Anda di halaman 1dari 30

MANAJEMEN KOLABORASI

BERKOPERASI
Narasumber :
Dr. Heru Suprihhadi, S.E., M.S., C.P.M.
Majelis Pakar DEKOPINWIL Jatim
Ketua DEKOPINDA Kota Surabaya
Dosen Tetap STIESIA Surabaya
2020
BAPAK KOPERASI INDONESIA

MANAJEMEN KOLABORASI
Suatu ILMU dan SENI untuk melakukan aktivitas
MULAI dari PERENCANAAN hingga PENGAWASAN
dan atau PENGENDALIAN dengan menggerakan
orang lain untuk mencapai TUJUAN dan SASARAN
yang diharapkan efektif dan efisien, dengan
pendekatan KERJA BERSAMA yang SALING atau
BERKORELASI diantara pihak-pihak yang
BERKEPENTINGAN TERLIBAT secara AKTIF.
MANAJEMEN KOLABORASI
SENI DAN ILMU TUJUAN
PERENCANAAN
SAMPAI DENGAN DAN
PENGAWASAN /
PENGENDALIAN
SASARAN

SALING BERKORELASI TERLIBAT SECARA AKTIF


KOPERASI DIKENAL TRIPLE CO

CO
OWNERSHIP

MENJALANKAN
KOPERASI
CO CO
DETERMINATION RESPONSIBILITY
MANAJEMEN KOLABORASI
BERTANGGUNG
MENYADARI
MAKNA JAWAB
KOLABORASI MENANGGUNG
MENGENALI RESIKO
DENGAN
MEMAHAMI TERMOTIVASI
KATA
MENDAPATKAN
MENGERJAKAN KUNCI HASIL
MEMBERI DAN SALING KOMITMEN DAN
MENERIMA ATAU KONSISTEN

MENGUATKAN MUTUAL MENGHORMATI


DAN MENGHARGAI
MANAJEMEN KOLABORASI
MAKNA KOLABORASI DENGAN
KATA KUNCI SALING ATAU MUTUAL
1. Saling Menyadari antara satu pihak dengan antar para
pihak yang terlibat.
2. Saling Mengenali antara satu pihak dengan antar para
pihak yang terlibat.
3. Saling Memahami atau Mengerti antara satu pihak
dengan antar para pihak yang terlibat.
4. Saling bekerja atau mengerjakan antara satu pihak
dengan para pihak yang terlibat.
MANAJEMEN KOLABORASI
MAKNA KOLABORASI DENGAN
KATA KUNCI SALING ATAU MUTUAL
5. Saling Memberi dan Menerima antara satu pihak dengan
antar para pihak yang terlibat.
6. Saling Menguatkan antara satu pihak dengan antar para
pihak yang terlibat.
7. Saling bertanggung jawab antara satu pihak dengan
antar para pihak yang terlibat.
8. Saling menanggung resiko antara satu pihak dengan
antara para pihak yang terlibat.
MANAJEMEN KOLABORASI
MAKNA KOLABORASI DENGAN
KATA KUNCI SALING ATAU MUTUAL
9. Saling termotivasi antara satu pihak dengan antar para
pihak yang terlibat.
10. Saling mendapatkan hasil antara satu pihak dengan
antar pihak yang terlibat.
11. Saling komitmen dan konsisten terhadap kesepakatan
antara satu pihak dengan antar para pihak yang
terlibat.
12. Saling menghormati dan menghargai antara satu pihak
dengan antar pihak yang terlibat.
MANAJEMEN KOLABORASI
INTENSIFKAN
PERKUAT
FUNGSI
MANAJAMEN TATA NILAI
DAN JATIDIRI
INDIKATOR
EFEKTIFKAN
KEPEMIMPINAN KUNCI PERKUAT
FLEKSIBILITAS
PERKUAT
BUDAYA
SUKSES DAN PROAKTIF

ORGANISASI KOLABORASI PERKUAT


PERKUAT KOMITMEN
PEMAHAMAN PERTUMBUHAN
VISI DAN MISI DAN KEMAJUAN
KOPERASI DAN
EKONOMI KERAKYATAN
Koperasi sejatinya wujud konkrit Ekonomi
Rakyat dan Ekonomi Rakyat itu bukanlah
UMKM, karena Koperasi sebagai umbrela
Ekonomi Rakyat memiliki sistem : kerjasama, tolong
menolong, saling melengkapi, saling menanggung,
saling bertanggung jawab, dan berbagai saling
diantara para anggota yang terhimpun dalam
Koperasi. Ekonomi Rakyat itu Pertumbuhan dan
Pemerataan terjadi bersama.
KOPERASI DAN
EKONOMI KERAKYATAN
Ekonomi Rakyat merupakan “People Based dan
People Centered”, sehingga Koperasi merupakan
“Human Substantial Centered dan Capital
Marginal Residual” Oleh karena itu Koperasi
jangan hanya semata-mata diukur dengan uang
semata, tetapi services atau jasa-jasa yang diberikan
kepada anggota Koperasi menjadi sangat penting
untuk diperhitungkan.
KOLABORASI KOPERASI
KK KK
KPRI KPRI
KOP. TNI / POLRI KOP. TNI / POLRI

KMP KMP
KMG KMG
KOPMA KOPMA

SALING BERKOLABORASI SEBANYAK 36 RELASI


MANAJEMEN KOLABORASI
BERKOPERASI
PERLU POLA PIKIR
PERUBAHAN
PERUBAHAN
MANUSIA MANAJEMEN
DAN DAN
PERADABAN TEKNOLOGI

PERUBAHAN
APAKAH ?

ORGANISASI
ATMOSFER
DAN
ALAM
STRUKTUR
PERUBAHAN
POLA PIKIR, POLA HIDUP
SIKAP DAN DAN
TINDAKAN KEHIDUPAN

MANUSIA
DAN
PERADABAN
BERKOPERASI
POLA KERJA
POLA RASA
DAN
DAN HATI
PEKERJAAN
PERUBAHAN
TRANSPARANSI
DAN AKUNTABILITAS
BERTANGGUNG DAN KREDIBEL
JAWAB

MANAJEMEN
DAN
TEKNOLOGI
BERKOPERASI

KOMITMEN KEMANDIRIAN
DAN DAN
KONSISTEN DIGITALISASI
PERUBAHAN
RAMPING DAN FLEKSIBEL
NIRBIROKRATIK DAN
ADAPTIF

ORGANISASI
DAN
STRUKTUR
BERKOPEASI
KOMPETEN PENEMPATAN
DAN BERBASIS
PROFESIONAL KEAHLIAN
PERUBAHAN
SISTEM EVAKUASI
PERINGATAN DAN
DINI TANGGAP
DARURAT

ATMOSFER

ALAM
BERKOPERASI
TERSEDIA TERSEDIA
PENGELOLAAN RELAWAN
RISIKO SEJATI
DRIVING FORCE OF CHANGE
INTERNAL DRIVING FORCE EXTERNAL DRIVING FORCE

1. Semua kekuatan di dalam 1. Peraturan pemerintah dan


organisasi yang cenderung perundang-undangan yang
berasal / dipicu dari dampak berlaku.
perubahan eksternal. 2. Teknologi, Informasi ,
2. Strategi yang digunakan. komunikasi, dan konektivitas.
3. Teknologi yang tersedia dan 3. Fluktuasi pasar tenaga kerja
masih dipergunakan. dan Bonus Demografi.
4. Profil dan komposisi karyawan 4. Perubahan perekonomi (Global,
serta tingkat angkatan kerja. Regional, dan Nasional).
5. Sistem kompensasi terkait
komposisi karyawan.
6. Sikap dan perilaku karyawan.
AGEN PERUBAHAN
DALAM BERKOPERASI
1. Pemilik ( Owner ) atau Semua Anggota
disebut Entrepreneurship;
2. Pengurus dan Pengawas disebut
Entrepreneurship, sedangkan Manajer
disebut Intrapreneurship; dan
3. Konsultan atau Ahli Perubahan dalam
Koperasi disebut Technopreneurship
atau Sociopreneurship.
PEMBELAJARAN PERUBAHAN
BERKOPERASI
MENCAIRKAN
1. Cara yang biasa digunakan sudah tidak lagi berfungsi
2. Jika tidak belajar sesuatu yang baru, maka akan gagal

PERUBAHAN
1. Kondisi aman dengan tempat untuk melakukan eksperimen
2. Kesempatan untuk pendidikan dan praktik
3. Dukungan dan dorongan

MEMBEKUKAN KEMBALI
1. Tempatkan dalam sistem yang mendukung
2. Penghargaan
3. Penilaian dan pelatihan
JENIS PERUBAHAN DALAM KOPERASI
PERUBAHAN STRUKTUR
Memilih dan Menetapkan Disain
Organisasi Formal, Mengalokasikan
Wewenang, dan Menentukan Tingkat
Formalisasi.
Perubahan kondisi atau perubahan
strategi akan menghasilkan kebutuhan
perubahan struktur.
JENIS PERUBAHAN DALAM KOPERASI
PERUBAHAN STRUKTUR
 Pengurus dapat mengubah satu atau lebih
komponen struktural.
 Peningkatan desentralisasi dapat
digunakan untuk mempercepat
pengambilan keputusan dan bahkan upaya
penyusutan / perampingan organisasi
memerlukan perubahan struktur.
JENIS PERUBAHAN DALAM KOPERASI
PERUBAHAN TEKNOLOGI
Perubahan besar dalam teknologi
biasanya mencakup : pengenalan
perkakas (software), peralatan,
metode kerja yang baru; sistem
otomatisasi atau digitalisasi; atau
komputersisasi.
JENIS PERUBAHAN DALAM KOPERASI
PERUBAHAN ORANG
 Mengubah Sikap, Harapan, Persepsi, dan Perilaku.
 Melakukan Pengembangan Organisasi yakni teknik
atau program untuk mengubah orang serta sifat dan
mutu atau kualitas hubungan kerja antar pribadi.
 Penggunaan teknik Pengembangan Organisasi (OD)
selama perubahan strategis ini yakni termasuk
melakukan pengembangan tim, survei umpan balik,
dan pengembangan antar kelompok.
MENGAPA ORANG MENOLAK PERUBAHAN
 Kebanyakan orang membenci setiap perubahan
yang tidak mendatangkan materi atau
konkritnya uang bagi dirinya.
 Orang cenderung menolak perubahan karena
alasan : ketidakpastian, kekhawatiran merugikan
pribadinya, dan keyakinan diri bahwa
perubahan itu tidak menguntungkan organisasi.
 Perubahan (menurut sepengetahuan pribadinya)
adalah sesuatu hal yang telah diketahui dengan
ketidakjelasan dan ketidakpastian serta
ketidaknyamanan.
MENGAPA ORANG MENOLAK PERUBAHAN
 Menolak perubahan karena semua orang
ini diajak melakukan sesuatu yang di luar
kebiasaan.
 Menolak perubahan karena ada rasa takut
kehilangan sesuatu yang telah dimiliki dan
dirasakan nyaman.
 Menolak perubahan karena yakin
perubahan itu tidak sesuai dengan sasaran
dan kepentingan terbaik organisasi.
TINDAKAN MANAJERIAL
UNTUK MENGURANGI PENOLAKAN
TERHADAP PERUBAHAN
PENDIDIKAN DAN KOMUNIKASI
1. Berkomunikasi secara intensif dengan anggota untuk membantu
melihat logisnya perubahan.
2. Mendidik anggota melalui diskusi satu per-satu, memberi memo,
rapat kelompok, atau membuat laporan.
3. Diperlukan jika sumber penolakan adalah komunikasi yang buruk
atau informasi yang salah.
4. Harus ada saling percaya dan ada kredibilitas antara pengurus
dan anggota.
TINDAKAN MANAJERIAL
UNTUK MENGURANGI PENOLAKAN
TERHADAP PERUBAHAN

PARTISIPASI
1. Memberi kemudahan bagi orang-orang yang
menentang perubahan untuk turutserta atau terlibat
dalam keputusan.
2. Menganggap bahwa orang-orang yang mempunyai
keahlian untuk membuat/memberikan kontribusi yang
berarti.
3. Keterlibatan dapat mengurangi penolakan, memperoleh
komitmen untuk melihat keberhasilan perubahan, dan
meningkatkan mutu/kualitas keputusan perubahan.
SELAMAT
BELAJAR , BERKARYA ,
BERUBAH & BERKOLABORASI

SEMOGA SUKSES

Anda mungkin juga menyukai