MANAGEMEN FARMASI KOMUNITI

MANAJEMEN FARMASI KOMUNITI

PENDAHULUAN .

DALAM USAHA-USAHA KEFARMASIAN , SEPERTI MISALNYA DALAM INDUSTRI

FARMASI , RUMAH SAKIT ATAUPUN DALAM USAHA PERAPOTEKAN , AKAN DIJUMPAI
MASAALAH-MASAALAH SEPERTI :

1. MARKETING
2. RESEARCH
3. MANUFACTURING
4. FINANCE
5. SALES

SEMUA PERSOALAN INI AKAN MENUNTUTT ATAU MEMERLUKAN MANAGEMEN YANG

PROFESIONAL
 BEBERAPA DEFINISI MANAGEMANT

▪ Managemen adalah seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain .

Jadi sebagai manager dia hanya mengatur dan menyuruh orang lain untuk
melaksanakan apa yang diinginkannya ( saya adalah seorang manager )

▪ Managemen adalah proses ,perencanaan , pengorganisasian , pengarahan dari

sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan .

▪ Managemen adalah ilmu atau seni tentang bagaimana menggunakan sumber

daya secara efisien , efektif dan rasional untuk mencapai tujuan organisasi
yang telah ditetapkan sebelumnya .
DARI DEFINISI DIATAS ADA DUA PENGERTIAN MANAGEMEN YANG DAPAT DIAMBIL

1. MANAGE MENSEBAGAI SENI

BERARTI BAHWA HAL INI MERUPAKAN KEMAMPUAN ATAU KETERAMPILAN PRIBADI

2. MANAGEMEN SEBAGAI PROSES

ADALAH CARA YANG SISTEMATIS , UNTUK MELAKUKAN PEKERJAAN DALAM MENCAPAI
TUJUAN .

UNTUK MENGUKUR APAKAH TUJUAN ORGANISASI SUDAH TERCAPAI ATAU

TERLAKSANA DENGAN BAIK ADA DUA KONSEP UTAMA YAITU :

1. EFISIENSI
EFISINSI ADALAH KEMAMPUAN UNTUK MENYELESAIKAN SUATU PEKERJAAN
DENGAN BENAR , YANG MERUPAKAN PERHITUNGAN RATIO ANTARA OUTPUT
INPUT ( DOINGS THINGS RIGHT = MELAKUKAN PEKERJAAN DENGAN BENAR

2. EFEKTIVITAS
MERUPAKAN KEMAMPUAN UNTUK MEMILIH TUJUAN YANG TEPAT , ATAU ALAT
YANG TEPAT UNTUK MENCAPAI TUJUAN YANG TELAH DITENTUKAN
( DOING THE RIGHT THINGS = MELAKUKAN PEKERJAAN YANG BENAR )
ADA DUA ISTILAH YANG SERING DIJUMPAI DALAM MANAGEMEN YAITU
1. ADMINISTRASI
2. MANAGEMEN

ILMU ADMINISTRASI MEMPUNYAI RUANG LINGKUP YAN GLEBIH LUAS

DIBANDINGKAN DENGAN ILMU MANAGEMAN , TETAPI MANAGEMEN IT MERUPKAN
MOTOR PENGGERAK UNTUK BERKEMBANGNYA DINAMIKA ADMINISTRASI .

DEFF.
ADMINSTRASI ADALAH ILMU ATAU SENI YANG MEMPELAJARI KERJA SAMA
SEKELOMPOK ORANG DALAM SUATU ORGANISASI UNTUKMENCAPAI TUJUAN
BERSAMA

JADI ILMU ADMINISTRASI LEBIH LUAS DARI MANAGEMEN DAN MENGKAJI SEMUA PROSES (
BENTUK ) KERJA SAMA MANUSIA YANG BERINTERAKSI DALAM ORGANISASI , SEDANGKAN
ILMU MANAGEMEN HANYA MENGKAJI PEMAMFAATAN SUMBER DAYA UNTUK BERJALANNYA
RODA ADMINISTRASI DALAM MENCAPAI TUJUAN ORGANISASI.

JADI JELASLAH BAHWA ADMINISTRASI BUKANLAH SEKEDAR MENGURUS KELUAR

MASUKNYA SURAT-MENYURAT , PENGARSIPAN DAN PEKERJAAN KETAAUSAHAAN SAJA.
 HUBUNGAN ADMINISTRASI DAN MANAGEMEN

I
II
III KET. :
IV I. ADMINISTRASI

V II. MANAGEMEN
III. KEPEMIMPINAN
IV. PENGAMBILAN KEP.
V. HUB. ANTAR MANUSIA
( KOMUNI.DAN KERJASAMA )
SDM ( PENGENDALIAN DIRI )
DARI BAGAN DIATAS DAPAT DILIHAT BAHWA :

SEORANG MANAGER MENGGUNAKAN ORANG LAIN DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN UNTUK

MENYELESAIKAN BERBAGAI MACAM TUGAS . HAL INI MERUPAKAN FAKTA BAHWA SEORANG
MANAGER AKAN DIHADAPKAN PADA PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK
MENETAPKAN SEGALA SESUATUNYA YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEGIATAN MENCAPAI
TUJUAN ORGANISASI YANG DIPIMPINYA .
UNTUK ITU SEORANG MANAGER HARUS CAKAP DAN MAMPU MEMAMFAATKAN SUMBER
DAYA MANUSIA ( SDM ) DALAM SUATU PROSES KERJA SAMA YANG DINAMIS . AGAR KERJA
SAMA BERLANGSUNG PRODUKTIF DIPERLUKAN KESEPAKATAN ( COMITMENT ) ANTAR
PIMPINAN DAN STAF TENTANG TUJUAN ORGANISASI YANG INGIN DICAPAI DAN HAL-HAL LAIN
YANG DIPERLUKAN UNTUK MENCAPAI TUJUAN TERSEBUT . KESEPAKATAN ( COMITMENT )
DALAM MANAGEMENT AMAT PENTING DIKEMBANGKAN OLEH SEORANG MANAGER UNTUK
MENGHINDARKAN SIKAP NEGATIF STAF YANG MERASA DIMAMFAATKAN OLEH PIMPINANNYA
UNTUK MENCAPAI TUJUAN ORGANISASI .
 MANAJEMEN SEBAGAI SUATU PROSES

MANAJEMEN SEBAGAI PROSES DAPAT DIPELAJARI DARI FUNGSI-FUNGSI

MANAJAMEN YANG DILAKSANAKAN OLEH SEORANG MANAGER UNTUK MENCAPAI
TUJUAN ORGANISASI . PROSES TERSEBUT ADALAH :

1. PERENCANAAN ( PLANNING )
2. PENGORGANISASIAN ( ORGANIZING )
3. PENYUSUNAN PERSONALIA ( STAFFING )
4. PENGARAHAN ( DIRECTING )
5 PENGAWASAN ( CONTROLLING )

1. PLANNING
FUNGSI PERENCANAAN MERUPAKAN FUNGSI TERPENTING DALAM MANAGEMEN , KARENA
FUNGSI INI MENENTUKAN FUNGSI-FUNGSI MANAGEMEN LAINNYA . PLANNING TERDIRI DARI
DUA BAGIAN UTAMA YAITU :

1. PERUMUSAN STRATEGI
2. PENERAPAN STRATEGI
PADA FASE PERUMUSAN STRATEGI :
DITETAPKAN TUJUAN DAN KEBIJAKAN UMUM ORGANISASI . DISINI
DIBUTUHKAN KETARAMPILAN MANAJERIAL YANG BERSIFAT KONSEPTUAL (
CONCEPTUAL SKILL ) . PERUMUSAN STRATEGI INI DIKERJAKAN OLEH TOP
MANAGER , SEDANGKAN IMPLEMANTASINYA OLEH PARA MANDOR ( LOW
MANAGER , YANG DIKOORDINIR OLEH MIDLE MANAGER ( MANAGER LINI
TENGAH ) .

PADA FASE PENERAPAN :

DITENTUKAN UPAYA UNTUK MENCAPAI TUJUAN , DALAM HAL INI
DIBUTUHKAN KETERAMPILAN MANAGERIAL YANG BERSIFAT TEKNIS (
TECHNICAL SKILL ) .

DENGAN MEMBUAT PERENCANAAN AKAN MEMUNGKINKAN ORGANISASI :

1. AKAN MEMUNGKINKAN ORGANISASI BISA MEMPEROLEH DAN MENGGUNAKAN DANA

YANG ADA SEEFISIEN MUNGKIN

2. AKAN MEMUNGKINKAN PARA KARYAWAN MELAKSANAKAN KEGIATAN-KEGIATAN

YANG KONSISTEN SESUAI DENGAN PROSEDUR

3. KEMAJUAN ORGANISASI DAPAT TERUS DIMONITOR DAN DIUKUR SEHINGGA TINDAKAN

KOREKTIF DAPAT DIAMBIL BILA TINGKAT KEMAJUAN TIDAK MEMUASKAN .
 LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN

PERENCANAAN DIMULAI SEBAGAI SEBUAH IDE ATAU CITA-CITA YANG MUNCU

KARENA PERHATIAN KHUSUS PADA SITUASI TERTENTU . SEBAGAI SUATU PROSES PERENCANAAN
MEMPUNYAI BEBERAPA LANGKAH PENTING .
ADA LIMA LANGKAH :

1. ANALISIS SITUASI
2. IDENTIFIKASI MASAALAH
3. PENETUAN TUJUAN PROGRAM
4. MENGKAJI HAMBATAN DAN KELEMAHAN PROGRAM
5. MEMBUAT RENCANA KERJA OPERASIONAL (RKO)
 ANALISIS SITUASI

LANGKAH INI BERTUJUAN UNTUK MENGUMPULKAN DATA ATAU FAKTA , YANG SETELAH
DIOLAH DAN DIANALISA AKAN MENJADI INFORMASI YANG DIBUTUHKAN UNTUKPENYUSUNAN
SUATU PROGRAM , MISAL : UNTUK PERENCANAAN PENGADAAN OBAT DI GUDANG FARMASI
TINGKAT KABUPATEN , DIPERLUKAN DATA-DATA :

- PENYAKIT DAN KEJADIAN SAKIT

- DATA KEPENDUDUKAN
- DATA KEADAAN LINGKUNGAN DAN ASPEK GEOGRAFIS
- JENIS DAN ORGANISASI PELAYANAN KESEHATAN YANG TERSEDIA
- DATA SARANA DAN PRASARANA DAN SUMBER DAYA PENUNJANG LAINNYA

LANGKAH ANALISA SITUASI SEBENARNYA JUGA MENGANALISA SEMUA POTENSI DAN

KENDALA YANG ADA . SEMUA DATA TERSEBUT DIOLAH DAN DISAJIKAN DALA MBENTUK
TABEL DAN GRAFIK , SEHINGGHA MENJADI INFORMASI UNTUK DAPAT DIGUNAKAN SEBAGAI
BAHAN MASUKAN UNTUK PENYUSUNAN SEBUAH PERENCANAAN
 FLOW CHART ANALISIS DATA

ANALISIS

DATA PRESENTASI

EVALUASI INFORMASI

PEMANTAUAN PERENCANAAN

PELAKSANAAN
 PENGELOLAAN PERBEKALAN APOTIK 9.

SUATU APOTIK YANG BARU DIBUKA UMUMNYA MASIH DAPAT DIKELOLA

DENGAN BAIK , DENGAN JUMLAH TENAGA MAUPUN PERLENGKAPAN
SARANA YANG RELATIF SEDERHANA .

DALAM PERKEMBANGANNYA BARULAH KELIHATAN , PERLENGKAPAN ,

PERSONALIA MAUPUN SARANA-SARANA YANG LEBIH TERPERINCI YANG
AKAN MENDUKUNG FUNGSI DAN KEGIATAN PELAYANAN DI APOTIK .

MAKA TERCIPTALAH SUATU ORGANISASI APOTIK YANG LEBIH LENGKAP

DAN LEBIH RUMIT UNTUK DAPAT MEMBANTU MENCAPAI TUJUAN YANG
LEBIH JELAS
 DIDALAM PENGELOLAAN PERBEKALAN FUNGSI-FUNGSI MANAGEMEN YANG
MERUPAKAN SUATU SIKLUS KEGIATAN DAPAT DIJALANKAN SBB .

PERENCANAAN / PENENTUAN
KEBUTUHAN

PENGHAPUSAN
PENGAGGARAN

PEMELIHARAAN PENGAWASAN

PENYALURAN
PENGADAAN

PENERIMAAN

APABILA LEMAH DALAM PERENCANAAN AKAN MENGAKIBATKAN KACAUNYA SELURUH

SISTEM DIATAS . MISAL KEBUTUHAN APOTIK HANYA 10 BOK OBAT PER MINGGU , TETAPI
DIRENCANAKAN 100 BOX ,SEHINGGA BARANG TIDAK TERSALURKAN , AKAN RUSAK ATAU
KADALUWARSA ,SEHINGGA PERLU DILAKUKAN PENGHAPUSAN YANG BERARTI KERUGIAN .
DARI BAGAN ALIR DIATAS TERLIHAT BAHWA FUNGSI KONTROL MERUPAKAN SENTRAL DARI
KEGIATAN
 PERSEDIAAN BARANG .

SALAH SATU SARANA YANG VITAL DALAM PELAYANAN APOTIK

ADALAH LENGKAPNYA PERSEDIAAN BARANG ( OBAT-OBATAN ).
UNTUK DAPAT MELAKSANAKAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN OBAT
YANG BAIK HARUSLAH DAPAT DILAKUKAN PEMBELIAN YANG
EFISIEN . TERGANTUNG STUDI KELAYAKAN YANG DIBUAT , MAKA
DAPATLAH DIPERKIRAKAN JUMLAH PEREDARAN OBAT DI APOTIK
YANG AKAN DIBUKA TERSEBUT , BERAPA JUMLAH OMSET PER
BULAN .

MISAL JUMLAH OMSET PER BULAN Rp. 40.000.000,- , MAKA

PERSEDIAAN BARANG DAPATLAH DIHITUNG SEBAGAI BERIKUT .
PERKIRAAN :
- OMSET Rp. 80.000.000,- / BULAN .
- HARGA BELI BARANG 70% DARI HET.
- PADA TAHUN PERTAMA REALISASI PEREDARAN MENCAPAI 60% DARI
PERKIRAAN .
- ANGKA PERPUTARAN BARANG ( TURN OVER RATIO = TOR ) 1:4

MAKA JUMLAH STOK BARANG YANG OPTIMAL ADALAH :

12 x Rp. 80.000.000,- x 70% x 60%

------------------------------------------------------- = Rp. 100.800.000,-
4

JADI STOK BARANG APOTIK YANG OPTIMAL ADALAH Rp. 100.800.000,-

TOR = TURN OVER RATIO = TURN OVER RATE

ADALAH KECEPATAN PERPUTARAN BARANG DALAM SUATU PERIODE TERTENTU ,

YANG DAPAT DICARI DENGAN MEMBANDINGKAN JUMLAH PENJULAN DAN MODAL

TOR = JUMLAH PENJUALAN / MODAL ( OPERATING ASSET )

 ANALISIS KEBUTUHAN

HARUSLAH DIPERTIMBANGKAN :
1. JENIS KEBUTUHAN YANG BERDASARKAN POLA PENYAKIT DIDAERAH SEKITAR APOTIK
ATAU DOKTER PRAKTEK
2. DIHITUNG JUMLAH STOK BARANG YANG MENDUKUNG SUKSESNYA PELAYANAN DI
APOTIK SEPERTI DIATAS .

SELANJUTNYA BARU KITA LAKUKAN PEMBELIAN BARANG .

ADA BEBERAPA METODA PEMBELIAN BARANG :

1. PEMBELIAN SECUKUPNYA ( HAND TO MONTH BUYING )

KITA BELI BARANG SAMPAI PADA KUANTUM MINIMAL UNTUK DAPAT BEROPERASINYA
SUATU APOTIK . MISAL PERSEDIAAN SEMINGGU . KERUGIAN CARA INI ADALAH HARGA
YANG TIDAK KOMPETITIF ( TIDAK ADA DISKON ) , DISAMPING ITU SUPLAY OBAT HARUS
DIJAMIN MUDAH DAN CEPAT . INI UNTUK MENJAGA STOK BARANG HABIS SECARA
MENDADAK
2. PEMBELIAN BERENCANA ( SCHEDULE BUYING )
PEMBELIAN DALAM KUANTUM MAKSIMAL , TETAPI HARUS JUGA DIPERHATIKAN JUMLAH
YANG DIBELI HARUS SESUAI DENGAN KEBUTUHAN .
3. PEMBELIAN SPEKULASI ( SPECULATIV BUYING )
DIHARAPKAN AKAN ADA KENAIKAN HARGA , ATAU ADA DISKON , SELAIN DARI ITU JUGA
PERSEDIAAN BARANG AKAN LENGKAP
ANALISIS HARGA PEMBELIAN

YANG PERLU DIPERHATIKAN ADALAH :

1. JANGKA WAKTU KREDIT

2. POTONGAN HARGA
3. KOMISI
4. PENGATURAN PEMBELIAN
5. DLSB.

SELEKSI SUMBER PEMBELIAN

TETAPKAN SUPLIER DENGAN MEMPERHATIKAN HAL-HAL BERIKUT :

1. PERATURAN YANG BERLAKU , DIMANA DIPILIH DISTRIBUTOR RESMI

2. KECEPATAN DISTRIBUTOR UNTUK MENGANTAR BARANG , SEHINGGA TIDAK
MENGGANGGU KONTINUITAS KELENGKAPAN PERSEDIAAN
BAHAGIAN PEMESANAN ( PERSON HARUSLAH MEMPUNYAI SYARAT-SYARAT AL. :

1. MENGETAHUI DENGAN JELAS NAMA PBF ATAU SUPLIER OBAT YANG AKAN
DIPESAN , SEPERTI; ALAMAT , NOMOR TELEPON DAN NAMA PETUGAS PBF TSB.

2. DAPAT DIPERCAYA , TIDAK MENYALAH GUNAKAN SURAT PESANAN YANG

SUDAH DITANDA TANGANI OLEH APOTEKER

3. DAPAT BERGAUL DENGAN BAIK , DENGAN ORANG LUAR ( SALES , PETUGAS

GUDANG ATAU YANG DIBERI TUGAS UNTUK MENGISI BUKU DEFECTA .

4. BERDEDIKASI TINGGI , TIDAK TERPENGARUH OLEH GODAAN SALESMAN DLSB.

DALAM PENYEDIAAN BARANG DIKENAL JUGA ISTILAH KONSINYASI (CONSIGNATE ) ,

YAITU SEMACAM TITIPAN BARANG DARI PBF KEPADA APOTIK , DAN APOTIK
BERTINDAK SEBAGAI AGEN , MENERIMA KOMISI , BILA BARANG LAKU TERJUAL .
BILA TIDAK BARANG TERSEBUT DIKEMBALIKAN . BARANG KONSINYASI INIPUN
HARUS DICATAT DALAM BUKU PENERIMAAN BARANG .

SURAT PESANAN DITANDA TANGANI OLEH APOTEKER UNTUK PEMESANAN SEMUA

MACAM OBAT
 APOTIK VETERAN SURAT PESANAN
JL VETERAN No. 17A PADANG
TELP No. : 893927
TANGGAL : ………….
APOTEKER : DR. rer. Nat. AUZAL HALIM , Apt.
SIA : N0 . PO . 00 . 02 . 537..2001 No. : ………

UNTUK : …………………………………………………………………………………………………..…
……………………………………………………………………………………………………..

NO. NAMA BARANG JUMLAH

1. AMOXAN 500 MG 11 BOX

2. =============

3.

PEMESAN

( …………………… )
No. SIK 2510/B
 BAGAN ALIR DISTRIBUSI OBAT

PABRIK FARMASI IMPORTIR FARMASI

PBF PBF
B W G O KF

APOTIK APOTIK

TOKO OBAT DOKTER PUSKESMAS RSU RSU TANPA APT

OS

K O N S U M E N
 PEMERIKSAAN SEWAKTU OBAT DIANTAR PBF

DIPERIKSA AL:

1. JENIS OBAT
2. JUMLAH OBAT
3. KEBENARAN PESANAN
4. TANGGAL KADALUWARSA
5. HARGA OBAT
6. HARGA-HARGA YANG TIDAK PERLU DIBAYAR
7. PERJANJIAN TANGGAL KREDIT ( KALAU ADA )
8. JUMLAH DISKON ( KALAU ADA )

FAKTUR BARU DITANDA TANGANI DAN DISTEMPEL BILA SEMUA SUDAH

BENAR
 PENYIMPANAN OBAT

NARKOTIKA DISIMPAN DALAM LEMARI KHUSUS SEPERTI TERTERA DALAM PERMEN

KES No. 28/MenKes/Per/I/1978. PASAL 5.
1. APOTIK DAN RUMAH SAKIT HARUS MEMILIKI TEMPAT KHUSUS UNTUK MENYIMPAN
NARKOTIKA.
2. TEMPAT KHUSUS PADA AYAT 1 HARUS MEMENUHI PERSYARATAN SEBAGAI
BERIKUT :
a. HARUS DIBUAT SELURUHNYA DARI KAYU ATAU BAHAN LAIN YANG KUAT
b. HARUS MEMPUNYAI KUNCI YANG KUAT
c. DIBAGI DUA , MASING-MASING DENGAN KUNCI YANG BERLAINAN .
BAHAGIAN PERTAMA DIPERGUNAKAN UNTUK MENYIMPAN MORFINA ,
PETIDINA DAN GARAM-GARAMNYA , SERTA PERSEDIAAN NARKOTIKA ,
BAHAGIAN KEDUA DIPERGUNAKAN UNTUK MENYIMPAN NARKOTIKA
LAINNYA YANG DIPAKAI SEHARI-HARI .
d. APABILA TEMPAT KHUSUS TERSEBUT BERUPA LEMARI BERUKURAN
KURANG DARI 40 x 80 x 100 Cm , MAKA LEMARI TERSEBUT HARUS DIBUAT
PADA TEMBOK ATAU LANTAI .
PERSYARATAN UMUM TEMPAT PENYIMPANAN OBAT :

1. AMAN TIDAK KENA CAHAYA MATAHARI LANGSUNG

2. BERSIH DAN TIDAK LEMBAB
3. DISUSUN SECARA SISTEMATIS
4. PENYIMPANAN PSIKOTROPIKA HARUS DIPERHATIKAN SECARA KHUSUS
5. PERHATIKAN OBAT-OBAT YANG PERLU DISIMPAN DALAM LEMARI
PENDINGIN SEPERTI “ SERA ; VACCINS ; INSULIN ; SUPPOSITORIA ; DLL “ .

PENYIMPANAN OBAT DAPAT BERDASARKAN :

1. FIFO ( FIRST IN FISRT OUT ) . INI BERGUNA UNTUK MENCEGAH KERUSAKAN

ATAU EXPIRED
2. SECARA EFEK FARMAKOLOGI . INI MEMPUNYAI KEUNTUNGAN UNTUK
MEMUDAHKAN MEMBERI INFORMASI PADA PASIEN SECARA CEPAT
3. ALFABETIS . MEMPUNYAI KEUNTUNGAN UNTUK MEMUDAHKAN PELAYANAN
DENGAN CEPAT DAPAT DIKETAHUI TEMPATNYA .
4. BERDASARKAN BENTUKNYA ; PADAT ; CAIR ; OBAT LUAR ; OBAT DALAM ;
SALEP ; OBAT MATA ; OBAT GENERIK ; OBAT PATEN DLSB.
CONTOH BAGAN ALIR BARANG :

SP- ARSIP PBF BARANG + FAKTUR SEMENTARA ARSIP

BUKU DEFEKTA DICATAT DLM BUKU FAKTUR

GUDANG/KARTU STOK /BUKU

GUDANG

NOTA PERMINTAAN

NOTA PERMINTAAN
RAK RACIKAN /KARTU STOK

REKANAN/KONSUMEN RESEP KONSUMEN

1. SURAT PESANAN DIBUAT BERDASARKAN BUKU DEFECTA

2. SURAT PESANAN DIARSIPKAN SESUAI DENGAN PBF

3. MASING-MASING DIBERI NOMOR ( KODE ) SESUAI DENGAN NOMOR FAKTUR

PENERIMAAN BARANG ( FAKTUR SEMENTARA )

4. BARANG MASUK LAINNYA , JUGA DIBUAT FAKTUR TANDA TERIMA BARANG ,

DIARSIPKAN SESUAI DENGAN APOTIK /PBF ASAL BARANG ( OBAT ) .

5. FAKTUR SEMENTARA DIARSIPKAN MENURUT PBF MASING-MASING DAN

BARANG MASUK DICATAT PADA BUKU FAKTUR

6. OBAT MASUK SESUAI FAKTUR HARUS MASUK TERLEBIH DAHULU DI GUDANG

( KALAU ADA GUDANG ) , DAN DICATAT PADA BUKU PENERIMAAN GUDANG
DAN KARTU SATOK

7. BARANG KELUAR GUDANG BERDASARKAN NOTA PERMINTAAN

 CONTOH BUKU FAKTUR

NO TANGGAL NO.FAK/PBF JENIS BARANG HARGA KREDIT

1. 01/ 08/06 023661/APL DANOXILIN 500 MG / Rp. 179.400,- 01/09/06

I BOX PPN 79.940,-
Rp. 197.340,-
2. 01/08/06 1517/BSP TRIPANZYM CAPLET/ Rp. 160.000,- 01/09/06
2 BOX PPN 16.000,-
Rp. 176.000,-
3. 01/08/06 06005334/ HEXYMER 1000 TAB./ 1 RP. 160.000,- 01/09/06
TUNGGAL PPN 16.000,-
Rp. 176.000,-
4. 01/08/06 001430/ PREMASTON 5 MG/ 3 Rp. 233.100,- 20/08/06
ENSEVAL PPN 23.310,-
Rp. 256.410,-
5 01/08/06 52FK06007299 AMOXICYLLIN 12 MG/5ML /6 D 10% . 16.275,- 0/09/06
INDOFARMA DEXTROMETH.100 MG/5ML / 1 D 5% . 2.425,-
PARACETAMOL 500 MG / 1 D 5% . 7.340,-
PROXICAM 20 MG / 1 D 5% . 17.057,-
AMPICILLIN 500 MG / 1 D 40% . 24.409,-
PPN 6.750,-
Rp. 74.259,-
 PEMBAYARAN

JENIS BARANG
JUMLAH BARANG
FAKTUR ASLI DATANG COCOKAN DENGAN HARGA BARANG
/ARSIPKAN PER PBF BUKU FAKTUR
PERHITUNGAN HARGA YG
TIDAK PERLU

AJUKAN PADA PIMPINAN

BAYAR DENGAN BILYET GIRO

BUKU BANK
 BAGAN ALIR INDUSTRI FARMASI

LUAR NEGERI DALAM NEGERI

INDUSTRI KIMIA BHN. BAKU OBAT PBF

FARM. PABRIK FARM.

BAHAN DASAR
BHN. PENOLONG BHN. PENOLONG
KIMIA
APOTIK
BHN. KEMASAN
INDUSTRI KIMIA
DASAR

INDUSTRI PETRO
TOKO OBAT RUMAH SAKIT POLI
KIMIA

MINYAK BUMI
MINERAL / BATU P A S I E N
BARA
PRODUK
PERTANIAN
DARI BAGAN ALIR INI TERLIHAT BAHWA INDUSRI FARMASI DI NEGARA KITA HANYALAH
MERUPAKAN INDUSTRI PERACIKAN ( INDUSTRI HILIR ) . HAL INI DAPAT DIMENGERTI UNTUK
SAMPAI PADA INDUSTRI HULU YANG MANDIRI , MEMERLUKAN WAKTU YANG PANJANG ,
UNTUK MENDAPATKAN KNOW HOW YANG DIPERLUKAN SEKALIGUS MODAL YANG SANGAT
BESAR .

ADA BEBERAPA METODA UNTUK MENDAPATKAN KNOW HOW TERSEBUT AL :

1. DENGAN BANTUAN PIHAK LAIN

- PATUNGAN
- MEMBELI PATEN
- MEMINTA JASA KONSULTAN YANG BIAYANYA SEKITAR 5 – 10% COST OF PROJECT
- PEMBELIAN LISENSI

2. PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SENDIRI

DALAM HAL INI AKAN MEMERLUKAN WAKTU YANG LAMA
 SKEMA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

PENELITIAN & RENCANA

PRA RENCANA PENGEMBANGAN

STUDI KELAYAKAN P
R
FORMULASIKAN PROYEK TEKNIS / EKONOMIS E
S
E
PENELITIAN LAB. N
T
IDENTIFIKASI DAN SELEKSI PROYEK S
I
PENELITIAN PEN. SEMI P
SKALA PILOT TEKNIS R
O
PENELITIAN LITERATUR Y
E
K

SARANA PERPUSTAKAAN SARANA LABOR

 HARGA RESEP

DARI BAGAN ALIR DIATAS SUDAH DAPAT DIPASTIKAN BAHWA HARGA

SUATU (RESEP ) AKAN SANGAT TERGANTUNG PADA :

1. HARGA BAHAN BAKU OBAT YANG DI IMPOR .

2. BIAYA PROMOSI YANG BERLEBIHAN
3. INFRASTRUKTUR DISTRIBUSI OBAT YANG TIDAK EFISIEN
4. BERVARIASINYA HARGA DARI SUATU APOTIK DENGAN APOTIK
LAINNYA

SEHINGGA ADA ANGGAPAN MASYARAKAT AWAM BAHWA HARGA

OBAT ( RESEP ) DI APOTIK ITU MAHAL
 TEORI HARGA

HARGA ADALAH NILAI PERTUKARAN , DAN MERUPAKAN JUMLAH

YANG HARUS DIBAYAR OLEH SEORANG PEMBELI UNTUK SUATU
PRODUK ATAU JASA .
SUATU BARANG MUNGKIN DIBERI HARGA UNTUK MEMAKSIMALKAN
LABA . SUATU PERUSAHAAN MENETAPKAN HARGA UNTUK MENCAPAI
TUJUAN- TUJUAN
TERTENTU :
1. MENINGKATKAN SAHAM PASAR
2. MEMPERTAHANKAN SAHAM PASAR
3. KEMAPULABAAN ( PROFITABILITY )

)
TUJUAN VOLUME :

MENINGKATKAN DAN MEMPERTAHANKAN SAHAM PASAR

MERUPAKAN TUJUAN VOLUME . MARGIN LABA DITETAPKAN PADA
TINGKAT YANG RENDAH UNTUK MENARIK PEMBELI . TUJUANNYA
ADALAH UNTUK MENINGKATKAN JUMLAH PENJUALAN . DENGAN

DEMIKIAN LABA JUGA MENINGKAT .

KEMAMPULABAAN ( PROFITABILITY )

PROFITABILITY MERUPAKAN TUJUAN AKHIR DALAM PENETAPAN

HARGA , MENAIKAN HARGA YANG SEDANG BERLAKU AKAN
MENGURANGI PENJUALAN . KENAIKAN HARGA YANG MELAMPAUI
PENURUNAN PENJUALAN AKAN MEMBERIKAN KEUNTUNGAN ( LABA )
 METODA PENETAPAN HARGA RESEP

SETIAP APOTEKER HARUSLAH MENGEMBANGKAN ATAU MENYESUAIKAN POLISI HARGA ,

DENGAN MENGKOMBINASIKAN FAKTOR-FAKTOR TERSEBUT DIATAS , SEHINGGA MENJADI
HARGA YANG FAIR DAN REALISTIS . HARGA PEMBUNGKUS BIASANYA BERKISAR ANTARA
6 – 15% .
SECARA SEDERHANA HARGA JUAL APOTIK DIBUAT BERDASARKAN RUMUS BERIKUT :

HJA = A + B + C

KET. :
HJA = HARGA JUAL APOTIK
A = HARGA NETTO APOTIK + PPN ( 10% )
B = KEUNTUNGAN ( X% x A )
C = TUSLAG
SUATU HARGA AWAL YANG TINGGI AKAN MEMBANTU MENDAPATKAN KEMBALI MODAL
YANG DITANAMKAN . SEDANGKAN HARGA AWAL YANG RENDAH AKAN CENDRUNG UNTUK
MEMPERTAHANKAN PERSAINGAN DALAM JANGKA WAKTU YANG LEBIH LAMA .

BEBAN HARGA SUATU RESEP HARUSLAH CUKUP UNTUK MENGKOVER BIAYA-BIAYA

SEBAGAI BERIKUT :

1. HARGA OBAT ( BAHAN BERKHASIAT )

2. BIAYA KONTAINER ( PEMBUNGKUS )
3. WAKTU YANG DIPERLUKAN UNTUK PENYIAPAN
4. PROFESIONAL SERVICE
5. BIAYA TAAMBAHAN
6. DAN KEUNTUNGAN BERSIH

KEMAMPULABAAN DIAPOTIK HARUSLAH PUNYA MOTTO ;\:

“ PROFIT THROUGH COSTUMER SATISFACTION “

 METODA PENETAPAN LAINNYA

1. METODA SUMMATION ( PENJUMLAHAN ) .

DISPENSING PRICE = SUM OF ALL COST + PROFIT

2. MARK UP METHOD ( METODA PENAIKAN = PENGGELEMBUNGAN ) .

DISPENSING PRICE = COST OF INGRIDIENTS + % MARK UP

3. MARK UP PLUS MINIMUM FEE

DISPENSING PRICE = COST OF INGRIDIENTS+ % MARK UP + MINIMUM FEE

4. PROFISIONAL FEE METHOD

DISPENSING PRICE = COST OF INGRIDIENT + PROFESIONAL FEE