MANAJEMEN KEPERAWATAN

PENGORGANISASIAN
DALAM PRAKTIK KEPERAWATAN

TK III/ SM IV

PSIK, UF SERANG
BANTEN
FUNGSI MANAJEMEN
 PENGORGANISASIAN
PENDAHULUAN
 PENGORGANISASIAN ADL SALAH SATU FUNGSI
MANAJEMEN YG JUGA MEMPUNYAI PERANAN CUKUP
PENTING SEPERTI HALNYA FUNGSI PERENCANAAN

 MELALUI FUNGSI PENGORGANISASIAN, SELURUH

SUMBER DAYA YANG DIMILIKI OLEH ORGANISASI
(MANUSIA DAN BUKAN MANUSIA) DAPAT DIPADUKAN
DAN DIATUR UNTUK DAPAT DIGUNAKAN SEEFISIEN
MUNGKIN UNTUK MENCAPAI TUJUAN ORGANISASI
BATASAN “PENGORGANISASIAN”

 PENGORGANISASIAN ADL SUATU LANGKAH UNTUK

MENETAPKAN, MENGGOLONG-GOLONGKAN DAN
MENGATUR BERBAGAI KEGIATAN, PENETAPAN TUGAS-
TUGAS DAN WEWENANG SESEORANG, DAN
PENDELEGASIAN WEWENANG DALAM RANGKA
MENCAPAI TUJUAN.
 BERDASARKAN BATASAN DI ATAS, FUNGSI
PENGORGANISASIAN MERUPAKAN ALAT MEMADUKAN
(SINKRONISASI) SEMUA KEGIATAN YANG BERASPEK
PERSONIL, FINANSIAL, MATERIAL, DAN TATA CARA
DALAM RANGKA MENCAPAI TUJUAN YG TELAH
DITETAPKAN.
BATASAN “PENGORGANISASIAN”

 ORGANISASI DIPANDANG SEBAGAI WADAH KERJA

SAMA SEKELOMPOK ORANG DAN SEBAGAI SUATU
PROSES KERJA SAMA DAN BAGAIMANA TATA
CARA STAF MENCAPAI TUJUAN. ORGANISASI
JUGA SEBAGAI ALAT PIMPINAN UNTUK MENCAPAI
TUJUAN ORGANISASI
BATASAN “PENGORGANISASIAN”
BATASAN “PENGORGANISASIAN”
PROSES PENGORGANISASIAN
( Swanburg, 2000 ).
Proses pengorganisasian dapat dirinci sbb :
1. Memahami tujuan
2. Menetapkan tugas pokok dan merinci kegiatan
3. Mengelompokkan tugas / jabatan
4. Menyusun struktur organisasi dan departementasi
5. Menyusun otoritas organisasi
6. Mengisi jabatan / staffing
7. Fasilitating
PRINSIP-PRINSIP “ORGANISASI”
Konsep Pengorganisasian

1. Peran
Peran diartikan sebagai suatu set perilaku
dan sikap yang diharapkan dari seseorang
oleh mereka yang berinteraksi dengannya.
Peran seseorang diartikan oleh harapan -
harapan orang lain, terhadap dirinya
Konsep Pengorganisasian

2. Kekuasaan
Kekuasaan merupakan kemampuan untuk
mempengaruhi orang lain agar bersikap
sesuai dengan harapan seseorang. Karena
kekuasaan tumbuh dari interaksi manusia,
kekuasaan tidak bersifat statis, tetapi terus
menerus berubah.
MANFAAT PENGORGANISASIAN
MELALUI FUNGSI ORGANISASI AKAN DAPAT DIKETAHUI :
1. PEMBAGIAN TUGAS UNTUK PERORANGAN DAN
KELOMPOK
2. HUBUNGAN ORGANISATORIS ANTAR ORANG-ORANG
DI DALAM ORGANISASI TERSEBUT MELALUI KEGIATAN
YANG DILAKUKANNYA.
3. PENDELEGASIAN WEWENANG
4. PEMANFAATAN STAF DAN FASILITAS FISIK
LANGKAH-LANGKAH PENGORGANISASIAN

ENAM LANGKAH DLM FUNGSI PENGORGANISASIAN :

1. TUJUAN ORGANISASI HARUS DIPAHAMI OLEH
STAF
2. MEMBAGI HABIS PEKERJAAN DALAM BENTUK
KEGIATAN POKOK UNTUK MENCAPAI TUJUAN.
(DEPARTEMENTASI, BIDANG-BIDANG, SEKSI-SEKSI
DSB)
LANGKAH-LANGKAH PENGORGANISASIAN
3. MENGGOLONGKAN KEGIATAN-KEGIATAN POKOK KE
DALAM SATUAN-SATUAN KEGIATAN YG PRAKTIS
(ELEMEN KEGIATAN).
4. MENETAPKAN BERBAGAI KEWAJIBAN YG HARUS
DILAKSANAKAN OLEH STAF DAN MENYEDIAKAN
FASILITAS YG DIPERLUKAN.
5. PENUGASAN PERSONIL YG CAKAP (MEMILIH
PERSONIL YG DIPANDANG MAMPU
MELAKSANAKAN TUGAS)
6. MENDELEGASIAN WEWENANG
PRINSIP PENGORGANISASIAN

 TUGAS STAFF DAN MEKANISME PELIMPAHAN

WEWENANG DAPAT DIKETAHUI MELALUI STRUKTUR
ORGANISASI YG DIANUT.
 ORGANISASI YG JUMLAH PERSONILNYA TERBATAS,
TETAPI MEMILIKI RUANG LINGKUP KERJA LUAS, PRINSIP
KERJASAMA YG BERSIFAT INTEGRATIF PERLU
DITERAPKAN.
PRINSIP PENGORGANISASIAN
 PEMBAGIAN TUGAS HARUS MEMPERHATIKAN
KESEIMBANGAN ANTARA WEWENANG DAN
TANGGUNG JAWAB STAF.
 MELALUI PEMBAGIAN TUGAS DAN
PENDELEGASIAN WEWENANG AKAN DAPAT
DIKETAHUI HUBUNGAN ORGANISATORIS
ANTARA SATU STAF DENGAN STAF LAINNYA
DALAM SUATU ORGANISASI
STRUKTUR ORGANISASI
PENGEMBANGAN ORGANISASI
 UPAYA MANAJER MENGEMBANGKAN STAFNYA, KAPASITAS
ORGANISASI, MEMECAHAN MASALAH.

 PENGAMBANGAN ORGANISASI DPT DILAKUKAN DENGAN :

 MENGEFEKTIFKAN GAYA KEPEMIMPINAN MANAJER,
 HUBUNGAN HARMONIS ANTARA STAF DENGAN PIMPINAN,
 MENINGKATKAN KEPUASAN KERJA STAF DAN SEMANGAT
KELOMPOK, KEJELASAN PENYUSUNAN, DAN PERBAIKAN
SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN.
 PENGEMBANGAN ORGANISASI
 FUNGSI PENGORGANISASIAN PEMBAGIAN
TUGAS TUGAS JELAS, SESUAI KEMAMPUAN
STAF, STAF MENJADI KELOMPOK KERJA YANG
KOMPAK.
 PEMBAGIAN TUGAS YG JELAS DAN SPESIFIK
SPESIALISASI TUGAS YG LEBIH TERARAH.
 DENGAN SPESIALISASI TUGAS STAF
MENGEMBANGKAN PENGETAHUAN DAN
KETRAMPILANNYA MELAKSANAKAN
TUGASNYA MENCAPAI TUJUAN ORGANISASI YG
DITETAPKAN.
 TUGAS –TUGAS KELOMPOK KERJA JUGA HARUS
DIDUKUNG DENGAN DANA DAN SUMBER DAYA
LAINNYA YANG MECUKUPI.
 DANA KURANG HONOR STAF RENDAH, MORAL
DAN MOTIVASI KERJA STAF AKAN TURUN, SITUASI
DIPERBURUK LAGI BILA TIDAK ADA TRANSPARANSI
PENGGUNAAN DANA OLEH PIMPINAN TUJUAN
ORGANISASI TIDAK TERCAPAI
 PENGEMBANGAN ORGANISASI BERKESINAMBUNGA
MENDINAMISIR PROSES MANAJEMEN
MEMACU FUNGSI MANAJEMEN LAINYA SCR
BERKELANJUTAN
MODEL PRAKTIK KEPERAWATAN PROFESIONAL
(MPKP),
 MPKP ADALAH MODEL/SISTEM PENGORGANISASIAN
DALAM PRAKTIK/ASUHAN KEPERAWATAN.
 TERDAPAT BEBERAPA MPKP, INSTITUSI PELAYANAN
PERLU MEMPERTIMBANGKAN KESESUAIAN MODEL
TSB UNTUK DITERAPKAN.
 PERLU ANTISIPASI, …JANGAN MERUBAH SUATU
SISTEM…..JUSTRU MENAMBAH PERMASALAHAN.
(KURT LEWIN 1951 DLM MARQUIS & HUSTON 1988)
DASAR PERTIMBANGAN PENERAPAN MPKP
1. FILOSOFI INSTITUSI (VISI DAN MISI)
2. EKONOMIS (COST EFFECTIVE)
3. KEPUASAN PASIEN, KELUARGA DAN MASYARAKAT
4. KEPUASAN KERJA PERAWAT
5. DAPAT MENERAPKAN PROSES KEPERAWATAN
6. TERLAKSANA KOMUNIKASI ADEKUAT ANTARA
PERAWAT, DAN TIM KESEHATAN LAINNYA
JENIS MODEL PRAKTIK KEPERAWATAN PROFESIONAL
1. MODEL FUNGSIONAL (BUKAN MODEL PROFESIONAL)
 BERDASARKAN ORIENTASI TUGAS
 PERAWAT MELAKSANAKAN TUGAS (TINDAKAN
TERTENTU BERDASARKAN JADWAL KEGIATAN YG
ADA

PENANGGUNG JAWAB :
PERAWAT YG BERTUGAS PADA TINDAKAN TERTENTU
JENIS MODEL…..LANJUTAN
2. MODEL KASUS
 BERDASARKAN PENDEKATAN HOLISTIK
 PERAWAT BERTANGGUNG JAWAB THD ASUHAN
DAN OBSERVASI PADA PASIEN TERTENTU
 RASIO 1 : 1 (PASIEN : PERAWAT),
 SETIAP PASIEN DILIMPAHKAN KPD PERAWAT YG
MELAYANI SELURUH KEBUTUHAN PADA SAAT
MEREKA DINAS.
 PASIEN DIRAWAT OLEH PERAWAT YG BERBEDA
UNTUK SETIAP SHIFF.
PENANGGUNG JAWAB : MANAJER KEPERAWATAN
JENIS MODEL…..LANJUTAN…..
3. MODEL TIM
 BERDASARKAN PADA KELOMPOK
 ENAM – TUJUH PERAWAT PROFESIONAL DAN
PERAWAT ASSOCIATE BEKERJA SEBAGAI SATU TIM,
DISUPERVISI OLEH KETUA TIM.
 TIM MEMBERIKAN ASKEP THD SEKELOMPOK
PASIEN
 PERAWAT RUANGAN DIBAGI MENJADI 2 – 3
GRUP/TIM, YG TERDIRI DARI PERAWAT
PROFESIONAL, TEKNIKAL DAN PEMBANTU YG
SALING MEMBANTU.
PENANGGUNG JAWAB : KETUA TIM
JENIS MODEL….LANJUTAN
4. MODEL PRIMER
 BERDASARKAN TINDAKAN YG KOMPREHENSIF
 PERAWAT BERTANGGUNG JAWAB TERHADAP
SEMUA ASPEK ASUHAN KEPERAWATAN, DARI
HASIL PENGKAJIAN KONDISI PASIEN UNTUK
MENGKOORDINASI ASUHAN KEPERAWATAN
 RASIO : 1 : 4 / 1 : 5 (PERAWAT : PASIEN). PERAWAT
BERTANGGUNG JAWAB PENUH SELAMA 24 JAM
THD ASKEP. SEJAK PASIEN MASUK SAMPAI KELUAR
PENANGGUNG JAWAB : PERAWAT PRIMER
TERIMAKASIH