Dr. Amel Yanis SpKJ (K) Bag.Psikiatri, Fak. Kedokteran Universitas Andalas. Tumbuh-Kembang • Merupakan 2 peristiwa yang sifatnya berbeda tetapi saling berkaitan dan terjadi secara sinkron. • Terdapat interaksi yang erat antara pertumbuhan fisik dan perkembangan psikologik. Tumbuh-Kembang (1) • Pertumbuhan (growth): berkaitan dengan perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi (TB,BB). • Perkembangan (development): bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks. • Perkembangan kognitif, perkembangan moral, perkembangan psikoseksual, perkembangan psikososial. Faktor-faktor yang mempengaruhi 1.Genetik---- fk internal 2.Pola pengasuhan. 3.Pendidikan orang tua. 4.Pendapatan keluarga. 5.Jumlah anak. Fk. ekst 6.Nilai jenis kelamin dalam keluarga. 7.Stabilitas rumah tangga. 8.Kepribadian orang tua. Faktor-faktor yang mempengaruhi
1.Genetik (fk. Internal)
-.potensi genetik yang bermutu hendaknya dapat berinteraksi dengan lingkungan secara positif sehingga diperoleh hasil akhir yang optimal. Faktor-faktor yang mempengaruhi 2. fk. eksternal -. Fk eksternal yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya potensi bawaan, sedangkan yang kurang baik akan menghambatnya. Perkembangan Psikologik
• Teori Perkembangan Psikoseksual dari S. Freud.
(Lebih menekankan pada dorongan erotik/psikoseksual/libido). • Teori Perkembangan Psikososial dari E. Erikson.(Merupakan perluasan teori Freud, dengan menambahkan dimensi sosial,berupa interaksi anak dengan lingkungan). • Keberhasilan tumbuh-kembang ditentukan oleh konstitusi biologik (nature) dan figur-figur yang bermakna (nurture). Perkembangan Psikososial (Erik Erikson) • Erikson menggambarkan siklus kehidupan manusia merupakan suatu proses yang terdiri dari 8 fase. • 1. Infancy (0-1 tahun) 2. Toddler (1-3 tahun) 3. Early childhood (3-6 tahun) 4. Midle Childhood (6-12 tahun) 5. Adolescense (12-18 tahun) 6. Young adulthood (18-40 tahun) 7. Middle year (40-65 tahun) 8. Laters years (> 65 tahun) Perkembangan Psikososial (Erik Erikson) • Tahapan tsb merupakan tahap yg berurutan sepanjang hidup. • Hasil tiap tahap tergantung penyelesaian tugas perkembangan tahap sebelumnya. Fase I; INFANCY ( 0 – 1 tahun, trust >< mistrust ) ▪ Kebutuhan perkembangan pada fase ini adalah untuk memperoleh sense of basic trust. Ditentukan oleh 2 faktor: 1. Anak sensitif, responsif, dependent terhadap lingkungan u mendapat pengasuhan dan kehangatan. 2. Lingkungan (ibu atau ibu pengganti) sensitif dan responsif terhadap anak u mampu memberikan kebutuhan anak. Lanjutan Fase I Bila pada fase ini anak mendapatkan dengan baik kebutuhannya maka anak belajar bahwa lingkungan dapat dipercaya. Hal ini merupakan cikal bakal tercapainya sense of basic trust yang mantap. Sense of basic trust yg mantap merupakan bekal untuk terbentuknya optimism (hope) pada seorang individu. Fase II; Toddler (1 – 3 Tahun, autonomy >< shame and doubt ) Pada masa ini perlu dicapai suatu rasa otonomi diri. Hal ini sejalan dengan pertmbuhan motorik dan verbal anak yg mulai meningkat pesat. Anak semakin menuju ke arah independency. Tercapainya sense of autonomy yg baik merupakan bekal untk terbentuknya self confidence dan self awareness. Fase II; Toddler (1 – 3 Tahun, autonomy >< shame and doubt ) Jika kemandirian anak tidak didukung oleh orang tua, mungkin anak akan menjadi peragu. Jika anak dibuat merasa buruk pada saat melakukan kegagalan maka anak akan menjadi pemalu. Fase III; Early Childhood ( 3 – 6 tahun, initiative >< guilt ) Pada fase ini anak mulai fokus pada hal-hal spesifik berupa ide untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu. Anak mulai mempunyai inisiatif mengikuti kegiatan orang dewasa di sekitarnya. Untuk itu perlu tercapainya sense of initiative. Sense of Initiative yg berkembang baik menumbuhkan rasa ingin berperan dalam lingkungan, sehingga anak berani mencoba sesuatu yg baru/berbagai peran. Cikal bakal anak memiliki tujuan dalam hidupnya. • TERIMA KASIH