Anda di halaman 1dari 13

Konsep dan Prinsip K3

Kelompok 5
Kelas 3 C
Nining Widaningrum
Tia Purwantini
Selly Hardian
Anisa Alfiah
W. Feby Permatasari
Tata Cantika
Rival Gilang A
Gilang Eka N
Konsep Dasar Kesehatan Keselamatan
Kerja
Pengertian
 K3 adalah segala kegiatan untuk menjamin
dan melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja
melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit
akibat kerja. ( PP 50 Tahun 2012)
 H.W Hendrick (teori domino)
Kecelakaan terjadi karena adanya kekurangan dalam
lingkungan kerja dan kesalahan tenaga kerja.
Tujuan dari keselamatan kerja
 Melindungi keselamatan pekerja dalam melakukan pekerjaannya untuk
kesejahteraan hidup dan meningkatkan produktifitas nasional.
 Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada ditempat kerja
(UU No. 25 Tahun 1997 tentang perlindungan atas keselamatan
karyawan dijamin pada pasal 108 )
 Sumber produksi terpelihara dan dipergunakan secara aman dan
efisien.
 Meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan pekerja.
 Melindungi dan mencegah pekerjaan dari semua gangguan kesehatan
akibat lingkungan kerja atau pekerjaanya.
 Menempatkan pekerja sesuai dengan kemampuan fisik, mental, dan
pendidikan atau ketermapilannya.
Fungsi K3
 Sebagai pedoman untuk melakukan identifikasi dan penilaian akan
adanya resiko dan bahaya bagi keselamatan dan kesehatan di ling
kerja
 Membantu memberikan saran dalam perencanaan, proses
organisir, desain tempat kerja, dan pelaksanaan kerja.
 Sebagai pedoman dalam memantau kesehatan dan keselamatan
para pekerja di lingkungan kerja
 Memberikan saran mengenai informasi, edukasi dan ppelatihan
mengenai kesehatan dan keselamatan kerja
 Sebagai pedoman dalam membuat desain pengendalian bahaya,
metode, prosedur dan program
 Sebagai acuan dalam mengukur keefektifan tindakan pengendalian
bahaya dan program pengendalian bahaya
Penyakit akibat kerja
Penyakit yang diderita karyawan dalam hubungan dengan kerja,
baik karena faktor resiko karena kondisi tempat kerja, peralatan
kerja material yang dipakai, proses produksi, limbah dan hasil
produksi.

Penyait akibat kerja Penyakit terkait kerja


Terjadi hanya pada populasi Penyakit yang terjadi juga pada populasi penduduk
pekerja. diluar lingkungan kerja
Adanya paparan di tempat kerja Pemaparan di tempat kerja hanya merupakat salah satu
merupakan hal yang utama faktor.
Penyebab spesifik Multi faktor
Program kesehatan dan keselamatan
Kerja
 Berdasarkan perikemanusiaan
dilakukan untuk mengurangi rasa sakit dari pekerja serta
keluarganya
 Berdasarkan Undang-undang K3 ini dilindungi oleh undang-
undang bagi mereka yang melanggarnya akan dijatuhi
hukuman dan denda
 Berdasarkan Ekonomi
menilai dampak dari kecelakaan kerja dapat menyebabkan
kerugian ekonomi yang besar bagi perusahaan.
Aspek Kesehatan dan Keselamatan
Kerja
1. Lingkungan kerja merupakan tempat dimana seseorang atau karyawan
dalam beraktivitas bekerja. Lingkungan kerja dalam hal ini menyangkut
kondisi kerja seperti ventilasi, suhu, penerangan dan situasinya.
2. Alat kerja dan bahan merupakan suatu hal yang pokok dibutuhkan oleh
perusahaan untuk memproduksi barang. Memproduksi barang, alat-alat
kerja sangatlah vital yang digunakan oleh para pekerja dalam melakukan
kegiatan proses produksi dna bahan-bahan utama yang akan dijadikan
barang.
3. Cara melakukan pekerjaan, setiap bagian bagian produksi memiliki cara
melakukan pekerjaan yang berbeda-beda yang dimiliki oleh karyawan.
Cara yang biasanya dilakukan oleh karyawan dalma melakukan semua
aktivitas pekerjaan misalnya menggunakan peralatan yang sudah tersedia
dan pelindung diri secara tepat dan mematuhi peraturan penggunaan
peralatan dan memahami cara mengoperasionalkan mesin.
Prinsip- prinsip keselamatan kerja
Menurut Ruswandi dnya an Sutrisno
1. Adanya APD di tenpat kerja
2. Adanya buku petunjuk penggunaan alat atau isyarat bahaya
3. Adanya peratuan pembagian tugas dan tanggung jawab
4. Adanya tempat kerja yang aman sesuai standar SSLK (Syarat-syarat
Lingkungan Kerja)antara lain tempat kerja steril dari debu, kotoran,
asap roko, uap gas, radiasi, getaran mesin dan peralatan, kebisingan,
tempat kerja aman dari arus listrik, lampu penerangan cukup
memadai, ventilasi dan sirkulasi udara seimbnag, adanya aturan kerja
atau aturan keprilakuan.
5. Adanya penunjang kesehatan jasmani dan rohani di tempat kerja
6. Adanya sarana dan prasaranan yang lengkap di tempat kerja
7. Adanya kesadaran dalam menjaga keselamatan dan kesehatan kerja
Faktor-faktor yang mempengaruhi
keselamatan dan kesehatan kerja
Menurut Budiyono 2003
1. Beban kerja, berupa beban fisik, mentaldan sosial, sehingga upaya
penempatan pekerja yang sesuai dengan kemampuannya perlu
diperhatika
2. Kapasitas kerja banyak tergantung pada pendidikan, keterampilan,
kesegaran jasmani, ukuran tubuh, keadaan gizi dan sebagainya.
3. Lingkungan kerja,
a. faktor fisik (kebisingan, suhu dan kelembapan, kecepatan aliran
udara dan angin getaran atau pibrasi mekanis, radiasi gelombang
elektro magnetik dan tekanan udara dan atmosfir.
b. Kimia (gas, uap, debu, bahan beracun berbahaya, larutan kimia,
c. Biologi (bakteri, virus, jamur, binatang, tanaman)
d. Sosiologis (sikap dan cara kerja, jam kerja)
e. Mental dan sosiologi (suasana kerja, hubungan karyawan dengan
pengusaha)
Kecelakaan akibat kerja
Kecelakaan yang ada hubungannya dengan kerja, dalam
kecelakaan terjadi karena pekerjaan atau pada waktu
melaksanakan pekerjaan. Hubungan kerja disini dapat berarti,
bahwa kecelakaan terjadi dikarenakan oleh pekerjaan atau
pada waktu melaksanakan pekerjaan. Dengan demikian
muncul dua permasalahan

a. Kecelakaan sebagai akibat langsung dari pekerjaan


b. Kecelakaaan terjadi saat melakukan pekerjaan
Penyebab Kecelakaan Kerja
1. Keadaan tempat lingkungan kerja
a. Penyusunan dan penyimpangan barang-barang yang berbahaya kurang diperhitungkan keamanannya.
b. Ruang kerja yang terlalu padat dan sesak.
c. Pembuangan kotoran dan limbah yang tidak pada tempatnya.\
2. Pengaturan udara
a. Penggantian udara diruang kerja yang tidak baik(ruang kerja yang kotor, berdebu, dan berbau tidak
enak)
b. Suhu udara yang tifdak dikondisukan pengaturannya
3. Pengaturan penanganan
a. Pengaturan dan penggunaan sumber cahaya yang tidak tepat
b. Ruang kerja yang kurang cahaya, remang-remang
4. Pemakaian peralatan kerja
a. Pengamanan oeralatan kerja yang sudah usang atau rusak
b. Penggunaan mesin, alat elektronik, tanpa pengamanan yang baik
5. Kondisi fisik dan mental pegawai
a. Stamina pegawai yang tidak stabil
b. Emosi pegawai yang tidak stabil, kepribadian pegawai yang rapuh, cara berfikir dan kemampuan
persepsi yang lemah, motivasi kerja rendah, sikap pegawai yang ceroboh, kurang cermat dan kurang
pengetahuan dalam penggunaan fasilitas saja terutama fasilitas kerja yg beresiko
TERIMA KASIH...

Anda mungkin juga menyukai