racun dan kelebihan
elektrolit, ginjal mencapai fungsi fungsi ini
melalui filtrasi glomerulus, zat terlarut
reabsorbsi, sekresi tubular, Keseimbangan air
dan regulsi asam basa.
ANATOMI GINJAL
DEFENISI
Nefrolitiasis atau batu ginjal adalah sebuah material
solid yang terbentuk di ginjal ketika zat atau
substasi normal di urin menjadi sangat tinggi
konsentrasinya.1 Berdasarkan anatomi dari ginjal,
lokasi batu ginjal biasanya khas dijumpai pada bagian
pelvis dan kaliks
EPIDEMIOLOGI
Batu ginjal adalah permasalahan urologis yang sering
terjadi. Di United States 13% laki-laki dan 7% wanita
terkena penyakit batu ginjal

Angka kejadian batu ginjal di Indonesia tahun 2007


berdasarkan data yang dikumpulkan dari rumah sakit
di seluruh Indonesia adalah sebesar 37.636 kasus
baru, dengan jumlah kunjungan sebesar 58.959 orang.
Sedangkan jumlah pasien yang dirawat adalah
sebesar 19.018 orang, dengan jumlah kematian adalah
sebesar 378 orang.
ETIOLOGI

Penyebab terbentuknya suatu batu sering tidak


diketahui, terutama pada kasus batu yang
mengandung kalsium. Penyebab pembentukan batu
yang paling berperan yaitu bergabungnya faktor
predisposisi. Penyebab terpenting adalah
meningkatnya konsentrasi konstituen batu didalam
urin sehingga kelarutan konstituen tersebut di dalam
urin terlampaui.
BATU ETIOLOGI PRESENTASI BATU

•Kalsium oksalat dan •Hiperkalsiuria idopatik • 75 %


kalsium posfat 50%
•Hiperkalsemia dan
hiperkalsiuria 10%
•Hiperoksaluria 50%
•Hiperurikosuria 20 %
•Tidak diketahui
terdapat kelainan
metabolit 15-20%
•Infeksi ginjal
•Sturvit • terkait dengan • 10-15 %
hiperurisemia
• asam urat • terkait dengan •6%
hirurikosuria
•idiopatik
• sistin • 1-2 %
Penyebab batu ginjal tipe lain relatif lebih dipahami.

 Batu magnesium amonium fosfat (struvit) hampir


selalu terjadi pada pasien dengan urin alkalis menetap
akibat Urinary Tract Infection (UTI). Secara khusus,
bakteri pemecah urea seperti Proteus Vulgaris dan
Staphylococcus mempermudah untuk terjadinya batu
 Gout ,menyebabkan tingginya asam urat didalam
urin dan kemungkinan terbentuknya batu asam urat.
 Batu sistin hampir selalu berkaitan dengan kelainan
genetik transport asam amino tertentu, termasuk sistin
di ginjal. Berbeda dengan batu struvit, baik batu sistin
maupun batu asam urat lebih besar kemungkinannya
terbentuk apabila urin relatif asam
FAKTOR RESIKO
 Faktor risiko terjadinya nefrolitiasis yaitu kelebihan
kalsium, fosfat, oksalat, dan asam urat di dalam urin.
Asupan makanan dan cairan memiliki peran penting
dalam pembentukan batu
ginjal.
 Faktor usia,

 jenis kelamin, ras,

 lokasi geografis, cuaca


dan genetik
 Suatu kondisi klinis : obesitas, diabetes melitus,
hipertensi, gagal ginjal kronis dan penyakit kardio
vaskular
PATOGENESIS
Batu kemih biasanya muncul karena kerusakan
keseimbangan antara kelarutan dan pengendapan
garam, Ginjal harus menampung air dan
mengeluarkan bahan yang memiliki kelarutan yang
rendah. Kedua pernyataan tersebut harus seimbang
selama adaptasi terhadap diet, iklim dan aktivitas.
Urin (pirofosfat, sitrat dan glikoprotein )

Mekanisme pertahanan tsbt kurang sempurna,ketika


urin mngalami jenuh dan supersaturasi

Lama kelamaan membentuk kristal dan batu

*Apabila konsentrasi zat dalam larutan diatas titik


jenuh (saturation point) sangat mendukung untuk terjadinya
pembentukan kristal
dan jika semakin tinggi dari saturasi kejenuhan suatu zat tersebut
berlebih maka kristal dapat berkembang secara spontan yang bisa
menjadi sebuah batu.
PATOFISIOLOGI DAN GEJALA KLINIS
pembentukan batu menimbulkan gejala klinis nyeri yang
khas
Ada 2 tipe nyeri yaitu :
 renal colic (biasanya disebabkan oleh peregangan dari
collecting system atau
ureter)
 noncolicky renal pain (disebabkan oleh adanya distensi dari
kapsul ginjal)
 Renal colic pada obstruksi dari renal pelvis dan ureter
biasanya tergambarkan nyeri sedang sampai nyeri berat di
daerah panggul yang menjalar ke daerah paha
 Obstruksi batu di midureter biasanya nyeri menjalar ke
lateral perut bagian bawah
 sedangkan obstruksi di bagian distal ureter atau
uretrovesical junction biasanya sakit parah dan terasa
lumpuh.
Tanda dan gejala
 Nyeri

 Hematuria

 Infeksi

 Demam

 Mual muntah

DIAGNOSIS
 Anamnesa (gejala,riwayat,diet,life style)

 Pemeriksaan fisik

 Laboratorium (tes urina lisis, darah dan x-ray ataupun


CT scan )
PENATALAKSANAAN
Pengobatan tergantung pada lokasi batu, tingkat
obstruksi, sifat batu, Fungsi ginjal yang terkena, dan
ada tidaknya infeksi saluran kemih.
 Batu dengan ukuran kecil dari 5 mm biasanya hanya
bnyak minum , +- 3 liter / hari akan keluar sendiri.
 Nyeri  anti nyeri ( oral atau iv )

 Demam  anti piretik

 Infeksi  antibiotik

 Dengan batu yang lebih besar perlu penanganan yang


intensif. Seperti :
a. Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL)
b. Ureteroscopy
c. Percutaneous Nephrolithotomy
KOMPLIKASI
Komplikasi pada nefrolithiasis di bedakan
menjadi komplikasi akut dan komplikasi jangka
panjang.
 Komplikasi akut

kematian,kehilangan fungsi ginjal.


 Komplikasi jangka panjang

striktura , obstruksi, hidronefrotis berlanjut


dngn atau tanpa pionefrosis, dan dilanjutkan
dengan kegagalan faal ginjal yg terkena..
LAPORAN KASUS
ANAMNESA PRIBADI ANAMNESA PENYAKIT

 Nama : Eriston Silalahi  Keluhan utama : Nyeri perut yang


menjalar ke pinggang disertai dengan
 Umur : 57 thn demam
 Jenis kelamin : perempuan  Telaah : Os merupakan pasien
 Agama : Kristen pindahan dari RS Bhayangkari datang
ke RSUD Dr. H. Kumpulan Pane dengan
 Suku : Batak keluhan demam yang bersifat naik
 Alamat : Jalan Beo, Bajenis turun +/- 6 Hari terakhir. Keluhan lain
yang dirasakan Os adalah nyeri perut
 Pekerjaan :-
yang menjalar sampai ke pinggang,
 Tanggal masuk : 14 Juli 2016 nyeri nya bersifat hilang timbul, mual
dan muntah. Selain itu badan Os terasa
lemas dan wajah terlihat pucat. Bak (+)
nyeri saat berkemih (+) bab (+)
Riwayat penyakit terdahulu : Hipertensi

Riwayat pemakaian obat : Captopril

Riwayat keluarga :-
STATUS PRESENT
• Keadaan Umum : tampak sakit sedang
• Sens : Compos Mentis
• Tekanan Darah : 178/114 mmHg
• Temperatur : 37⁰C
• Pernafasan : 20x/i
• Nadi : 84x/i
STATUS GENERALISATA
LEHER
KEPALA
• Bentuk : simetris
 Ukuran : normocephali • Trakea : letak medial
 Rambut : hitam lurus • KGB : Pembesaran
 Wajah : simetris kelenjar (-)
 Mata : sklera ikterik (-/- • Kesan : dalam batas
), konjungtiva : anemis (-/- normal
) pupil isokor,
refleks THORAK
cahaya (+/+) • Inspeksi : Bentuk simetris
fusiformis
 Telinga : dalam batas • Palpasi : Stem fremitus sama
normal pada kedua lapangan paru,
 Hidung : septum deviasi : (- Nyeri tekan (-).
) • Perkusi : Sonor pada kedua
lapangan paru
 Bibir : Syanosis (-) • Auskultasi : Suara nafas : Vesikuler
Pucat (-) • Suara tambahan : (-)
STATUS GENERALISATA

ABDOMEN
 Inspeksi : Normal,
benjolan (-),
asites (-). GENETALIA
 Palpasi : Nyeri tekan (-) Tidak Dilakukan Pemeriksaan
 Lien : tidak teraba
 Ren : tidak teraba
 Hepar : tidak teraba EKSTREMITAS
 Undulasi : (-) • Atas : Dalam Batas Normal
• Bawah : Dalam Batas Normal
 Perkusi : Timpani
 Auskultasi : Bising usus (+)
normal
STATUS LOKALISATA
 Inspeksi : Tampak sakit sedang Tonjolan (-)
 Palpasi : taping pain (+)
 Perkusi : Timpani
 Auskultasi: Bising usus (+) normal
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Urine Rutin
Darah Rutin • warna : Kuning
 Leukosit : 13.000 uI Muda
 Eritrosit : 3,91 juta /L • Kejernihan :
 Hb : 11,9 g/dL Keruh
 Hematokrit : 34,3 % • Protein : Negative
 Trombosit : 236.000 uI • Glukosa : Negative
• Billirubin : Negative
• Urine Sedimen
Pemeriksaan Radiologi : • Eritrosit : 4 – 6 l/pb
Kesan: multiple • Leukosit : 16 – 18
nefrolithiasis bilateral l/pb
DIFFERENSIAL DIAGNOSA
1.NEFROLITHIASIS
2.ISK
3.TUMOR

DIAGNOSA
NEFROLITHIASIS

TERAPI
Inf RL 20 gtt/i
PCT Infus 1 fls/8 Jam
Inf.Pantoprazole + Nacl 0,9 % 100 cc/12 jam
Inj. Cefotaxime 1gr/8 jam
Inj. Ondansetrone 1 amp/ 8jam
Ulsafat Syr 3x C1
PEMERIKSAAN ANJURAN
 Darah rutin
 Urine Rutin

 BNO IVP

 USG Renal dan VU


FOLLOW UP
Tanggal S O A P
15-07-2016 Nyeri perut menjalar Status generalisata Inf RL 20 gtt/i
kepinggang (+) PCT Infus 1 fls/8 Jam
Sensorium : Compos Mentis
Oyong (+) Inf.Pantoprazole + Nacl 0,9 %
TD : 180/100
Demam (-) 100 cc/12 jam
HR : 84x/i
Inj. Cefotaxime 1gr/8 jam
BAK (+) RR : 20x/i
Inj. Ondansetrone 1 amp/ 8jam
BAB (+) T :36,8 c
Ulsafat Syr 3x C1

16-07-2016 Nyeri perut menjalar Status General : Inf RL 20 gtt/i


kepinggang(+) berkurang PCT Infus 1 fls/8 Jam
Sensorium : Compos Mentis
Oyong (-) Inf.Pantoprazole + Nacl 0,9 %
TD : 160/100
Demam (-) 100 cc/12 jam
HR : 72x/i
BAK (+) Inj. Cefotaxime 1gr/8 jam
RR : 20x/i
BAB (+) Inj. Ondansetrone 1 amp/ 8jam
T : 36,5 c
Lab Candesartan 1X1
Ureum : 137mg/dl Amlodipin 5mg 1X1
Creatinine : 4,9 % Ulsafat Syr 3x C1
CKD Stage 5
Uric Acid : 9,7 mg/dl
FOLLOW UP
Tanggal S O A P
17-07-2016 Nyeri perut menjalar Status General : IVFD Kaen 1B 10gtt/i (mic)
kepinggang(+) berkurang Inf.Pantoprazole + Nacl 0,9 %
Sensorium : Compos Mentis
Oyong (-) 100 cc/12 jam
TD : 140/80
Demam (-) Inj. Cefotaxime 1gr/8 jam
HR : 76x/i
BAK (+) Inj Ketorolac/ 8 jam
RR : 20x/i
BAB (+)
T : 36,6 c
Candesartan 1X1
Amlodipin 5mg 1X1
Allopurinol 100mg 1x1
Ulsafat Syr 3x C1

18-07-2016 Nyeri perut menjalar Status General : IVFD Kaen 1B 10gtt/i (mic)
kepinggang(+) berkurang Inf.Pantoprazole + Nacl 0,9 %
Sensorium : Compos Mentis
Oyong (-) 100 cc/12 jam
TD : 140/100
Demam (-) Inj. Cefotaxime 1gr/8 jam
HR : 80x/i
BAK (+) Inj Ketorolac/ 8 jam
RR : 22x/i
BAB (+)
T : 37 c
Candesartan 1X1
Amlodipin 5mg 1X1
Allopurinol 100mg 1x1
Ulsafat Syr 3x C1
FOLLOW UP
Tanggal S O A P
19-07-2016 Nyeri perut Status General : IVFD Kaen 1B 10gtt/i (mic)

menjalar Sensorium : Compos Mentis Inf.Pantoprazole + Nacl 0,9 % 100


kepinggang(+) TD : 130/90 cc/12 jam
berkurang HR : 80x/i
Inj. Cefotaxime 1gr/8 jam
Oyong (-) RR : 20x/i
Inj Ketorolac/ 8 jam
Demam (-) T : 36,7 c
BAK (+) Candesartan 1X1

BAB (+) Amlodipin 5mg 1X1

Allopurinol 100mg 1x1

Pasien di Rujuk ke Ulsafat Syr 3x C1

RS Santa Elizabeth
DISKUSI KASUS
 Anamnesa :
 1.Os mengeluhkan nyeri perut yang yang menjalar kepinggang
,bersifat hilang timbul , disertai dengan demam lebih kurang selama
6 hari yang bersifat naik turun. Nyeri saat berkemih (+)
 2. Os juga mengeluhkan mual-muntah, badan terasa lemas dan
wajah terlihat pucat
 Physic Diagnostik :
 Tidak terdeteksi keluhan yang spesifik, hanya pada pemeriksaan
tapping pain mengeluhkan nyeri saat diketok.
 Pemeriksaan Penunjang :
 Pada pemeriksaan darah rutin di jumpainya peningkatan leukosit,
dan pada urine rutin di jumpai kelainan eritrosit serta di dukung
juga hasil gambaran radiologi dengan kesan nefrolithiasis bilateral.

hasil lab tgl 16-07- 2016


 Ureum : 137 mg/dl
 Creatinin : 4,9 mg/dl  CKD stage 5
 Uric acid : 9,7 mg/ dl
KESIMPULAN
 Nefrolitiasis atau batu ginjal adalah sebuah material
solid yang terbentuk di ginjal ketika zat atau
substasi normal di urin menjadi sangat tinggi
konsentrasinya.1 Berdasarkan anatomi dari ginjal,
lokasi batu ginjal biasanya khas
dijumpai pada bagian pelvis dan kaliks.
 Pasien dengan nefrolithiasis sering tidak
menunjukkan gejala dan terdiagnosis melalui
pemeriksaan lainnya, untuk menegakkan diagnosis
perlu anamnesis yang teliti, pemeriksaan fisik dan
diperlukan juga pemeriksaan tambahan seperti
radiologis dan laboratorium
 Perinsip penatalaksanaaan nefrolithiasis adalah
mengeliminasi batu, mencegah kerusakan nefron,
mengendalikan infeksi serta mengurangi obstruksi ,
penatalaksanaan harus di lakukan secara
menyeluruh mulai dari konservatif hingga operatif.
TERIMA KASIH
Assalamualaikum

Anda mungkin juga menyukai