ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN
H DENGAN
DIAGNOSA RESIKO PRILAKU KEKERASAN (RPK)
Di Susun Oleh:
Valentina
Rusmini
Lina Sosilawati
Rusda Nurhasanah
Habibi Pranata. R
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
JURUSAN KEPERAWATAN BANJARBARU
POLITEKNIK KESEHATAN BANJARBARU
2019
LATAR BELAKANG
Suatu keadaan emosi yang merupakan campuran perasaan frustasi dan
benci atau marah yang bisa membahayakan diri sendiri dan orang lain.
Gangguan jiwa perilaku kekerasan dapat terjadi pada setiap orang memiliki
tekanan batin yang berupa kebencian terhadap seseorang.
Salah satu bentuk gangguan jiwa adalah perilaku amuk. Amuk merupakan
respon kemarahan yang palin maladaftif yang ditandai dengan perasaan
marah dan bermusuhan yang kuat disertai hilangnya kontrol, dimana individu
dapat merusak diri sendiri, orang lain maupun lingkungan.
Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang
dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang lain maupun
lingkungan.
Individu melakukan kekerasan akibat adanya frustasi yang dirasakan sebagai pemicu
dan individu tidak mampu berpikir serta mengungkapkan secara verbal sehingga
mendemostrasikan pemecahan masalah dengan cara yang tidak adekuat.
Tanda dan gejala: muka merah dan tegang, pandangan tajam, Jalan mondar-mandir
.Bicara kasar. Suara tinggi, menjerit atau berteriak. Mengancam secara verbal atau fisik
Penyebab
Perilaku kekerasan bisa disebabkan adanya gangguan harga diri: harga diri rendah.
Harga diri adalah penilaian individu tentang pencapaian diri dengan menganalisa
seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri. Dimana gangguan harga diri dapat
digambarkan sebagai perasaan negatif terhadap diri sendiri, hilang kepercayaan diri,
merasa gagal mencapai keinginan.
Tanda dan gejala :
Rasa bersalah terhadap diri sendiri (mengkritik/menyalahkan diri sendiri)
Gangguan hubungan sosial (menarik diri)
Percaya diri kurang (sukar mengambil keputusan)
Akibat
Klien dengan perilaku kekerasan dapat melakukan tindakan-tindakan berbahaya bagi
dirinya, orang lain maupun lingkungannya, seperti menyerang orang lain, memecahkan
perabot, membakar rumah dll. Sehingga klien dengan perilaku kekerasan beresiko untuk
mencederai diri orang lain dan lingkungan.
Tanda dan gejala :
Gejala klinis yang ditemukan pada klien dengan perilaku kekerasan didapatkan melalui
pengkajian meliputi :
Wawancara : diarahkan penyebab marah, perasaan marah, tanda-tanda marah yang
diserasakan oleh klien.
Observasi : muka merah, pandangan tajam, otot tegang, nada suara tinggi, berdebat
dan sering pula tampak klien memaksakan kehendak: merampas makanan, memukul jika
tidak senang.
RPK
Faktor
Faktor Biologis Faktor Psikososial
SOsiokulutar
Pengkajian keperawatan Jiwa
Identitas
Riwayat Masuk RS
Alasan Masuk
Faktor Predisposisi dan Presipitasi
Genogram
Konsep Diri
Status Mental
Obat-obatan
DLL
Bentuk Intervensi Keperawatan Jiwa
Berupa Stategi pelaksanaan yang telah ditentukan.Pada Pasein Resiko Prilaku Kekerasan Yaitu:
SP 1 Pasien :
Membina hubungan saling percaya, identifikasi penyebab perasaan marah, tanda dan gejala yang
dirasakan, perilaku kekerasan yang dilakukan, akibatnya serta cara mengontrol secara fisik I
SP 2 Pasien : Latihan mengontrol perilaku kekerasan secara fisik ke-2
Evaluasi latihan nafas dalam
Latih cara fisik ke-2: pukul kasur dan bantal
Susun jadwal kegiatan harian cara kedua
SP 3 Pasien :
Latihan mengontrol perilaku kekerasan secara sosial/verbal :
SP 4 Pasien : Latihan mengontrol perilaku kekerasan secara spiritual
SP 5 Pasien :
Latihan mengontrol perilaku kekerasan dengan obat
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN JIWA
DENGAN RESIKO PRILAKU KEKERASAN
Identitas Klien
Klien
Inisial : Tn. H
Jenis Kelamin: Laki-laki
Umur : 35 Th
RM. No : 00.67. XX
Sumber Informasi : Klien, keluarga dan Rekam Medik
Penanggung Jawab
Nama : Tn. H
Umur : 60 Th
Alamat : Gg. Satria RT. 30/03 Kuin Cerucuk, Kec. Banjarmasin barat
Hub. dengan klien : Orang tua kandung (Ayah)
Alasan masuk
Mengamuk dan memukul orang terutama para wanita, menurut keluarga
mereka kurang mengetahui pasti penyebab klien mengamuk saat itu, namun
keluarga mengatakan klien akan cenderung marah-marah dan mengamuk
apabila keinginannya tidak dipenuhi.
Faktor predisposisi
Sejak 7 tahun yang lalu , klien mulai mengalami perubahan perilaku, terutama
setelah perceraian klien dengan istrinya, klien tidak mau menceritakan masalah
atau apapun yang sedang dirasakannya kepada keluarga, klien sering tertawa
sendiri, bicara sendiri, mengganggu orang lain, tampak gelisah, tampak
bingung. Jika diajak bicara klien hanya tersenyum dan tertawa-tawa,. klien
sering keluyuran dan pulang setelah beberapa hari. klien jarang mandi, jika
mendi sering tidak bersih, sering keluyuran tanpa mengenakan pakaian
(telanjang)
klien sering keluyuran dan pulang setelah beberapa hari. klien jarang mandi, jika mendi
sering tidak bersih, sering keluyuran tanpa mengenakan pakaian (telanjang) klien sering
mengganggu orang dijalan dan kadang memukul orang. makan sering dari pemberian
orang-orang hasil meminta-minta klien sering mengkonsumsi obat CTM, sekali minum ± 12
biji minum CTM karena merasa kesal. Setelah minum obat klien akan diam saja atau
malah keluyuran. klien jarang tidur
Keluhan Utama Saat Pengkajian
Klien mengatakan tidak diperdulikan oleh keluarganya, klien merasa gagal dalam hidup,
terutama dalam berumah tangga, klien mengatakan dirinya biasa-biasa saja, tidak ada
kelebihan apa-apa, klien pesimis dan tertutup, dank lien mengatakan minder apabila bertemn
sehingga klien memilih untuk tidur daripada berteman.
No DATA PROBLEM
1 DS: RPK (Resiko Perilaku
Dari hasil data home visite keluarga Klien mengatakan klien Mengamuk dan memukul orang terutama Kekerasan)
para wanita, menurut keluarga mereka kurang mengetahui pasti penyebab klien mengamuk saat itu.
Keluarga mengatakan klien akan cenderung marah-marah dan mengamuk apabila keinginannya
tidak dipenuhi.
DO:
- Klien lebih suka memendam masalahnya daripada berbagi dengan orang lain
- klien tidak bisa menyalurkan marah dengan baik
Perilaku kekerasan atau tindak kekerasan merupakan ungkapan perasaan marah dan
bermusuhan sebagai respon terhadap kecemasan/kebutuhan yang tidak terpenuhi yang
mengakibatkan hilangnya kontrol diri dimana individu bisa berperilaku menyerang atau
melakukan suatu tindakan yang dapat membahayakan diri sendiri, orang lain dan
lingkungan
Berdasarkan kesimpulan diatas saran yang dapat kami buat yaitu untuk lebih
memperdalam lagi tentang asuhan keperawatan dengan resiko perilaku kekerasan dan
perilaku kekerasan karena dalam makalah kami tentunya masih banyak kekurangannya
TERIMAKASIH.....