PERANAN LEADERSHIP SEBAGAI

PENDORONG UTAMA
PENGEMBANGAN ORGANISASI YANG
KOMPETITIF

TRANSFORMATIONAL LEADERSHIP

SURYANA SUMANTRI
 SAYA TIDAK MENYATAKAN
LEADERSHIP SEBAGAI SUATU
POSISI
ATAU PUN SEBAGAI
KETERAMPILAN, TETAPI SEBAGAI
SUATU RELATIONSHIP

Phil Quigley, Pacific Bell

 MENGAPA ORGANISASI MEMBUTUHKAN
KEPEMIMPINAN?

1. ORGANISASI TIDAK DAPAT MEMPERLAKUKAN

ANGGOTANYA SEKEDAR SEBAGAI SUMBER DAYA
ORGANISASI, TETAPI PERLU MEMPERLAKUKAN MEREKA
SEBAGAI ANGGOTA ORGANISASI YANG TERHORMAT

2. ORGANISASI PERLU MELAKUKAN INTEGRASI INTERNAL

AGAR KEBHINEKAAN KEPENTINGAN, KEBUTUHAN,
KOMPETENSI, DAN POTENSI DARI ANGGOTA
ORGANISASI TIDAK BERKEMBANG MENJADI KEKUATAN
DISINTEGRATIF

3. DI DALAM DUNIA KERJA YANG BERGEJOLAK, PEMIMPIN

DIPERLUKAN UNTUK MEMBANGUN KERJASAMA DI
ANTARA ANGGOTA ORGANISASI
 MENGAPA ORGANISASI MEMBUTUHKAN
KEPEMIMPINAN?
1. ORGANISASI PERLU MEMBANGUN SINERGI DARI
KEBHINEKAAN ANGGOTA-ANGGOTANYA
2. ORGANISASI MENGHADAPI ISU-ISU STRATEGIK
YANG HANYA DAPAT DITANGGULANGI MELALUI
KOMPETENSI DAN KEARIFAN KOLEKTIF DARI TIM
3. ORGANISASI YANG BERHASIL BIASANYA
DIGERAKKAN DAN DIARAHKAN OLEH SUATU
WAWASAN BERSAMA, BUKAN SEKEDAR OLEH KERJA
FUNGSIONAL YANG BAIK
4. PARA PEMIMPIN DIPERLUKAN UNTUK MEMPELOPORI
PERKEMBANGAN ORGANISASI MENJADI ORGANISASI
BELAJAR
 MENGAPA ORGANISASI MEMBUTUHKAN
KEPEMIMPINAN?

1. ORGANISASI PERLU BERADAPTASI

TERHADAP LINGKUNGAN EKSTERNALNYA
YANG DINAMIK SECARA
BERKESINAMBUNGAN

2. ORGANISASI MENGHADAPI LINGKUNGAN

YANG BUKAN HANYA LEBIH KOMPLEKS
DALAM DETAILNYA, TETAPI JUGA DALAM
DINAMIKANYA
ORGANISASI YANG MAMPU MEMENUHI
KRITERIA INI MEMERLUKAN PEMIMPIN
YANG PRO-AKTIF, BUKAN HANYA
MANAJER YANG BEKERJA SESUAI
PERATURAN
 CIRI-CIRI KEPEMIMPINAN YANG
BERMUTU

 HUBUNGAN TRANSFORMASIONAL DI TEMPAT KERJA :

 MENJUNGJUNG TINGGI TATA NILAI, NORMA, DAN PRINSIP

 MENGEMBANGKAN LINGKUNGAN KERJA PARTISIPATIF UNTUK

MENINGKATKAN KOMITMEN ANGGOTA YANG TINGGI UNTUK
MENGHASILKAN KINERJA MELEBIHI YANG DIPERKIRAKAN

 MENGGUNAKAN KOMUNIKASI INFORMAL SECARA INTENSIF

 MENCIPTAKAN IKLIM BELAJAR INOVATIF YANG BERSEMANGAT

 CIRI-CIRI KEPEMIMPINAN YANG
BERMUTU

 HUBUNGAN DIDASARKAN PADA RASA SALING PERCAYA

 DIBERLAKUKAN BUDAYA KERJA BERMUTU

 KERJA BUKAN BEBAN, TETAPI MEMBERI MAKNA KEPADA

KEHIDUPAN

 ADA KOMITMEN UNTUK MEMUNCULKAN POTENSI INSANI UNTUK

DIKONTRIBUSIKAN BAGI KEPENTINGAN ORGANISASI DAN
SEMUA PIHAK YANG BERKEPENTINGAN

 MENGEMBANGKAN LINGKUNGAN KERJA, DIMANA

EKPERIMENTASI DIHARGAI DAN PENGAMBILAN RESIKO DAPAT
DITERIMA
 DISEDIAKAN “RUANG BAGI KESALAHAN” AGAR ORANG DAPAT
BELAJAR DARI KESALAHAN DAN KEBERHASILAN

 KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DIPRAKTEKAN

:
 KONTRIBUSI ORANG DIHARGAI

 KEBERHASILAN KECIL DIRAYAKAN BERSAMA

 MENGHARGAI PERBEDAAN SEBAGAI SUMBER INOVASI

 BERUSAHA MENSINTESISKAN PENGETAHUAN YANG ADA

MENJADI PENGETAHUAN BARU YANG LEBIH BERNILAI

 PERCAYA PADA NILAI KERJASAMA DALAM TIM DAN

KOLABORASI ANTAR TIM

 MENGEMBANGKAN SEMANGAT “KITA” YANG KOMPETITIF

  TUJUAN VISIONER YANG MEMBERI INSPIRASI
PADA ORGANISASI :

 ORGANISASI MEMILIKI VISI YANG JELASYANG MENJANJIKAN

MASA DEPAN YANG LEBIH BAIK DAN DISARANKAN MUNGKIN
DICAPAI OLEH SEMUA PIHAK TERKAIT

 VISI DIBANGUN DISEKITAR SUATU SET TATA NILAI, NORMA, DAN

PRINSIP YANG DITERIMA SEMUA PIHAK

 MISI ORGANISASI DIPAPARKAN DENGAN JELAS, DAPAT

DIJALANKAN, DAN DITERIMA SEMUA PIHAK

 SEMUA PIHAK TERKAIT MERASA MEMILIKI KESATUAN TUJUAN

  TUJUAN VISIONER YANG MEMBERI INSPIRASI
PADA ORGANISASI :

 ANGGOTA PERCAYA BAHWA PEMIMPIN MEREKA DAPAT

MEMBAWA ORGANISASI MEWUJUDKAN VISINYA

 VISI, TATA NILAI, NORMA, DAN PRINSIF YANG DIJUNJUNG

TINGGI OLEH SEMUA PIHAK TERKAIT TERCERMIN PADA
PENGATURAN FISIK DARI RUANG, PRAKTEK MANAJEMEN,
SIMBOL, ARTIFAK, DAN UPACARA

 PUCUK PIMPINAN ORGANISASI MEMPRAKTEKAN

KEPEMIMPINAN VISIONER YANG MENGAYOMI, DAPAT
DIPERCAYA, DAN MEMBERI INSPIRASI
APA YANG DAPAT MEMANTAPKAN
KUALITAS KEPEMIMPINAN

 PIKIRAN TEROBOSAN
 KERJASAMA DALAM TIM YANG KOKOH
 KEPEMIMPINAN TIM YANG EFEKTIF
 MANAJEMEN KONFLIK YANG KONSTRUKTIF
 KETERAMPILAN NEGOSIASI YANG EFEKTIF
 MANAJEMEN INOVASI YANG KREATIF
 MENJADI ORGANISASI BELAJAR
 PEMIMPIN TRANSFORMASIONAL

 MENGGUNAKAN VISI UNTUK MENGGAIRAHKAN SEMANGAT

 MENYENTUH DAN MENGGAIRAHKAN HATI
 MEMBANGUN RASA SALING PERCAYA
 MEMBERDAYAKAN DAN MENGANGKAT PENGIKUT
 MEMBANTU PENGIKUT BERUBAH
 MEMUNCULKAN KEBUTUHAN DARI ORDE LEBIH TINGGI
 MEMBANGUN KOMITMEN PADA CITA-CITA
 PERILAKU TRANSFORMASIONAL

 STIMULASI INTELEKTUAL
 KONSIDERASI INDIVIDUAL
 MOTIVASI INSPIRASIONAL
 PENGARUH YANG IDEAL

PENGIKUT/ANGGOTA DIGAIRAHKAN UNTUK

MENUNJUKAN KOMITMEN PADA
PENCAPAIAN CITA-CITA ORGANISASI
 STIMULASI INTELEKTUAL (1)

 MENCIPTAKAN LINGKUNGAN BELAJAR INOVATIF

 MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PENGIKUT UNTUK MEMECAHKAN
SUATU PERSOALAN
 MEMBANTU PENGIKUT MENGEMBANGKAN PENDEKATAN KREATIF
UNTUK MEMECAHKAN PERSOALAN
 MEMPERTANYAKAN ASUMSI YANG SELAMA INI DIGUNAKAN UNTUK
MENANGANI PERSOALAN
 MEMPERLUAS PERSPEKTIF PENGIKUT
 STIMULASI INTELEKTUAL (2)

 MENGAJAK PENGIKUT UNTUK BERSAMA-BERSAMA

MENGIDENTIFIKASIKAN DAN MERUMUSKAN PERMASALAHAN
YANG DIHADAPI
 MENGANJURKAN UNTUK MENDEKATI PERSOALAN DIRI SUDUT
PANDANG YANG BERBEDA
 MENJADIKAN KESALAHAN, KEGAGALAN, DAN KEBERHASILAN
SEBAGAI BAGIAN KONSTRUKTIF DARI PROSES BELAJAR
 MEMPERKUAT KEMAMPUAN PENGIKUT UNTUK MEMECAHKAN
MASALAH
 KONSIDERASI INDIVIDUAL (1)

 MENUNJUKAN EMPATI (TEPO SLIRO) KEPADA KEBUTUHAN

DAN HARAPAN PENGIKUT
 MEMPERLAKUKAN SETIAP PENGIKUT SEBAGAI INDIVIDU YANG
TERHORMAT DAN UNIK
 MENUNJUKAN SIMPATI PADA PERSOALAN PRIBADI PENGIKUT, BILA
SEKIRANYA PERSOALAN ITU DIMUNCULKAN
 MENDUKUNG PENGIKUT UNTUK MEWUJUDKAN POTENSI MEREKA
DAN MENCAPAI KINERJA YANG LEBIH TINGGI
 KONSIDERASI INDIVIDUAL (2)

 MEMBANTU PENGIKUT UNTUK BELAJAR DARI KESALAHAN MEREKA

 MENGAKUI SUKSES-SUKSES KECIL YANG DICAPAI PENGIKUT
 FASILITASI PENGIKUT PADA WAKTU MEREKA MEMBINA KARIR
MEREKA
 MEMBANTU PENGIKUT MENDAPATKAN TEMPAT YANG TEPAT DI
DALAM ORGANISASI
 MELAYANI PENGIKUT AGAR MEREKA DAPAT BEKERJA LEBIH BAIK
 MOTIVASI INSPIRASIONAL (1)

 MENGGAIRAHKAN PENGIKUT UNTUK MENCAPAI HASIL-HASIL

ISTIMEWA BAIK DALAM BENTUK KINERJA MAUPUN
PERKEMBANGAN DIRI SENDIRI
 MEMBERI INSPIRASI PADA PENGIKUT UNTUK MENCAPAI MASA
DEPAN YANG LEBIH BAIK
 MENGARTIKULASIKAN DENGAN BAIK DAN MEMBERI MAKNA PADA
KONDISI MASA DEPAN YANG DICITA-CITAKAN BERSAMA
 MOTIVASI INSPIRASIONAL (2)

 MEYAKINKAN PENGIKUT BAHWA PENGEMBANGAN KARIR MEREKA

DILINGKUNGAN KERJA SEKARANG ADALAH PILIHAN TERBAIK
 MEMBANTU PENGIKUT MENINGKATKAN KOMITMEN MEREKA
PADA ORGANISASI
 MEMBERI INSPIRANSI PADA PENGIKUT UNTUK MEMUNCULKAN
DAN MEMANFAATKAN SELURUH POTENSI INSANI MEREKA
 FASILITASI PENGIKUT UNTUK MENGHASILKAN KINERJA MELEBIHI
EKSPEKTASI
 IDEALISASI PENGARUH (1)

 KEMBANGKAN RASA SALING PERCAYA YANG TULUS DIANTARA

PENGIKUT DENGAN PARA PEMIMPIN MEREKA
 USAHAKAN AGAR PENGIKUT MENGHARGAI PERILAKU PEMIMPIN
 BERI INSPIRANSI PADA PENGIKUT UNTUK MENERIMA
TATA NILAI, NORMA DAN PRINSIP BERSAMA
 KEMBANGKAN VISI BERSAMA
 USAHAKAN AGAR PENGIKUT BANGGA PADA PEMIMPIN MEREKA
 IDEALISASI PENGARUH (2)

 MEMBERI INSPIRANSI KEPADA PENGIKUT AGAR BERPERILAKU

SESUAI DENGAN STANDAR PERILAKU YANG DITERIMA
SECARA UNIVERSAL
 MENJUNGJUNG ETIKA SECARA KONSISTEN
 MENGEMBANGKAN IDEOLOGI DAN BUDAYA ORGANISASI YANG
SESUAI DENGAN YANG BERLAKU DI MASYARAKAT LUAS
 MENUNJUKAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN KEPEDULIAN
YANG TULUS
 PRINSIP YANG MELANDASI PEMIKIRAN
TEROBOSAN

 UNIK
 DIPANDU OLEH VISI
 MEMIKIRKAN SOLUSI SETELAH YANG BERIKUTNYA (SOLUTION-
AFTER-NEXT)
 BERPIKIR SISTEMIK
 SIAP BEKERJA DENGAN INFORMASI SECARA TERBATAS
 RANCANGAN OLEH MANUSIA
 MEMILIKI AGENDA PERBAIKAN (BETTERMENT-TIMELINE)
 KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL

• Pemimpin tidak terus menerus bertatap muka secara

langsung dengan bawahannya, tetapi pemimpin harus
dapat melakukan “transformasi” (perubahan bentuk),
dimana transakasi yang terjadi lebih bersifat tidak
langsung.

• Pemimpin harus dapat menciptakan suatu “Visi” atau

menggunakan visi orang lain, kemudian memakai visi
tersebut untuk menginspirasi para pengikutnya agar mau
melakukan berbagai “tindakan” dalam rangka pencapaian
tujuan
 KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL

• Proses kepemimpinan ini disebut model : “VISION INTO

ACTION”, agar bagaimana suatu visi dapat menjadi
realitas. Bagaimana suatu visi dapat menyentuh sanubari
sehingga dapat menggerakkan bawahan, sehingga suatu
visi dapat menjadi semacam “panggilan”

• Seorang “Transformasional Leader’ diharapkan memiliki

kharisma, memiliki inspirasi menggelorakan semangat,
mampu menstimulasi bawahan untuk berpikir
konsepsional, komprehensif (terpadu)serta ketajaman
memecahkan masalah dengan penyelesaian yang tepat
 KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL

“Noel M. Tichy & David O Ulrich (1984)’ :

Transformasional leader memiliki identifikasi aktifitas
program sebagai berikut:

• Menciptakan visi (mengintegrasikan pikiran yang

analitik, kreatif, intuitif dan deduktif)
• Memobilisasi tanggung jawab
• Melembagakan perubahan (Merubah visi menjadi
tindakan, merubah falsafah menjadi praktek)
 KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL

Contoh :Yasuhiro Nakasone, mantan perdana menteri Jepang,

sejak ia masih menjadi anggota partai Liberal Demokrat,
(selama +/- 40 tahun) ia telah menyiapkan suatu anggeda
tentang bagaimana ia akan memimpin negaranya. Ia berpikir
tentang dua hal, yaitu “waktu” dan “tempat”. Ia dapat memimpin
jepang memantapkan statusnya di arena politik dan ekonomi
sebagai suatu negara adidaya/maju.

Transformasional Leadership, didefinisikan oleh James Mc G.

Burn (1978), seorang pakar polotik yang mempelajari perilaku
para presiden Amerika Serikat, terutama Presiden John F.
Kennedy. Ia menerbitkan publikasi yang cukup besar dengan
judul “Leadership”.
KEPEMIMPINAN