Diare Kronik
• diare yang berlangsung lebih dari 15 hari
Diare Persistent
• menyatakan diare yang berlangsung 15 – 30 hari yang merupakan kelanjutan dari diare
akut
Diare organik
• bila ditemukan penyebab anatomik, bakteriologik, hormonal, atau toksikologik
Ditinjau dari sumber infeksinya*
IMUNO - SEBAB-SEBAB
KERACUNAN
DEFISIENSI LAIN
Faltor penjamu adalah kemampuan tubuh untuk mempertahankan diri terhadap organisme yang
menimbulkan diare akut, terdiri dari faktor-faktor daya tanhan atau lingkungan internal saluran cerna
antara lain: keasaman lambung, molaritas usus, imunitas dan juga lingkungan mikroflora usus.
Faktor kausal yaitu daya penetrasi yang dapat merusak sel mukosa, kemampuan memproduksi toksin
yang mempengaruhi sekresi cairan usus halus serta daya lekat kuman. Patogenesis diare karena infeksi
bakteriparasit
• Bakteri yang tidak merusak mukosa misal V.cholerae
Eltor, Enterotoxigenic E.coli (ETEC) dan C.
Diare karena Perfringens. V. Cholerae eltor mengeluarkan toksin
yang terikatpada mukosa usus halus 15-30 menit
bakteri non-invasif sesudah diproduksi vibrio.
• Enterotoksin ini menyebabkan kegiatan berlebihan
(enterotoksigenik). pada dinding sel usus, sehingga menyebabkan sekresi
aktif anion klorida kedalam lumen usus yang diikuti
oleh air, ion bikarbonat, kation natrium, dan kalium
1. Dehidarasi
•Bila pasien keadaan umum baik tidak dehidrasi, asupan cairan yang adekuat dapat dicapai dengan banyak minum
•Bila pasien kehilangan cairan yang banyak dan dehidrasi, penatalaksanaan yang agresif seperti cairan intravena atau
rehidrasi oral dengan cairan isotonik mengandung elektrolit dan gula atau starch harus diberikan.
•Cairan diberikan 50-200 ml/KgBB/24 jam tergantung kebutuhan dan status hidrasi.
Prinsip menentukan jumlah cairan yang akan diberikan sesuai dengan jumlah cairan yang keluar dari tubuh:
• BJ plasma dengan rumus :