Anda di halaman 1dari 15

BISNIS INTERNASIONAL

MATERI :KEKUATAN POLITIK

OLEH KELOMPOK 5
 KADEK SETIARI 1502612010604
 AJENG PUTRI RETNOWATI 1502612010605
 I PUTU OKA JULIARTA 1502612010608
 I KADEK DEDIK PRANATA 1502612010609
 NI WAYAN SEPTI DAMAYANTI 1502612010613
KEKUATAN
POLITIK
Latar Belakang
 Setiap negara memiliki permasalahan yang kompleks.
Mereka harus bisa menyelesaikan masalah tersebut
dengan baik. Salah satu masalah kompleks tersebut
adalah mengenai permintaan masyarakat akan
kebutuhan yang mereka inginkan yang tidak sesuai
dengan persediaan yang ada di negara/wilayah negara
tersebut. Mereka harus mencari cara agar kebutuhan
mereka dapat terpenuhi dan dapat memberikan
kepuasan bagi masyarakat dan penduduknya. Salah
satunya adalah dengan melakukan kerjasama dengan
negara lain melalui perdagangan internasional atau
bisnis internasional.
Kekuatan Ideologi
 Setiap bangsa memerlukan ideologi dalam
setiap aspek kehidupan bernegara. Oleh
karenanya, ideologi sangat menentukan
keberadaan suatu bangsa dan negara. Begitu
pentingnya suatu ideologi dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara sehingga ideologi
dapat berfungsi sebagai berikut:
 Fungsi Ideologi sebagai Stuktur Kognitif
 Fungsi Ideologi sebagai Orientasi Pasar
LANJUTAN

 Kekuatan ideologi tergantung kepada


kualitas tiga dimensi yang terdapat dalam
ideologi tersebut, yaitu sebagai berikut:
 Dimensi Realita
 Dimensi Idealisme
 Dimensi Fleksibllitas (Pengembangan)
Badan Usaha Milik Negara
 Kita mungkin berpendapat bahwa kepemilikan
pemerintah atas faktor produksi hanya ditemukan di
negara-negara komunis atau sosialis, tetapi
pendapat tersebut tidak benar. Segmen bisnis besar
dikuasai oleh pemerintah suatu negara yang tidak
menganggap dirinya sendiri sebagai komunis atau
sosialis. Banyak alasan mungkin tumpang tindih,
mengapa pemerintah menguasai perusahaan.
LANJUTAN..
Alasan tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
a) Menarik uang karena perusahaan dimaksud diperkirakan
memperoleh banyak laba.
b) Pemerintah yakin mampu mengoperasionalkan perusahaan
dimaksud dengan lebih efisien dan lebih banyak
menghasilkan uang.
c) Untuk tujuan ideologi, khususnya apabila sayap kiri
pemerintah memenangkan pemilihan dan bermaksud
menasionalisasi perusahaan.
d) Untuk memperoleh dukungan suara
e) Karena pemerintah telah menyuntikkan dana ke perusahaan
atau industri sebagai akibat dari hasil pengawasan.
Privatisasi :

Proses pengalihan kepemilikan dari milik


umum menjadi milik pribadi. Lawan dari privatisasi
adalah nasionalisasi. Privatisasi sering diasosiasikan dengan
perusahaan berorientasi jasa atau industri, seperti
pertambangan, manufaktur atau energi, meski dapat pula
diterapkan pada aset apa saja, seperti tanah, jalan, atau
bahkan air.
Secara teori, privatisasi membantu terbentuknya pasar
bebas, mengembangnya kompetisi kapitalis, yang oleh para
pendukungnya dianggap akan memberikan harga yang lebih
kompetitif kepada publik. Sebaliknya,
para sosialis menganggap privatisasi sebagai hal yang
negatif, karena memberikan layanan penting untuk publik
kepada sektor privat akan menghilangkan kontrol publik dan
mengakibatkan kualitas layanan yang buruk, akibat
penghematan-penghematan yang dilakukan oleh
perusahaan dalam mendapatkan profit.
Nasionalisme

Satu paham yang menciptakan dan


mempertahankan kedaulatan sebuah Negara (dalam
bahasa Inggris :nation)dengan mewujudkan satu
konsep identitas bersama untuk
sekelompok manusia. Para nasionalis menganggap
negara adalah berdasarkan beberapa "kebenaran
politik" (political legitimacy). Bersumber dari teori
romantisme yaitu "identitas budaya", debat
liberalisme yang menganggap kebenaran politik
adalah bersumber dari kehendak rakyat, atau
gabungan kedua teori itu.
LANJUTAN

Dampak nasionalisme terhadap perusahaan


internasional antara lain;
 Permintaan lokal terhadap produk perakitan
atau pabrikasi sangat minim.
 Reservasi industri tertentu khususnya
perusahaan lokal.
 Pemerintah lebih suka menggunakan jasa
pemasok lokal.
 Pembatasan jumlah dan jenis tenaga asing.
 Proteksi dengan menggunakan tarif, kuota dan
lainnya.
Perlindungan Pemerintah

 Berdasarkan fakta sejarah, fungsi,


pemerintah, apapun ideologinya, pasti
melakukan perlindungan atas kegiatan
ekonomi, pertanian, pertambangan dan
sebagainya dalam wilayah kekuasaannya.
Perlindungan ini dilakukan bila ada
serangan, kerusakan, perampokkan oleh
teroris, bandit atau gerakan revolusioner
serta penyerbuan dari negara lain..
Stabilitas Pemerintah
 Pemerintah stabil apabila ia dapat mempertahankan
kekuasaannya sendiri dan jika kebijaksanaan fiskal,
moneter, dan politik dapat diramalkan, dan tidak terkena
perubahan radikal. Sedangkan instabilitas adalah
adanya perubahan kebijaksanaan yang tidak dapat
diprediksi dan tiba-tiba.
 Stabilitas pemerintah dapat dilakukan melalui dua
pendekatan. Pertama sekedar memelihara kemampuan
untuk sekedar memerintah, atau membuat
kebijaksanaan pemerintah yang stabil dan permanen.
Dengan terciptannya kestabilan, kebijaksanaan
pemerintah atau bila ada perubahan secara bertahap,
dapat meningkatkan dan menstabilkan dunia usaha.
LANJUTAN
Kesinambungan kebijaksanaan dan
stabilitas pemerintah:
 Bisnis akan sulit berkembang bila selalu terjadi
perubahan pemerintah maupun peraturan yang
berlaku. Stabilitas pemerintah dapat dilakukan
dengan dua pendekatan:
 Memelihara kemampuan untuk tetap
memerintah
 Membuat kebijaksanaan yang stabil dan
permanen.
KESIMPULAN

 Di setiap tempat ataupun negara terdapat kekuatan


politik yang berbeda-beda dan berlaku pada setiap
negaranya masing-masing. Baik dari sisi ideologi
ataupun sisi lainnya. Juga kebijakan pemerintah
mereka dalam menetapkan perlindungan dalam
berbagai aspek yang terjadi di dalam daerah
kekuasaannya. Dibanyak aspek seperti politik.
 Ada berbagai faktor penting yang perlu diperhatikan
dalam dunia bisnis seperti kondisi politik,sumber daya
alam dan cuaca yang bersangkutan. Selain itu yang
perlu diperhatikan adalah stabilitas pemerintahan dan
hasrat pemerintah dalam pertumbuhan investasi.

Anda mungkin juga menyukai