2. ANDI MANTARIA 3. DADANG HAWARI 4. HENDRY RAMDHANI Siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi terkait yang terus berulang dengan menyediakan barang dan jasa ke para pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan-penjualan tersebut. Tujuan utama siklus pendapatan adalah untuk menyediakan produk yang tepat ditempat dan waktu yang tepat dengan harga yang sesuai. Urutan Aktivitas dalam Siklus Pendapatan a) Mengambil pesanan pelanggan b) Persetujuan kredit c) Memeriksa ketersediaan persediaan d) Menjawab permintaan pelanggan Pengiriman Aktivitas dasar kedua dalam siklus adalah memenuhi pesanan pelanggan dan mengirimkan barang dagangan yang diinginkan tersebut. Proses ini terdiri dari dua tahap: 1. Mengambil dan mengepak pesanan 2. Mengirim pesanan tersebut Perancangan Pekerjaan rancangan dimulai dari merancang keluaran, seperti : Output Input Data Base Output dari sistem informasi adalah yang dibutuhkan manajemen. Output berupa laporan yang akan digunakan sebagi alat menentukan keputusan dan perencanaan serta pengendalian. Dalam penentuan output ada hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu : • Merancang format laporan • Merancang isi laporan • Merancang jumlah laporan, distribusi dan lain – lain Dokumen yang diperlukan sebagai masukan siklus pendapatan sebagian berasal dari pembeli. Input dari siklus pendapatan adalah faktur penjualan. Database diperlukan oleh perusahaan yang menggunakan sistem terkomputerisasi. Maka diperlukan data yang meliputi: - Kode barang - jumlah pesanan - Nama barang - pembelian terakhir - Lokasi penyimpanan - persediaan - Satuan - harga beli - Persediaan minimum - jumlah pengadaan kembali Tujuan umum yang berhubungan dengan semua aktivitas dalam siklus pendapatan adalah bahwa data tersedia ketika dibutuhkan dan bahwa semua aktivitas dilakukan secara efisien dan efektif. Pengendalian dilakukan supaya perusahaan dapat terhindar dari : Kehilangan data Kinerja karyawan yang kurang baik Ketika jumlah barang dalam persediaan di gudang tidak mencukupi untuk memenuhi pesanan pelanggan, dokumen back-order akan dibuat. Dokumen ini biasa berupa pesanan penjualan yang baru atas barang yang tersisa atau salinan dari pesanan pelanggan saat ini yang disesuaikan untuk menunjukkan produk yang belum dipenuhi. Ketika barang dikembalikan, staf penerimaan menghitung, memerikasa, dan menyiapkan slip retur barang yang mendeskripsikan barang tersebut. Barang tersebut dibawa ke gudang bersama dengan salinan slip retur barang. Salinan kedua dari slip retur barang ini dikirim ke departemen penjualan. Saat menerima slip retur barang, staf penjualan menyiapkan memo kredit. Dokumen ini merupakan alat yang sah bagi pelanggan untuk menerima pembayaran atas barang yang dikembalikan. Dalam waktu ke waktu, pelanggan bisa saja mengembalikan barang yang sudah dibelinya. Hal ini biasa disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut: Penjual mengirimkan barang yang salah Barang yang dikirim ternyata rusak atau cacat Barang tersebut rusak pada saat pengiriman Penjual terlalu terlambat mengirimkan barang atau terjadi keterlambatan karena penundaan saat transit, dan pembeli menolak pengirim tersebut. Meliputi : · Prosedur Ruang Penerimaan Dokumen · Departemen Penerimaan Kas · Departemen Piutang Dagang · Departemen Buku Besar · Departemen Kontroler TAMAT