Anda di halaman 1dari 20

KEPRIBADIAN DAN HUKUM

Tiara Dwi Rahayu 110110150215


Teori Kepribadian
“ Sekumpulan anggapan atay konsep-konsep yang satu sama lain
Berkaitan mengenai tingkah laku manusia.” – Hall and Lindzey

Fungsi Deskriptif Fungsi Prediktif

Fungsi teori kepribadian dalam Teori Kepribadian berfungsi juga


untuk dapat memperkirakan
menjelaskan atau menggambarkan
perilaku atau kepribadian manusia
secara rinci, lengkap, dan
A B tingkah laku manusia di kemudian
hari.
sistematis.
Anggapan Dasar tentang Manusia
Setiap orang memiliki anggapan-anggapan
dasar atau asumsi-asumsi filosofis ( Menurut
George Boeree). Anggapan Dasar diperoleh
dari hubungan pribadi atau pengalaman
sosial yang akan secara nyata mempengaruhi
persepsi dan tindakan manusia terhadap
sesamanya.
Dalam teori kepribadian, anggapan dasar
tentang manusia mempengaruhi konstruksi
dan isi teori kepribadian yang disusunnya.
Anggapan Dasar yang Mempengaruhi Teori Kepribadian

Kebebasan - Ketidakbebasan
Rasionalitas - Irrasionalitas
• Anggapan bahwa manusia merupaka
n makhluk yang bebas berkehendak,
• manusia merupakan makhluk yang perilakunya
mengambil sikap, dan menentukan
digerakkan oleh faktor-faktor yang rasional.
arah kehidupannya.
(Maslow)
• Sebaliknya ada anggapan yang berla
wanan dengan itu, bahwa manusia
merupakan makhluk yang tidak bebas
.
01 02 • manusia merupakan makhluk yang cenderung
irasional. (Freud)

Konstitusionalisme -
Environmentalisme


Holisme - Elementalisme

Menurut Freud dan Maslow manusia hanya dapat dime


03 04 • kepribadian seseorang ditentuk
an oleh faktor-faktor yang suda
h dimiliki sejak lahir atau faktor
ngerti bila dilihat dan dipelajari sebagai totalitas. Sedan bawaan
gkan Skinner cenderung memenadang menausia secar • menganggap bahwa kepribadia
a elemtalisme, bahwa perilaku manusia dapat dipelajari n seseorang ditentukan oleh
sebagian-sebagian faktor-faktor yang berasal dari
lingkungannya.
Anggapan Dasar yang Mempengaruhi Teori Kepribadian

Subjektivitas - Objektivitas
Berubah – Tidak Berubah

• Anggapan dasar berubah – tak beru


bah mempersoalkan berubah tidakn
ya kepribadian individu sepanjang h
idupnya.
05 06 • Berkenaan dengan persoalan apakah perilaku
manusia ditentukan oleh pengalaman personaln
ya yang subjektif atau faktor-faktor eksternal yan
g objektif.


Proaktif - Reaktif
Freud dan Maslow merupakah teoris kepribadian yang
menganggap bahwa perilaku manusia bersifat proaktif,
yaitu lebih banyak digerakkan oleh faktor-faktor internal
07
nya
• Skinner dan para behavioris memandang bahwa perila
ku manusia bersifat reaktif. Menurut mereka perilaku m
anusia merupakan respon terhadap stimulus-stimulus y
ang datang dari lingkungan.
Kaitannya dengan Hukum
Perilaku menyimpang atau melanggar hukum,
dalam ruang lingkup studi psikologi khusus
merupakan bagian psikologi abnormal,dan
didalam berbagai jenis prilaku abnormal terda
pat prilaku yang menyimpang yang merupaka
n pelanggaran norma atau kaedah hukum. Dia
ntara prilaku menyimpang , ada yang tercetus
karena kondisi kejiwaan yang menderitas
kelainan, penyakit jiwa, dan lainnya dimana
secara lahiriah nampak sehat. Terkadang ada
juga karena dorongan kejiwaan dapat juga
melakukan penyimpangan terhadap kaedah
hukum
TEORI-TEORI TENTANG PENYIMPANGAN / MELANGGAR HUKUM

• Dorongan Posesip yaitu yang mengarah untuk memperoleh


dan mempertahankan benda-benda pribadi yang tidak dapat
dauibagikan pada orang lain dan ini bersumber pada pada
dorongan untuk memiliki, menguasai dan yang serupa.
Teori individual Motivastion
dari Brendal Russel • Dorongan kreatif atau konstruktif yaitu yang mengarah pada
pembawaan atau penyidiaan kepada dunia, atau menyediakan
untuk menyediakan untuk digunakan macam-maccam benda
dalam mana tidak terdapat sifat yang melekat secara pribadi
dan posesip.
TEORI-TEORI TENTANG PENYIMPANGAN / MELANGGAR HUKUM

• Perbedaan asosiasi cenderung membentuk perbedaan kepribadi


an manusia dalam pergaulan kelompoknya. Dengan kata lain
bahwa asosisi yang tertib akan mewarnai kepribadian individuny
a untuk mentaati hukum, sebalikya assosiasi yang tidak tertib
Teori Differental Associaltion akan berpengaruh terhadap kepribadian individunya untuk
dari E. H Sutherland. menyetujui pelanggaran atau menyimpang dari undng-undang.

• Seseorang melakukan pelanggaran hukum karena pergaulan kel


ompoknya individu lebih menyetujui pelanggaran hukum daripad
a perbuatan mentaati hukum.
TEORI-TEORI TENTANG PENYIMPANGAN / MELANGGAR HUKUM

Latar belakang dari penjahat yang demikian akan selalu


mempunyai ciri sebagai berikut :
• Secara emosional selalu merasa emosional dan terasing.
Teori Social Alienation • Tidak mempunyai pengakuan sebagai anggota dalam kelompok
dari C.R. Jeffery primer.
• Merasa tidak aman, punya sikap bermusuhan dan agresif.
• Tidak ada perasaan kasih, tidak perlu atau tidak peduli.
• Tidak memiliki perasaan yang tepat.
TEORI-TEORI TENTANG PENYIMPANGAN / MELANGGAR HUKUM

Latar belakang dari penjahat yang demikian akan selalu


mempunyai ciri sebagai berikut :
• Secara emosional selalu merasa emosional dan terasing.
Teori Social Alienation • Tidak mempunyai pengakuan sebagai anggota dalam kelompok
dari C.R. Jeffery primer.
• Merasa tidak aman, punya sikap bermusuhan dan agresif.
• Tidak ada perasaan kasih, tidak perlu atau tidak peduli.
• Tidak memiliki perasaan yang tepat.
ASPEK SOSIO PSIKOLOGIS YANG MEMPENGARUHI PENYIMPANGAN
MELANGGAR HUKUM

Neurosis ( Kekacauan Mental, Gangguan Mental )


• kondisi cemas dan labil yang tidak menentubersuber dari ada
nya konflik dan perasaan rendah diri
• mudah tersinggung dan pekla perasaannya.
• Kesadaran diri yang meningkat yang cenderung menjadi
egosentris.
• selalu mengharap bantuan orang lain.
• Keluhan dari somatisny asering mengganggu fisik seperti
rasa lelah.
• tegang rasanya, tidak pernah merasa puas atau bahagia dan
pesimis
ASPEK SOSIO PSIKOLOGIS YANG MEMPENGARUHI PENYIMPANGAN
MELANGGAR HUKUM

Psikosis
Struktur dan proses-proses somato psikis pada individu bercorak pathologis
Pengturan diri dan penyesuaian dengan lingkungan yang nyata tidak dpt berlangsung wajar.

• kontak yang realistis terganggu.


• Keluhan Somatic serta diselingi halusinasi
• sering diselingi orientasi dengan lingkungan
• tingkah lakunya sering membahayakan lingkungan.
• terhadap penderita sering diperlukan perawatan khusus.
ASPEK SOSIO PSIKOLOGIS YANG MEMPENGARUHI PENYIMPANGAN
MELANGGAR HUKUM

Psikopat
bentuk kekalutan mntal yang ditandai dengan adanya pengorganisasian dan
pengintegrasian pribadi.
Reaksi Anti Sosial
• Dengan ciri utamanya adalah bahwa orang tersebut hamper
-hampir tidak empunyai moral, sehingga selalu berurusan
dengan hukum.
Reaksi Dissosial., seseorang yang selalu berurusan dengan
hukum karena kekurangan dalam latar belakang kehidupannya.
Kekurangan tersebut misalnya ;
• yang bersangkutan dibesarkan dalam suatu lingkungan
yang menganggap yang berhasil berbuat jahat adalah
prestasi.
• Yang bersangkuatn dibesarkan dlam norma yang bertentang
an dengan norma-norma yang berlaku hukum.
• Latar Belakang Keluarga yang tidak baik.
ASPEK SOSIO PSIKOLOGIS YANG MEMPENGARUHI PENYIMPANGAN
MELANGGAR HUKUM

Deviasi Sosial

• prikelakuan seksual yang meniyimpang yang


dilakukan oleh orang-orang tertentu.
ASPEK SOSIO PSIKOLOGIS YANG MEMPENGARUHI PENYIMPANGAN
MELANGGAR HUKUM

Addiction

Psikologis bagi merukayang tergantung dengan


alcohol dan obat-obatan.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYIMPANGAN MELANGGAR HUKUM

Perilaku menyimpang yang merupakan pelanggaran terhadap norm


a atau kaedah hukum dapat terjadi karena factor kelainan jiwa
ataupun bukan karena sakit jiwa tetapi juga karena adanya pilhan
dengan kesadaran untuk melanggar hukum.

• Derajat usia kecerdasan atau Test IQ dima IQ dapat digunak


an sarana mempelajari prilaku menyimpang.
• Usia seseorang dan hubugannya dengan perbuatan mekan
ggar hukum yang memanfaatkan psikologi perkembangan.
• Jenis kelamin dan hubungannya dengan prilaku melanggar
hukum.
• Keterlambatan pertumbuhan dewasa
• dan factor psikologis yang dapat digunakan untuk mengkaji
sejauh mana terjalin korelasi antara factor osikologis dengan
prilaku pelanggar hukum.
Analisis

Menurut Rahardjo (2006) masalah peradilan bukan masalah hukum saja, melaink
an masalah perilaku manusia terutama aparat penegak hukum (polisi, jaksa dan hakim). Perilku
penegak hukum (polisi, jaksa dan hakim) merupakan faktor penting dalam penegakan hukum
secara optimal dan bermartabat (Ridwan, 2008) Misalkan, dalam persidangan yang melibatkan
banyak orang, yaitu jaksa, pembela, saksi, terdakwa, dan peserta sidang memunculkan banyak
hubungan sosial sehingga menimbulkan muatan psikologis, yang berpotensi terjadinya bias
dalam putusan hukuman (Probowati, 1995).
Analisis

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa putusan hukuman cenderung dipengar


uhi oleh faktor-faktor di luar hukum, antara lain faktor sosial-psikologis. Probowati (1996; 2001)
mengatakan ada lima faktor yang mempengaruhi putusan hukuman, yaitu (1) hakim, misalnya
kepribadian, suasana hati, inteligensi, (2) opini publik yang tertulis dalam media massa ketika si
dang tengah berlangsung, (3) pengacara, misalnya kinerja, jenis kelamin, dan gaya bicara yang
meyakinkan, (4) tuntutan jaksa, dan (5) terdakwa, misalnya, jenis kelamin, ras, status sosial ek
onomi, dan kemampuan bicara.
Analisis
• Ada beberapa peran psikologi dalam penegakan hukum di Indonesia, yaitu, pertama,.
psikologi berperan dalam memperkuat aparat penegak hukum dalam menegakkan hukum.

• psikologi berperan dalam menjelaskan kondisi psikologis pelaku, korban dan saksi
sehingga aparat penegak hukum dapat mengambil keputusan dengan tepat.

• psikologi berperan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mematuhi hukum


yang berlaku.

• Jika dilihat dari proses tahapan penegakan hukum, psikologi berperan dalam empat tahap,
1) pencegahan (deterrent) ,2) penanganan (pengungkapan dan penyidikan), 3) pemindana
an, dan 4) pemenjaraan.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai