Anda di halaman 1dari 21

KELOMPOK 3

Disusun oleh :
1. Ayuningtyas Dian Utami
2. Citra Dewi Siswandi
3. Muhamad Ilham
4. Nur Aini
5. Nurina Azmi Hidayati
6. Wiwien Winarni
POLA HUBUNGAN KERJA
PERAWAT DALAM
MELAKUKAN PRAKTIK
PROFESIONAL
A. Konsep Dasar Praktik Keperawatan
Profesional
Pengertian Praktik Keperawatan Profesional
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang
merupakan bagian intregral dari pelayanan kesehatan yang
didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan
bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif serta ditujukan kepada
individu, keluarga dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang
mencakup seluruh siklus kehidupan manusia (Lokakarya keperawatan
Nasional 1983).
Hakikat Praktik Keperawatan senatiasa mengabdi kepada
kemanusiaan atau berbentuk pelayanan humanistik mendahulukan
kepentingan kesehatan klien .
Karakteristik hubungan profesional :

• Berorientasi pada kebutuhan klien

• Diarahkan pada pencapaian tujuan

• Bertanggung jawab dalam menyelesaikan masalah klien

• Memahami kondisi klien dengan berbagai keterbatasan

• Memberi penilaian berdasarkan norma yang disepakati

• Berkewajiban membantu klien agar mampu mandiri

• Berkewajiban membina hubungan saling percaya

• Bekerja sesuai kaida etik, menjaga kerahasiaan

• Berkomunikasi secara efektif


Praktik keperawatan professional memiliki makna :

• Praktik Keperawatan adalah tindakan mandiri perawat professional


(Ners) melalui kerjasama yang bersifat kolaboratif baik dengan klien
maupun tenaga kesehatan yang lain dalam memberikan asuhan
keperawatan yang holistic sesuai dengan wewenang dan tanggung
jawabnya (CHS,1992).

• Menurut American Nursing Association (ANA) : perlakuan terhadap


kompensasi pelayanan profesinal yang memerlukan pengetahuan
khusus tentang ilmu biologi, fisika atau ilmu alam, perilaku, psikologi,
sosiologi dan teori keperawatan sebagai dasar untuk mengkaji,
menegakkan diagnose, melakukan intervensi, dan evaluasi upaya
peningkatan dan pemertahanan kesehatan; penemuan dan pengelolaan
masalah kesehatan, cidera, atau kecacatan; pemertahanan fungsi
optimal; atau meninggal dengan nyaman.
• NCBSN (National Council of State Boards of Nursing) : Praktik
keperawatan berarti membantu individu atau kelompok dalam
mempertahankan atau meningkatkan kesehatan yang optimal
sepanjang proses kehidupan dengan mengkaji status kesehatannya,
menentukan diagnose, merencanakan dan mengimplementasikan
strategi perawatan untuk mencapai tujuan, serta mengevaluasi
respons terhadap perawatan dan pengobatan.
Nilai-Nilai Yang Terkandung Dalam Praktik
Keperawatan Profesional
Nilai-nilai (values) adalah suatu keyakinan seseorang tentang
penghargaan terhadap suatu standar atau pegangan yang mengarah
pada sikap atau perilaku seseorang.
Nilai-nilai profesional yang terkait dalam praktik keperawatan
dapat dibagi menjadi :
1. Nilai intelektual, terdiri dari 3 komponen yang terkait, yaitu :
 Body of knowladge yang melandasi praktik professional
 Pendidikan spesialisasi untuk meneruskan kelompok ilmu
pengetahuan.
 Penggunaan pengetahuan dalam berpikir kritis dan kreatif.
2. Nilai komitmen moral, perilaku perawat harus dilandasi oleh aspek
moral sebagai berikut :

i. Benificience yang berarti sebagai seseorang profesional perawat


harus selalu mengupayakan tiap keputusan yang dibuat
berdasarkan keinginan untuk melakukan yang terbaik dan tidak
merugikan klien (johnstone,1994).

ii. Adil berarti tidak mendiskriminasikan klien berdasarkan agama,


ras, sosial budaya, ekonomi, tetapi memperlakukan klien sebagai
individu yang memerlukan bantuan dengan keunikan yang dimiliki.

iii. Fidelity yang berarti bahwa perilaku caring, selalu berusaha


menempati janji, memberikan harapan yang memadai, memiliki
komitmen moral serta memperhatikan kebutuhan spiritual klien.
3. Otonomi, kendali, dan tanggung gugat :

Otonomi berarti kebebasan dari kewenangan melakukan tindakan


secara mandiri.

Kendali mempunyai implikasi pengaturan atau pengarahan terhadap


sesuatu atau orang.

Tanggung gugat berarti bertanggung jawab terhadap tindakan yang


telah dilakukan.
B. Praktek Keperawatan Professional
1. Hubungan Perawat Dengan Pasien

Hubungan perawat dan pasien adalah hubungan yang


direncanakan secara sadar,bertujuan dan kegiatannya dipusatkan
untuk pencapaian tiuan klien. Tahap interaksi yang dilalui dalam
berhubungan banyak factor yang perlu diperhatikan baik klien
maupun perawat:

• perawat professional bila mampu menciptakan hubungan terapetik


dengan klien

• keikhlasan,empati dan kehangatan diciptakan dalam berhubungan


dengan klien
Berikut ini merupakan tahapan hubungan perawat dengan pasien :

• Tahap orientasi

Di mulai pada saat pertama kali berhubungan.Tujuan utama


tahap orientasi adalah membangun trust.

• Tahap Bekerja

Menyatukan proses komunikasi dengan tindakan keperawatan


dan Membangun suasana yang mendukung untuk berubah.

• Tahap terminasi

Penilaian pencapaian tujuan dan perpisahan serta Terminasi


disampaikan sejak awal atau tidak mendadak
Factor yang dapat mempengaruhi kita dalam memberikan pelayanan
terhadap pasien:

• Perbedaan perkembangan

• Perbedaan budaya

• Perbedaan gender

• Gangguan pendengaran

• Gangguan penglihatan
Komponen yang memenuhi hubungan baik perawat dan pasien:

• Terdapat rasa saling percaya antara perawat dengan pasien

• Perawat benar-benar memahami tentang hak-hak pasien dan harus


melindungi hak.

• Perawat harus sensitive terhadap perubahan-perubahan yang


mungkin terjadi pada pribadi pasien yang disebabkan oleh penyakit
yang dideritanya.

• Perawat harus memahami keberadaan pasien sehingga dapat


bersikap sabar dan tetap memperhatikan pertimbangan etis dan
moral
2. Hubungan Kerja Perawat dengan Sejawat

Sebagai anggota profesi keperawatan, perawat harus dapat


bekerja sama dengan sesama perawat dalam rangka meningkatkan
mutu pelayanan keperawatan terhadap klien. Dalam membina
hubungan tersebut, sesama perawat harus mempunyai rasa saling
mengahrgai dan saling toleransi yang tinggi agar tidak terjadi sikap
saling curiga dan benci.
Tunjukkan sikap memupuk rasa persaudaraan dengan cara:
• Silih asuh
Yaitu sesama perawat dapat saling membimbing, menasihati,
menghormati, dan mengingatkan bila sejawat melakukan kesalahan atau
kekeliruan sehingga terbina hubungan yang serasi.
• Silih Asih
Yaitu dalam menjalankan tugasnya, setiap perawat dapat saling
menghargai satu sama lain, saling menghargai antar anggota profesi,
saling bertenggang rasa, serta bertoleransi yang tinggi sehingga tidak
terpengaruh oleh hasutan yang dapat menimbulkan sikap saling curiga
dan benci.
• Silih Asah
Yaitu perawat yang merasa lebih pandai/tahu dalam hal ilmu
pengetahuan, dapat mengamalkan ilmu yang telah diperolehnya kepada
rekan sesama perawat tanpa pamrih.
3. Hubungan Perawat dengan Profesi yang Lain

Dalam melaksanakan tugasnya, perawat tidak dapat bekerja


tanpa berkolaborasi dengan profesi lain. Profesi lain tersebut
diantaranya adalah dokter, ahli gizi, tenaga laboratorium, tenaga
rontgen dsb. Dalam menjalankan tugasnya, setiap profesi dituntut
untuk mempertahankan kode etik profesi masing-masing. Kelancaran
masing-masing profesi tergantung dari ketaatannya dalam
menjalankan dan mempertahankan kode etik profesinya.Bila setiap
profesi telah dapat saling menghargai, maka hubungan kerja sama
akan dapat terjalin dengan baik.
4. Hubungan Perawat dengan Instansi Kerja

Seorang perawat yang telah menyelesaikan pendidikan, baik


tingkat akademi maupun sarjana, memerluakan suatu pekerjaan yang
sesuai dengan kemampuannya baik di bidang pengetahuan,
keterampilan, maupun profesionalisme. Bila pekerjaan yang diberikan
sesuai dengan keinginan dan kemampuan, maka motivasi kerja akan
meningkat, tetapi bila pekerjaan yang didapatkan tidak sesuai
dengan keinginan dan cita-cita, maka akan terjadi penurunan
motivasi kerja yang menjurus terjadinya konflik antara nilai-nilai
sebagai perawat dengan kebijakan instuisi tempat bekerja.
Bila terjadi penumpukan konflik nilai dalam pelaksanaan pekerjaanya
setiap hari lambat laun akan terjadi:

• Buruknya komunikasi antar perawat sebagai pekerja dengan institusi


selaku pemberi kebijakan

• Tumbuhnya sifat masa bodoh terhadap tugas yang merupakan


tanggung jawabnya

• Menurunnya Kinerja
PERTANYAAN
• 1. (anggit) Bagaiman acara mengatasi jika terjadi
penumpukan konflik nilai.
• 2. (resty) hubungan perawat dengan instansi
kerja.Bagaimana cara agar tidak menurunnya
motivasi kerja.
• 3. (emma) pengertian hubungan terapeutik dan
apa contohnya
• 4. (nelya) perbedaan hub perawat dengan profesi
lain dan hub perawat dngn instansi kerja.
• 5. (ida) pengambilan keputusan jika suatu
keluarga tidak mempunyai biaya untuk
mebayar biaya berobat rumah sakit sedang
pasien mengalami koma yang telah cukup
lama
• 6. mila. Bagaiman cara memberi penjelasan
jika ada seorang ibu yang kehilangan suaminya
dalam tragedi kecelakaan dan ibu itu baru
sadarkan diri dari koma.

Anda mungkin juga menyukai