P
STANDARD OPERATING PROCEDURE
PENGELOLAAN
KELELAHAN KERJA
(FATIGUE MANAGEMENT)
DAFTAR ISI
1. TUJUAN ……………………………………………………………………………. 3
2. RUANG LINGKUP ……………………………………………………………………………. 3
3. TANGGUNG JAWAB …………………………………………………………………………..... 3
4. DEFINISI ……………………………………………………………………………. 4
5. REFERENSI ……………………………………………………………………………. 4
6. URAIAN ……………………………………………………………………………. 5
RIWAYAT PERUBAHAN
SOP_MPT-SMKP_30.1-9 Page 2 of
Pengelolaan Kelelahan Kerjas (Fatigue Management)
NO TANGGAL PENJELASAN PERUBAHAN DIREVISI OLEH
1. TUJUAN
Prosedur ini bertujuan untuk menguraikan tentang tanggung-jawab, dan
memberi panduan tentang cara mengurangi faktor penyebab terjadinya
kelelahan, serta menangani secara efektif dan secara tepat para karyawan
yang mungkin tidak sehat untuk melakukan pekerjaan akibat kelelahan.
2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini berlaku untuk semua karyawan, sub-kontraktor dan para
pengunjung lokasi perusahaan atau mereka yang melakukan kegiatan-kegiatan
untuk perusahaan.
3. TANGGUNG JAWAB
3.1. Penanggung Jawab Opersional
3.1.1 Memastikan Memastikan program pemeriksaan medis kesehatan
kerja semua karyawan menurut ketentuan yang berlaku.
3.1.2 memiliki Standar K3L yang mengatur tentang fatigue mangement.
3.1.3 Menyediakan sumber daya yang diperlukan untuk penerapan yang
efektif dari program pelatihan K3L perusahaan.
3.1.4 Memastikan standar ini diterapkan di seluruh wilayah kerja CV.
Multindo Prima Teknik.
SOP_MPT-SMKP_30.1-9 Page 3 of
Pengelolaan Kelelahan Kerjas (Fatigue Management)
d. Melakukan tindakan yang diperlukan bila seseorang mengalami
kelelahan dan tidak fit untuk bekerja.
e. Mengurangi dampak kelelahan.
3.4. Karyawan
a. Masing-masing karyawan bertanggung jawab untuk menjamin
keselamatan dan kesehatan mereka sendiri di tempat kerja dan harus
menghindari tindakan yang merugikan kesehatan dan keselamatan
orang lain.
b. Melapor untuk bekerja dalam kondisi yang fit.
c. Melaporkan pada pengawas tentang obat-obatan yang mereka
gunakan selama karyawan menggunakan segala obat resep dokter
maupun non resep (seperti; obat sakit kepala, flu) yang dapat
menyebabkan ngantuk.
4. DEFINISI
4.1 Pengelolaan adalah suatu rangkaian proses baik berupa perencanaan,
pengorganisasian, pengendalian dan pengawasan dalam suatu organisasi
terutama dalam dunia pendidikan sehingga tujuan pendidikan yang
diinginkan dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
4.2 Circadian Rhythms adalah siklus normal kegiatan di siang hari dan tidur
di malam hari.
4.3 Kelelahan adalah suatu keadaan dimana kelelahan fisik atau mental
muncul akibat kurang tidur untuk memulihkan kondisinya. Kondisi fisik
atau mental seperti ini sangat berbahaya karena dapat mengganggu
penilaian seseorang tentang tingkat kelelahan mereka sendiri.
4.4 Kurang Tidur adalah muncul bila karyawan tidak cukup tidur untuk
memulihkan kondisinya. Kondisi kurang tidur seperti ini dapat
berakumulasi selama beberapa hari atau semalaman tanpa tidur. Kondisi
ini hanya dapat dipulihkan dengan melakukan tidur untuk pemulihan.
4.5 Deprivasi Tidur adalah kurang tidur, yang dapat mengakibatkan
menurunnya kinerja dan tingkat kewaspadaan karyawan.
4.6 Sehat untuk Bekerja adalah keadaan dimana karyawan dalam kondisi
(fisik, mental dan emosi) yang memungkinkan ia melaksanakan tugas-
tugas yang diberikan dengan baik dan dengan cara yang tidak
membahayakan atau mengancam keselamatan atau kesehatan mereka
sendiri atau orang lain.
SOP_MPT-SMKP_30.1-9 Page 4 of
Pengelolaan Kelelahan Kerjas (Fatigue Management)
5. REFERENSI
5.1 Undang – Undang Pemerintah RI No.1 tahun 1970 tentang Keselamatan
dan Kesehatan Kerja.
5.2 Peraturan Menteri ESDM No.26 Tahun 2018 tentang Pelaksanaan Kaidah
Pertambangan Yang Baik Dan Pengawasan Pertambangan Mineral Dan
Batubara.
6. URAIAN
6.1. Penyusunan dan Pengelolaan Shift dan Roster
Evaluasi dan penyusunan roster adalah proses yang rumit. Roster yang
efektif perlu mempertimbangkan :
Kebutuhan bisnis;
Pertimbangan tentang kesehatan dan keselamatan kerja; dan,
Kebutuhan karyawan.
6.2.3 Verifikasi
SOP_MPT-SMKP_30.1-9 Page 7 of
Pengelolaan Kelelahan Kerjas (Fatigue Management)
Manager harus memastikan bahwa sub-kontraktor mampu
memenuhi kewajiban mereka berdasarkan prosedur ini dengan
cara;
a) Mengharuskan sub-kontraktor mengumpulkan data dan
memberi laporan tentang pengelolaan mereka terhadap
masalah kelelahan
b) Mengadakan tinjauan dan audit terhadap prosedur dan tindakan
sub kontraktor di bidang ini.
SOP_MPT-SMKP_30.1-9 Page 8 of
Pengelolaan Kelelahan Kerjas (Fatigue Management)
mengatasi masalah tidur (bila disalahgunakan) antara lain; alkohol,
obat-obat tidur; dan, obat-obat perangsang (kafein, nikotin, dll.).
6.3.6 Riwayat Kerja Sebelumnya
Bila mungkin, proses penilaian sebaiknya mencakup dan
mempertimbangkan, riwayat kerja pelamar atau karyawan di masa
lalu dalam mengatasi pekerjaan yang berbahaya atau mengelola
kerja shift dengan berhasil. Dikarenakan adanya tuntutan untuk
melakukan pekerjaan yang berbahaya atau kerja shift, maka hal-
hal berikut ini adalah sangat penting.
SOP_MPT-SMKP_30.1-9 Page 9 of
Pengelolaan Kelelahan Kerjas (Fatigue Management)
SOP_MPT-SMKP_30.1-9 Page 10 of
Pengelolaan Kelelahan Kerjas (Fatigue Management)