Anda di halaman 1dari 24

EPILEPSI

Kejang spontan dua kali atau lebih dengan jarak lebih dari 24 jam

 Epilepsi didapatkan awal usia remaja-dewasa muda


 Insidens (kasus baru) pada anak lebih tinggi dibanding dewasa dan
sering dimulai sejak usia bayi.
 Di negara berkembang berkisar 40 kasus/100.000 anak per tahun.
Klasifikasi Epilepsi

Kejang Umum Kejang Parsial


Gejala awal kejang dan/atau EEG Gejala awal kejang dan/atau EEG
keterlibatan dua hemisfer aktivasi neuron satu hemisfer

Berdasarkan Etiologi :

Epilepsi atau Sindrom Epilepsi atau Sindrom


Epilepsi Idiopatik Epilepsi Kriptogenik

Epilepsi atau Sindrom


Epilepsi Simtomatik
Bangkitan Umum

 Tonik-Klonik (Grand Mal)


 Absent (Petit Mal)
 Mioklonik
 Tonik
 Atonik

Bangkitan Parsial

 Parsial sederhana
 Parsial kompleks
Epidemologi

• Anak dan orang tua > 65 tahun

Studi menunjukkan bahwa 150.000 anak mengalami kejang tiap tahun,


di mana terdapat 30.000 anak yang berkembang menjadi penderita
epilepsi
Etiologi

Kejang Fokal Kejang Umum


 Trauma kepala  Penyakit metabolik
 Stroke  Reaksi obat
 Infeksi  Idiopatik
 Malformasi vaskuler  Faktor genetik
 Tumor (Neoplasma)  Kejang fotosensitif
 Displasia
 Mesial Temporal Sclerosis
Faktor Risiko

 Prenatal  Antenatal  Postnatal


 Umur ibu saat hamil  Asfiksia  Kejang demam
terlalu muda (<20  Bayi dengan berat  Trauma kepala
tahun) atau terlalu tua badan lahir rendah  Infeksi SSP
(>35 tahun) (<2500 gram)  Gangguan
 Kehamilan dengan  Kelahiran prematur atau  Metabolik
eklamsia dan hipertensi postmatur
 Kehamilan primipara  Partus lama
atau multipara  Persalinan dengan alat
 Pemakaian bahan toksik
PATOFISIOLOGI

suara parau ringan dan epiglotis besar, mengkilap, warna merah cheri tampak
pada pemeriksaan ketika bagian posterior lidah ditekan.

Neurotransmiter eksitasi ↑ abnormal depolarisasi


Kejang
Neurotransmiter inhibitor ↓ berkepanjangan
Manifestasi Klinis

1) Kejang Umum  seluruh bagian tubuh dan kesadaran menurun


Jenis Kejang Manifestasi Klinis
Absans Hilang kesadaran beberapa detik mendadak disertai amnesia
Parsial kompleks Hilangnya tonus mendadak dan biasanya total pada otot
Jenis Kejang anggota badan, leher, dan badan
Mioklonik kontraksi otot bilateral simetris yang cepat dan singkat.
Tonik-klonik Kesadaran hilang dengan cepat, kontraksi menetap dan masif .
Pada fase tonik tampak gejala otonom
Klonik hampir sama dengan kejang mioklonik tapi lebih lama (2 menit)
Tonik kaku dan tegang pada otot
2) Kejang Parsial satu sisi atau satu bagian tubuh dan kesadaran umumnya baik

Kejang Parsial Sederhana Kejang Parsial Kompleks


 Kejang motorik fokal, femnomena  Hampir sama dengan kejang
halusinatorik, psikoilusi, atau parsial sederhana
emosional kompleks  Penurunan kesadaran dan
 Kesadaran masih baik otomatisme
Diagnosis Epilepsi

Anamnesis
Pre Iktal – Iktal – Post Iktal
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
EEG dan MRI
Consensus ILAE 2014, epilepsi dapat ditegakkan pada tiga
kondisi, yaitu:
1) Terdapat dua kejadian kejang tanpa provokasi yang
terpisah lebih dari 24 jam
2) Terdapat satu kejadian kejang tanpa provokasi, namun
resiko kejang selanjutnya sama dengan resiko rekurensi
umum setelah dua kejang tanpa provokasi dalam 10 tahun
mendatang, serta,
3) Sindrom epilepsi (berdasarkan pemeriksaan EEG)
Diagnosis Banding
Perubahan atau penurunan kesadaran Perubahan perilaku
 Breath-holding spells  Night terrors
 Sinkop  Somnabulisme
Gerakan menyerupai kejang  Melamun/day dreaming
 Tic/sindrom Tourete
 Hiperekpleksia/exaggerated startle Fenomena sensorik atau autonomy
 Spasmus nutans  Migren
 Refluks gastroesofagus/sindrom Sandifer  Vertigo paroksismal
 Diskinesia/gerakan involunter  Cyclic vomiting
 Pseudoseizures  Hiperventilasi
 Benign sleep myoclonus
Tatalaksana

Medikamentosa

Non - Medikamentosa
Obat Anti Epilepsi (lini pertama)
NAMA OBAT INDIKASI KONTRAINDIKASI DOSIS
Fenobarbital Epilepsi umum Absans 4-6 mg/kg/hari dibagi 2
Epilepsi fokal dosis
Fenitoin Epilepsi fokal Mioklonik 5-7 mg/kg/hari dibagi 2
Epilepsi umum Absans dosis
Asam valproat Epilepsi umum - 15-40 mg/kg/hari dibagi 2
Epilepsi fokal dosis. Target awal : 15-25
Absans mg/kg/hari
Mioklonik
Karbamazepin Epilepsi fokal Mioklonik 10-30 mg/kg/hari dibagi 2-3
Absans dosis.
Mulai dengan dosis 5-10
mg/kg/hari,
dinaikkan setiap 5-7 hari, 5
mg/kg/hati.
Target awal : 15-20
mg/kg/hari.
Obat Anti Epilepsi (lini kedua)
NAMA OBAT INDIKASI DOSIS
Topiramat Epilepsi umum 5-9 mg/kg/hari dibagi 2-3 dosis.
Epilepsi fokal Mulai dari dosis 0,5-1 mg/kg/hari.
Dinaikkan setiap 1-2 minggu hingga dosis 5-9
mg/kg/hari
Levetiracetam Epilepsi fokal 20-60 mg/kg/hari dibagi 2-3 dosis.
Epilepsi umum Mulai dari dosis 5-10 mg/kg/hari.
Absans Dapat dinaikkan setiap 5-7 hari hingga dosis 30
Mioklonik mg/kg/hari
Oxcarbazepine Epilepsi fokal 10-30 mg/kg/hari dibagi 2-3 dosis.
Benign Rolandic Epilepsy Mulai dari dosis 5-10 mg/kg/hari.
Dapat dinaikkan setiap 5-7 hari hingga dosis 30
mg/kg/hari
Lamotrigine Epilepsi umum 0,5-5 mg/kg/hari dibagi 2-3 dosis.
Epilepsi fokal Mulai dengan dosis 0,5 mg/kg/hari.
Absans Dapat dinaikkan setiap 2 minggu hingga dosis 5
Mioklonik mg/kg/hari.
Efek samping OAE

Jangka panjang  peningkatan berat badan, gangguan


kognitif, hipertrofi gusi, gangguan fungsi hati, leukopenia dan
agranulositosis, asidosis metabolik, dan efek samping
teratogenik.
Penghentian OAE
Waktu memulai penghentian :
Setelah 2 tahun bebas kejang, jika syarat a,b, dan c di bawah
ini terpenuhi:
a. Epilepsi idiopatik: tonik-klonik, absans tipikal
b. Pemeriksaan fisis, neurologis dan perkembangan normal
c. Gambaran EEG normal
Setelah 3 tahun bebas kejang, pada kasus:
a. Epilepsi simtomatik
b. Sindrom epilepsi
c. Gambaran EEG abnormal walau 2 tahun bebas kejang
Tappering off OAE
Kecepatan tappering off
• Tapering off selama 3 bulan, jika syarat a dan b dibawah ini
terpenuhi:
a. Epilepsi idiopatik yang bebas kejang dengan 1 jenis OAE
b. Gambaran EEG sebelum tapering off normal
• Tapering off selama 6 bulan, pada kasus:
a. Epilepsi simtomatik
b. Sindrom epilepsi
c. Gambaran EEG sebelum tapering off masih menunjukkan
gelombang epileptiform
d. Terdapat gangguan perkembangan
Tatalaksana
Non Medikamentosa

 Diet ketogenik
 Tindakan bedah saraf
 Stimulasi nervus vagus
Komplikasi

Waktu lama  kerusakan otak dan kecacatan


Prognosis

 Individu dengan prognosis baik mempunyai kemungkinan remisi


sebesar 80% (bebas kejang dan tidak lagi memerlukan OAE)
 Jika terdapat 1 atau lebih faktor prognosis buruk, kemungkinan
remisi 40%.
 Sekitar 60-70% anak dengan epilepsi yang bebas kejang selama 1-2
tahun tetap mencapai bebas kejang ketika OAE dihentikan.

Anda mungkin juga menyukai