GANGGUAN HORMON
DIABETES MELITUS DAN GONDOK
SARMAYANI
SHONIYA DHANTI FARADILAH
SUTRIANA
TATI HARIATI
YUSTI PURNAMA SARI
NUR MILA
HORMON
Hormon berasal dari bahasa Yunani, yaitu horman yang
artinya “yang menggerakkan”, jadi hormon adalah pembawa
pesan kimiawi antar sel atau antar kelompok sel.
3. Daun PandanWangi
1.Senyawa Aktifnya Untuk Diabetes Melitus
1. Flavonoid
senyawa golongan flavonoid terutama yang berada dalam bentuk glikosidanya mempunyai gugus gula sebagai
penangkal radikal hidroksil seperti halnya amygladin, sehingga dapat mencegah aksi diabetogenik dari
aloksan. Amygladin adalah salah satu senyawa yang dapat bertindak sebagai penangkal radikal hidroksil.
Struktur kimia senyawa ini mempunyai sebuah cincin benzen dan gugus gula yang menyebabkan sangat
reaktif terhadap radikal hidroksil dan dikatakan sebagai penangkal radikal hidroksil. Flavonoid dapat
mencegah komplikasi atau progresifitas diabetes mellitus dengan cara membersihkan radikal bebas yang
berlebihan, memutuskan rantai reaksi radikal bebas, mengikat ion logam (chelating), dan memblokade jalur
poliol dengan menghambat enzim aldose reduktase. Flavonoid juga memiliki efek penghambatan terhadap
enzim alfa gukosidase melalui ikatan hidroksilasi dan substitusi pada cincin ß.
2.Tanin
Penurunan kadar glukosa darah dengan terapi EADPW dapat disebabkan oleh adanya senyawa bioaktif yang
terkandung dalam EADPW yang dapat mencegah terjadinya oksidasi pada sel ß pankreas sehingga kerusakan
dapat diminimalkan. Senyawa bioaktif yang terdapat dalam EADPW diantaranya adalah tanin, alkaloid,
flavonoid, dan polifenol.
Tanin diketahui dapat memacu metabolisme glukosa dan lemak sehingga timbunan kedua sumber
kalori ini dalam darah dapat dihindari. Tanin juga mempunyai aktivitas hipoglikemik yaitu dengan
meningkatkan glikogenesis. Selain itu, tanin juga berfungsi sebagai astringent atau pengkhelat yang dapat
mengerutkan membran epitel usus halus sehingga mengurangi penyerapan sari makanan dan sebagai
akibatnya menghambat asupan gula dan laju peningkatan gula darah tidak terlalu tinggi.
3. Alkaloid
Alkaloid bekerja dengan menstimulasi hipotalamus untuk meningkatkan
sekresi Growth Hormone Releasing Hormone (GHRH), sehingga sekresi Growth
Hormone (GH) pada hipofise meningkat. Kadar GH yang tinggi akan
menstimulasi hati untuk mensekresikan Insulin-like Growth Factor-1 (IGF-
1). IGF-1 mempunyai efek dalam menginduksi hipoglikemia dan
menurunkan glukoneogenesis sehingga kadar glukosa darah dan
kebutuhan insulin menurun. IGF-1 melalui negative feed back system akan
menormalkan kembali kadar GH.
4. Polifenol
Polifenol dalam EADPW juga menurunkan kadar glukosa darah.
Peran polifenol sebagai antioksidan diduga mampu melindungi sel ß
pankreas dari efek toksik radikal bebas yang diproduksi dibawah kondisi
hiperglikemia kronis. Aktivitas antioksidan dalam EADPW berdasarkan
hasil penelitian terhitung besar yaitu 66.82%. Antioksidan dalam
EADPW berperan dalam menurunkan kadar glukosa darah dengan cara
mencegah terjadinya oksidasi yang berlebihan sehinggakerusakan pada sel
ß pankreas dapat dicegah dan menjaga kandungan insulin didalamnya.
Contoh sediaan OBTRA Diabetes
Melitus
Tanaman dan senyawa aktifnya:
1. Buah Merah
Senyawa Aktifnya Untuk Penyakit Gondok
1. Betakaroten
betakaroten berfungsi memperlamabat berlangsungnya penumpukan flek pada
arteri sehingga aliran darah nbaik kejantung maupun keotak, bisa berlangsung
lancar, tanpa sumbatan. Mampu meningkatkan kekebalan tubuh karena innteraksi
vutamin A dengan protein (asam-asam amino) yang berperan dalam pembentukan
antibodi.
2. Tokoferol
Tinggi vitamin E hanya dapat ditandingi oleh zaitun. Senyawa itulah benteng
pertahanan degeneratif seperti penyakit gondok, darah tinggi dan kanker. Fungsi
tokoferol ibarat pemadam kebakaran yang mematikan serbuan radikal bebas dan
menetralisir kolesterol dalam darah. Bersama-sama sel limfosit dan mononuklear,
senyawa aktif itu memperbaiki sistem kekebalan tubuh sehingga mengurangi
modoritas dan moralitas sel tubuh. Ia pu membantu pembentukan sel-sel baru
untuk menggantikan sel-sel rusak atau tua.
b. Metode Uji dengan Perusakan Pankreas
Metode ini dilakukan dengan memberikan diabetogen yang
dapat menyebabkan pankreas hewan ui rusak sehingga terkondisi
seperti pada penderita diabetes melitus. Diabetogen yang banyak
digunakan adalah aloksan karena obat ini cepat menimbulkan
hiperglikemi yang permanen dalam waktu dua sampai tiga hari.
Metode uji pankreas yang lazim digunakan adalah metode uji
diabetes aloksan. Prinsip metode ini adalah induksi diabetes
diberikan pada hewan uji yang diberi suntikan aloksan
monohidrat. Penyuntikan diberikan secara intravena.
Perkembangan keadaan hiperglikemia diperiksa setiap hari
(Santoso, 1993).
Metode Uji Efek Diabetes Melitus
3.Tg
pemeriksaan Tg dipakai untuk konfirmasi diagnosis penyakit
tiroid yang berperan untuk menentukan sistesis hormon tiroid perifer
seperti T3 dan T4. selain itu Tg berperan untuk monitoring fungsi
kelenjar tiroid pasca ablasi
4. uji Antibodi Tiroid
Masuknya benda asing seperti bakteri dan virus pada orang
normal akan memicu sistem imun yang merusak benda asing
tersebut dengan membentuk antibody oleh limposit B. Limposit
membentuk antibodi terhadap kelenjar tiroid yang merangsang ata
merusak kelenjar tiroid sehingga terjadi hipertiroid atau hipotiroid.
Contoh sediaan OBTRA penyakit gondok:
CONTOH JURNAL TIROID
Kajian Sitotoksisitas Ekstrak Buah Merah
(Pandanus conoideus Lam) sebagai
Obat Herbal Anti-Gondok pada Tikus Putih
Sprague Dawley.
Mekanisme kerja
1. Degradasi melemak pada hati
Tujuannya: 2. Degradasi pada tiroid
Yodium Bantu sintesis tiroid Tiroid Metabolisme lemak Asam lemak dalam
plasma
70 ekorTikus putih
Kontrol 25 ekor
Fiksasi kembali
Parafin cair 3x
b c
1 Gambaran mikroskopik kelenjar tiroid seekor tikus putih Sprague Dawley kelompok yang
diberi ransum goitrogenik selama 45 hari. Perhatikan adanya hiperplasia (a) sel folikel,
kongesti (b) dan habisnya koloid (c) dalam folikel kelenjar tiroid. 2 Gambaran mikroskopik
kelenjar tiroid seekor tikus putih kelompok kontrol
Gambaran histopologis hati tikus Sprague Dawley yang diberikan pakan goitrogenik (2A) diberi
pakan goitrogenik yang diberi suplementasi 2 mL ekstrak buah merah (2B), disuplementasikan
80 µg Yodium (2C) dan pakan goitrogentik yang diberikan suplementasi 1 mL ekstrak buah
merah dan 80 µg Yodium (2D) selama 135 hari. Terlihat vakuola-vakuola lemak intrasitoplasmik
hepatosit (a) bersifat berat (2A), sedang (2B), ringan (2C) dan tidak terlihat lagi vakuola lemak
pada hepatosit (2D).
1 2
Gambaran histopatologis hati (1) dan ginjal (2) tikus putih Sprague
Dawley yang diberi pakan kontrol dan disuplementasi 2 ml ekstrak
buah merah selama 135 hari. Kedua organ tampak normal, (H&E,
1000x).
Gambaran histopologi ginjal tikus putih Sprague Dawley pada semua perlakuan pakan
tampak normal dan tidak adanya akumulasi adanya akumulasi lemak di dalam sel-sel ginjal
(3A, 3B, 3C dan 3D)
Hasil