Anda di halaman 1dari 16

Keberhasilan pembanguan kebun kopi sangat tergantung

pada tehnik penanaman, dan sebaiknya disesuaikan


dengan kemungkinan penerapan perkembangan
teknologi yang ada.
1. Pengolahan Tanah
- Tanah dicangkul atau ditraktor, dibalik untuk
mematikan gulma. Tanaman kopi akan lebih baik
apabila diusahakan pada lahan clean weeding,
mengingat perakaran tanaman kopi dangkal.
- Memperbaiki sruktur tanah.
2. Pembuatan Terassering
- Penanaman pada lahan miring dilakukan dengan
cara sejajar garis kontour, harus dibuat
terassering dan rorak.untuk mencegah terjadinya
erosi
3.Mengajir dan Membuat Lobang
Pekerjaan mengajir adalah memberi tanda
dengan bilah bambu pada tanah tempat untuk
menanam bibit kopi, oleh sebab itu harus
ditentukan lebih dahulu pola dan jarak tanamnya.
Pola tanam tanaman kopi ada beberapa macam,
yakni pola segi empat bujur sangkar, pola segitiga
sama sisi dan pola pagar (1 barisan, 2 barisan atau
3 barisan).
 Adapun jarak tanam yang lazim dipergunakan
di kebun kopi di Indonesia bervariasi antara 2 x
2 m sampai 3 x 3 m, penentuan jarak tanam ini
tergantung pada jenis kopi, sistem pangkasan,
kesuburan tanah dan topografi.
 Lobang tanam dibuat dengan ukuran
30x30x30 cm sampai 75x75x75 cm digali 1 –
2 bulan sebelum penanaman dimulai, agar
tanah terkena sinar matahari, dengan demikian
hama atau penyakit yang ada akan hilang dan
racun yang ada menguap.
 Pada saat membuat lobang
tanam, tanah top soil dan
sub soil dipisahkan, tanah
top soil di kanan dan sub
soil dikiri. 2 minggu
menjelang penanaman
lobang ditutup kembali
dengan top soil disebelah
bawah, akan lebih baik bila
tanah tersebut dicampur
pupuk kompos (2
sekop/lobang) atau pupuk
TSP 45 gram/lobang.
. Pelaksanaan Penanaman
Penanaman dilakukan pada awal
musim penghujan, sehingga tanaman
akan memperoleh siraman air hujan
yang cukup selama musim penghujan,
selain itu apabila ada bibit yang mati
setelah ditanam ,penyulaman dapat
dilakukan pada tahun yang sama.
Penanaman sebaiknya dilakukan pada
pagi hari, apabila sinar matahari sangat
terik dapat dilanjutkan pada sore hari.
Teknis penanaman:
- Kantong palstik disobek dengan pisau
yang tajam
- Akar yang terlalu panjang dipotong
- Penanaman sedalam leher akar,
ditimbun dan dipadatkan dengan
permukaan tanah sedikit cembung.
 Pemupukan
 Pemangkasan
 Pembrantasan hama dan penyakit
 Manfaat Pemupukan
1. Memperbaiki kondisi dan daya tahan tanaman
terhadap perubahan lingkungan yang ekstrim
seperti kekeringan dan pembuahan yang
terlalu lebat(over bearing)
2. Mempertahan stabilitas produksi yang tinggi
3. Meningkatkan produksi dan mutu hasil
Umur Awal musim hujan(g/pohon/th Akhir musim
tanaman hujan(g/pohon/tahun)
(tahun)

Urea SP-36 KCl Kieserit Urea SP-36 KCl Kieserit

1 20 25 15 10 20 25 15 10
2 50 40 40 15 50 40 40 15
3 75 50 50 25 75 50 50 25
4 100 50 70 35 100 50 70 35
5-10 150 80 100 50 150 80 100 50
>10 200 100 125 70 200 100 125 70
 Dosis pemupukan ditentukan berdasarkan
umur tanaman,kondisi tanah dan iklim serta
kondisi tanaman
 Pemupukan dilakukan tepat waktu,tepat
jenis,tepat dosis dan tepat cara pemberian
 Pemupukan diberikan setahun dua kali.Pada
daerah basah pemupukan diberikan lebih dari
dua kali untuk memperkecil resiko hilangnya
pupuk
 Cara pemberian pupuk mengikuti jarak dan
tata tanamnya
Cara pemberian pupuk
1. Jika jarak tanam antara >
1m,pupuk diletakan secara
alur melingkar 30-40 cm
dari pokok batang dengan
kedalaman 2-5 cm
2. Jika ditanam sistem pagar
rapat(< 1m), pupuk
diletakan dalam alur
diantara dua barisan kopi
pada jarak 30-40 cm dari
batang pokok
 Tanaman kahat nitrogen
1.daun muda dan tua tampak
klorosis
2.Daun gugur dan cabang
mengering
 Kahat Fosfor(P)
1.Terjadi becak warna kunig lemon
pada daun yang tua
2.Daun muda berwarna hiaju biru
dan mengantung kebawah ke arah
belakang
3.Daun tua yang pertama
menunjukan defisiensi dan cepat
gugur
 Kahat kalium
1. Terjadi becak sepanjang
daun berwarna
pudar,bersama warna
coklat membentuk batas
tak teratur pada tepi
daun
2. Bila tetah lanjut terbentok
nekrosis pada tepi daun
yang merupakan
gabungan dari becak-
becak nekrotik
3. Daun tua seperti terbakar
pada ujung dan tepinya
 Kahat Magnesium(Mg)
Terjadi klorosis diantara tulang
daun berawal sejajar dengan ibu
tulang daun membentuk pola duru
ikan akhirnya berwarna seperti
perunggu.Daun tua muidah
gugur,gejala ini lebih mudah
diketahui pada daun dekat buah
Kahat seng(Zn)
Terjadi klorosis di antara tulang
daun, ukuran daun mengecil,tunas
dekat pucuk berkembang,internodia
lebih pendek,terbentuk roset,sering
terjadi mati pucuk,bentuk daun
seperti kepala anak panah
 Kahat Tembaga(Cu)
Daun mengeriting , menggulung
sepanjang ibu tulang
daun,terbentuk bercak asimetrik
coklat,agak terjadi klorosis,tulang
daun sekunder menonjol
Kahat Besi(Fe)
Ukuran daun normal,daun
pucat,tulang daun masih
hijau,tampak pola sarang labah-
labah pada tulang daun,pada
kasus berat daun menguning
bahkan memutih
 Pendangiran tujuannya adalah agar tata air dan
udara dalam tanah baik . Pada tanaman yang
masih muda pendangiran dilakukan dengan cara
mencangkul tanah tipis disekitar batang dengan
jarak ± 30 cm dari batang. Dilakukan bersamaan
dengan weeding dan pemupukan
 Bila tanaman sudah tua dilakukan pencangkulan
pada seluruh kebun sekaligus dibuat rorak untuk
menampung hasil weeding dan daun-daunan
yang nantinya dapat digunakan sebagai pupuk
organik

Anda mungkin juga menyukai