Anda di halaman 1dari 22

Kelompok 3

 Jusman
 Musdalifah
 Nur Alfina
 Teguh Julianto

Kelas : 1A D3 Teknik Telekomunikasi

Dosen Pembimbing : Mardhiyah Nas, S.T., M.T.


Gelombang Bunyi adalah salah satu bentuk
energi. Energi bunyi tersebut berasal dari
benda yang bergetar, getaran yang merambat
disebut gelombang. Bunyi merupakan
gelombang longitudinal yang merambat secara
perapatan dan perenggangan terbentuk oleh
partikel zat perantara serta ditimbulkan oleh
sumber bunyi yang mengalami getaran.
 Ada Media (Biasanya bunyi merambat melalui
udara)
 Ada Sumber Bunyi
 Ada Pendengar
 Gelombang bunyi memerlukan medium dalam
perambatannya.
 Gelombang bunyi mengalami pemantulan
(Refleksi)
 Gelombang bunyi mengalami pembiasan
(Refraksi).
 Nada adalah bunyi yang frekuensinya teratur.
 Desah adalah bunyi yang frekuensinya tidak
teratur.
 Timbre adalah warna bunyi, berupa
keseluruhan kesan pendengaran yang kita
peroleh dari sumber bunyi, setelah
dipengaruhi resonansi dan zat pengantar.
 Warna bunyi adalah bunyi yang frekuensinya
sama tetapi terdengar berbeda.
 Dentum adalah bunyi yang amplitudonya
sangat besar dan terdengar mendadak.
Cepat rambat bunyi dipengaruhi oleh jenis
medium perambatannya. Medium udara, air,
zat padat dan suhu akan menghasilkan cepat
rambat bunyi yang berbeda-beda. Semakin
padat suatu medium makin rapat pula partikel
dalam medium dan makin kuat gaya kohesi
diantara partikel medium tersebut. Sehingga
suatu bagian dari medium yang bergetar akan
menyebabkan bagian lain ikut bergetar secara
cepat.
v=s÷t
t=s÷v
s=v×t
Keterangan:

v = cepat rambat bunyi (m/s)


s = jarak yang ditempuh (m)
t = waktu tempuh (s)
 Kerapatan partikel medium yang dilalui bunyi.
Semakin rapat susunan partikel medium maka
semakin cepat bunyi merambat, sehingga
bunyi merambat paling cepat pada zat padat.

 Suhu medium, semakin panas suhu medium


yang dilalui maka semakin cepat bunyi
merambat. Hubungan ini dapat dirumuskan
kedalam persamaan matematis (v = v0 + 0,6.t)
dimana v0 adalah cepat rambat pada suhu nol
derajat dan t adalah suhu medium.
 Infrasonik adalah bunyi yang frekuensinya kurang dari 20
Hz. Gelombang ini tak dapat dideteksi oleh telinga manusia.
Beberapa hewan yang dapat mendengar bunyi infrasonik
adalah jangkrik, paus, alligator amerika, dan burung
merpati.

 Audiosonik adalah bunyi yang frekuensinya antara 20 Hz


sampai dengan 20 kHz. Gelombang audio ini misalnya
dihasilkan oleh alat musik, percakapan, tumbukan antar
benda, serta semua getaran bunyi yang bunyinya mampu
didengar manusia.

 Ultrasonik adalah bunyi yang frekuensinya lebih dari 20


kHz. Gelombang bunyi ini juga tak mampu terdengar oleh
manusia. Beberapa binatang mampu mendeteksi gelombang
ultrasonic ini, seperti, anjing, tikus, lumba-lumba dan
kelelawar.
 Bunyi merambat di udara dengan kecepatan 1.224
km/jam. Bunyi merambat lebih lambat jika suhu
dan tekanan udara lebih rendah. Di udara tipis dan
dingin pada ketinggian lebih dari 11 km, kecepatan
bunyi 1.000 km/jam. Di air, kecepatannya 5.400
km/jam, jauh lebih cepat daripada di udara Rumus
mencari cepat rambat bunyi adalah v=s:t Dengan s
panjang Gelombang bunyi dan t waktu.

 Cepat rambat bunyi tergantung pada jenis dan


suhu zat perantaranya. Pada suhu 0oC dan tekanan
1 atm, bunyi merambat dengan kecepatan
±331m/s. Kecepatan bunyi pada materi juga sangat
bergantung pada modulus elastis dan tingkat
kerapatan materinya.
1. Gaung, adalah bunyi pantul yang sebagian terdengar
bersamaan dengan bunyi aslinya. Hal ini menyebabkan bunyi asli
terdengar kurang jelas.
Peristiwa seperti ini dapat terjadi dalam sebuah gedung yang
tidak ada peredam suaranya. untuk mengurangi atau
menghilangkan gaung diperlukan bahan peredam suara seperti :
gabus, kapas, wool, kardus dll.
2. Gema, adalah bunyi pantul yang terdengar setelah bunyi asli
selesai. Hal ini terjadi karena dinding pantulnya mempunyai jarak
yang jauh. Misalnya pada suatu lembah atau gunung.

Hukum pemantulan bunyi


a. Bunyi datang, bunyi pantul, dan garis normal terletak pada
bidang yang sama
b. Sudut datang sama dengan sudut pantul
 Layangan Bunyi

Efek layangan yaitu fenomena yang terjadi jika dua gelombang itu
mempunyai amplitude yang sama tetapi frekuensinya berbeda
sedikit. Pelayangan yang dimaksud adalah terdengarnya nada
bunyi keras-lemah-keras. Bunyi keras-lemah-keras disebut 1 layangan.
Jumlah pelayangan perdetik sama dengan selisih frekuensi antara
kedua sumber bunyi yang menyebabkannya. Jadi, 1 pelayangan
terjadi dalam waktu ½ detik sehingga jumlah pelayangan setiap
detik ialah 2.

Misalnya terjadi pada dua garpu tala yang frekuensinya sedikit


berbeda yang dibunyikan bersama-sama. Dan apabila dua deretan
gelombang yang frekuensinya sama berjalan sepanjang garis yang
sama di dalam arah-arah yang berlawanan maka gelombang tegak
akan dibentuk sesuai dengan prinsip superposisi.
 Resonansi

 Resonansi merupakan keadaan yang terjadi pada


suatu benda ketika pada benda itu datang gaya
periodik yang frekuensinya sama dengan
frekuensi alamiah benda tersebut. Akibat keadaan
resonansi, benda akan bergetar dengan amplitudo
terbesar yang mungkin dapat terjadi karena gaya
periodik itu. Resonansi dapat juga berarti
bergetarnya suatu benda karena getaran benda
lain. Resonansi memegang peranan penting dalam
instrument musik. Dawai tidak dapat
menghasilkan nada yang nyaring jika tidak
dilengkapi dengan ruang resonansi. Ruang
resonansi ini dapat beresonansi dengan dawai
yang bergetar di dekatnya. Tanpa ruang resonansi,
gitar dan biola tidak akan menghasilkan nada
yang nyaring dan merdu.
a. Sumber Bunyi Tetap b. Sumber Bunyi bergerak
 Efek Doppler merupakan suatu kejadian di
mana frekuensi gelombang dari suatu sumber
yang diterima oleh detektor mengalami
perubahan akibat perubahan posisi atau
pergerakan relatif detektor terhadap sumber
gelombang atau sebaliknya.

V + V0
 f = f0 V - VS

Keterangan :

 V + V0 = Laju Puncak Gelombang Relatif Pada Pengamat


 V – Vs = Laju Puncak Gelombang Relatif Pada Pendengar
 Gelombang bunyi sangat mudah mengalami
difraksi karena gelombang bunyi diudara
memiliki panjang gelombang dalam rentang
sentimeter sampai beberapa meter. Seperti
yang kita ketahui, bahwa gelombang yang
lebih panjang akan lebih mudah didifraksikan.
Peristiwa difraksi terjadi misalnya saat kita
dapat mendengar suara mesin mobil
ditikungan jalan walaupun kita belum melihat
mobil tersebut karena terhalang oleh bangunan
tinggi dipinggir tikungan.
 Interferensi gelombang bunyi akan terjadi bila
terdapat dua buah sumber bunyi yang
mengeluarkan suara bertemu. Gelombang bunyi
mengalami gejala perpaduan gelombang atau
interferensi, yang dibedakan menjadi dua yaitu
interferensi konstruktif (penguatan bunyi) dan
interferensi destruktif (pelemahan bunyi). Misalnya
waktu kita berada diantara dua buah loud-speaker
dengan frekuensi dan amplitudo yang sama atau
hampir sama maka kita akan mendengar bunyi
yang keras dan lemah secara bergantian. Peristiwa
interferensi gelombang bunyi dapat diamati
melalui percobaan Quincke.
 Panjang gelombang adalah sebuah jarak
antara satuan berulang dari sebuah
pola gelombang. Biasanya memiliki
denotasi huruf Yunani lambda (λ).
1. Cepat rambat gelombang pada tambang sekitar 7 m/s.
Jika frekuensi gelombang 2 Hz, berapakah panjang
gelombangnya?

λ = v / f = 7 / 2 = 3,5m

2. Gelombang bunyi dengan frekuensi 5 kHz merambat


diudara yang bersuhu 30°C. Jika cepat rambat bunyi di
udara pada suhu 0°C adalah 330 m/s, tentukan cepat
rambat bunyinya.

ν = ν0 + 0,6 t
ν = 330 + (0,6 x 30)
ν = 348 m/s

Anda mungkin juga menyukai