Konsep Dasar Riset Keperawatan
Konsep Dasar Riset Keperawatan
KEPERAWATAN
KELOMPOK 1 :
LILA EKANIA
MUTIARA PUJI LESTARI
RIZKI MAULIDA RAHIM
SITI SANORTA
Riset berasal dari kata Re : Kembali, Search : mencari, menyelidiki,
menggali untuk mendapatkan jawaban artinya kembali mencari atau
menyelidiki sesuatu berdasarkan fakta atau bukti. Penyelidikan ini
menghasilkan suatu pengetahuan yang lebih mendalam mengenai
peristiwa, tingkah laku, teori dan hukum.
PENGERTIAN
HAKEKAT = Filosofi/ filsafat
RISET = Mengulang pencarian/ Mencari kembali
KEPERAWATAN = Bentuk pelayanan kesehatan didasarkan
pada ilmu keperawatan bio-psiko-sosio-spritual yang
komprehensif
HAKEKAT RISET
KEPERAWATAN
Teori keperawatan yang dikenalkan pertama kali oleh Florence
Nightingale mengalami perkembangan melalui suatu riset.
Pada saat itu, teori keperawatan menekankan tentang
pentingnya lingkungan yang dapat mempengaruhi semua
aspek kehidupan manusia, kesehatan, dan keperawatan.
Kelemahan yang terdapat dalam teori keperawatan pertama
kali, terus dikembangkan sehingga banyak teori keperawatan
memiliki kehususan.
Tujuan
MANFAAT
Menurut Hamid (1999) dan Brockopp & Tolsma (1995)
Prinsip-Prinsip Riset
Keperawatan
1. Prinsip manfaat
Segala bentuk penelitian yang dilakukan diharapkan dapat
bermanfaat untuk kepentingan manusia.
2. Prinsip menghargai HAM
Seseorang berhak menentukan pilihan antara mau atau tidak untuk
diikutsertakan menjadi subjek penelitian serta hak informed
consent (persetujuan tindakan setelah mendapatkan informasi).
3. Prinsip Keadilan
Terdiri dari hak dijamin kerahasiaannya (confidentiality)
Daya nalar tinggi
seorang perawat harus mampu
mengenali fakta yang ditemui pada
tempat praktik keperawatan dan
berpikir secara logis untuk menemukan
kesenjangan yang ada secara cepat
agar dapat ditentukan dan dilakukan
penyelesaian terhadap kesenjangan
yang ada.
Daya ingat.
Kemampuan mengingat merupakan suatu
syarat penting yang perlu dimiliki perawat
dalam melakukan riset. Selama melakukan
SYARAT
pengamatan untuk mengumpulkan data riset,
tidak semua kegiatan dapat didokumentasikan
secara langsung secara tertulis sehingga
diperlukan kemampuan daya ingat untuk
didokumentasikan pada waktu yang lain secara
cepat.
Pengamatan Akurat.
Keakurasian dalam pengamatan diperlukan untuk
mengidentifikasi suatu perubahan kecil yang diberikan
subyek dalam riset keperawatan. Semakin akurat
pengamatan semakin baik hasil riset yang dikumpulkan
sehingga dapat menggambarkan keadaan yang
sebenarnya.
DAYA KONSENTRASI TINGGI.
Setiap melakukan riset keperawatan, diperlukan kemampuan
konsentrasi untuk menyelesaikan suatu kegiatan.
BEKERJASAMA.
Kegiatan riset keperawatan sebenarnya bukan merupakan hasil karya
individu tetapi merupakan hasil dari kontribusi orang lain. Sebagai
ilustrasi: pada saat pengumpulan data pasien, pasien merupakan
subyek riset yang dapat menentukan data yang diperoleh perawat
dapat tidak akurat, agar data yang diperoleh akurat kerja sama
perawat dengan pasien sangat diperlukan. Ilustrasi ini
menggambarkan bahwa dalam riset keperawatan sangat diperlukan
kerja sama.
MOTIVASI TINGGI.
Setiap perawat yang melakukan riset diperlukan daya, upaya,
dan komitmen yang optimal untuk mengembangkan teori
keperawatan. Tindakan yang demikian merupakan bentuk
motivasi internal yang tinggi.
JUJUR.
Kegiatan riset keperawatan tidak setiap saat mendapat asupan
dan supervisi dari orang lain. Kegiatan perencanaan dan
pelaksanaan riset sepenuhnya menjadi tanggung jawab
periset. Oleh karena itu diperlukan kejujuran yang berasal dari
periset, sehingga akan diperoleh hasil riset yang baik dan
bermutu untuk pengembangan teori keperawatan. Kejujuran
yang perlu dilakukan oleh periset adalah mengungkapkan
keadaan dan hasil yang sebenarnya.
TERIMAKASIH