JAGA
27 Maret 2019
Onsite : Dr dr Bina Akura SpA
Pembimbing :
dr Pratiwi Andayani SpA(K)
Zata Yuda Amaniko
41161096100082
DAFTAR PASIEN
Nama Jenis kelamin Usia Diagnosis
Ayah Ibu
AIRWAY
CLEAR
KELUHAN UTAMA:
BREATHING
65x/MENIT Anamnesa singkat :
Kejang 1 jam SMRS
CIRCULATION
HR 180X/MENIT, teraba
lemah KATEGORI EMERGENT
AKRAL DINGIN (ZONA MERAH)
MUKA PUCAT
MENTAL STATUS
RESPON TIME 10 MENIT
PRIMARY SURVEY
AIRWAY
CLEAR
STABILISASI PERNAPASAN:
BREATHING • O2 NK 3 LPM
65x/MENIT , cepat • Saturasi awal 94%
dalam ( kussmaul ) ,
retraksi +
AIRWAY
CLEAR STABILISASI PERNAPASAN:
• Resusitasi RL 20 cc /kgBB/ secepatnya
• O2 NK 3 LPM
BREATHING • Saturasi awal 94% Loading RL 154cc secapat nya
65x/MENIT , cepat
dalam ( kussmaul )
, retraksi + Evaluasi 15-30 menit
tanda syok
Evaluasi per 15 menit
SECONDARY SURVEY
Anamnesis: Alloanamnesis
Keluhan Utama
• Saat hamil, ibu pasien • Pasien lahir pada usia • Pasien sudah imunisasi
kontrol ANC rutin di gestasi 42 minggu secara lengkap sampai usia 9
Puskesmas. Asupan SC di RSUD daerah jawa bulan (hepatitis B saat
makanan ibu baik. Minum timur Berat Badan Lahir lahir, BCG 1 kali, DPT-HB-
obat hanya vitamin 2900 gram, Panjang Hib 3 kali, polio oral 4
seperti asam folat dan zat Badan 40 cm, langsung kali, campak 1 kali)
besi dari bidan. Riwayat menangis namun booster saat usia
sakit selama kehamilan 18 dan 24 bulan belum
disangkal oleh ibu.
R. Tumbuh
R. Nutrisi
Kembang
Pemeriksaan Fisik
– Keadaan umum : Tampak sakit berat
– Kesadaran : Apatis
– Tanda vital
– Nadi : 180x/menit, teraba lemah
– RR : 65x/menit
– T : 37,5 C pengukuran di axilla
– SaO2 : 94%
– Kepala : Lingkar kepala 44 cm
– Mata : konjungtiva tidak pucat, sklera tidak
ikterik, pupil bulat isokor, RCL +/+, RCTL +/+,
mata cekung, air mata tidak ada
– Telinga : Normotia, tidak terdapat sekret
– Hidug : Terdapat napas cuping hidung
– Mulut : Mukosa bibir tidak sianosis, kering,
tidak terdapat stomatitis.
– Tenggorokan : Faring tidak hiperemis
– Leher : Kelenjar getah bening tidak teraba
– Thoraks : Pergerakan dada simetris retraksi dinding dada (+) ,
retraksi intercostal (+)
– Jantung : BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
– Paru : Vesikuler +/+, ronkhi -/-, wheezing -/-
– Abdomen : Datar, bising usus (+) meningkat, supel, hepar lien
tidak teraba, turgor >2 detik
– Ekstremitas : Akral dingin, tidak ada edema, CRT > 2 detik
Status Neurologis
– GCS : E2M3V2
– TRM : kaku kuduk negative
– Motorik : normal, spastic (-)
– Reflex fisiologis : normal/normal
– Reflex patologis : Babinski (-/-)
Status Nutrisi
hyponatremia
Diagnosis Banding
– Kejang Demam Sederhana
Anjuran Pemeriksaan
– Periksa AGD
– Elektrolit ( Na, K, Cl)
Tatalaksana
– Ad Vitam : Bonam
– Ad Functionam : Bonam
– Ad Sanationam : dubia ad Bonam
TERIMA KASIH
TINJAUAN PUSTAKA
Diare adalah buang air besar dengan konsistensi
lembek atau cair dengan frekuensi lebih dari tiga kali
dalam 24 jam.
Pembagian diare
menurut etiologi
Etiologi
infeksi
-Virus: Rotavirus, adenovirus, dan lain-lain
malabsorpsi
-Bakteri : Salmonella, shigella, E-Coli,
alergi
Yersinia, Campylobacter.
keracunan
-Parasit, Protozoa (ent. Histolitika)
defisiensi imun
-Jamur
Frida dr. Diare Akut dalam Ilmu Kesehatan Anak.Jakarta: JC. 2009. hal 1-9
Faktor yang mempengaruhi kesakitan
dan keparahan
Perilaku
Pejamu
Lingkungan
Frida dr. Diare Akut dalam Ilmu Kesehatan Anak.Jakarta: JC. 2009. hal 1-9
PATOFISIOIOGI
Bahan makanan
Lumen usus
hiperosmolar yang tidak di
bersifat hipertonis
serap
Perbedaan antara
Na dan h2O
tekanan osmosis
masuk ke lumen Diare
atara lumen
usus
darah dan usus
Gangguan sekresi
Meningkatkan
interaksi antara Mengaktifkan
Toksin,hormon
cAMP, Cgmp, protein kinase
atau CA
Na dan Cl
beserta H2O Perubahan Fosforilasi
masuk ke dalam saluran ion membran protein
lumen usus
Hiponatremia,
hipoklorida
Patogenesis
Pemendekan vili sekresi air dan elektrolit
Virus Berkembang biak dalam epitel vili usus
Pemendekan vili dan sekresi air dan elektrolit
Anamnesis
– Lama diare, frekuensi, volume, konsistensi tinja, warna, bau, ada/tidak lendir dan
darah. Bila disertai muntah: volume dan frekuensinya. Makanan dan minuman yang
diberikan selama diare
– Adakah panas atau penyakit lain yang menyertai seperti: batuk, pilek, otitis media,
campak
– Tindakan yang telah dilakukan ibu selama anak diare : memberi oralit, membawa
berobat ke Puskesmas atau ke Rumah Sakit dan obat-obatan yang diberikan serta
riwayat imunisasinya.
– Riwayat lingkungan sekitar, tempat penyimpanan dan pengambilan air minum.
Pemeriksaan fisik
– Pada pemeriksaan fisik perlu diperiksa : berat badan, suhu tubuh, frekuensi
denyut jantung dan pernapasan serta tekanan darah.
– Selanjutnya perlu dicari tanda-tanda utama dehidrasi: keadaan, rasa haus dan
turgor kulit abdomen dan tanda-tanda tambahan lainnya : ubun-ubun besar
cekung atau tidak, mata : cowong atau tidak, ada atau tidaknya air mata, bibir,
mukosa mulut dan lidah kering atau basah
Pemeriksaan penunjang
Darah : darah lengkap,
serum elektrolit, analisa Urine : urine lengkap,
gas darah, glukosa darah, kultur dan test kepekaan
kultur dan tes kepekaan terhadap antibiotika
terhadap antibiotika
– Rehidrasi
– Dukungan nutrisi
Lima pilar
– Suplemen Zinc
diare
– Antibiotik selektif
– Edukasi orang tua
Juffrie. dan Nenny Sri Mulyani. Modul Pelatihan Diare edisi pertama. Jakarta : UKK
Gastro-Hepatologi IDAI. 2006. hal 8-20
Rehidrasi dengan oralit baru,
dapat mengurangi rasa mual
dan muntah
Perbedaan oralit
baru dan lama
Ketentuan pemberian oralit formula
baru :
– Beri ibu 2 bungkus oralit formula baru
– Larutkan 1 bungkus oralit formula baru dalam 1 liter air matang (200cc),
untuk persediaan 24 jam.
– Berikan larutan oralit pada anak setiap kali buang air besar, dengan
ketentuan sebagai berikut :
– Untuk anak berumur < 2 tahun: berikan 50-100 ml tiap kali BAB
– Untuk anak berumur > 2 tahun atau lebih : 100-200 ml tiap kali BAB
– Jadi dalam waktu 24 jam persediaan larutan oralit masih tersisa, maka
sisa larutan harus dibuang.
Zinc diberikan selama 10 hari
berturut-turut.
Pemberian zinc pada diare Anak dibawah umur 6 bulan : 10
dapat meningkatkan absorbs mg (1/2 tablet) per hari
air dan elektrolit oleh usus Anak diatas umur 6 bulan : 20 mg
halus meningkatkan kecepatan (1 tablet) per hari
regenerasi epitel usus, Zinc diberikan selama 10-14 hari
meningkatkan jumlah brush berturut-turut, meskipun anka
border apical, dan telah sembuh dari diare. Untuk
meningkatkan respon imun bayi tablet zinc diberikan dalam
yang mempercepat air matang, ASI atau oralit. Untuk
pembersihan patogen di usus. anak lebih besar, zinc dapat
dikunyah atau dilarutkan dalam
air matang atau oralit
ASI dan makanan tetap
diberikan
– untuk mencegah kehilangan berat badan serta pangganti nutrisi yang hilang
– Bayi dibawah 6 bulan sebaiknya hanya mendapat ASI untuk mencegah diare dan
meningkatkan sistim imunitas tubuh bayi.
– Untuk anak berusia< 2 tahun anjurkan untuk mulai mengurangi susu formula
dan menggantinya dengan ASI.
– Untuk anak yang berusia > 2 tahun teruskan pemberian susu formula.
Ingatkan ibu untuk memastikan anaknya mendapat oralit dan air matang
Terapi medikamentosa
– Antibiotik jangan diberikan kecuali ada indikasi misalnya diare berdarah atau
kolera atau diare dengan disertai penyakit lain
Edukasi kepada ibu atau
pengasuh
– Orangtua diminta untuk membawa kembali anaknya ke Pusat Pelayanan
Kesehatan bila ditemukan hal sebagai berikut: demam, tinja berdarah,
makan atau minum sedikit, sangat haus, diare makin sering, atau belum
membaik dalam 3 hari.
Komplikasi
– Gangguan elektrolit
– Demam
– Asidosis metabolik
– Edema/overdehidrasi
– Ileus paralitik
– Kejang