Anda di halaman 1dari 42

KELOMPOK 7

1. YUANA KURNIAWAN (20117080)


2. YUHANITA TYARA (20117081)
3. YULIANA JEDO HERIN (20117082)
4. YULINTIA NURDEWITA (20117083)
5. YUNITA ARINDA RAHMA (20117084)
6. YUNUS ARI PRASETYA (20117085)

UJI LIPID
Lipid
Lipid adalah biomolekul organik yang
tidak dapat larut dalam air, tetapi larut
dalam pelarut organik. Tiap molekul
lemak terdiri dari molekul gliserol dan 3
molekul asam lemak. Tiap molekul asam
lemak mempunyai 2 daerah yang
berbeda yaitu rantai hidrokarbon yang
bersifat hidrofolik dan gugus asam
karboksiklat yang bersifat hidrofobik.
1. Pembentukan emulsi
 Prinsip : agar terbentuk emulsi yang stabil, diperlukan
suatu zat pengemulsi yang disebut emulsifier yang
berfungsi menurunkan tegangan permukaan antara kedua
fase cairan. Daya kerja emulsifier terutama disebabkan
oleh bentuk molekulnya yang dapat terikat, baik pada
minyak maupun air. Emulsifier akan membentuk lapisan
disekeliling minyak sebagai akibat menurunnya tegangan
permukaan dan diadsorbsi melapisi butir- butir minyak,
sehingga mangurangi kemungkinan bersatunya butir- butir
minyak satu sama lain.
 Tujuan : untuk mengetahui pembentukan emulsi.
Metodologi
 Alat :
1. tabung reaksi
2. pipet tetes
3. beaker glass
 Bahan :
1. minyak kelapa
2. minyak tengik
3. bunga turi
 Reagen
1. Na2CO3
Prosedur

Siapkan 3 tabung
reaksi
Masing- masing tabung isi
dengan :
tabung I isi dengan 2 ml
air + 1 tetes minyak
kelapa.

tabung II isi dengan 2 ml


air + 1 tetes minyak
tengik + 1 tetes Na2CO3.
tabung III isi dengan 2 ml
air + 1 tetes bunga turi+
1 tetes Na2CO3
Kocok tabung dan diamkan
sebentar.

Amati yang
terjadi dan
simpulkan
Prosedur
Kocok
tabung
dan
diamkan
sebentar.
Masing- masing
Siapkan 3 tabung isi dengan :
tabung tabung I isi dengan 2
reaksi ml air + 1 tetes
minyak kelapa.
Amati
tabung II isi terbentuk
dengan 2 ml air + 1 nya
tetes minyak tengik + emulsi,
1 tetes Na2CO3. dan
tabung III isi dengan 2 simpulkan
ml air + 1 tetes bunga yang
turi+ 1 tetes Na2CO3 terjadi.
Hasil
Reaksi Perubahan Hasil
2ml air + 1 tetes Terbentuk emulsi + positif
minyak kelapa
2ml air + 1 tetes Terbentuk emulsi + positif
minyak tengik + 1
tetes Na2Co3
2ml air + 1 tetes Terbentuk emulsi + positif
bunga turi + 1 tetes
Na2Co3
Pembahasan
 Pada reaksi antara minyak kelapa dan minyak tengik dengan pereaksi
Na2Co3 terbentuk emulsi hal ini dikarenakan emulsifier akan
membentuk lapisan disekeliling minyak sebagai akibat merendahnya
regangan permukaan dan diserap melapisi gelembung- gelembung lemak
yang mengurangi kemungkinana untuk bersatunya gelembung-
gelembung lemak (globuler) satu sama lain.
 Pada reaksi antara bunga turi dengan Na2Co3 tidak terbentuk emulsi hal
ini dikarenakan emulsifier tidak membentuk lapisan di sekeliling minyak
sebagai akibat merendahnya tegangan permukaan dan tidak diserap
gelembung- gelembung lemak yang mengurangi kemungkinan untuk
bersatunya gelembung- gelembung lemak (globuler) satu sama lain.
 Fungsi penambahan reagen Na2CO3 5 % adalah sebagai emulsifier agent
oleh karena itu dapat membentuk emulsi yang mantap dan stabil .
2. Sifat ketidakjenuhan lipida
 Prinsip : Asam lemak yang terdapat pada lemak hewani
biasanya merupakan asam lemak jenuh. Sedangkan
minyak- minyak nabati biasanya mengandung satu/ lebih
ikatan rangkap. Hidrogenasi pada ikatan rangkap dapat
mengubah minyak nabati cair menjadi lemak padat. Asam
lemak jenuh mempunyai titik cair lebih tinggi dari pada
asam lemak tidak jenuh. Dan pada asam lemak tak jenuh
mempunyai dua atau lebih ikatan kembar (ikatan tak
jenuh).
 Tujuan : untuk mengetahui sifat tidak jenuhan lemak/
minyak kelapa.
Metodologi
 Alat :
1. tabung reaksi
2. pipet tetes
3. beaker glass
 Bahan :
1. minyak kelapa
2. minyak tengik
3. bunga turi
 Reagen
1. air brom
Prosedur

Siapkan 3 tabung
reaksi
Masing- masing tabung tambahkan 0,5 ml
sampel.
Kemudian tambahkan setetes demi
setetes air brom.
Amati dan simpulkan yang
terjadi
Prosedur

Siapkan 3 Masing-
masing Kemudian
tabung tambahkan
reaksi. tambahkan
0,5 ml setetes demi
sampel. setetes air
brom.

Amati dan
simpulkan
yang
terjadi.
Hasil
Reaksi Perubahan
Air brom + minyak kelapa Terjadi endapan kuning kejinggaan ada
gelembung mengendap.
Air brom + minyak tengik terjadi endapan kuning muda ada
endapan putih diatasnya.
Air brom + bunga turi Terjadi endapan kuning kejinggaan tidak
ada gelembung maupun endapan.
Pembahasan
 Pada reaksi antara minyak kelapa dengan air brom
terjadi endapan kuning kejinggaan hal ini berarti
minyak kelapa merupakan asam lemak tidak jenuh.
 Pada reaksi antara minyak tengik dengan air brom
tidak membutuhkan air brom yang banyak karena
tidak ada ikatan rangkap sehingga minyak tengik
termasuk asam lemak jenuh.
 Pada reaksi antara bunga turi dengan air brom terjadi
endapan kuning kejinggaan hal ini berarti bunga turi
termasuk asam lemak tidak jenuh.
3. Keasaman dari minyak kelapa dan minyak tengik

 Prinsip : minyak murni umumnya bersifat netral. Sedangkan


minyak tengik bersifat asam. Hal ini desebabkan minyak
mengalami hidrolisis dan oksidasi menghasilkan aldehid, keton
dan asam-asam lemak bebas. Proses ketengikan pada lemak/
minyak dapat dipercepat oleh adanya cahaya, kelembapan,
pemanasan, aksi mikroba, dan katalisis logam tertentu seperti
Fe, Ini, atau Mn. sebaliknya zat-zat yang mengahambat
ketengikan disebut antioksidan misalnya tokoferol (vit. E),
asam askorbat (vit. C), polifenol, hidroquinon, dan flavonoid.
 Tujuan : untuk mengetahui sifat asam basa dari minyak kelapa.
Metodologi
 Alat :
1. plat tetes
2. pipet tetes
 Bahan :
1. minyak kelapa
2. minyak tengik
3. bunga turi
 Reagen :
1. ph universal
Prosedur

Ambil Letkkan ph
universal Amati Simpulkan
sampel
pada perubahan sifat asam
kemudian
tetesan warna pada basa pada
teteskan
sampel ph universal masing-
pada plat
tersebut. tersebut. masing
tetes.
sampel.
Hasil
Sampel Hasil
Minyak kelapa Ph : 7 (netral)
Minyak tengik Ph : 6 (asam)
Bunga turi Ph : 5 (asam)
Pembahasan
 Pada sampel minyak kelapa pada saat diuji dengan ph universal
menunjukkan ph 7 hal ini berarti minyak kelapa memiliki sifat netral.
Karena pada umumnya minyak memiliki sifat netral.
 Pada sampel minyak tengik pada saat diuji dengan ph universal
menunjukkan ph 6 hal ini berarti minyak tengik memiliki sifat asam. Hal ini
dikarenakan oleh hidrolisa dari oksidasi trigliserida menghasilkan asam-
asam lemak aldehid dan keton.
 Pada sampel bunga turi pada saat diuji dengan ph universal menunjukkan ph
5. hal ini berarti bunga tru memiliki sifat asam. Yang disebabkan oleh
hidrolisa dri oksidasi trigliserida menghasilkan asam- asam lemal aldehid
dan keton.
 Fungsi pH universal sebagai indikator pH yang menunjukkan perubahan
warna pada rentan pH antara 1-14 berfungsi untuk menunjukkan suasana
keasaman maupun kebasaan suatu sampel.
4. Reaksi penyabunan (saponifikasi)

 Prinsip : lemak dan minyak dapat terhidrolisis, lalu


menghasilkan asam lemak dan gliserol. Proses
hidrolisis yang disengaja biasa dilakukan dengan
penambahan basa kuat. Seperti NaOH/ KOH,
melalui pemanasan dan menghasilkan gliserol dan
sabun. Proes hidrolisis minyak oleh alkali disebut
reaksi penyabunan/ saponifikasi.
 Tujuan : untuk mengetahui terjadinya hidrolisa
pada minyak/ lemak.
Metodologi
 Alat :
1. erlenmeyer
2. beaker glass
3. tabung reaksi
4. bunsen
5. kaki tiga
 Bahan :
1. minyak kelapa
2. minyak tengik
3. bunga turi
 Reagen :
1. NaOH
2. Etanol 96%
3. CaCl 2
4. MgSO4
5. Pb asetat
Prosedur
Isi erlenmayer 100 ml, dengan 5 ml minyak kelapa
1..

2. Tambahkan 1,5 gram NaOH dan 25 ml etanol 96% %


3.

Panaskan selama 15 menit, lalu ambil larutan kemudian


teteskan dalam air.

4.
Uapkan alkohol sampai habis dengan menggunakan penangas air.
Setelah dingin tambah 75 ml air.
5. Ambil 10 ml larutan tersebut dan netralkan dengan asam asetat encer.

6. Bagilah , larutan netral tersebut dalam 3 bagian . Masing – masing


bagian tambahkan dengan CaCI2 , MgSO4 , Pb Asetat .

7. Amati perubahan yang terjadi dan simpulkan.


Hasil
Reaksi Hasil
Minyak kelapa + cacl2 +
MgSo4 +
Pb Asetat +
Minyak tengik + cacl2 +
MgSo4 +
Pb Asetat +
Bunga turi + cacl2 +
MgSo4 +
Pb Asetat +
Pembahasan
 Pada reaksi antara ke 3 sampel dengan Cacl2,
MgSO4, dan Pb asetat didapatkan hasil (+) positif
hal ini karena dapat menghasilkan asam lemak dan
gliserol.
 Fungsi penambahan dari MgSO4 , CaCI2 , Pb
Asetat dan air adalah berfungsi untuk mengetahui
pengaruh kesadahan air terhadap sampel pada
minyak kelapa (baru) , minyak tengik dan pada
sampel larutan gadung.
5. Uji Kolesterol
 Prinsip : untuk mengetahui adanya sterol dan
kolesterol dapat dilakukan uji kolesterol
menggunkan reaksi warna. Salah satu diantaranya
adalah reaksi lieberman burchard. Uji ini positif bila
reaksi menunjukkan warna yang berybah jadi merah,
kemudian biru dan hijau. Warna hijau yang terjadi
sebanding dengan konsentrasi kolesterol dalam
bahan.
 Tujuan : untuk mengetahui adanya kolesterol pada
bahan percobaan (minyak kelapa).
Metodologi
 Alat :
1. tabung reaksi
2. pipet tetes
3. beaker glass
 Bahan :
1. minyak kelapa
2. minyak tengik
3. bunga turi
 Reagen :
1. kloroform
2. asam asetat anhidrid
3. H2SO4 pekat
Prosedur

Siapkan 3 tabung
reaksi
Pada masing- masing tabung
tambahkan 3 ml kloroform, kemudian
tambahkan 1ml asam asetat
anhidrid.
Kemudian tetesi dengan H2SO4 pekat
melalui tabung reaksi sebanyak 1-2ml
dan diamkan beberapa detik sampai
terjadi perubahan.
Amati hasil dan simpulkan
Prosedur

Siapkan 3
tabung
Pada masing- masing Kemudian tetesi
reaksi
tabung tambahkan 3 dengan H2SO4
ml kloroform, pekat melalui
kemudian tambahkan tabung reaksi
1ml asam asetat sebanyak 1-2ml
anhidrid. dan diamkan
beberapa detik
sampai terjadi Perhatikan
perubahan. hasil dan
simpulkan.
Hasil
Reaksi Hasil
1ml minyak kelapa + 3ml kloroform + Tidak terbentuk cincin hijau coklat
1ml asam asetat ditetesi H2SO4
1ml minyak tengik + 3ml kloroform +1ml Terbentuk cincin hijau coklat
asam asetat anhidrid ditetesi H2SO4
1ml bunga turi + 3ml kloroform + 1ml Tidak terbentuk cincin hijau coklat
asam asetat anhidrid ditetesi H2SO4
Pembahasan
 Pada reaksi antara minyak kelapa dan bunga turi dengan
kloroform, asam asetat anhidrid dan H2SO4 tidak terbentuk
cincin hijau kecoklatan hal ini dikarenakan minyak kelapa
dan bunga turi tidak mengandung kolesterol.
 Pada reaksi antara minyak tengik dengan kloroform, asam
asetat anhidrid dan H2SO4 terbentuk cincin hijau coklat
hal ini dikarenakan minyak tengik mengandung kolesterol
hal ini sesuai dengan reaksi lieberman burchard yang akan
menghasilkan cincin warna coklat selain itu minyak tengik
sudah digunakan beberapa kali sehingga menyebabkan
minyak mengandung kolesterol.
Kesimpulan
 Pada
TERIMAKAS
IH

Anda mungkin juga menyukai