Anda di halaman 1dari 32

KELOMPOK 1

GANGGUAN HORMON
DIABETES MELITUS DAN GONDOK

SARMAYANI
SHONIYA DHANTI FARADILAH
SUTRIANA
TATI HARIATI
YUSTI PURNAMA SARI
NUR MILA
HORMON
Hormon berasal dari bahasa Yunani, yaitu horman yang
artinya “yang menggerakkan”, jadi hormon adalah pembawa
pesan kimiawi antar sel atau antar kelompok sel.

• Hormon Insulin adalah hormon yang bertanggung jawab


mengatur kadar glukosa darah sebagai bagian dari metabolisme
tubuh.
• Hormon tiroid adalah zat kimia yang dibuat oleh kelenjar tiroid,
yang terletak pada leher bagian depan.
PENDAHULUAN
Diabetes Melitus
DM adalah suatu kelompok
penyakit metabolik yang ditandai Gondok
dgn tingginya kada glukosa atau gula
dalam darah (hiperglikemia) akibat Penyakit gondok adalah
dari gangguan pada kerja hormon kondisi pembesaran kelenjar
insulin. tiroid yang diakibatkan oleh
Secara umum, DM diklasifikasikan meningkatnya aktivitas
menjadi 2 klompok yaitu DM tipe 1
dan DM tipe 2. Pada DM tipe 1
kelenjar tersebut dalam upaya
terjadi gangguan pd sel-sel beta meningkatkan produksi
pankreas. Dan pada DM tipe 2 hormon tiroksindan
terjadi resistensi insulin yang pada triiodotironin.
perkembangannya dapat pula
disertai dengan gangguan sekresi
hormon insulin.
Patofisiologi Diabetes melitus
Diabetes Melitus tipe 1 Diabetes Melitus tipe 2
 Pancreas adalah kelenjar penghasil insulin  Pada keadaan diabetes mellitus tipe 2,
yang terletak di belakang lambung. Di jumlah insulin bisa normal, bahkan lebih
dalamnya terdapat kumpulan sel yang banyak, tetapi jumlah reseptor (penangkap)
berbentuk seperti pulau pada peta, karena insulin di permukaan sel kurang. Reseptor
itu disebut pulau-pulau Langerhans yang insulin ini dapat diibaratkan sebagai lubang
berisi sel beta yang mengeluarkan hormone kunci pintu masuk ke dalam sel. Pada
insulin yang sangt berperan dalam mengatur keadaan DM tipe 2, jumlah lubang kuncinya
kadar glukosa darah. kurang, sehingga meskipun anak kuncinya
 Insulin yang dikeluarkan oleh sel beta tadi (insulin) banyak, tetapi karena lubang
dapat diibaratkan sebagai anak kunci yang kuncinya (reseptor) kurang, maka glukosa
dapat membuka pintu masuknya glukosa ke yang masuk ke dalam sel sedikit, sehingga sel
dalam sel, untuk kemudian di dalam sel kekurangan bahan bakar (glukosa) dan kadar
glukosa tersebut dimetabolisasikan menjadi glukosa dalam darah meningkat. Dengan
tenaga. Bila isulin tidak ada, maka glukosa demikian keadaan ini sama dengan keadaan
dalam darah tidak dapat masuk ke dalam sel DM tipe 1, bdanya adalah pada DM tipe 2
dengan akibat kadar glukosa dalam darah disamping kadar glukosa tinggi, kadar insulin
tidak dapat masuk ke dalams el dengan juga tinggi atau normal. Pada DM tipe 2 juga
akibat kadar glukosa dalam darah meningkat. bisa ditemukan jumlah insulin cukup atau
Keadaan inilah yang terjadi pada diabetes lebih tetapi kualitasnya kurang baik, sehingga
melitus tipe 1. gagal membawa glukosa masuk ke dalam sel.
Di samping penyebab di atas, DM juga bisa
terjadi akibat gangguan transport glukosa di
dalam sel sehingga gagal digunakan sebagai
bahan bakar untuk metabolism energi.
Patofisiologi Gondok
Umumnya, mekanisme terjadinya goiter disebabkan oleh adanya
defisiensi intake iodin oleh tubuh. Selain itu, goiter juga dapat disebabkan
oleh kelainan sintesis hormon tiroid kongenital ataupun goitrogen.
Kurangnya iodin menyebabkan kurangnya hormon tiroid yang dapat
disintesis. Hal ini akan memicu peningkatan pelepasan TSH (thyroid-
stimulating hormone) ke dalam darah sebagai efek kompensatoriknya. Efek
tersebut menyebabkan terjadinya hipertrofi dan hiperplasi dari sel
folikuler tiroid, sehingga terjadi pembesaran tiroid secara makroskopik.
Pembesaran ini dapat menormalkan kerja tubuh, oleh karena pada efek
kompensatorik tersebut kebutuhan hormon tiroid terpenuhi. Akan
tetapi, pada beberapa kasus, seperti defisiensi iodin endemik,
pembesaran ini tidak akan dapat mengompensasi penyakit yang ada.
Kondisi itulah yang dikenal dengan goiter hipotiroid. Derajat
pembesaran tiroid mengikuti level dan durasi defisiensi hormon tiroid
yang terjadi pada seseorang.
Tanaman dan Senyawa aktifnya:
 Tanaman Untuk Diabetes Melitus:
1. Herba Ciplukan 2. Daun Salam

3. Daun PandanWangi
1.Senyawa Aktifnya Untuk Diabetes Melitus
1. Flavonoid
senyawa golongan flavonoid terutama yang berada dalam bentuk glikosidanya mempunyai gugus gula sebagai
penangkal radikal hidroksil seperti halnya amygladin, sehingga dapat mencegah aksi diabetogenik dari
aloksan. Amygladin adalah salah satu senyawa yang dapat bertindak sebagai penangkal radikal hidroksil.
Struktur kimia senyawa ini mempunyai sebuah cincin benzen dan gugus gula yang menyebabkan sangat
reaktif terhadap radikal hidroksil dan dikatakan sebagai penangkal radikal hidroksil. Flavonoid dapat
mencegah komplikasi atau progresifitas diabetes mellitus dengan cara membersihkan radikal bebas yang
berlebihan, memutuskan rantai reaksi radikal bebas, mengikat ion logam (chelating), dan memblokade jalur
poliol dengan menghambat enzim aldose reduktase. Flavonoid juga memiliki efek penghambatan terhadap
enzim alfa gukosidase melalui ikatan hidroksilasi dan substitusi pada cincin ß.

2.Tanin
Penurunan kadar glukosa darah dengan terapi EADPW dapat disebabkan oleh adanya senyawa bioaktif yang
terkandung dalam EADPW yang dapat mencegah terjadinya oksidasi pada sel ß pankreas sehingga kerusakan
dapat diminimalkan. Senyawa bioaktif yang terdapat dalam EADPW diantaranya adalah tanin, alkaloid,
flavonoid, dan polifenol.
Tanin diketahui dapat memacu metabolisme glukosa dan lemak sehingga timbunan kedua sumber
kalori ini dalam darah dapat dihindari. Tanin juga mempunyai aktivitas hipoglikemik yaitu dengan
meningkatkan glikogenesis. Selain itu, tanin juga berfungsi sebagai astringent atau pengkhelat yang dapat
mengerutkan membran epitel usus halus sehingga mengurangi penyerapan sari makanan dan sebagai
akibatnya menghambat asupan gula dan laju peningkatan gula darah tidak terlalu tinggi.
3. Alkaloid
Alkaloid bekerja dengan menstimulasi hipotalamus untuk meningkatkan
sekresi Growth Hormone Releasing Hormone (GHRH), sehingga sekresi Growth
Hormone (GH) pada hipofise meningkat. Kadar GH yang tinggi akan
menstimulasi hati untuk mensekresikan Insulin-like Growth Factor-1 (IGF-
1). IGF-1 mempunyai efek dalam menginduksi hipoglikemia dan
menurunkan glukoneogenesis sehingga kadar glukosa darah dan
kebutuhan insulin menurun. IGF-1 melalui negative feed back system akan
menormalkan kembali kadar GH.
4. Polifenol
Polifenol dalam EADPW juga menurunkan kadar glukosa darah.
Peran polifenol sebagai antioksidan diduga mampu melindungi sel ß
pankreas dari efek toksik radikal bebas yang diproduksi dibawah kondisi
hiperglikemia kronis. Aktivitas antioksidan dalam EADPW berdasarkan
hasil penelitian terhitung besar yaitu 66.82%. Antioksidan dalam
EADPW berperan dalam menurunkan kadar glukosa darah dengan cara
mencegah terjadinya oksidasi yang berlebihan sehinggakerusakan pada sel
ß pankreas dapat dicegah dan menjaga kandungan insulin didalamnya.
Contoh sediaan OBTRA Diabetes
Melitus
Tanaman dan senyawa aktifnya:
1. Buah Merah
Senyawa Aktifnya Untuk Penyakit Gondok

1. Betakaroten
betakaroten berfungsi memperlamabat berlangsungnya penumpukan flek pada
arteri sehingga aliran darah nbaik kejantung maupun keotak, bisa berlangsung
lancar, tanpa sumbatan. Mampu meningkatkan kekebalan tubuh karena innteraksi
vutamin A dengan protein (asam-asam amino) yang berperan dalam pembentukan
antibodi.
2. Tokoferol
Tinggi vitamin E hanya dapat ditandingi oleh zaitun. Senyawa itulah benteng
pertahanan degeneratif seperti penyakit gondok, darah tinggi dan kanker. Fungsi
tokoferol ibarat pemadam kebakaran yang mematikan serbuan radikal bebas dan
menetralisir kolesterol dalam darah. Bersama-sama sel limfosit dan mononuklear,
senyawa aktif itu memperbaiki sistem kekebalan tubuh sehingga mengurangi
modoritas dan moralitas sel tubuh. Ia pu membantu pembentukan sel-sel baru
untuk menggantikan sel-sel rusak atau tua.
b. Metode Uji dengan Perusakan Pankreas
Metode ini dilakukan dengan memberikan diabetogen yang
dapat menyebabkan pankreas hewan ui rusak sehingga terkondisi
seperti pada penderita diabetes melitus. Diabetogen yang banyak
digunakan adalah aloksan karena obat ini cepat menimbulkan
hiperglikemi yang permanen dalam waktu dua sampai tiga hari.
Metode uji pankreas yang lazim digunakan adalah metode uji
diabetes aloksan. Prinsip metode ini adalah induksi diabetes
diberikan pada hewan uji yang diberi suntikan aloksan
monohidrat. Penyuntikan diberikan secara intravena.
Perkembangan keadaan hiperglikemia diperiksa setiap hari
(Santoso, 1993).
Metode Uji Efek Diabetes Melitus

A. Metode Uji Toleransi Glukosa


prinsipnya adalah hewan uji yang telah dipuasakan 20-24
jam diberikan larutan glukosa per oral dan pada awal
percobaan sebelum pemberian obat, dilakukan
pengambilan cuplikan darah sebagai kadar glukosa awal.
Pengambilan cuplikan darah diulangi pada waktu-waktu
tertentu, keadaan hiperglikemik pada uji toleransi glukosa
hanya berlangsung beberapa jam setelah pemberian glukosa
sebagai diabetogen
Metode Uji Faal Tiroid
1. Thyroid Stimulating Hormon (TSH)
untuk mengetahui faal tiroid yang terbaik dimulai
dengan pengukuran kadar TSH di dalam darah. Kadar TSH
yang tinggi menunjukkan bahwa kelenjar tiroid fungsinya
berkurang, keadaan ini disebut hipotiroidism primer. Bila
kadar TSH menurun menunjukkan bahwa fungsi kelenjar
tiroid meningkat karena menghasilkan banyak hormon
tiroid, keadaan ini disebut hipertiroidism. Pada fungsi
kelenjar pituitaria abnormal yang menghasilkan TSH dalam
jumlah sedikit, mengakibatkan kadar T4 menurun, keadaan
ini disebut hipotiroidism sekunder. Bila kadar TSH normal,
fungsi kelenjar tiroid biasanya normal.
2. T4/F4
T4 didalam aliran darah ada dua bentuk :
- T4 terikat pada protein yang bertujuan menghindari agar T4 tidak
masuk ke dalam jaringan yang memerlukan hormon tiroid
- Free T4 (F4) adalah hirmon T4 yang dapat mencapai jaringan yang
memerlukan hormon tersebut

3.Tg
pemeriksaan Tg dipakai untuk konfirmasi diagnosis penyakit
tiroid yang berperan untuk menentukan sistesis hormon tiroid perifer
seperti T3 dan T4. selain itu Tg berperan untuk monitoring fungsi
kelenjar tiroid pasca ablasi
 4. uji Antibodi Tiroid
Masuknya benda asing seperti bakteri dan virus pada orang
normal akan memicu sistem imun yang merusak benda asing
tersebut dengan membentuk antibody oleh limposit B. Limposit
membentuk antibodi terhadap kelenjar tiroid yang merangsang ata
merusak kelenjar tiroid sehingga terjadi hipertiroid atau hipotiroid.
Contoh sediaan OBTRA penyakit gondok:
CONTOH JURNAL TIROID
Kajian Sitotoksisitas Ekstrak Buah Merah
(Pandanus conoideus Lam) sebagai
Obat Herbal Anti-Gondok pada Tikus Putih
Sprague Dawley.
Mekanisme kerja
1. Degradasi melemak pada hati
Tujuannya: 2. Degradasi pada tiroid

Hormon tiroid  Pengaruh fisiologik  Metabolisme lemak

Yodium  Bantu sintesis tiroid  Tiroid  Metabolisme lemak  Asam lemak dalam
plasma

AsupanYodium  Produksi tiroid  Metabolisme lemak  memicu timbulnya

lemak akumulasi di hati  Melemak pada hati


Penggolongan Perlakuan:
Pakan goitrogenik 45 ekor

70 ekorTikus putih
Kontrol 25 ekor

45 ekor di induksi Disimpan 45 hari Periksa dinekropsi


goitrogenik

Kel. Goitrogenik • Lihat histopologi


dan kontrol kelenjar tiroid
Diambil 5 ekor • Ambil organ hati dan
goitrogenik + 5 ginjal u/ uji
ekor kontrol sitotoksisitas ekstrak
buah merah
Lanjutan
Kelompok goitrogenik (40 ekor) Kelompok Kontrol
Kelompok IA  Diberi pangan
Kelompok B1  Kontrol tanpa suplemen
goitrogenik

Kelompok IIA  Ekstrak buah merah Kelompok B2  kontrol + ekstrak buah


(2mL) merah 2mL
Kelompok IIIA  Goitrogenik + 80 µg
Iodium /kg ransum

Kelompok IA  Kelompok goitrogenik +


80 µg Iodium /kg ransum + 1mL ekstrak
Lanjutan:
Perlakuan selama 45 hari

Dari tiap kelompok ambil 5 ekor

Dinekropsi (Hati dan ginjal)

Lesi histopologi dengan pewarnaan


hematoksilin dan eosin

Sisanya simpan 45 hari


setelah itu periksa kembali
CARA KERJA
Organ tiroid + Hati + Ginjal

Fiksasi dengan formalin netral bufer 10%

Dipotong setebal ± 0,5 cm

Fiksasi kembali

Didehidrasi dengan etanol

Masukkan dalam xilen 2x

Parafin cair 3x

Potong dengan mikrotom tebal ± 4-5 mkrom

Diregang dalam air panas

Letakkan dalam kaca objek


Lanjutan Cara kerja:

Olesi larutan Mayer egg albumin

Keringkan selama 24 jam

Warnai dengan hematoksilin +eosin

Tutup dengan coverglas


Amati
1 2

b c

1 Gambaran mikroskopik kelenjar tiroid seekor tikus putih Sprague Dawley kelompok yang
diberi ransum goitrogenik selama 45 hari. Perhatikan adanya hiperplasia (a) sel folikel,
kongesti (b) dan habisnya koloid (c) dalam folikel kelenjar tiroid. 2 Gambaran mikroskopik
kelenjar tiroid seekor tikus putih kelompok kontrol
Gambaran histopologis hati tikus Sprague Dawley yang diberikan pakan goitrogenik (2A) diberi
pakan goitrogenik yang diberi suplementasi 2 mL ekstrak buah merah (2B), disuplementasikan
80 µg Yodium (2C) dan pakan goitrogentik yang diberikan suplementasi 1 mL ekstrak buah
merah dan 80 µg Yodium (2D) selama 135 hari. Terlihat vakuola-vakuola lemak intrasitoplasmik
hepatosit (a) bersifat berat (2A), sedang (2B), ringan (2C) dan tidak terlihat lagi vakuola lemak
pada hepatosit (2D).
1 2

Gambaran histopatologis hati (1) dan ginjal (2) tikus putih Sprague
Dawley yang diberi pakan kontrol dan disuplementasi 2 ml ekstrak
buah merah selama 135 hari. Kedua organ tampak normal, (H&E,
1000x).
Gambaran histopologi ginjal tikus putih Sprague Dawley pada semua perlakuan pakan
tampak normal dan tidak adanya akumulasi adanya akumulasi lemak di dalam sel-sel ginjal
(3A, 3B, 3C dan 3D)
Hasil

Kelompok A2 Kurang mampu menurunan akumulasi lemak


sifat sedang
Kelompok A3 Akumumulasi lemak jumlahnya berkurang
(ringan)
Kelompok A4 Tidak ditemukan akumumulasi
Kesimpulan
1. Defisiensi yodium Degenerasi melemak hati
2. Kombinasi 1 mL buah merah + 80 µg iodium/kg selama 135
hari mampu menyebabkan degenerasi melemak pada hati
3. Suplementasi 2 mL ekstrak buah naga merah/ 80 µg KIO3/ kg
ransum pada tikus penderita defisiensi yodium selama 135 hari
tidak bersifat toksik terhadap ginjal.
4. Tikus kontrol suplementasi 2 mL ekstrak buah merah selama
135 hari tidak bersifat toksik pada organ hati maupun ginjal.
5. Berdasarkan uji pre-klinik menggunakan tikus putih Sprague
Dawley, ekstrak buah merah merupakan obat herbal
antigondok terstandar.
SEKIAN
DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai