Anda di halaman 1dari 51

PRAKTIKUM

GEOLOGI TEKNIK
RQD dan Klasifikasi Massa Batuan
Asisten Acara :
Michael Silaen 21100115130075
Ulfa Ramadhani 21100115130080

Laboratorium Geologi Teknik,


Geothermal, dan Geofisika
Outline

 Pre Test
 Pengertian RQD
 Klasifikasi Massa Batuan (RMR)
 Latihan Soal
 Post Test

Laboratorium Geologi Teknik,


Geothermal, dan Geofisika
Pre Test

Persiapkan Selembar Kertas A4 !


Nama & NIM di pojok kanan atas

Laboratorium Geologi Teknik,


Geothermal, dan Geofisika
Pre Test

1. Dalam salah satu parameter RMR, terdapat


perhitungan nilai RQD. Apa jenis perhitungan RQD
yang dipakai dalam parameter RMR? Jelaskan serta
dengan rumusnya! (Digambarkan jauh lebih baik)

Waktu 6 menit

Laboratorium Geologi Teknik,


Geothermal, dan Geofisika
Pre Test

Laboratorium Geologi Teknik,


Geothermal, dan Geofisika
RQD

RQD merupakan ukuran sederhana


dari persentase perolehan batuan
yang baik dari sebuah interval
kedalaman lubang bor.

RQD diperkenalkan oleh Deere


(1964) sebagai suatu pengukuran
kualitas inti pemboran secara
kuantitatif.

Laboratorium Geologi Teknik,


Geothermal, dan Geofisika
RQD

RQD

Metode Metode Tidak


Langsung Langsung
Laboratorium Geologi Teknik,
Geothermal, dan Geofisika
RQD

Tata cara untuk menghitung RQD menurut Deere 1967, hanya bagian
yang utuh dengan panjang lebih besar dari 100 mm (4 inchi) yang
dijumlahkan kemudian dibagi panjang total pengeboran (core run).
Selama pengukuran panjang core pieces, pengukuran harus dilakukan
sepanjang garis tengahnya.
Semua retakan yang bukan terjadi secara alami tidak
diperhitungkan pada panjang core untuk RQD (Deere, 1967)
Keuntungan dari sistem RQD adalah pengerjaan yang sederhana
dengan waktu yang cepat dan biayanya yang ekonomis

Laboratorium Geologi Teknik,


Geothermal, dan Geofisika
RQD

Pengukuran RQD pada Core

Laboratorium Geologi Teknik,


Geothermal, dan Geofisika
RQD

Perhitungan Empiris RQD

• Frekuensi discontinuity
• Volume discontinuity
• Kecepatan Seismik

Laboratorium Geologi Teknik,


Geothermal, dan Geofisika
RQD

Frekuensi Dicontinuity
RQD juga dapat ditentukan dari frekuensi discontinuity yang
diperoleh dari sampling scanline.

RQD = 100e-λt(λt+1) Priest dan Hudson (1976)

RQD = 100e-0.1λ(0.1λ+1) Sen dan Kazi (1984)

λ = jumlah total bidang diskontinuitas per meter

Laboratorium Geologi Teknik,


Geothermal, dan Geofisika
RQD

Volume Dicontinuity

RQD juga bisa diperkirakan menggunakan korelasi antara RQD dan


frekuensi volume discontinuity (λv)

RQD = 115 – 3,3 Jv Palmstrom (1982)

Jv = jumlah total kekar per meter3

Laboratorium Geologi Teknik,


Geothermal, dan Geofisika
RQD

Laboratorium Geologi Teknik,


Geothermal, dan Geofisika
RQD

Kecepatan Seismik

Membandingkan kecepatan gelombang P (P-wave) pada massa batuan


in situ dengan kecepatan gelombang P pada inti utuh (intact) hasil
pemboran pada batuan yang sama.

RQD = (vpF/ vp0)2 x 100%

RQD = 0.77(vpF/ vp0)1.05 x 100%

RQD = 0.97(vpF/ vp0)2 x 100%

Laboratorium Geologi Teknik,


Geothermal, dan Geofisika
Klasifikasi Massa Batuan

Massa Batuan merupakan susunan dari sistem blok – blok dan fragmen
batuan yang dipisahkan oleh bidang – bidang diskontuinitas. Bidang
Diskontuinitas berupa perlapisan, kekar, dan sesar

Klasifikasi Massa Batuan terdiri atas beberapa parameter dan sangat


cocok dalam mewakili karakteristik massa batuan

Laboratorium Geologi Teknik,


Geothermal, dan Geofisika
Klasifikasi Massa Batuan

Tujuan (Bieniawski, 1989)


•Mengidentifikasi parameter-parameter penting yang mempengaruhi perilaku
massa batuan.
•Membagi formasi massa batuan ke dalam grup yang mempunyai perilaku
sama menjadi kelas massa batuan.
•Memberikan dasar-dasar untuk pengertian karakteristik dari setiap kelas
massa batuan.
•Menghubungkan pengalaman dari kondisi massa batuan di satu lokasi
dengan lokasi lainnya.
•Mengambil data kuantitatif dan pedoman untuk rancangan rekayasa
(engineering).
•Memberikan dasar umum untuk kemudahan komunikasi diantara para
insinyur dan geologist.
Laboratorium Geologi Teknik,
Geothermal, dan Geofisika
Klasifikasi Massa Batuan

Laboratorium Geologi Teknik,


Geothermal, dan Geofisika
Klasifikasi Massa Batuan

Laboratorium Geologi Teknik,


Geothermal, dan Geofisika
Klasifikasi Massa Batuan

Bieniawski (1989) mempublikasikan suatu klasifikasi massa batuan yang disebut


Rock Mass Rating (RMR). Parameter yang digunakan dalam klasifikasi RMR yaitu:

1. Kuat tekan uniaksial batuan utuh (σc)

2. Rock Qualily Designation (RQD)

3. Spasi bidang diskontinu

4. Kondisi bidang diskontinu

5. Kondisi air tanah

Laboratorium Geologi Teknik,


Geothermal, dan Geofisika
Klasifikasi Massa Batuan

1. Kuat Tekan Batuan Utuh

1. Uji laboratorium
2. Uji langsung di lapangan

Hoek and Brown, 1980 memberikan index classification of rock


material untuk mengestimasi kisaran nilai kuat tekan batuan di
lapangan dengan menggunakan kuku, pisau, dan palu geologi.

Laboratorium Geologi Teknik,


Geothermal, dan Geofisika
Klasifikasi Massa Batuan

Laboratorium Geologi Teknik,


Geothermal, dan Geofisika
Klasifikasi Massa Batuan

Laboratorium Geologi Teknik,


Geothermal, dan Geofisika
Klasifikasi Massa Batuan

2. Rock Quality Designation (RQD)


Pada tahun 1967, Deere memperkenalkan Rock Quality Designation (RQD) sebagai sebuah
petunjuk untuk memperkirakan kualitas dari massa batuan secara kuantitatif.

λ = jumlah total bidang


diskontinuitas per meter

Laboratorium Geologi Teknik,


Geothermal, dan Geofisika
Klasifikasi Massa Batuan

Rock Quality Designation (RQD) (Bieniawski, 1989)

RQD (%) Kualitas Batuan Rating

<25 Sangat jelek (very poor) 3

25 – 50 Jelek (poor) 8

50 – 75 Sedang (fair) 13

75 – 90 Baik (good) 17

90 – 100 Sangat baik (excellent) 20

Laboratorium Geologi Teknik,


Geothermal, dan Geofisika
Klasifikasi Massa Batuan

3. Discontinuity Spacing
Jarak antar (spasi) bidang diskontinu didefinisikan sebagai jarak tegak lurus
antara dua diskontinuitas berurutan sepanjang garis pengukuran yang dibuat
sembarang.
Menurut ISRM, jarak antar (spasi) diskontinuitas adalah jarak tegak lurus
antara bidang diskontinu yang berdekatan dalam satu set diskontinuitas.

Laboratorium Geologi Teknik,


Geothermal, dan Geofisika
Klasifikasi Massa Batuan

Pengukuran Jarak atau spasi kekar bidang diskontinuitas dapat


dilakaukan dengan metode scanline. Scanline pada permukaan lereng/
bukaan tambang minimal 50 m dengan menyesuaikan kondisi medan
yang terdapat di lapangan dan ketersediaan alat.

Laboratorium Geologi Teknik,


Geothermal, dan Geofisika
Klasifikasi Massa Batuan

Untuk menentukan jarak kekar yang sebenarnya diperlukan koreksi


antara orientasi kekar terhadap orientasi scanline (Kramadibrata,
2012), yaitu

j (i,i+1) = jarak semu antara 2 kekar yang berurutan dalam satu set (m)
d (i,i+1) = jarak sebenarnya antara 2 kekar yang berurutan (m)
 = sudut normal
n = arah dip dari garis normal n = dip dari garis normal
s = arah scanline s = sudut kemiringan scanline
d = arah dip dari kekar d = dip dari kekar
d ≤ 180O, n = d + 180O
d > 180O, n = d – 180O
n = 90O – d
Laboratorium Geologi Teknik,
Geothermal, dan Geofisika
Klasifikasi Massa Batuan

Discontinuity Spacing (Bieniawski, 1989)

Laboratorium Geologi Teknik,


Geothermal, dan Geofisika
Klasifikasi Massa Batuan

4. Discontinuity Condition
Ada lima karakteristik diskontinuitas yang masuk dalam pengertian kondisi
diskontinuitas menurut Bieniawski 1989, meliputi :
1. Kemenerusan (persistence)
2. Jarak antar permukaan kekar atau celah (separation/aperture),
3. Kekasaran diskontunyitas (roughness)
4. Material pengisi (infilling/gouge)
5. Tingkat kelapukan (weathering).

Laboratorium Geologi Teknik,


Geothermal, dan Geofisika
Klasifikasi Massa Batuan

Laboratorium Geologi Teknik,


Geothermal, dan Geofisika
Klasifikasi Massa Batuan

Laboratorium Geologi Teknik,


Geothermal, dan Geofisika
Klasifikasi Massa Batuan
Joint Roughness Coefficient =koefisien
kekasaran

Laboratorium Geologi Teknik, Joint Roughness Coefficient (JRC)


Geothermal, dan Geofisika (Barton dan Choubey, 1977)
Klasifikasi Massa Batuan

Klasifikasi Tingkat Pelapukan

Laboratorium Geologi Teknik,


Geothermal, dan Geofisika
Klasifikasi Massa Batuan

Laboratorium Geologi Teknik,


Geothermal, dan Geofisika
Klasifikasi Massa Batuan

Discontinuity Condition (Bieniawski, 1989)

Laboratorium Geologi Teknik,


Geothermal, dan Geofisika
Klasifikasi Massa Batuan

5. Groundwater Condition
Pengamatan kondisi air tanah pada bidang diskontinu dapat dilakukan dengan
beberapa alternatif pilihan (Bieniawski, 1989):
1. Debit air tiap 10 meter panjang scanline.
2. Tekanan air pada bidang diskontinu dengan tegangan utama maksimum.
3. Kondisi umum, yaitu: kering, basah, lembab, menetes, dan mengalir.

Laboratorium Geologi Teknik,


Geothermal, dan Geofisika
Klasifikasi Massa Batuan

Tabel Pembobotan Rock Mass Rating (RMR) (Bieniawski, 1989)

Laboratorium Geologi Teknik,


Geothermal, dan Geofisika
Klasifikasi Massa Batuan

Laboratorium Geologi Teknik,


Geothermal, dan Geofisika
Klasifikasi Massa Batuan

Dari kelima parameter tadi kemudian dijumlahkan dan dilihat pada


tabel rating, class number dan jenis batuannya.

Kelas Massa Batuan Menurut Total Bobot (Bieniawski, 1989)

Laboratorium Geologi Teknik,


Geothermal, dan Geofisika
Klasifikasi Massa Batuan

Arti Kelas Massa Batuan (Bieniawski, 1989)

Laboratorium Geologi Teknik,


Geothermal, dan Geofisika
Latihan

Orientasi 2 : N 2710E – N900 E


Laboratorium Geologi Teknik,
Geothermal, dan Geofisika
Latihan

Perlapisan Batubara

Laboratorium Geologi Teknik,


Geothermal, dan Geofisika
Latihan

Kekar

Laboratorium Geologi Teknik,


Geothermal, dan Geofisika
Latihan

Kekar

Laboratorium Geologi Teknik,


Geothermal, dan Geofisika
Latihan

Kekar

Laboratorium Geologi Teknik,


Geothermal, dan Geofisika
Latihan

Kekar

Laboratorium Geologi Teknik,


Geothermal, dan Geofisika
Post Test

Persiapkan Selembar Kertas A4 !


Nama & NIM di pojok kiri atas

Laboratorium Geologi Teknik,


Geothermal, dan Geofisika
Post Test

1. Sebutkan dan jelaskan parameter yang digunakan


dalam Rock Mass Rating (RMR) !

Waktu 8 menit

Laboratorium Geologi Teknik,


Geothermal, dan Geofisika
PRAKTIKUM LAPANGAN
GEOLOGI TEKNIK
RQD dan Klasifikasi Massa Batuan
DAN
Klasifikasi Massa Batuan

Asisten Acara :
Harrys Simangunsong 21100115130046
Michael Silaen 21100114130075

Laboratorium Geologi Teknik,


Geothermal, dan Geofisika
Sabtu, 23 September 2018
Banyumeneng, Mranggen, Demak

Lokasi Kumpul : Cafe Banyumeneng


Kloter 1 Kelas A Kloter 2 Kelas B
07.30 – 10.00 09.30 – 12.00
Perlengkapan
 HELM PROYEK
 Palu dan Kompas (disediakan)
 Kelengkapan Lapangan (Jahim, safety shoes)
 Meteran 50m
 Alat Tulis , HVS, Penggaris, Tabel Klasifikasi
 Ponco
Laboratorium Geologi Teknik,
 Topi / Payung
Geothermal, dan Geofisika
SEKIAN
DAN
TERIMAKASIH
Laboratorium Geologi Teknik,
Geothermal, dan Geofisika

Anda mungkin juga menyukai