Anda di halaman 1dari 88

Merencanakan dan

Mengorganisasikan Asesmen
P.854900.040.01
RUANG LINGKUP PEMBELAJARAN

TP1
Menentukan
pendekatan TP2
asesmen Mempersiapkan
Merencanakan rencana
asesmen/RPL.
dan
Mengorganisasi
kan Asesmen TP3
Kontekstualisasi
dan meninjau TP4
rencana
asesmen. Mengorganisasikan
asesmen.
ACUAN NORMATIF
 Regulasi teknis:
 PP 23/2004 tentang BNSP
 PP 31/2006 tentang SISLATKERNAS
 PERMENAKERTRANS 05/2012 tentang
SKKNI
 PERMENAKER 03/2016 tentang SKKNI
 PERMENAKERTRANS 08/2012 tentang
sistem sertifikasi
 Standar:
 P.854900.41.01: Merencanakan dan
mengorganisasikan asesmen.
 Pedoman-pedoman BNSP terkait.
DESKRIPSI UNIT

Unit ini menetapkan kompetensi yang dibutuhkan


untuk merencanakan dan mengorganisasikan proses
asesmen, termasuk Recognition of Prior Learning /
Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL), di dalam
sistem asesmen berbasis kompetensi.
PENGGUNAAN UNIT

• Seluruh jenis tujuan asesmen (Sertifikasi, RPL,


RCC reasesmen, dll).
• Aspek kritis pada unit ini adalah pengembangan
suatu rencana asesmen yang akan digunakan
sebagai panduan oleh asesor dalam pelaksanaan
asesmen berbasis kompetensi.
• Kontekstualisasi tolok ukur asesmen dan
perangkat asesmen.
PENGGUNAAN UNIT (Lanjutan)

• Memberikan gambaran yang jelas tentang tanggung


jawab asesor ataupun personil terkait lainnya.
• Kompetensi ini dapat diaplikasikan pada konteks
sebuah strategi asesmen.
Gambaran Umum Lingkup
Kompetensi Asesmen
ASSESSMENT CONCEPTS TAA04 Units of Competency

Assessment Strategy And


TAAASS501B: Lead And Co-odinate Assessment System And
System Services
TAACMQ501B: Develop Training and/or Assessment
Organizational Policies And Procedures
TAACMQ503B: Lead And Conduct Training and/or Assessment
Evaluations
Assessment Plan TAADES501B: Design And Develop Learning Strategies

TAAASS401C: Plan And Organize Assessment


Assessment Method and
Tools

Developing Assessment TAAASS403B: Develop Assessment Tools


Tools
TAAASS301B: Contribute Assessment

Assessment of Competence TAAASS402C: Assess Competence

Assessment Validation TAAASS404B: Participate In Assessment Validation


PENTING
Untuk mendemonstrasikan unit ini, peserta harus
memberikan bukti:

 Mengembangkan Rencana Asesmen.


 Mengorganisasikan sumberdaya material
dan manusia untuk mendukung proses
asesmen.
 Minimum 2 kali pengalaman membuat
perencanaan dan pengorganisasian
asesmen.
Apa itu kompetensi
Knowledge, Skills and Attitudes
yang diperlukan oleh individu agar
sukses menangani pekerjaannya

• Key Points:
 Knowledge: know why
 Skills: know how
 Attitude: how should
KOMPETEN

Kompeten diartikan kemampuan dan


kewenangan yang dimiliki oleh seseorang untuk
melakukan suatu pekerjaan, yang didasari oleh
pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai
dengan unjuk kerja yang ditetapkan.
SKILL

WORK PLACE
ATTITUDE KNOWLEDGE
DIMENSI KOMPETENSI

• keterampilan untuk melaksanakan tugas-tugas


Task Skill rutin sesuai dengan standar di tempat kerja

Task Management • Mengelola sejumlah tugas yang berbeda dalam


Skills satu pekerjaan

Contingency • Kemampuan merespon dan mengelola


Management Skills kejadian ireguler dan masalah

Job/Role • Kemampuan menyesuaikan dengan tanggung


Environment Skills jawab dan harapan lingkungan kerja
COMPETENCY-BASED ASSESSMENT
(CBA)

• Proses pengumpulan
bukti-bukti dan membuat
keputusan-keputusan
tentang apakah kandidat Berbasiskan kriteria
mencapai atau tidak
kompetensi. Berbasiskan Bukti
Partisipatori
• Asesmen berbasiskan
standar
Sistem Pelatihan Kerja Nasional
Klasifikasi Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP)

L i s e n s i

LSP-P3 LSP-P2 LSP-P1 ind LSP-P1 VET LSP-Profisiensi

Sertifikasi
S e r t i f i k a s i K o m p e t e n s i Profisiensi

Profesi: Profesi di Profesi di Peserta didik , Profesi:


perusahaan & perusahaan tempat Alumni dan
•Memenuhi bukti •Memenuhi
Jejaring kerja : Profesi
kompetensi & persyaratan
•Memenuhi •Memastikan &
terpelihara •Memastikan & surveilance LSP
permintaan memelihara
•Memenuhi memelihara
permintaan klien
asesmen dari klien kompetensi tenaga •Memelihara
kerjanya kompetensi kompetensi
•Memenuhi regulasi
peserta didikmya
Sistem Nasional Sertifikasi Profesi
Sertifikasi dan Ketelusuran Kesesuaian
Harmonization On Conformity Assesssment
and Its Traceability
Jenis-jenis Skema Sertifikasi

Skema Sertifikasi Kualifikasi


Kerja Nasional Indonesia

Skema Sertifikasi Kualifikasi


Okupasi Nasional

Skema Sertifikasi
berdasarkan Paket
Kompetensi (Cluster)
Pengembangan Skema Sertifikasi (PBNSP 201)
Skema Sertifikasi Kompetensi Generik
TP1
Menentukan
pendekatan TP2
asesmen Mempersiapkan
rencana
asesmen/RPL.
TP 1/ Elemen 1
TP3
Kontekstualisasi
dan meninjau TP4
rencana
asesmen. Mengorganisasikan
asesmen.
ELEMEN 1 :
MENENTUKAN PENDEKATAN ASESMEN
1.1. Mengidentifikasi peserta sertifikasi dan
mengkonfirmasikan tujuan dan konteks asesmen

Lingkungan dimana hal itu akan dilakukan, baik yang


akan dilakukan di tempat kerja maupun di suatu
lingkungan yang disimulasikan. Sebagaimana halnya
dengan tujuan asesmen, diperlukan diskusi dan
konfirmasi konteks asesmen ini dengan setiap orang
yang terlibat didalam proses.
Cara mengidentifikasi dan mengkonfirmasikan tujuan
dan konteks asesmen :

• Mengakses dan mempelajari form aplikasi permohonan sertifikasi


yang diajukan peserta yang berisikan data-data peserta, tujuan
asesmen serta konteks asesmen termasuk bukti-bukti yang
dikumpulkan.
• Mengakses dan mempelajari skema sertifikasi terkait
• Mendiskusikan dan mengklarifikasi tujuan dan konteks asesmen
dengan peserta, tim asesor dan pihak-pihak lain
1.2. Memaparkan semua komponen unit kompetensi

Asesmen direncanakan dan diorganisasikan


harus diarahkan kepada acuan pembanding
asesmen. Jika mengidentifikasi unit-unit
kompetensi sebagai acuan pembanding,
pendekatan asesmen harus merefleksikan
seluruh bagian dari unit
Cara mengonfirmasikan metode dan perangkat
asesmen :

1. Memilih dan menetapkan metode asesmen sesuai dengan


bukti dan jenis bukti yang telah ditetapkan
2. Menetapkan perangkat asesmen berdasarkan pilihan
metode asesmen
3. Mengkonfirmasikan metode dan perangkat asesmen dengan
pihak terkait
1.3 Tujuan dan Jalur Asesmen

Cara untuk mengakses strategi asesmen yang tersedia adalah:


• Mengakses dan mempelajari perencanaan asesmen yang sudah
tersedia (bila ada)
• Mengakses acuan pembanding yang ditetapkan
• Mengakses skema sertifikasi
• Adapun cara untuk mengakses strategi asesmen yang tersedia
adalah :
• Mengakses dan mempelajari perencanaan asesmen yang sudah
tersedia (bila ada)
• Mengakses acuan pembanding yang ditetapkan
• Mengakses skema sertifikasi
1.4 Mengonfirmasikan acuan pembanding untuk asesmen

Acuan pembanding asesmen adalah kriteria terhadap


peserta sertifikasi yang diases (atau pembelajaran
sebelumnya yang direkognisi. Pada sektor pendidikan
dan pelatihan vokasi, sebagian besar acuan pemanding
adalah unit-unit kompetensi.
Cara untuk mengkonfirmasi acuan pembanding
asesmen :

1. Mengakses dan mempelajari daftar unit kompetensi yang


diajukan oleh peserta dalam form aplikasi
2. Mengakses skema sertifikasi dan mengidentifikasi daftar unit
kompetensi yang dipersyaratkan
3. Mengidentifikasi acuan pembanding lain, dapat mencakup
standar/spesifikasi produk, standar kinerja, standar
kurikulum/silabus dan lain-lai
4. Mengkonfirmasikan acuan pembanding dengan pihak terkait yang
dapat mencakup peserta, tim asesor, LSP, TUK, komite skema dan
lain-lain
Penugasan

1.1. Lakukan identifikasi dan konfirmasi mengenai tujuan dan konteks


asesmen
1.2. Tentukan keputusan jalur asesmen yang akan dipilih
1.3. Lakukan akses terhadap strategi asesmen yang ada
1.4 konfirmasikan acuan pembanding asesmen
TP1
Menentukan
pendekatan TP2
asesmen Mempersiapkan
rencana
asesmen/RPL.
TP 2/ELEMEN 2
TP3
Kontekstualisasi
dan meninjau TP4
rencana
asesmen. Mengorganisasikan
asesmen.
ELEMEN 2 :
MEMPERSIAPKAN RENCANA ASESMEN
2.1 Interpretasi acuan pembanding guna
menentukan bukti dan jenis bukti

Bukti : suatu bahan yang dikumpulkan dalam rangka


membuktikan pencapaian kompetensi asesi sebagaimana
dipersyaratkan unit/sejumlah unit standar kompetensi.

Jenis-jenis bukti:
• Langsung
• Tidak langsung
• Tambahan
JENIS BUKTI

• BUKTI LANGSUNG
Bukti yang diperoleh /dikumpulkan dari
hasil pengamatan/observasi langsung
selama asesi melakukan aktifitas kerja
baik pada saat sedang bekerja di tempat
kerja yang sebenarnya ataupun yang
disimulasikan.

• Contoh :
Pengamatan pada saat Asesi bekerja
di tempat kerjanya. Pengamatan pada
saat asesi mendemontrasikan,
mempraktekan,
mensimulasikan.Pengamatan
terhadap hasil kerja yang sedang
dilakukannya.
JENIS BUKTI
BUKTI LANGSUNG (LANJUTAN)
• Simulasi, Bermain Peran, Demonstrasi
• Praktek, Project Work

Project Work

Simulasi pesawat jatuh


JENIS BUKTI

• BUKTI TIDAK LANGSUNG


Bukti kompetensi asesi
diperoleh/dikumpulkan dari laporan
pihak ketiga.

• Contohnya :
Mengkaji laporan pihak ketiga dari
sejumlah sumber
JENIS BUKTI

• TAMBAHAN
Bukti yang diperoleh/dikumpulkan sebagai
bukti pendukung dari kinerja yang telah
ditunjukkan oleh asesi .

Contohnya :
Hasil tanya jawab yang dikembangkan
berdasarkan pengetahuan kompetensi
yang digali dari :
• Kriteria unjuk kerjanya
• Kompetensi terkait dari pengalaman
asesi baik pengalaman
pendidikan/pelatihan, pengalaman kerja
dan pengalaman hidup
Aturan-aturan bukti:
1. Sahih/valid, apabila bukti :
• memperhatikan elemen dan kriteria unjuk kerja
• merefleksikan keterampilan dan pengetahuan yang
dibutuhkan
• memperlihatkan penggunaan sebagaimana dikemukakan
pada batasan variabel
• mendemonstrasikan kinerja keterampilan dan
pengetahuan yang digunakan, baik pada kondisi kerja real
ataupun simulasi
Aturan-aturan bukti (Lanjutan):

2. Otentik, apabila bukti :


• asesi pernah mengerjakan pekerjaan dimaksud
• dapat diakui/diverifikasi
3. Terkini, apabila bukti :
• mendemonstrasikan keterampilan dan pengetahuan
terkini asesi
• memenuhi standar keterkinian
4. Memadai, apabila bukti :
• mendemonstrasikan kompetensi setiap saat
• mendemonstrasikan kompetensi secara berulang
• tidak berkurang kemampuan/persyaratan bahasa,
literasi, numerasi
Cara untuk menginterpretasikan acuan pembanding
asesmen :

• Menyiapkan acuan pembanding yang sudah ditetapkan,


mencakup : unit-unit kompetensi, SOP/prosedur kerja terkait,
spesifikasi produk, standar kinerja dan lain-lain
• Mendeskripsikan bukti-bukti yang dibutuhkan untuk setiap
KUK
• Mengkaitkan bukti-bukti yang sudah disiapkan peserta dengan
setiap KUK/Elemen
2.2 Memaparkan semua komponen
standar kompetensi

• Deskripsi unit
• Elemen-elemen
• Kriteria unjuk kerja
• Batasan variabel, mencakup :Konteks variable,
Peralatan dan perlengkapan, Peraturan yang
diperlukan, Norma dan standar
• Panduan penilaian, mencakup : Konteks penilaian,
Persyaratan kompetensi, Pengetahuan dan
keterampilan yang diperlukan, Sikap kerja yang
diperlukan, Aspek kritis
Dimensi Kompetensi:

• melaksanakan tugas-tugas individu (task skill)


• mengatur sejumlah tugas yang berbeda didalam satu pekerjaan
(task management skill)
• merespon ketidakteraturan dan masalah-masalah dalam
pekerjaan rutin (contingency management skill)
• memenuhi tanggungjawab dan harapan-harapan dari lingkungan
kerja (job/role environment skill), termasuk bekerja dengan orang
lain.
2.3 Menginterpretasikan setiap dokumen terkait

Kegiatan ini diawali dengan mengidentifikasi dan memperoleh


dokumen-dokumen yang terkait dengan rencana asesmen
untuk kemudian diinterpretasikan sesuai dengan dengan
kebutuhan

Cara menginterpretasi dokumen terkait :


1. Mengidentifikasi dan memperoleh dokumen-dokumen terkait
yang dibutuhkan.
2. Menginterpretasikan dokumen-dokumen tersebut sesuai
dengan kebutuhan
2.4 Mengkonfirmasi metode dan perangkat asesmen

Metode-metode asesmen mencakup :


• melaksanakan aktifitas kerja sebenarnya (mengobservasi Peserta
sertifikasi di tempat kerja mereka);
• melaksanakan aktifitas terstruktur (memfasilitasi simulasi atau
bermain peran);
• mendengarkan/membaca apa pendapat orang lain tentang Peserta
sertifikasi (laporan pihak ketiga);
• bertanya kepada Peserta sertifikasi (memfasilitasi pertanyaan lisan
dan tertulis)
• mengkaji bukti-bukti historis sehubungan pembelajaran Peserta
sertifikasi sebelumnya; dan
• mengkaji item-item yang diproduksi Peserta sertifikasi (produk,
proyek, portofolio)
Perangkat asesmen mencakup :

• profil-profil ukuran kinerja yang dapat diterima;


• template dan proformas
• pertanyaan dan aktifitas yang spesifik
• daftar cek bukti dan observasi
• daftar cek evaluasi dan contoh pekerjaan;
• materi asesmen mandiri
Empat Prinsip Asesmen
• Valid
Asesmen dianggap valid bila asesmen tersebut menilai apa yang
diperlukan untuk dinilai.
• Reliabel
Asesmen dianggap dapat dipercaya bila hasil-hasilnya dinterpretasikan
secara konsisten dari konteks ke konteks dan dari orang ke orang.
• Fleksibel
• Asesmen dianggap fleksibel bila dapat memenuhi kebutuhan serangkaian
konteks. Suatu asesmen dianggap tidak fleksibel jika hal itu menolak hasil
belajar sebelumnya atau gagal memberi kesempatan seorang peserta
kesempatan kedua atau ketiga untuk diases.
• Adil.
Suatu asesmen dianggap adil bila tidak merugikan peserta tertentu,
terbuka, bebas dari penyimpangan, mendukung peserta.
Cara untuk mengkonfirmasikan metode dan
perangkat asesmen :

• Memilih dan menetapkan metode asesmen sesuai dengan


bukti dan jenis bukti yang telah ditetapkan
• Menetapkan perangkat asesmen bedasarkan pilihan
metode asesmen
• Mengkonfirmasikan metode dan perangkat asesmen
dengan pihak terkait
2.5. Bahan dan sumber daya fisik

Bahan dan sumber daya fisik pada proses asesmen


dibutuhkan untuk mendukung kelancaran dan
keberhasilan asesor dalam melaksanakan asesmen
Cara mengidentifikasi bahan dan sumber daya fisik
asesmen :

• Mengakses dan mempelajari unit kompetensi pada bagian


batasan variabel mengenai peralatan dan perlengkapan yang
dibutuhkan
• Mengkonfirmasikan bahan dan sumber daya fisik dengan
pihak TUK untuk kebutuhan kontekstualisasi
2.6 Mengklarifikasi peran dan tanggung jawab orang yang
terlibat

Klarifikasi dengan pihak-pihak yang terlibat mengenai


peran dan tanggung jawabnya masing-masing harus
dilakukan untuk memastikan bahwa mereka memahami,
mendukung serta memberikan persetujuan terhadap
perencanaan yang sudah disiapkan.
Cara mengklarifikasi pihak-pihak yang terlibat :

• Mengidentifikasi pihak-pihak yang terlibat dalam asesmen


• Menjelaskan dan mendiskusikan peran dan tanggungjawab
masing-masing pihak dalam proses asesmen
2.7 Menentukan waktu asesmen dan mendokumentasikan
rencana asesmen

Ada dua hal yang perlu ditentukan mengenai waktu


pelaksanaan ini, yaitu kapan akan dilaksanakan (periode
waktu/hari dan tanggal) serta berapa lama pelaksanaannya
(jangka waktu)
Cara menentukan waktu asesmen dan
mendokumentasikan rencana asesmen :

• Merencanakan jadwal asesmen yang mencakup hari,


tanggal, waktu dan durasi asesmen
• Mengkonfirmasikan jadwal asesmen dengan pihak-pihak
yang terlibat
• Mendokumentasikan rencana asesmen dengan pengisian
bagian 2 pada form perencanaan dan pengorganisasian
asesmen
2.8 Mengkonfirmasikan rencana asesmen

Personil yang harus dikonfirmasikan:


• manager/kepala bagian sertifikasi LSP
• lead asesor kompetensi
• tim asesor
• kepala/koordinator TUK
• manager/supervisor perusahaan (TUK Mandiri)
Cara mengkonfirmasikan rencana asesmen :

• Mengidentifikasi personil relevan yang akan dimintakan


konfirmasinya
• Menjelaskan dan mendiskusikan rencana asesmen dengan
personil relevan yang sudah ditentukan
Penugasan

Lakukan latihan penugasan dengan mengisi formulir FR-


MMA Bagian 2
TP1
Menentukan
pendekatan TP2
asesmen Mempersiapkan
rencana
asesmen/RPL.
TP 3/ELEMEN 3

TP3
Kontekstualisasi
dan meninjau TP4
rencana
asesmen. Mengorganisasikan
asesmen.
ELEMEN 3 :
KONTEKSTUALISASI DAN PENGKAJIAN
RENCANA ASESMEN
3.1 Mengidentifikasi/mengklarifikasi kelonggaran terhadap
kebutuhan spesifik peserta sertifikasi

• tingkat pengalaman kerja mereka;


• tingkat dan pengalaman asesmen sebelumnya;
• tingkat kemampuan berbahasa, baca tulis dan hitung mereka;
• setiap ketidakmampuan fisik yang berdampak terhadap asesmen mereka;
• setiap ketidakmampuan intelektual yang berdampak terhadap asesmen
mereka;
• setiap kondisi medis yang berdampak terhadap asesmen mereka;
• setiap perbedaan pada kemajuan belajar mereka;
• kepercayaan dan spiritual mereka;
• latarbelakang budaya, imej dan persepsi mereka; dan
• usia dan jenis kelamin mereka.
Cara untuk mengidentifikasi/mengklarifikasi
kelonggaran terhadap kebutuhan spesifik peserta :

1. Mengidentifikasi kebutuhan khusus peserta pada saat


pendaftaran atau pada aktifitas konsultasi pra asesmen.
2. Melakukan penyesuaian yang beralasan terhadap metode
dan perangkat asesmen sesuai dengan kebutuhan peserta
(bisa mengacu ke tabel karakteristik).
3. Memastikan penyesuaian yang dilakukan tetap memelihara
integritas acuan pembanding dan memenuhi prinsip-prinsip
asesmen dan aturan bukti.
3.2 Kontekstualisasi acuan pembanding asesmen

Unit-unit dapat dikontekstualisasi untuk mengakomodasi


persyaratan spesifik industri.

Cara untuk mengkontekstualisasi acuan pembanding :


• Mengidentifikasi kondisi tempat kerja terkini yang mencakup
regulasi, perkembangan sistem dan teknologi (termasuk
peralatan dan perlengkapan) serta standar yang belum
tercakup pada unit kompetensi.
• Menetapkan penyesuaian yang diperlukan pada unit,
khususnya pada bagian batasan variabel dan panduan
penilaian.
3.3 Pengkajian perangkat dan metode asesmen

Menyesuaikan metoda dan perangkat asesmen untuk


memastikan bahwa metode dan perangkat asesmen:
• mencakup unit-unit yang dikontekstualisasi
• membolehkan penyesuaian beralasan yang diidentifikasi untuk
Peserta sertifikasi
• menggabungkan aktifitas asesmen terintegrasi; dan
• memiliki kapasitas untuk mendukung proses RCC
Cara untuk mengkaji metode dan perangkat asesmen :

• Mengidentifikasi penyesuaian/kelonggaran yang dilakukan


terhadap peserta yang memiliki kebutuhan spesifik
• Mengidentifikasi penyesuaian unit-unit kompetensi khususnya
pada batasan variabel dan panduan penilaian terhadap
lingkungan kerja asesmen
• Melakukan penyesuaian terhadap metode dan perangkat
asesmen berdasarkan hasil kontekstualisasi peserta dan unit
kompetensi
3.4 Mengkaji perangkat asesmen yang disesuaikan

Penyesuaian yang dilakukan terhadap perangkat asesmen


harus tetap mengacu dan memenuhi spesifikasi standar
kompetensi yang menjadi acuan pembanding asesmen
Cara untuk mengkaji perangkat asesmen yang
disesuaikan :

• Mengkaji perangkat asesmen yang telah dilakukan


penyesuaian
• Memastikan bahwa spesifikasi standar kompetensi masih
terpenuhi sesuai dengan penerapan validitas pada prinsip
asesmen dan aturan bukti
3.5 Memperbaharui rencana asesmen

Untuk memastikan hal itu merefleksikan setiap


kebutuhan kontekstualisasi yang ada, setiap perubahan
persyaratan organisasi dan setiap perubahan dalam
merespon pelaksanaan asesmen
Cara untuk memperbaharui rencana asesmen :

• Mengidentifikasi metode dan perangkat asesmen yang


telah disesuaikan berdasarkan kebutuhan spesifik
peserta dan kontekstualisasi unit standar kompetensi.
• Memasukkan hasil penyesuaian metode dan perangkat
asesmen kedalam perencanaan asesmen.
3.6 Menyimpan dan menelusuri rencana asesmen

Rencana asesmen yang sudah didokumentasikan haruslah


disimpan sesuai dengan kebijakan dan prosedur sistem asesmen
yang berlaku di LSP, TUK maupun tempat relevan lainnya serta
dapat ditelusuri dan diakses oleh pihak yang berkepentingan
dalam rangka penggunaan maupun kaji ulang rencana asesmen
dalam rangka perbaikan atau penyesuaian.
Cara Menyimpan dan menelusuri rencana asesmen :

• Mengidentifikasi rencana asesmen yang telah


diperbaharui/di-update
• Mendokumentasikan hasil pembaharuan rencana
asesmen sesuai dengan prosedur yang berlaku di LSP
Penugasan

Lakukan penugasan/praktek dengan mengisi formulir FR-


MMA bagian 3
TP1
Menentukan
pendekatan TP2
asesmen Mempersiapkan
rencana
asesmen/RPL.
TP 3/ELEMEN 4

TP3
Kontekstualisasi
dan meninjau TP4
rencana
asesmen. Mengorganisasikan
asesmen.
ELEMEN 4 :
MENGORGANISASIKAN ASESMEN
4.1 Mengatur persyaratan bahan dan sumber daya fisik

Informasi mengenai kebutuhan bahan dan sumber daya


fisik sudah ditetapkan pada perencanaan asesmen seperti
yang tercantum pada form FR.MMA.01.
Cara mengatur persyaratan bahan dan sumber daya
fisik :

• Mengidentifikasi bahan dan sumber daya fisik yang


diperlukan untuk proses asesmen seperti yang tercantum
pada form MMA.01 bagian 2.
• Mengatur penggunaan bahan dan sumber daya fisik
berdasarkan metode asesmen yang digunakan
• Memastikan bahan dan sumber daya fisik tersedia dan
dalam kondisi siap untuk digunakan
4.2 Mengatur dukungan tenaga ahli/ spesialis

Mengorganisasikan dan mengatur dukungan spesialis yang dibutuhkan


dalam proses asesmen, diantaranya:
• masukan dari lead assessor dan tim asesmen;
• masukan dari pengembang kebijakan dan para ahli keselamatan;
• masukan dari otoritas regulasi;
• bantuan dari pihak ketiga;
• dukungan untuk mengendalikan atau mengisolasi peserta sertifikasi
dan asesor; dan
• pengembangan aktifitas asesmen online.
Cara mengatur dukungan tenaga ahli/ spesialis :

Mengorganisasikan dan mengatur dukungan spesialis yang


dibutuhkan dalam proses asesmen, diantaranya:
• Mengidentifikasi kemungkinan adanya kebutuhan tenaga
ahli/spesialis dalam proses asesmen
• Menjelaskan dan mendiskusikan dengan tenaga ahli terkait
mengenai bentuk dan pengaturan dukungan yang diperlukan.
4.3 Mengorganisasikan peran dan tanggung jawab personil

Pengorganisasian tersebut dapat mencakup pengaturan


kegiatan lead asesor/asesor, peserta sertifikasi, pihak TUK,
pihak industri/perusahaan/organisasi serta pihak relevan
lainnya
Cara mengorganisasikan peran dan tanggung jawab
personil :

• Mengidentifikasi peran dan tanggung jawab setiap personil


yang terlibat dalam proses asesmen
• Mengatur penerapan peran dan tanggung jawab setiap
personil
• Menjelaskan dan mendiskusikan pengaturan peran tanggung
jawab tehadap setiap personil
4.4 Menetapkan Strategi Komunikasi Efektif

Dalam mengorganisasikan seluruh personil yang terlibat


diperlukan suatu koordinasi diantara mereka dengan
menerapkan strategi komunikasi yang efektif.
Cara menetapkan Strategi Komunikasi Efektif :

• Mengidentifikasi berbagai strategi komunikasi yang dapat


diterapkan dalam proses asesmen (sebelum, selama dan
setelah proses asesmen)
• Menggunakan strategi komunikasi yang tepat untuk
berkomunikasi dengan setiap personil yang terlibat
• Mengatur strategi komunikasi yang tepat antar personil yang
terlibat
4.5 Mengkonfirmasi penyimpanan rekaman dan laporan
asesmen

Rekaman asesmen serta laporan asesmen merupakan dokumen


yang penting dalam sistem asesmen dan sertifikasi kompetensi,
terutama sebagai acuan dalam pengambilan keputusan
sertifikasi oleh LSP serta ketelurusan terhadap setiap kegiatan
asesmen yang tellah dilaksanakan
Cara mengkonfirmasi penyimpanan rekaman dan
laporan asesmen :

• Mengidentifikasi setiap rekaman dan laporan asesmen yang


perlu disimpan/ didokumentasikan oleh LSP.
• Mengkonfirmasikan dengan pihak terkait di LSP bahwa
rekaman dan laporan asesmen telah
disimpan/didokumentasikan di LSP sesuai dengan prosedur
yang berlaku
Penugasan

Lakukan penugasan/praktek dengan mengisi formulir FR-


MMA bagian 4
TERIMA
KASIH
SELAMAT
MENCOBA
BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI
Jl. Haryono MT|Kav 59|Jakarta Selatan, DKI Jakarta
© 2015

Anda mungkin juga menyukai