Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 59

Kelompok CAYO (8)

INTRODUCTION & IMPLICATION


FRO PREVENTION
o Periodontitis merupakan salah satu penyakit inflamasi
yang banyak diderita oleh masyarakat.
o Terdapat 95% masyarakat menderita penyakit
periodontal yang ditandai dengan akumulasi plak dan
pembentukan poket.
o Periodontitis dapat merusak jaringan periodontal dan
tulang alveolar
o Periodontitis dapat disebabkan karena gingivitis yang
tidak dirawat.
Plak Supraginggival

Kesehatan umum dan


beberapa penyakit Ginggivitis
sistemik terganggu

Tidak 1. Menjaga oral hygene


mendapatkan 2. Menggunakan agent
Perawatan antiplak yang efektif
PERIODONTITIS

Plak Subginggival

Kerusakan jaringan
periodontal
Kerusakan tulang
alveolar
Pembentukan Reaksi toksin dan
pocket respon imun tubuh
IMPLIKASI
o Ginggivitis disebabkan oleh akumulasi plak supraginggiva dan dapat bekembang
menjadi periodontitis.
o Kedua penyakit tersebut dapat dicegah dengan pengendalian plak dengan standar yang
baik.
o Tidak ada pemeriksaan yang dapat memprediksi seseorang beresiko tinggi terkena
aggressive periodontitis pada level epidemiologi.
o Kunjungan rutin ke dokter gigi diindikasikan untuk menjaga dan mempertahankan oral
hygiene yang baik dan untuk mengindentifikasi perubahan inflamasi awal dan masih
dapat diperbaiki.
o Saat kunjungan rutin, dapat dilakukan edukasi mengenai oral hygene.
o Diharapkan ada perubahaan perilaku pasien terhadap penyakit gigi
FAKTOR PREDISPOSISI PADA
AKUMULASI PLAK
INADEQUATE ORAL HYGIENE
Berdasarkan banyak penelitian cross-sectional maupun penelitian longitudinal,
kebersihan mulut yang buruk merupakan salah satu faktor yang paling berpengaruh
terhadap akumulasi plak pada permukaan gigi.
TOOTH MALIGNMENT
Gingivitis lebih banyak ditemukan pada pasien dengan gigi berjejal karena kesulitan
saat membersihkan gigi.
RESTORATIONS
Restorasi yang overhang, defek pada margin dan permukaan restorasi yang kasar
merupakan faktor predisposisi akumulasi plak dan memiliki efek yang besar
terhadap kesehatan jaringan periodontal.
PROSTHESIS
Pada pasien dengan gigi tiruan sebagian cekat, biasanya akumulasi plak banyak
ditemukan pada gigi penyangga serta pinggiran gigi tiruan. Akumulasi plak lebih
banyak ditemukan pada permukaan gigi tiruan itu sendiri.
CALCULUS
Tekstur permukaan kalkulus memudahkan plak untuk menempel dan berakumulasi di
atasnya.
PENCEGAHAN PENYAKIT PERIODONTAL DENGAN
KONTROL PLAK MEKANIK
I. Dental Health
Education
Professional II. Scaling and Root
Self Care
Planing
Care
III. Polishing
IV. Surgical Pocket
Therapy
Scaling and Root Planing, Polishing
creates: • Menghilangkan permukaan
• Lingkungan bebas plak yang kasar
• Membantu pembentukan • Tidak memungkinkan
junctional epithellium dan terjadinya perlekatan plak
epithelial attachment yang • Menghilangkan noda
baru eksternal untuk keperluan
estetik
SURGICAL POCKET THERAPY
Biasanya dilakukan pada pasien dengan kedalaman poket lebih dari 5mm, dengan
tujuan untuk mendapatkan akses ke permukaan akar yang terinfeksi.
SELF CARE

Motivation
Manual
Knowledge
Dexterity

Effectivenes
of Self Care
Oral
Oral Hygiene
Hygiene
Aids
Instructions
ORAL HYGIENE AIDS
MENYIKAT GIGI

Menyikat Gigi adalah tindakan mekanis sering dilakukan untuk mengkontrol plak
dalam mulut masing-masing individu di dunia (penggunaan kurang dari 17% di
India) namun aksesnya sangat terbatas pada beberapa permukaan luas gigi molar
dan premolar.
SIKAT GIGI MANUAL
A. Karakteristik Desain :
Pegangan Lurus
Pegangan Bersudut

B. Kekerasan Bulu Sikat


Lembut (0.007 inch)
Medium (0.009 inch)
Keras (0.012 inch)

Pendapat sekarang ini mengatakan bahwa penggunaan sikat gigi yang memiliki bulu sikat bertekstur lembut
atau medium, berbahan nylon, dan sikat gigi bertingkat dengan kepala sikat yang pendek lebih disukai.
C. Metode Menyikat Gigi
Berdasarkan arah dari menyikat gigi, Green (1996) mengelompokkan cara menyikat gigi ke dalam
beberapa grup, yaitu:
1. Vertikal
2. Horizontal
3. Teknik menggulung
4. Teknik getar
5. Teknik membulat
6. Teknik fisiologis
7. Teknik menggesek

Setiap teknik memiliki pro dan kontranya sendiri. Tetapi tidak ada teknik yang mengungguli satu
sama lainnya. Pendapat sekarang ini menyukai metode Bass atau modifikasinya. Tetapi setiap
pilihan diserahkan kembali kepada pasien masing-masing, selama pasien tersebut bisa menyikat
gigi dengan baik tanpa melukai jaringan keras maupun jaringan lunak.
SIKAT GIGI ELEKTRIK
Penggunaan sikat gigi elektrik dianjurkan untuk pasien yang berkebutuhan khusus
baik secara fisik maupun mental. Sikat gigi manual akan sama efektifnya dengan
sikat gigi elektrik tradisional apabila berada di tangan pasien yang sudah diberikan
informasi dengan baik.
INTERDENTAL CLEANING AIDS
Kondisi periodontal biasanya buruk pada daerah interdental dimana sikat gigi kurang
efektif untuk menghilangkan plak di bagian proksimal yang nantinya dapat menyebabkan
kerusakan pada daerah tersebut
1. Wood points (toothpicks)

Wood points efektif apabila daerah interdental terjangkau oleh wood points
tersebut
Wood points berbentuk segitiga lebih bagus daripada yang berbentuk bulat

2. Dental floss

Dental floss digunakan untuk membersihkan interdental dan untuk memelihara


kesehatan dari gingiva, walaupun dental floss lebih sulit dan lebih memakan
waktu dibandingkan dengan wood points
INTERSPACE BRUSH, INTERDENTAL BRUSH, IRRIGATION
DEVICES, TOOTH PASTE (3C)

OUTLINE
• Interspace Brush (Single Tufted Brush)
• Interdental Brush (Bottle Brush)
• Irrigation Devices
• Toothpaste
INTERSPACE TOOTH BRUSH (SINGLE TUFTED TOOTH BRUSH)

• Digunakan untuk memperbaiki akses pada gigi yang


memiliki anomaly (tipping, rotated, displaced) serta gigi
yang terpengaruh oleh resesi gingiva

•Biasanya digunakan sebagai pelengkap penggunaan


tusuk gigi, jarang digunakan secara terpisah
INTERSPACE TOOTH BRUSH (SINGLE TUFTED TOOTH BRUSH)
INTERDENTAL BRUSH (BOTTLE BRUSH)

• Sikat interdental diindikasikan pada kasus-kasus


interdental terbuka
•Sikat interdental lebih baik dalam hal membersihkan
ruang interdental yang lebar ( menjaga ruang space
supragingival dan subgingival bebas dari plak)
INTERDENTAL BRUSH (BOTTLE BRUSH)
IRRIGATION DEVICES
• Alat irigasi dapat menghilangkan lapisan tipis plak pada gigi dengan
menggunakan aliran air yang bertekanan
•Alat ini digunakan pada kasus :
1. Area gigi geligi tidak dapat diakses dengan perawatan mekanis
konvensional untuk menghilangkan plak (scaling)
2. Penggunaan bahan kimia dalam rongga mulut
IRRIGATION DEVICES
TOOTHPASTE
• Efek utama dari pasta gigi adalah efek terapeutik dari
fluoride terhadap berbagai mikroba
• Menyikat gigi dengan fluoride lebih efektif jika dibandingkan
hanya dengan air
• Sifat abrasif dari pasta gigi menjaga lapisan pelikel bakteri
tetap tipis dan mencegai akumulasi noda pada enamel
• Pasta gigi terbaru memiliki bahan antikristalisasi yang dapat
mengurangi kalkulus supragingival
TOOTHPASTE
• Jarak antar ssi menyikat gigi tidak boleh kurang dari 12
jam dan tidak melebihi 48 jam tergantung prevalensi
keadaan ginigiva dan kerentanan individu terhadap
penyakit periodontal

• Seseorang harus menyikat gigi sampai semua permukaan


bersih
KONTROL PLAK SECARA
KIMIAWI
TUJUAN DARI KONTROL PLAK SECARA KIMIA
Untuk mencegah pembentukan plak

Untuk mengontrol pembentukan plak

Untuk mengurangi, mengganggu atau menhilangkan plak yang sudah ada

Untuk mengubah komposisi flora dari plak

Untuk menghasilkan efek bakteriosidal atau bakteriostatik pada microflora yang


berperan dalam penyakit periodontal atau karies

Untuk mengubah energy permukaan dari gigi, yang sebaliknya akan mempengaruhi
perlekatan plak
Untuk meningkatkan keefektifan dari efek antibakteri, gunakan agen dengan cara
bekerja yang komplementer.
Penggunaan jangka panjang dari produk ini seharusnya tidak:
• Mengganggu keseimbangan alami dari mikroflora mulut
• Menyebabkan kolonisasi dari mikroorganisme eksogen
• Menyebabkan berkembangnya resistensi dari mikroba
SELF-CARE
• Diaplikasikan dengan frekuensi tinggi satu sampai tiga
kali sehari, secara teratur atau intermiten

• Punya aksesibilitas dan efikasi yang bagus secara


supragingival tapi sangat terbatas secara subgingival

• Tipe penggunaan ini bergantung pada kepatuhan dan


relatif mahal untuk penggunaan sehari-hari
KONTROL PLAK KIMIAWI OLEH PROFESIONAL
o Frekuensi perawatan pada tahap intial intensive harus lebih tinggi, tujuannya
adalah untuk menghentikan karies pada enamel dan peradangan jaringan
periodontal secepat mungkin
o Aksesbilitas tinggi karena dilakukan oleh profesional
o Durasi efek dapat ditingkatkan dengan penggunaan slow releasing agent seperti
clorehexidine-thymol varnish (cervitec)
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFEK KONTROL
PLAK KIMIAWI
1. Substantivitas
Kemampuan suatu agent untuk mengikat permukaan jaringan dan lama kelamaan melepas
unsur utamanya dalam dosis yang adekuat

2. Penetrabilitas
Efisiensi dari suatu agen dalam mempenetrasi secara dalam matrix plak yang terbentuk

3. Selektivitas
Kemampuan agent untuk memberikan efek terhadap suatu bakteri ynag spesifik
4. Stabilitas
Agent tidak mengalami modifikasi ataupun kerusakan kimiawi pada saat penyimpanan

5. Aksesbilitas
Faktor penting yang menentukan efektivitas kontrol plak kimiawi. Agent harus mencapai site
of action dan dipertahankan dalam waktu yang cukup lama untuk meneruskan efek.

Agen kontrol plak kimiawi harus memiliki semua faktor - faktor diatas.
EFEK ANTIPLAK
Pembentukan plak gigi dapat dicegah oleh agen agen kimia, dengan salah satu
prinsip sebagai berikut :
1. Penghambatan kolonisasi bakteri
2. Penghambatan pertumbuhan bakteri
3. Penghambatan pematangan plak
4. Modifikasi biokimia dan ekologi plak
o Kebanyakan agen kontrol plak kimia yang digunakan saat ini adalah antimikroba
spektrum luas yang memberikan efek bakterisidal atau bakteriostatik langsung.
o Dengan mengikat membran bakteri dan mengganggu fungsi membran normal
sehingga mengganggu metabolisme bakteri dan akhirnya membunuh bakteri.
o Mengubah permeabilitas yang mengakibatkan kebocoran komponen intraseluler,
bersama dengan denaturasi protein
o Mengganggu adsorpsi bakteri pada permukaan gigi dengan modifikasi karakteristik
permukaan gigi, contoh : energy permukaan, tegangan permukaan
DELIVERY VEHICLE
harus :
o kompatibel dengan agen aktif
o memberikan bioavailabilitas yang optimal dari agen di lokasi aksi
o harus independen dari kepatuhan pasien, co :. tidak memerlukan modifikasi dari
kebiasaan pasien yang ada
yang digunakan adalah ;
o obat kumur
o gel
o pasta gigi
o permen karet dan permen pelega tenggorokan
Agen kontrol plak kimia yang paling umum digunakan adalah ;
o agen kationik
o agen anionic
o non-anionik agen
o agen yang lain
o kombinasi agen
CATIONIC AGENT
Agen kationik lebih kuat daripada agen anionik dan non-anionik, karena agen
kationik mudah berikatan dengan permukaan bermuatan negatif
Berikut beberapa kelompok agen kationik yang telah diuji dan digunakan sebagai
agen antimikrobial
 Bisbiguanide detergents: chlorhexidine, dan alexidine
 Quaternary ammonium compounds: cetylpyridinium chloride, benzethonium chloride, dan domiphen
bromide
 Heavy metal salts: copper, tin, zinc
 Pyrimidines: hexitidine
 Herbal extracts: sanguinarine
CHLORHEXIDINE HISTOY
Chlorhexidine dikembangkan pada tahun 1940an oleh Imperial Chemical Industry,
Inggris.
Lalu dipasarkan pada tahun 1954 sebagai antiseptik untuk luka kulit
Kemudian, antiseptik digunakan lebih luas dalam bidang kedokteran dan bedah
termasuk kebidanan
ANTIBACTERIAL SPECTRUM
o Aktivitas bakterial chlorhexidine biasa saja tetapi spektrum aktivitasnya luas.
o Pada umumnya, bakteri gram positif lebih peka daripada bakteri gram negatif
o Streptococcus mutans tampaknya sangat sensitif, sedangkan Streptococcus sanguis,
contohnya, menunjukan variasi besar dalam kepekaan antara berbagai strain
o Variasi antara strain spesies yang sama telah digunakan untuk menyatakan bahwa
perubahan flora oral setelah penggunaan chlorhexidine berkepanjangan adalah
karena pemilihan strain yang kurang sesitif dan bukan karena perkembangan
resistensi
o Chlorhexidine menunjukkan perbedaan efek pada konsentrasi yang berbeda,
bakteriostatik pada konsentrasi rendah dan bakterisidal pada konsentrasi yang
lebih tinggi
MODE AKSI ANTIBAKTERIAL
o Dinding sel bakteri memiliki karakteristik bermuatan negatif.
o Kation dari klorheksidin dengan cepat tertarik ke permukaan sel, dengan
adsorpsi yang kuat dan spesifik pada senyawa yang mengandung fosfat.
o Integritas dari dindimg sel bakteri menjadi berubah dan klorheksidin akan
tertarik menuju membrane inner cell.
o Klorheksidin mengikat fosfolipid dan dengan demikian meningkatkan
permeabilitas dari membrane dan menyebabkan kebocoran dari komponen
dengan berat molekul yang rendah seperti ion potassium.
AKTIVITAS ANTIBAKTERIAL
1. Klorheksidin adalah agen antibacterial, yang merupakan ‘cation bisbiguanide’
dengan:
o Aktivitas antibakterial yang luas.
o Toksisitas pada mamalia yang rendah.
o Afinitas yang kuat untuk berikatan dengan kulit dan membran mukosa.
2. Memiliki aktivitas dengan spectrum yang luas meliputi:
oBakteri Gram-positif
oBakteri Gram-negatif
oYeast
oDermatophytes
oBeberapa liphophilic virus.

3. Aktivitas antimikrobanya adalah dari jenis aktif membran yang merusak membran
sitoplasma bagian dalam (inner).
EFEK SAMPING
o Gangguan rasa
o Staining (pewarnaan)
o Menimbulkan deskuamasi dan rasa sakit pada mukosa oral
INDIKASI PENGGUNAAN CHLORHEXIDINE
1. Sebagai tambahan dalam oral hygiene mekanis, terutama dalam rezim
oral hygiene dan fase perawatan periodontal. Terdapat beberapa hal
yang digunakan:
•Obat kumur banyak digunakan
•Chlorhexidine sprays ditemukan berguna bagi individu difabel
•Permen karet Chlorhexidine (Ainomo, Smith 1995) dapat lebih bermanfaat
•Chlorhexidine telah diformulasikan menjadi produk pasta gigi efektif (Yater
1993) dengan konsentrasi 1%
2. Pencegahan sekunder mengikuti prosedur pembedahan oral, termasuk terapi
periodontal, pembedahan periodontal dan root planning, gingivectomy serta pasca
ekstraksi

3. Pada pasien dengan fiksasi intermaksila, chlorhexidine secara signifikan meningkatkan


oral hygiene dan mengurangi peningkatan bakteri dalam saliva

4. Formula chlorhexidine pada obat kumur dan spray telah terbukti bermanfaat untuk
pengendalian plak pada individu difabel baik secara fisik maupun mental.

5. Pada pasien yang dikompromikan secara medis cenderung mengalami infeksi oral
dengan rujukan khusus untuk kandidiasis oral, chlorhexidine telah terbukti bermanfaat
dalam kombinasi dengan agen antijamur. Chlorhexidine itu sendiri memperlambat
peningkatan infeksi kandida dan sangat berguna dalam mencegah kambuhnya
penyakit tersebut. Nilai chlorhexidine tampaknya lebih besar ketika digunakan sebelum
komplikasi oral atau sitemik muncul.
6. Pada pasien dengan faktor risiko tinggi, chx memberikan efek sinergis terhadap
fluoride dalan pencegahan karies.
7. Chx sudah digunakan dalam manajemen reccurent aphthous ulceration
8. Untuk membantu mengurangi akumulasi plak dan traumatic ulceration dalam
penggunaan removable dan fixed orthodontic
9. Dalam perawatan implant bisa digunakan untuk irigasi dan sangat menguntungkan
10. Pada pasien rawat inap jangka lama di rumah sakit untuj mengurangi berbagai
macam bakteri
11. Mengurangi bakteri dan kontaminasi dari bakteri rongga mulut
AGEN ANIONIK
-Sodiul lauryl sulphate paling banyak digunakan.
-Agen-agen ini tidak aktif oleh agen anionik
AGEN NON-ANIONIK

Terdiri dari :

- Fenol

- Thymol

- Listerine (thymol, eucalyptol, menthol, methylsalisilate)

- Triclosan

- 2 phenylphenol

- Hexyl resorcinol

Agen yang paling banyak digunakan dalam kategori ini adalah triclosan dan listerin. Agen ini termasuk dalam kategori non-
charged phenolic compounds.
Agen lain
Terdiri dari :
-Delmopinol : permukaan aktif agen (subtitusi amino alkohol)
- Enzim-enzim

Agen Kombinasi

-Menggabungkan dua atau lebih agen dengan mode aksi penghambat komplementer

-Dapat meningkatkan efisiensi dan mengurangi efek samping dari kontrol plak secara kimia
KESIMPULAN
o Konsep penyakit periodontal masih terlalu disederhanakan dan perlu untuk diperbaiki.

o Penyakit periodontal sedang dalam proses modifikasi, dimana perubahan ini


memperluas ruang lingkup dan implikasi diagnosis dan terapi periodontal

o Penyakit periodontal adalah infeksi yang mungkin memiliki konsekuensi lokal dan
sistemik.

o Menghilangkan infeksi periodontal harus dilakukan melalui pengukuran control plak


mekanik dan kimia yang efektif dan manajemen penyakit sistemik yang tepat.
o Perlu juga dilakukan manajemen yang baik dari pasien dan pemahaman dari faktor resiko,
dan perubahan sistemik dari perjalanan penyakit

o Pada akhirnya, tujuan dari terapi periodontal adalah ketahanan dari gigi dalam status
kesehatan dan kenyamanannya

o Kewajiban profesi dokter gigi untuk memperluas basis pengetahuan di bidang periodontal
dan hubungannya dengan penyakit sistemik

o Menjangkau komunitas medis dalam upaya meningkatkan perawatan pasien melalui


pendidikan dan komunikasi antara dokter dan dokter gigi
PERTANYAAN DAN JAWABAN
DARI PUTRI WIDDYA :
APAKAH PENGGUNAAN LISTERINE BAIK SEBAGAI OBAT KUMUR?
JAWABAN :
LISTERINE YANG DITAMPILKAN PADA SLIDE BERBEDA DENGAN LISTERINE© YANG
MERUPAKAN MERK PRODUK OBAT KUMUR KOMERSIL. NAMUN LISTERIN YANG ADA
PADA SLIDE MERUPAKAN GABUNGAN BAHAN DARI THYMOL, EUCALYPTOL,
MENTHOL, METHYLSALISILATE.
PENGGUNAAN LISTERINE SEBAGAI OBAT KUMUR TIDAK DIANJURKAN UNTUK
PEMAKAIAN HARIAN KARENA DAPAT MENIMBULKAN HIPOSALIVASI, XEROSTOMIA,
SERTA KERUSAKAN MUKOSA ORAL. PENGGUNAAN SESUAI INDIKASI DIANJURKAN.

Anda mungkin juga menyukai