Anda di halaman 1dari 43

Budaya Birokrasi dalam Aplikasi

Permenkes 56 Tahun 2014.


Penguji: dr. Arif Rahman Sadad, SH, Sp.F, Msi. Med, DHM
Residen Pembimbing : dr. Risma Gayanti

Disusun Oleh:
Alfia Lania Sinta Hosio
Elmon Patadungan
Herlin Indah Bangalino
Dwiki Widyanugraha
Pendahuluan
Warga Negara yang memiliki Penerapan sistem
BIROKRASI hak untuk mendapatkan manajemen pelayanan
pelayanan yang sebaik- prima
baiknya

68% pasien tidak mau


kembali lagi ke rumah
sakit karena kecewa
terhadap sikap dan
dr. Hanna Permana Subanegara,
MARS, Ketua Umum Asosiasi
perilaku dokter BUDAYA
ORGANISASI
Rumah Sakit Daerah (Arsada)
Pusat

Kontrol pola perilaku para


petugas demi terwujudnya
kualitas pelayanan
Rumusan Masalah Tujuan Pembelajaran

• Apa yang dimaksud dengan • Mengetahui pengertian


birokrasi dan fungsi birokrasi birokrasi dan fungsi birokrasi
dalam suatu negara? dalam suatu negara
• Bagaimana peran budaya • Mengetahui peran budaya
organisasi dalam sebuah Rumah organisasi
• Manfaat:dalam sebuah
Sakit? rumah sakit
Dengan dilakukan pembahasan
• Apa saja bentuk macam-macam • Mengetahui apa saja bentuk
rumah sakit dan klasifikasi dari mengenai budaya
macam-macam rumahbirokrasi
sakit
rumah sakit? dalam
dan aplikasi
klasifikasi daripermenkes
rumah sakit56
• Apa saja komponen perizinan, tahun 2014,apa
• Mengetahui referat
saja ini
registrasi dan akreditasi rumah diharapkan
komponen dapat bermanfaat
perizinan, registrasi
sakit? dalam
dan meningkatkan
akreditasi rumah sakitkualitas
• Bagaimana budaya birokrasi • Memahami
pelayanan budaya
kesehatanbirokrasi
di
dalam aplikasi Permenkes dalam aplikasi Permenkes
Indonesia.
Nomor 56 Tahun 2014? Nomor 56 Tahun 2014
Pengertian Birokrasi
Peter M
Blau dan
W. Meyer

susunan pekerjaan
yang menurut
aturan dan
kebiasaan
Kamus
Umum
Bahasa Birokrasi Rourke
Indonesia

penjembatan antara
kepentingan-kepetingan
masyarakat dengan
kepentingan
pemerintah
Hegel
Peran dan Fungsi Birokrasi bagi
Negara dan Masyarakat
Negara mempunyai fungsi keamanan, ketertiban,
keadilan, pekerjaan umum, kesejahteraan, dan
pemeliharaan Sumber Daya Alam, lingkungan,
dan lain-lain

Organ pelaksana

Organisasi birokrasi
Contoh dari fungsi-fungsi negara yang dilaksanakan oleh
birokrasi (di Indonesia) adalah:

Fungsi Pemeliharaan
Fungsi Keadilan
SDA dan lingkungan

Fungsi
Fungsiketertiban
kesejahteraan

Fungsi
Fungsipertahanan-
Pekerjaan
keamanan
Umum
Rumah Sakit sebagai Sebuah Organisasi
Max Weberorganisasi adalah suatu kerangka hubungan terstruktur yang
didalamnya terdapat wewenang, dan tanggung jawab serta pembagian kerja
menjalankan sesuatu fungsi tertentu

Memberikan Meningkatnya
pelayanan
Pemberi kebutuhan
Pelayanan;
kesehatan yang
pelayanan masyarakat akan
terstandar dengan
kesehatan dalam
Sumber Daya
kesehatanberlom
upaya
melakukan manusia;
ba-lomba
meningkatkan
akreditasi Rumah Peralatan;
meningkatkan
derajatSakit.
kesehatan Adanya mutu pelayanan
Bangunan dan
masyarakat tuntutan guna menarik
Prasarana
Memenuhi jenis pelanggan
masyarakat
Pelayanan yang
terhadap
harus diberikan
kualitas
berdasarkan
pelayan
Permenkes 56
kesehatan
tahun 2014
Rumah Sakit sebagai Sebuah Organisasi (2)
Setiap Rumah Sakit harus memiliki organisasi yang efektif dan efisien
• Koordinasi
pelaksanaan
Direktur upaya kesehatan
/Kepala
• pelaksanaan
RS
pelayanan yang
bermutu

Kepala • pelayanan
Bidang teknis dan
TU administrasi

Kepala
• merencanakan
Bidang
operasional
Pelayan
Rumah Sakit
an

Kepala • merencanakan
Bidang sisi
Penunja operasional
ng Rumah Sakit
Pengertian Rumah Sakit
WHOorganisasi
terpadu dari bidang
sosial dan
medikpusat pemberi
pelayanan kesehatan,
pencegahan
penyembuhan,
Permenkes 56 Tahun penelitian. -RS Umum
pelayanan kesehatan
2014menyelengga pada semua bidang dan
rakan pelayanan jenis penyakit
kesehatan
-RS
perorangan secara Khususpelayanan
paripurna utama pada satu bidang
Pusat pelayanan
kesehatanPenceg
ahan &
penyembuhan
penyakit,
pemeliharaan,
pemulihan,
peningkatan
kesehatan
Pendirian, Kepemilikan, dan Penyelenggaraan
Rumah Sakit
Didirikan dan Diselenggarakan
diselenggarakan oleh berdasarkan
pemerintah pusat,
pemerintah daerah, atau ketentuan peraturan
swasta. perundang- undangan.

persyaratan
penyelenggaraan:
-RS
- RS - RS Pemerintahtingkat
Pemerintahdibiayai, Swaswtadijalankan fasilitas; kemampuan
dipelihara, dan diawasi oleh suatu pelayanan; bidang
oleh Departemen
yayasan/swasta lain kekhususannya
Kesehatan, Pemerintah
yang umumnya juga -RS
Daerah, ABRI, dan
departemen lain,
berdasarkan sosial SwastaKemandirian
termasuk BUMN serta tujuan ekonomi ; prinsip wirausaha;
fungsi sosial
Klasifikasi rumah sakit Penetapan klasifikasi Rumah
Sakit didasarkan pada
Rumah RS Umum kelas A pelayanan,sumber daya
sakit RS Umum kelas B manusia,peralatan, dan
bangunan dan prasarana
umum RS Umum kelas C
RS Umum kelas D

Rumah RS Khusus kelas A


Sakit RS Khusus kelas B
Khusus
RS Khusus kelas C
Klasifikasi rumah sakit
Jenis Pelayanan Tipe Rumah Sakit
Tipe A Tipe B Tipe C Tipe D

Pelayanan IGD
24 Jam terus
menerus
Pelayanan √ √ √ (Min 2)
Medik Dasar
(PD, IKA,
Bedah, Obgyn)

Pelayanan √ √ (Anes, PK, Radio) (PK, Radio)


Spesialis
Penunjang
(Anestesi, PA,
PK, Radiologi,
Rehab Medik
Jenis Pelayanan Tipe Rumah Sakit
Tipe A Tipe B Tipe C Tipe D
Pelayanan √ (Min 8) ------------ ------------
Spesialis Lain
(Mata, THT,
Neuro, JP, KK, c c c
KJ, Paru, OT,
Uro, BP, BS,
Forensik)
Pelayanan √ (Min 2 dari 4 --------------- ---------------
Medik Subspesialis
Subspesialis dasar)
(bedah, PD,
IKA, Obgyn,
Mata, THT,
Neuro, JP, KK,
KJ, Paru, OT,
BS, BP, Urologi,
Gilut)
Jenis Pelayanan Tipe Rumah Sakit
Tipe A Tipe B Tipe C Tipe D

Pelayanan √ (min (Min 1 jenis -------


spesialis gigi 3konservasi, pelayanan)
dan mulut bedah mulut,
ortodonti)
(bedah mulut,
konservasi,
periodonti,
ortodonti,
prostodonti,
pedodonsi,
penyakit gilu

Pelayanan ---- ---- √ √


Medik Dasar,
Medik Gilut,
KIA, KB
........Klasifikasi Rumah Sakit
Kefarmasianpengelolaan sediaan farmasi, alat
kesehatan dan bahan medis habis pakai, dan
pelayanan farmasi klinik.

Keperawatan dan kebidanan asuhan


keperawatan generalis dan spesialis serta asuhan
kebidanan.

penunjang klinik pelayanan bank darah, perawatan


intensif untuk semua golongan umur dan jenis
penyakit, gizi, sterilisasi instrumen dan rekam medik.

Penunjang Non-Kliniklaundry/linen, jasa boga/dapur,


pengelolaan limbah, gudang, ambulans, TIK, pemulasaraan
jenazah, penanggulangan kebakaran, pengelolaan gas medik,
air bersih.

Rawat Inap tempat tidur perawatan biasa dan


perawatan intensif
Jumlah Tenaga Tipe Rumah Sakit
Medis Tipe A Tipe B Tipe C Tipe D
Dokter Umum 18 12 9 4
Dokter Gigi 4 3 2 1
Pelayanan 6 3 2 2
Dokter Spesialis
Dasar
Pelayanan 3 2 1 -
Dokter Spesialis
Penunjang

Pelayanan 3 1 - -
Dokter Spesialis
Lain
Pelayanan 2 1 - -
Dokter
SubSpesialis
Pelayanan 1 1 1 -
Dokter Gigi
Spesialis
Rumah Sakit Khusus
RUMAH SAKIT KHUSUS KELAS A

• yang mempunyai fasilitas dan kemampuan paling sedikit pelayanan


medik spesialis dan pelayanan medik subspesialis sesuai kekhususan
yang lengkap.

RUMAH SAKIT KHUSUS KELAS B

• yang mempunyai fasilitas dan kemampuan paling sedikit pelayanan


medik spesialis dan pelayanan medik subspesialis sesuai kekhususan
yang terbatas.

RUMAH SAKIT KHUSUS KELAS C

• yang mempunyai fasilitas dan kemampuan paling sedikit pelayanan


medik spesialis dan pelayanan medik subspesialis sesuai kekhususan
yang minimal

Permenkes RI Nomor 56 tahun 2014 tentang klasifikasi dan perizinan rumah sakit.
Pengajuan
permohonan izin: Perijinan Rumah Sakit
Rumah sakit tipe A :
Menteri kesehatan Secara administratif legalitas, ada 4
Rumah sakit tipe B : hal yang harus dipunyai rumah sakit
Pemerintah daerah
provinsi.
Rumah sakit tipe C
dan D : Pemerintah
daerah kabupaten /
kota.

Permenkes no 56
tahun 2014 mengenai
Klasifikasi dan Izin izin mendirikan dan
Rumah Sakit izin operasional.
Akreditasi rumah sakit

Upaya
Kementerian
Kesehatan
Dalam meningkatkan mutu
pelayanan, sebagaimana
Mendorong rumah tercantum dalam UU no 44 tahun
sakit 2009 tentang rumah sakit,pasal
40 ayat 1
“ bahwa setiap rumah sakit
meningkatkan mutu negeri, swasta, maupun BUMN
dan keamanan wajib dilakukan akreditadi
pelayanan. secara kontinue setiap tiga
tahun sekali”
........Elemen Penilaian Akreditasi
Dokumen pengaturan
yang disusun oleh
rumah sakit
Regulasi (R)
Kegiatan Jawab yang
dilakukan oleh
surveior
Wawancara Standar Dokumen
(W) (D)
Nasional
Akreditasi Bukti proses kegiatan
atau pelayanan
Rumah Sakit kegiatan
peragaaan kegiatan Edisi 1
yang dilakukan oleh
staf rumah sakit
Observasi
Simulasi (S) Bukti kegiatan
(O)
berdasarkan hasil
penglihatan
Contoh Pelaksanaan Visitasi Rumah
Sakit
RS MARDI RAHAYU KUDUS
• Diresmikan pada 29
Januari 1969
• Visitasi dilakukan
tanggal 27 September
2018.
• Rumah Sakit Umum
Kelas B
Hasil Visitasi
Kekurangan
Pelayanan Medik Dasar: Dokter Gigi
Berdasarkan pasal 32 ayat 1 huruf a
2 Orang paling sedikit terdiri dari 3 dokter gigi
(tidak sesuai/ kurang 1 orang)

Pelayanan Medik Spesialis Dasar: Dokter Spesialis Penyakit Dalam


Berdasarkan pasal 32 ayat 1 huruf c paling
3 Orang sedikit terdiri dari 6 orang (tidak sesuai)

Dokter Spesialis Anak


Berdasarkan pasal 32 ayat 1 huruf c paling
1 Orang sedikit terdiri dari 6 orang (tidak sesuai)
Pelayanan Medik Spesialis Lain: Dokter Spesialis Bedah
Plastik

Berdasarkan pasal 32 ayat 1 huruf a paling


Tidak ada sedikit terdiri dari 1 orang (tidak sesuai)

Dokter Spesialis Kedokteran Forensik

Berdasarkan pasal 32 ayat 1


Tidak ada huruf a paling sedikit terdiri
dari 1 orang (tidak sesuai)
Pelayanan Medik Sub Spesialis: Dokter Bedah
Berdasarkan pasal 32 ayat 1 huruf a paling
- Orang sedikit terdiri dari 1 orang (tidak sesuai)

Dokter Spesialis Penyakit Dalam


Berdasarkan pasal 32 ayat 1 huruf a paling
- Orang sedikit terdiri dari 1 orang (tidak sesuai)

Dokter Spesialis Anak


Berdasarkan pasal 32 ayat 1 huruf a paling
- Orang sedikit terdiri dari 1 orang (tidak sesuai)
Pelayanan Medik Sub Spesialis: Dokter Spesialis OG
Berdasarkan pasal 32 ayat 1 huruf a paling
- Orang sedikit terdiri dari 1 orang (tidak sesuai)

Pelayanan Medik Spesialis Gigi dan Mulut: Bedah Mulut


Berdasarkan pasal 32 ayat 1 huruf a paling
- Orang sedikit terdiri dari 1 orang (tidak sesuai)

Konverasi/endodonsi
Berdasarkan pasal 32 ayat 1 huruf a paling
- Orang sedikit terdiri dari 1 orang (tidak sesuai)
RUMAH SAKIT PARU DR. ARIO WIRAWAN SALATIGA

• Didirikan pada tahun 1934

• Visitasi dilakukan pada


tanggal 11 Agustus 2018

• izin operasional dan


penetapan kelas A
Hasil Visitasi
Kekurangan
Pelayanan Medik Dasar: Dokter Umum
Berdasarkan pasal 21 ayat 2 huruf a
16 Orang paling sedikit terdiri dari 18 dokter umum
(tidak sesuai/ kurang 2 orang)

Pelayanan Medik Spesialis Dasar: Dokter Spesialis Penyakit Dalam


Berdasarkan pasal 21 ayat 2 huruf acpaling
1 Orang sedikit terdiri dari 6 orang (tidak sesuai)

Dokter Spesialis Anak


Berdasarkan pasal 21 ayat 2 huruf acpaling
1 Orang sedikit terdiri dari 6 orang (tidak sesuai)
Hasil Visitasi

Pelayanan Medik Spesialis Penunjang: Dokter Spesialis


Anestesi
Berdasarkan pasal 21 ayat 2 huruf d
1 orang paling sedikit terdiri dari 3 dokter (tidak
sesuai/ kurang 2 orang)

Dokter Spesialis Patologi Klinik


Berdasarkan pasal 21 ayat 2 huruf a paling
1 Orang sedikit terdiri dari 3 orang (tidak sesuai)

Dokter Spesialis Patologi Anatomi


Berdasarkan pasal 21 ayat 2 huruf a paling
- Orang sedikit terdiri dari 3 orang (tidak sesuai)
Dokter Spesialis Radiologi
Berdasarkan pasal 21 ayat 2 huruf d
1 orang paling sedikit terdiri dari 3 dokter (tidak
sesuai/ kurang 2orang)

Dokter Spesialis Rehab Medik


Berdasarkan pasal 21 ayat 2 huruf d paling
1 Orang sedikit terdiri dari 3 orang (tidak sesuai)

Pelayanan Medik Spesialis Lain : Dokter Spesialis Paru


Berdasarkan pasal 21 ayat 2 huruf e paling
2 Orang sedikit terdiri dari 3 orang (tidak sesuai)

Dokter Spesialis Jantung


Berdasarkan pasal 21 ayat 2 huruf e paling
- Orang sedikit terdiri dari 3 orang (tidak sesuai)
RS PKU MUHAMMADIYAH
TEMANGGUNG
• Diresmikan pada tanggal 2
Oktober 1989

• Visitasi dilakukan pada


tanggal 5 Oktober 2018

• Rumah Sakit Umum Kelas


C
Hasil Visitasi (Kekurangan)
Pelayanan
Tenaga medis
kefarmasian

Dokter Spesialis Gigi dan Tenaga Farmasi


Mulut 0 orang Jumlah 16 orang

Berdasarkan Permenkes Berdasarkan Permenkes


No.56 tahun 2014
No.56 tahun 2014
Pasal 43 ayat 1 huruf e
Pasal 43 ayat 1 huruf b

1 dokter Gigi spesialis untuk


setiap jenis pelayanan medik Jumlah 18 orang
spesialis gigi mulut.
RS JIWA DR. ARIF ZAINUDIN
• Didirikan tahun 1918
dan diresmikan terpakai
tanggal 17 Juli 1919

• Visitasi dilakukan pada


tanggal 9 Februari 2018

• Rumah Sakit Khusus


Tipe A
Hasil Visitasi
Kekurangan
Pelayanan Medik Dasar: Dokter Umum
Berdasarkan pasal 21 ayat 2 huruf a
11 Orang paling sedikit terdiri dari 18 dokter umum
(tidak sesuai/ kurang 7 orang)

Pelayanan Medik Dasar: Dokter Gigi


Berdasarkan pasal 21 ayat 2 huruf a paling
2 Orang sedikit terdiri dari 4 orang (tidak sesuai)

Pelayanan Dokter Spesialis Dasar: Dokter Spesialis Anak


Berdasarkan pasal 21 ayat 2 huruf a paling
1 Orang sedikit terdiri dari 6 orang (tidak sesuai)
Hasil Visitasi

Dokter Spesialis OBGYN


Berdasarkan pasal 21 ayat 2 huruf a
1 orang paling sedikit terdiri dari 6 orang (tidak
sesuai)

Pelayanan Medik Spesialis Penunjang: Dokter Spesialis Anestesi

Berdasarkan pasal 21 ayat 2 huruf a paling


1 Orang sedikit terdiri dari 3 orang (tidak sesuai)

Dokter Spesialis Rehabilitas Medik


Berdasarkan pasal 21 ayat 2 huruf a paling
1 Orang sedikit terdiri dari 3 orang (tidak sesuai)
Hasil Visitasi

Pelayanan Medik Spesialis Penunjang: Dokter Spesialis


Patologi Klinik
Berdasarkan pasal 21 ayat 2 huruf a
1 orang paling sedikit terdiri dari 3 dokter (tidak
sesuai/ kurang 2 orang)

Dokter Spesialis Radiologi


Berdasarkan pasal 21 ayat 2 huruf a paling
1 Orang sedikit terdiri dari 3 orang (tidak sesuai)

Pelayanan Medik Spesialis Lain : Dokter Spesialis Saraf


Berdasarkan pasal 21 ayat 2 huruf a paling
1 Orang sedikit terdiri dari 3 orang (tidak sesuai)
Hasil Visitasi

Dokter Spesialis Kulit & Kelamin


Berdasarkan pasal 21 ayat 2 huruf a
1 orang paling sedikit terdiri dari 3 dokter (tidak
sesuai/ kurang 2 orang)

Dokter Spesialis Paru


Berdasarkan pasal 21 ayat 2 huruf a paling
1 Orang sedikit terdiri dari 3 orang (tidak sesuai)

Pelayanan Medik Spesialis Lain : Dokter Spesialis Saraf


Berdasarkan pasal 21 ayat 2 huruf a paling
1 Orang sedikit terdiri dari 3 orang (tidak sesuai)
Hasil Visitasi

Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa

Berdasarkan pasal 21 ayat 2 huruf a


9 orang paling sedikit terdiri dari 3 dokter
(Sesuai)

Pelayanan Medik Subspesialis: Dokter Sub Spesialis


Kedokteran Jiwa
Berdasarkan pasal 21 ayat 2
1 Orang huruf a paling sedikit terdiri dari
2 orang (tidak sesuai)
Kesimpulan

Kualitas
Permenkes no 56
pelayanan
tahun 2014
kesehatan di
mengenai
Rumah Sakit
Fungsi birokrasi
Sarana kesehatan Klasifikasi
sangat dan
ditentukan
dalam
ditunjang dengan
kesejahteraan Izintingginya
oleh Rumah Sakit
fasilitas oleh
dilaksanakan terdiri dari dua
kemampuan
kesehatan dan
Departemen jenis izin
petugas bagi
dalam
Birokrasi diartikan sumber
Sosial, daya
Koperasi, Rumah Sakit
menerapkan
Derajat kesehatan Kesehatan,
sebagai manusia yang yang harus
nilai-nilai budaya
masyarakat suatu Pendidikan,
keseluruhan dan
menjalankannya. terpenuhi, yakni
organisasi yang
negara salah
organisasi Perdagangan. izin mendirikan
disepakati dan
Dijabarkan dan izin
satunya yang
pemerintah, menurut diikuti oleh para
dipengaruhi oleh Permenkes no 56
menjalankan tugas- operasional.
anggota
tugas negara dalam
keberadaan
berbagai unit tahun 2014.
sarana kesehatan
organisasi
pemerintah
Saran

Setiap Rumah Sakit


perlu menerapkan
budaya organisasi yang Diharapkan Dinas
telah ditetapkan, bila Kesehatan provinsi
Diharapkan pihak rumah
perlu lebih serta kabupaten dapat sakit dapat terus
ditingkatkan agar terus mensosialisasikan mendukung permenkes
menghasilkan permenkes ini kepada ini yakni mengenai
pelayanan yang lebih Instansi pelayanan klasifikasi dan perizinan
berkualitas. kesehatan, khususnya rumah sakit guna
rumah sakit. meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan di
rumah sakit.
1. If the type C hospital have one of the
facilities of Type A hospital, what about the
accreditation? (TRISAKTI)
2. How to get an operational permit and
permission to establish a hospital? (UKRIDA)
3. If the hospital failed to maintain its
accreditation what is the implementation of
the BPJS at that hospital? (ABDURRAB)
4. What if the Hospital permit runs or ends but
the hospital continues to implement services,
what legal sanction are obtained (ATMAJAYA)
5. What is the influence of bureaucratic culture
in implementing hospital accreditation? (
UNDIP)

Anda mungkin juga menyukai