PENDELEGASIAN DALAM KEPERAWATAN

PRODI DIII KEPERAWATAN

JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III
PENGERTIAN PENDELEGASIAN

 PENYELESAIAN SUATU PEKERJAAN MELALUI ORANG LAIN ATAU DAPAT

JUGA DIARTIKAN SEBAGAI PELIMPAHAN TUGAS KEPADA SESEORANG
ATAU SEKELOMPOK DALAM MENYELESAIKAN TUJUAN ORGANISASI
(MARQUIS DAN HUSTON, 1998)

 SALAH SATU ELEMEN PENTING DALAM FUNGSI PEMBINAAN.

SEBAGAI MANAJER PERAWAT MENERIMA PRINSIP-PRINSIP DELEGASI
AGAR MENJADI LEBIH PRODUKTIF (HANDOKO,1997)

 BAGIAN DARI PADA MANAJEMEN YANG MEMERLUKAN LATIHAN

MANAJEMEN PROFESIONAL DAN DIKEMBANGKAN UNTUK DAPAT
MENERIMA PENDELEGASIAN TANGGUNG JAWAB SECARA
STRUKTURAL (SWANBURG, 2000)
KETIDAKEFEKTIFAN DALAM PENDELEGASIAN

1. UNDER DELEGASI: PELIMPAHAN TUGAS TERLALU SEDIKIT. STAF DIBERI

WEWENANG YANG SANGAT SEDIKIT, TERBATAS DAN SERING TIDAK TERLALU

JELAS
2. OVER DELEGASI; PEMBERIAN DELEGASI BERLEBIHAN. DISINI DAPAT TERJADI
PENYALAHGUNAAN WEWENANG
3. UNPROPER DELEGASI: PELIMPAHAN YANG TIDAK TEPAT. KESALAHAN
YANG DITEMUKAN ADALAH PEMBERIAN TUGAS LIMPAH, ORANG YANG
TEPAT, DAN ALASAN DELEGASI HANYA KARENA FAKTOR SENANG/ TIDAK
SENANG. PELIMPAHAN INI TIDAK EFFEKTIF KARENA KECENDERUNGAN
PIMPINAN MENILAI PEKERJAANNYA BERDASARKAN UNSUR SUBYEKTIF
DELEGASI YANG BAIK

DELEGASI YANG BAIK TERGANTUNG KESEIMBANGAN ANTARA

KOMPONEN: TANGGUNG JAWAB, KEMAMPUAN DAN
WEWENANG.
1. TANGGUNG JAWAB (RESPONSIBILITY): SUATU RASA
TANGGUNG JAWAB TERHADAP PENERIMAAN TUGAS.
2. KEMAMPUAN (ACCOUNTABILITY): KEMAMPUAN SESEORANG
DALAM MELAKSANAKAN TUGAS LIMPAH
3. WEWENANG (AUTHORITY): ADALAH PEMBERIAN HAK DAN
KEKUASAAN PENERIMA TUGAS LIMPAH UNTUK MENGAMBIL
SUATU KEPUTUSAN TERHADAP TUGAS YANG DILIMPAHKAN
TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN

1. TUGAS RUTIN : TUGAS YANG DAPAT DIDELEGASIKAN KEPADA

STAFF (WAWANCARA, SELEKSI SURAT)
2. TUGAS YANG TIDAK MENCUKUPI WAKTUNYA : STAFF
DIDELEGASIKAN UNTUK MENYELESAIKAN TUGAS MANAJER
KEPERAWATAN
3. PENYELESAIAN MASALAH. PENDELEGASIAN DIBERIKAN
DENGAN TUJUAN MEMBERIKAN PENGALAMAN/TANTANGAN
KEPADA STAFF UNTUK MENYELESAIKAN
4. PENINGKATAN KEMAMPUAN PENDELEGASIAN BERTUJUAN
MENINGKATKAN KEMAMPUAN STAFF DAN TIM MELALUI
PROSES PEMBELAJARAN
5. TIDAK SEMUA JENIS TUGAS DAPAT DIDELEGASIKAN. MANAJER
HARUS HATI-HATI DALAM MENDELEGASIKAN KEPADA STAFF
( TUGAS TEHNIS, TUGAS KEPERCAYAAN DAN KERAHASIAAN )
CARA BAGI MANAJER PERAWAT AGAR BERHASIL DALAM PENDELEGASIAN:

1. MEMBUAT PERENCANAAN KE DEPAN DAN MENCEGAH

MASALAH
2. MENETAPKAN TUJUAN DAN SASARAN YANG REALISTIS
3. MENYETUJUI STANDAR KERJA
4. MENYELARASKAN TUGAS ATAU KEWAJIBAN DAN
KEMAMPUAN BAWAHAN
5. MELATIH DAN MENGEMBANGKAN STAFF BAWAHAN
DENGAN MEMBERIKAN TUGAS DAN WEWENANG BAIK
SECARA TERTULIS MAUPUN LISAN
6. MELAKUKAN KONTROL DAN MENGKOORDINASIKAN PEKERJAAN
6.
BAWAHAN DENGAN MENGUKUR PENCAPAIAN TUJUAN BERDASARKAN
STANDAR SERTA MEMBERIKAN UMPAN BALIK PRESTASI YANG DICAPAI
7. KUNJUNGAN BAWAHAN LEBIH SERING DAN DENGARKAN KELUHAN-
KELUHANNYA
8. BANTU MEREKA UNTUK MEMECAHKAN MASALAHNYA DENGAN
MEMBERIKAN IDE-IDE BARU YANG BERMANFAAT
9. MEMBERI REWARD ATAS HASIL YANG DICAPAI
10. JANGAN MENGAMBIL KEMBALI TUGAS YANG SUDAH DI DELEGASIKAN.
TEHNIK PENDELEGASIAN
 MANAJER PERAWAT PADA SELURUH TINGKATAN DAPAT MENYIAPKAN
TUGAS-TUGAS YANG DAPAT DIDELEGASIKAN DARI EKSEKUTIF
PERAWAT SAMPAI EKSEKUTIF DEPARTEMEN ATAU KEPALA UNIT, DAN
DARI KEPALA UNIT SAMPAI PERAWAT KLINIS.
 DELEGASI MENCAKUP: KEWENANGAN UNTUK PERSETUJUAN,
REKOMENDASI, ATAU PELAKSANAAN
 TUGAS-TUGAS SEHARUSNYA DIRANGKING DENGAN WAKTU YANG
DIPERLUKAN UNTUK MELAKSANAKANNYA DAN SEBAIKNYA SATU
KEWAJIBAN DIDELEGASIKAN PADA SATU WAKTU

KAPAN TIDAK DILAKUKAN DELEGASI

 HINDARI MENDELEGASIKAN KEKUASAAN DAN TETAP
MEMPERTAHANKAN MORAL DALAM PELAKSANAAN
 KONTROL DILAKUKAN KHUSUS PADA PEKERJAAN YANG SANGAT
TEHNIS ATAU TUGAS2 YANG MELIBATKAN KEPERCAYAAN
MANAJER PERAWAT YANG MEMBERIKAN TUGAS DAN TG
JAWAB SEHARUSNYA MEMILIKI “ “KEMAMPUAN ILMU
MANAJEMEN DAN PERILAKU”

MENDELEGASIKAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DAPAT

MENYEBABKAN PERAWAT KLINIS BERASUMSI BAHWA
MANAJER TIDAK MAMPU UNTUK MENANGANI TANGGUNG
JAWAB KEPEMIMPINANNYA TERHADAP MANAJEMEN
KEPERAWATAN

BERIKAN CONTOHNYA !!!

FUNGSI MANAJER DALAM PENDELEGASIAN AGAR LEBIH
EFFEKTIF

PERAWAT MANAJER HARUS MENGETAHUI TTG:

1. PENDIDIKAN DAN PENGALAMAN SETIAP STAFF

2. PERAN DAN FUNGSI PERAWAT YANG DITETAPKAN DI RS

TERSEBUT
3. RUANG LINGKUP TUGAS MANAJER KEPERAWATAN DAN
KEDUDUKAN DALAM ORGANISASI
4. BATAS WEWENANG DALAM MELAKSANAKAN TUGAS DAN
TANGGUNG JAWABNYA
5. HAL-HAL YANG DAPAT DIDELEGASIKAN KEPADA STAFF DAN
TENAGA NON KEPERAWATAN
KEBERHASILAN:
DALAM PENDELEGASIAN AGAR DAPAT BERHASIL
PERAWAT MANAJER HARUS MEMPERHATIKAN SBB:
1. KOMUNIKASI YANG JELAS DAN LENGKAP
2. KETERSEDIAAN SUMBER DAN SARANA
3. PERLUNYA SUATU MONITORING ATAU KONTROL
4. ADANYA PELAPORAN MENGENAI PERKEMBANGAN
TUGAS YANG DILIMPAHKAN
5. DISIPLIN DALAM PEMBERIAN WEWENANG
6. BERTANGGUNG JAWAB DALAM PEMBINAAN MORAL
STAFF
7. MENGHINDARI KESALAHAN PENYAMPAIAN DALAM
PENDELEGASIAN.
 OPERAN (TIMBANG TERIMA)
OPERAN = TIMBANG TERIMA= OVERHAND
PENGERTIAN:
SUATU CARA DALAM MENYAMPAIKAN DAN MENERIMA
SESUATU (LAPORAN) YANG BERKAITAN DENGAN
KEADAAN KLIEN

TUJUAN OPERAN:
1. MENYAMPAIKAN KONDISI ATAU KEADAAN SECARA UMUM KLIEN
2. MENYAMPAIKAN HAL-HAL PENTING YANG PERLU DITINDAK
LANJUTI OLEH DINAS BERIKUTNYA
3. TERSUSUNNYA RENCANA KERJA UNTUK DINAS BERIKUTNYA
LANGKAH-LANGKAH OPERAN

 KEDUA KELOMPOK SHIFT DALAM KEADAAN SUDAH SIAP

 PETUGAS SHIFT YANG AKAN MENGOPERKAN MEMPERSIAPKAN
HAL-HAL YANG AKAN DISAMPAIKAN
 PERAWAT PRIMER ATAU KETUA TIM MENYAMPAIKAN KEPADA
PENANGGUNG JAWAB SHIFT YANG SELANJUTNYA
 PENYAMPAIAN OPERAN HARUS DILAKUKAN SECARA JELAS DAN
TIDAK TERBURU-BURU
 PERAWAT PRIMER ATAU KETUA TIM DAN ANGGOTA KEDUA SHIFT
OBSERVASI LANGSUNG KONDISI KLIEN
PROSEDUR OPERAN
1. PERSIAPAN
 KEDUA KELOMPOK SUDAH DALAM KEADAAN SIAP
 KELOMPOK YANG AKAN BERTUGAS MENYIAPKAN BUKU CATATAN

2. PELAKSANAAN
 OPERAN DILAKSANAKAN SETIAP PERGANTIAN SHFIT
 DARI NURSE STATION PERAWAT BERDISKUSI UNTUK
MELAKSANAKAN OPERAN DENGAN MENKAJI SECARA
KOMPREHENSIF YANG BERKAITAN DENGAN MASALAH
KEPERAWATAN KLIEN, RENCANA TINDAKAN SERTA HAL-HAL
PENTING DILIMPAHKAN.
 HAL-HAL YANG KHUSUS DAN MEMERLUKAN PERINCIAN YANG
LENGKAP SEBAIKNYA DICATAT SECARA KHUSUS UNTUK
KEMUDIAN DISERAHTERIMAKAN KEPADA PERAWAT BERIKUTNYA
HAL-HAL YANG PERLU DISAMPAIKAN PADA
SAAT OPERAN :

1. IDENTITAS PASIEN DAN DIAGNOSA MEDIS

2. MASALAH KEPERAWATAN YANG MUNCUL
3. TINDAKAN KEPERAWATAN YANG SUDAH DAN YANG
BELUM
4. INTERVESI KOLABORATIF DAN DEPENDENSI
5. RENCANA UMUM DAN PERSIAPAN LAIN

HAL-HAL PENTING APAKAH YANG PERLU

DIPERHATIKAN SAAT OPERAN ?????
PERAWAT YANG MELAKUKAN OPERAN DAPAT MELAKUKAN:
 KLARIFIKASI, TANYA JAWAB DAN MELAKUKAN VALIDASI
TERHADAP HAL-HAL YANG DIOPERKAN
 PENYAMPAIAN PADA OPERAN SECARA SINGKJAT DAN
JELAS
 LAMA OPERAN UNTUK TIAP PASIEN TIDAK LEBIH DARI 5
MENIT KECUALI KONDISI KHUSUS
 PELAPORAN UNTUK OPERAN DITULISKAN SECARA
LANGSUNG PADA BUKU LAPORAN RUANGAN OLEH
PERAWAT PRIMER
DOKUMENTASI DALAM OPERAN :

1. IDENTITAS KLIEN
2. DIAGNOSA MEDIS KLIEN
3. DOKTER YANG MENANGANI
4. KONDISI SAAT KLIEN INI
5. MASALAH KEPERAWATAN
6. INTERVENSI YANG SUDAH DILAKUKAN

7. INTERVENSI YANG BELUM DILAKUKAN

8. TINDAKAN KOLABORASI
9. RENCANA UMUM DAN PERSIAPAN LAIN
10. TANDA TANGAN DAN NAMA JELAS/TERANG