Anda di halaman 1dari 56

M.IRSYAM,ST.M.

SI
Motor Induksi
 Motor Induksi merupakan motor arus bolak-balik (AC)
yang paling luas digunakan. Penamaanya berasal dari
kenyataan bahwa arus rotor motor ini bukan diperoleh dari
satu sumber tertentu, tetapi merupakan arus yang
terinduksi sebagai akibat adanya perbedaan relatif antara
putaran rotor dengan medan putar (rotating magnetic
field) yang dihasilkan oleh arus stator.
 Belitan stator yang dihubungkan dengan suatu sumber
tegangan tiga fasa akan menghasilkan medan magnet yang
yang berputar dengan kecepatan sinkron (ns = 120f / 2p).
 Medan putar pada stator tersebut akan memotong
konduktor-konduktor pada rotor, sehingga terinduksi arus,
dan sesuai dengan Hukum Lentz, rotor pun akan turut
berputar mengikuti medan putar stator.
Generator Arus Bolak- balik ( AC)
 Mesin AC dapat digunakan baik untuk mengubah energi
Mekanis menjadi energi listrik maupun untuk mengubah
energi listrik menjadi energi mekanis.
 Jika mesin AC digerakkan secara mekanis oleh penggerak
mula misalnya turbin uap, turbin hidrolik ataupun mesin
diesel dan menghasilkan energi listrik disebut Generator.
 Jika energi listrik deberikan pada mesin dan keluarannya
digunakan untuk menggerakkan alat mekanis disebut
Motor
Inti kutub generator dibuat dari laminasi pelat baja ( sheet
steel) yang terisolasi satu sama lain dan dilekatkan
bersama-sama kemudian inti bibaut pada gandar medan.
Muka kutub yaitu permukaan inti yang berdekatan dengan celah
udara dibuat lebih besar dari badan inti.
Celah udara adalah ruang antara permukaan jangkar dan muka
kutub dan panjangnya berbeda-beda menurut ukuran mesin
tetapi berkisar sekitar 1 / 16 sampai 1 /4 inchi.
Rangkaian Listrik Gererator AC terdiri dari :
1. Lilitan Jangkar.
2. Komutator.
3. Sikat – sikat.
4. Lilitan Medan.
Sikat – sikat yang berada pada permukaan komutator
membentuk hubungan listrik geser antara kumparan
jangkar dan rangkaian luar.
Sikat- sikat dibuat dari karbon dengan tingkat kekerasan
yang bermacam-macam dan dalam beberapa hal dibuat
dari campuran karbon dan logam tembaga.
Sikat-sikat dipasang pada tempatnya dibawah tekanan
pegas oleh pemegang sikat.
Hubungan listrik antara sikat-sikat dan pemegang sikat
dilakukan oleh konduktor tembaga yang fleksibel yang
disebut ekor babi ( pigtail ).
Umumnya generator dilengkapi dengan kutub kecil yang disebut
kutub antara ( inter pole ) atau kutub komutasi dan kutub bantu (
commutating pole ) yang terletak di tengah-tengah kutub utama.
 Guna fluksi adalah untuk memperbaiki komutasi .

GENERATOR KUMPARAN TUNGGAL


 Kumparan jangkar tunggal dapat diputar pada sumbu o-o dalam
medan magnet seragam yang dihasilkan oleh kedua kutub .
 Bila kumparan diputar melalui medan magnet oleh alat mekanis
yang tidak ditunjukkan banyaknya garis gaya yang melalui
kumparan berubah secara kontinu.
 Dalam generator kumparan tunggal dengan kuat medan yang
konstan, maka besarnya gaya gerak listrik ( GGL ) yang di
induksikan pada setiap saat tergantung pada kecepatan
kumparan memotong medan pada saat itu.
 Gaya Gerak Listrik yang dihasilkan oleh gerakan kumparan
melalui medan magnet seperti Generator disebut Gaya Gerak
Listrik yang dibangkitkan.
 Gaya gerak listrik yang demikian disebut Gaya Gerak
Listrik bolak-balik.
 Generator kumparan tunggal dapat dihubungkan ke
rangkaian luar dengan menghubungkan terminal
kumparan pada dua cincin ( ring ) yang kontinu dan
terisolasi yang disebut cincin Slip atau cincin pengumpul
(Collector ring ).

Jika kumparan diputar dalam medan magnet kutub dua gaya


gerak listrik dibangkitkan dalam satu arah selama setengah
putaran pertama dan dalam arah berlawanan selama setengah
putaran kedua.
PENGATURAN TEGANGAN
 Jika beban ditambah pada generator, tegangan terminal
akan berubah seandainya tidak ada pencegah yang
menjaganya konstan.
 Pengaturan tegangan didefinisikan sebagai selisih antara
Tegangan Terminal Generator Tanpa Beban dan Beban
Penuh dan dinyatakan sebagai persentase dari harga beban
penuh.
 Tegangan beban penuh merupakan tegangan Generator
yang diizinkan atau normal.
 Persen Pengaturan = Teg.Tanpa Beban – Teg. Beban Penuh
_______________________________________ x 100
Teg. Beban Penuh
Efisiensi
Efisiensi setiap mesin adalah Perbandingan antara Daya yang
berguna dengan Masukan daya total.Sebagian energi yang
diberikan pada generator atau pun motor diubah menjadi
panas dan oleh sebab itu terbuang.
Jadi keluaran yang berguna tidak pernah sebesar masukan
total, selalu saja ada kerugian yang tak dapat dihindarkan
sekalipun dalam konstruksi mesin yang paling sempurna .
Efisiensi biasanya dinyatakan dalam persentase.
Persen Efisiensi = Keluaran x 100
Masukan
 Cincin-cicin ini dipasang pada poros generator dan
berputar bersamakumparan dan poros sehingga dua sikat-
sikat stasioner satu bertumpu pada setiap cincin,
menghubungkan kumparan ke rangkaian luar.
 Bila kumparan diputar, GGL bolak-balik yang dibangkitkan
menyebabkan arus mengalir dalam satu arah dan
kemudian dalam arah lain melalui kumparan dan
rangkaian luar, arus yang demikian disebut Arus Bolak-
balik.
Generator AC sederhana
 Telah dinyatakan bahwa GGL yang bibangkitkan dalam
kumparan jangkar berputar adalah bolak-balik.
 Jika kumparan ini dihubungkan kerangkaian luar dengan
menggunakan cicin Slip arus bolak-balik mengalir melalui
rangkaian luar. Oleh karena itu cincin seret tidak dapat
digunakan bila diinginkan arus searah, yang selalu mengalir
dalam arah sama, tetapi arus bolak-balik dalam kumparan
jangkar itu dapat menjadi arus searah untuk rangkaian luar
dengan menggunakan cincin belah tunggal (Single Split Ring),
kedua bagian atau segmen yang terisolasi satu sama lain dari
poros membentuk Komutator berfungsi untuk membalikkan
hubungan kumparan jangkar kerangkaian luar pada saat yang
sama ketika arus membalik dalam kumparan jangkar.
Persamaan Tegangan Generator
 Gaya Gerak Listrik rata-rata yang dibangkitkan E(Tegangan) dari
suatu generator dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
E = P. Z.ɸ. n
60. b
dimana : P = Jumlah kutub
Z = Total jumlah konduktor pada jangkar
(Induktor )
ɸ = Fluksi setiap Kutub ( Weber )
n = Kecepatan jangkar putaran per menit
(RPM)
b = Jumlah jalur pararel jangkar tergantung pada
tipe lilitan jangkar.
Kerugian – kerugian Mesin AC
1.Kerugian Tembaga
A. Kerugian Jangkar I².R
B. Kerugian medan
1. Medan Shunt.
2. Medan Seri.
3. Medan Kutub Bantu.
2. Kerugian Mekanis atau Perputaran
A. Kerugian Besi
1. Kerugian arus pusar ( Eddy current )
2. Kerugian Histerisis
B. Kerugian Gesekan
1. Gesekan Bantalan
2. Gesekan Sikat
3. Kerugian gesekan udara atau angin

Adanya kerugian tembaga adalah karena Daya yang


digunakan sewaktu arus mengalir melalui tahanan.
Ketika arus jangkar (Ia ) mengalir melalui tahanan lilitan
jangkar (Ra )daya yang digunakan adalah : Ia². Ra.
Kerugian medan Shunt sama dengan Vt. If.
Dimana : Vt adalah Tegangan terminal mesin
If adalah Arus medan Shunt dan ini merupakan
termasuk kerugian tahanan geser medan-Shunt.
Pengembangan Kopel dalam Motor
 Kopel ( Torque ) didefinisikan Sebagai aksi dari suatu gaya pada
benda yang cenderung menyebabkan benda berputar.
 Jadi ukuran kecenderungan dari suatu jangkar motor untuk
berputar disebut kopel dari motor.
 Gulungan jangkar motor dililit dengan cara yang sama seperti
gulungan Generator.
 Jika tegangan dikenakan pada sikat-sikat motor, arus mengalir ke
dalam sikat positip melalui komutator , lilitan jangkar dan keluar
dari sikat negatip.
 Konduktor jangkar dililit sedemikian sehingga semua Konduktor
dibawah Kutub Selatan mengalir arus dalam satu arah, semua
konduktor dibawah kutub utara mengalirkan arus dalam arah
yang berlawanan sehingga arah arus jangkar dalam motor
putarannya searah jarum jam.
Generator sinkron 3 fasa
Motor Arus Searah Dan Kendali
 Pada prinsipnya mesin listrik dapat berlaku sebagai motor
maupun sebagai Generator.
 Perbedaanya hanya terletak dalam konversi dayanya.
 Generator adalah suatu mesin listrik yang mengubah daya
masuk mekanik menjadi daya keluar listrik, sedangkan
sebaliknya motor mengubah daya masuk listrik menjadi daya
keluar mekanik.
 Maka dengan membalik Generator Arus Searah dimana sekarang
tegangan ( Vt ) menjadi sumber tegangan dan tegangan jangkar
(Ea ) merupakan gaya gerak listrik lawan, mesin arus searah ini
berlaku sebagai motor.
 Oleh karena itu hubungan antara tegangan ( Vt ) dan tegangan
jangkar (Ea ) dapat dituliskan sebagai :
Rangkaian Generator Sinkron
Berbeban
Generator Sikron Berbeban
 Bila generator diberi beban yang berubah – ubah maka
besarnya tegangan terminal Vt akan berubah – ubah
pula. Hal ini disebabkan adanya :
 Jatuh tegangan karena resistansi jangkar (Ra)
 Jatuh tegangan karena reaktansi bocor jangkar (XL)
 Jatuh tegangan karena reaksi Jangkar
Rangkaian generator sinkron
Berbeban
 Persamaan tegangan pada generator berbeban adalah:
Ea = VΦ + IaRa + j IaXs
Xs = XL + Xa
Dimana:
Ea = tegangan induksi pada jangkar per phasa (Volt)
VΦ = tegangan terminal output per phasa (Volt)
Ra = resistansi jangkar per phasa (ohm)
Xs = reaktansi sinkron per phasa (ohm)
XL = reaktansi bocor per phasa (ohm)
Xa = reaktansi reaksi jangkar per phasa (ohm)
Ea = Vt. Ia. Ra
Ea = Gaya Gerak Lawan
Vt = Tegangan Terminal Motor
Ia = Arus Jangkar
Ra = Tahanan Rangkaian Jangkar
Satu perbedaan dalam konstruksi sebaiknya diperhatikan antara
motor dan generator, karena motor kerapkali dioperasikan dilokasi
yang mungkin mudah mendapat kerusakan mekanis,debu, lelbab dan
korosif maka motor biasanya lebih tertutup rapat dari pada generator.
Klasifikasi umum untuk rumah ( penutup ) yaitu motor terbuka
dan tertutup sempurna. Motor terbuka mempunyai lubang ventilasi
yang memungkinkan lewatnya udara pendinginan luar kesekeliling
lilitan motor, kontruksi ventilasi yang dibuat untuk mencegah
masuknya benda padat dan cair yaitu berupa tahanan tetesan ( drip
proof ) tahanan air recik ( splash proof ) dan tahanan cuaca ( weather
protected ).
PENDAHULUAN
 Bagian ini menggambarkan ciri-ciri utama motor listrik.
 Motor listrik merupakan sebuah perangkat
elektromagnetis yang mengubah energi listrik menjadi
energi mekanik.
. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya, memutar
impeller pompa, fan atau blower, menggerakan ,
kompresor, mengangkat bahan, dll. Motor listrik
digunakan juga di rumah
(mixer, bor listrik, fan angin) dan di industri. Motor listrik
kadangkala disebut “kuda kerja” nya industri sebab
diperkirakan bahwa motor-motor
 menggunakan sekitar 70% beban listrik total di industri
Bagaimana sebuah motor bekerja
 Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor secara umum sama
 Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya
 Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah
lingkaran/loop, maka kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan
medan magnet, akan mendapatkan gaya pada arah yang
berlawanan.
 Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar/ torque untuk
memutar kumparan.
 Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk
memberikan tenaga putaran yang lebih seragam dan medan
magnetnya dihasilkan oleh susunan elektromagnetik yang
disebut kumparan medan
Beban motor ( Torque )
 Dalam memahami sebuah motor, penting untuk mengerti apa
yang dimaksud dengan beban motor. Beban mengacu kepada
keluaran tenaga putar/ torque sesuai dengan kecepatan yang
diperlukan. Beban umumnya dikatagorikan kedalam tiga
kelompok.
 Beban torque konstan adalah beban dimana permintaan
keluaran energinya bervariasi dengan kecepatan operasinya
namun torque nya tidak bervariasi. Contoh beban dengan
torque konstan adalah conveyors, rotary kilns, dan pompa
displacement konstan.
 Beban dengan variabel torque adalah beban dengan torque
yang bervariasi dengan kecepatan operasi. Contoh beban
dengan variabel torque adalah pompa sentrifugal dan fan
(torque bervariasi sebagai kwadrat kecepatan )
Beban motor ( Torque )
 Beban dengan energi konstan adalah beban dengan
permintaan torque yang berubah dan berbanding
terbalik dengan kecepatan. Contoh untuk beban dengan
daya konstan adalah peralatan-peralatan mesin.
 Gaya yang dihasilkan pada setiap konduktor dari suatu
jangkar motor adalah akibat aksi gabungan dari medan
utama dan medan di sekeliling konduktor.
 Gaya yang dihasilkan berbanding lurus dengan kuat fluksi
medan utama dan kuat medan di sekeliling konduktor.
 Medan di sekeliling masing-masing konduktor tergantung
pada besarnya arus jangkar yang mengalir dalam
konduktor tersebut. Oleh sebab itu, kopel yang dihasilkan
Beban motor kopel ( Torque )
motor dapat ditulis sebagai berikut :
T = Kˈ.ɸ.Ia
Dimana : T = Kopel
Kˈ= Konstanta yang tergantung pada ukuran fisik
motor
ɸ = Fluksi setiap kutub
Ia = Arus jangkar
Persamaan ini merupakan persamaan yang penting untuk
menganalisa kemampuan motor pada berbagai kondisi kerja.
Klasifikasi Jenis Utama Motor
Listrik
 Bagian ini menjelaskan tentang dua jenis utama motor
listrik: DC dan motor. Motor tersebut dikategorikan
berdasarkan pasokan input, konstruksi, dan mekanisme
operasi.

Peralatan Energi Listrik: Motor Listrik


1. Motor Arus Bolak-balik ( AC )
Terbagi menjadi : 1. Motor Sinkron
2. Motor Induksi yaitu motor Satu fase dan
motor 3 fase.
Motor Listrik
 Motor Arus Searah ( DC )
 Terbagi menjadi yaitu : 1. Separately Excited
2. Self Excited
Terbagi menjadi yaitu : 1. Seri
2. Campuran
3. Shunt
1. Motor DC
 Motor arus searah, sebagaimana namanya, menggunakan
arus langsung yang tidak
langsung/direct-unidirectional. Motor DC digunakan pada
penggunaan khusus dimana diperlukan penyalaan torque
yang tinggi atau percepatan yang tetap untuk kisaran
kecepatan yang luas.
Motor DC
 Sebuah motor DC yang memiliki tiga komponen utama :
 Kutub medan. Secara sederhana digambarkan bahwa
interaksi dua kutub magnet akan menyebabkan
perputaran pada motor DC. Motor DC memiliki kutub
medan yang stasioner dan dinamo yang menggerakan
bearing pada ruang diantara kutub medan.
Motor DC sederhana memiliki dua kutub medan: kutub
utara dan kutub selatan. Garis magnetik energi membesar
melintasi bukaan diantara kutub-kutub dari utara ke
selatan. Untuk motor yang lebih besar atau lebih komplek
terdapat satu atau lebih elektromagnet.
Motor DC
Elektromagnet menerima listrik dari sumber daya dari luar
sebagai penyedia struktur medan.
 Dinamo. Bila arus masuk menuju dinamo, maka arus
ini akan menjadi elektromagnet.
Dinamo yang berbentuk silinder, dihubungkan ke as
penggerak untuk menggerakan beban.Untuk kasus motor
DC yang kecil, dinamo berputar dalam medan magnet
yang bibentuk oleh kutub-kutub, sampai kutub utara dan
selatan magnet berganti lokasi. Jika hal ini terjadi , arusnya
berbalik untuk merubah kutub-kutub utara dan selatan
dinamo.
Motor DC
 Commutator. Komponen ini terutama ditemukan
dalam motor DC. Kegunaannya adalah untuk
membalikan arah arus listrik dalam dinamo. Commutator
juga membantu dalam transmisi arus antara dinamo dan
sumber daya.
Gambar 1 : Sebuah Motor DC
Peralatan Energi Motor Listrik
 Keuntungan utama motor DC adalah sebagai pengendali
kecepatan, yang tidak mempengaruhi kualitas pasokan
daya. Motor ini dapat dikendalikan dengan mengatur:
 Tegangan dinamo yaitu meningkatkan tegangan dinamo
akan meningkatkan kecepatan.
 Arus medan yaitu menurunkan arus medan akan
meningkatkan kecepatan.
 Motor DC tersedia dalam banyak ukuran, namun
penggunaannya pada umumnya dibatasi
 untuk beberapa penggunaan berkecepatan rendah,
penggunaan daya rendah hingga sedang seperti peralatan
Peralatan Energi Motor Listrik
mesin dan rolling mills, sebab sering terjadi masalah
dengan perubahan arah arus listrik mekanis pada ukuran
yang lebih besar. Juga, motor tersebut dibatasi hanya untuk
penggunaan di area yang bersih dan tidak berbahaya sebab
resiko percikan api pada sikatnya.
 Motor DC juga relatif mahal dibanding motor AC.
 Hubungan antara kecepatan, flux medan dan tegangan
dinamo ditunjukkan dalam persamaan berikut :
Gaya elektromagnetik: E = KΦN
Torque: T = KΦIa
Dimana:
Hubungan antara kecepatan, flux
medan dan tegangan dinamo
E =gaya elektromagnetik yang dikembangkan pada
terminal dinamo (volt)
Φ = flux medan yang berbanding lurus dengan arus medan
N = kecepatan dalam RPM (putaran per menit)
T = torque electromagnetik
Ia = arus dinamo
K = konstanta persamaan
Gambar 2: Karakteristik Motor DC
Shunt ( Rodwell International
Corporation 199 )
Karakteristik Motor DC
 Berikut tentang kecepatan motor shunt
 Kecepatan pada prakteknya konstan tidak tergantung pada
beban (hingga torque tertentu setelah kecepatannya
berkurang, lihat Gambar 1) dan oleh karena itu cocok
untuk penggunaan komersial dengan beban awal yang
rendah, seperti peralatan mesin.
 Kecepatan dapat dikendalikan dengan cara memasang
tahanan dalam susunan seri dengan dinamo (kecepatan
berkurang) atau dengan memasang tahanan pada arus
medan (kecepatan bertambah).
Motor DC Daya sendiri: Motor
Seri
 Dalam motor seri, gulungan medan (medan shunt)
dihubungkan secara seri dengan gulungan dinamo (A)
seperti ditunjukkan dalam gambar 2. Oleh karena itu, arus
medan sama dengan arus dinamo. Berikut tentang
kecepatan motor seri (Rodwell International Corporation,
1997;L.M. Photonics Ltd, 2002):

 Kecepatan dibatasi pada 5000 RPM


 Harus dihindarkan menjalankan motor seri tanpa ada
beban sebab motor akan mempercepat tanpa terkendali
Motor-motor seri cocok untuk
penggunaan yang memerlukan
torque penyalaan awal yang
tinggi, seperti derek dan alat
pengangkat hoist ( (lihat Gambar
3). Karakteristik Motor Seri DC
Motor DC Kompon/Gabungan
 Motor Kompon DC merupakan gabungan motor seri dan
shunt. Pada motor kompon, gulungan medan (medan
shunt) dihubungkan secara paralel dan seri dengan
gulungan dinamo(A) seperti yang ditunjukkan dalam
gambar 3. Sehingga, motor kompon memiliki torque
penyalaan awal yang bagus dan kecepatan yang stabil.
Makin tinggi persentase penggabungan (yakni persentase
gulungan medan yang dihubungkan secara seri), makin
tinggi pula torque penyalaan awal yang dapat ditangani
oleh motor ini. Contoh, penggabungan 40-50%
menjadikan motor ini cocok untuk alat pengangkat hoist
dan derek, sedangkan motor kompon yang standar (12%)
tidak cocok (myElectrical, 2005).
Gambar 4 : Karakteristik Motor Kompon
DC(Rodwell International Corporation 1999)
Motor
 Motor arus bolak-balik menggunakan arus listrik yang
membalikkan arahnya secara teratur pada rentang waktu
tertentu. Motor listrik memiliki dua buah bagian dasar
listrik: "stator" dan "rotor" seperti ditunjukkan daalam
Gambar 4. Stator merupakan komponen listrik statis.
 Rotor merupakan komponen listrik berputar untuk
memutar as motor.
 Keuntungan utama motor DC terhadap motor AC adalah
bahwa kecepatan motor AC lebih sulit dikendalikan. Untuk
mengatasi kerugian ini, motor AC dapat dilengkapi dengan
penggerak frekwensi variabel untuk meningkatkan kendali
Motor
kecepatan sekaligus menurunkan dayanya. Motor induksi
merupakan motor yang paling populer di industri karena
kehandalannya dan lebih mudah perawatannya. Motor
induksi AC cukup murah (harganya setengah atau kurang
dari harga sebuah motor DC) dan juga memberikan rasio
daya terhadap
berat yang cukup tinggi (sekitar dua kali motor DC).
Motor sinkron
 Motor sinkron adalah motor AC, bekerja pada kecepatan
tetap pada sistim frekwensi tertentu.
 Motor ini memerlukan arus searah (DC) untuk
pembangkitan daya dan memiliki torque awal yang rendah,
dan oleh karena itu motor sinkron cocok untuk
penggunaan awal dengan beban rendah, seperti kompresor
udara, perubahan frekwensi dan generator motor. Motor
sinkron mampu untuk memperbaiki faktor daya sistem,
sehingga sering digunakan pada sistem yang menggunakan
banyak listrik.
Gambar 5. Motor Sinkron
(Integrated Publishing, 2003)
1. Motor sinkron
 Komponen utama motor sinkron adalah :
 Rotor. Perbedaan utama antara motor sinkron
dengan motor induksi adalah bahwa rotor mesin
sinkron berjalan pada kecepatan yang sama dengan
perputaran medan magnet.
 Hal ini memungkinkan sebab medan magnit rotor tidak
lagi terinduksi. Rotor memiliki magnet permanen atau
arus DC-excited, yang dipaksa untuk mengunci pada posisi
tertentu bila dihadapkan dengan medan magnet lainnya.
 Stator. Stator menghasilkan medan magnet berputar
yang sebanding dengan frekwensi
Motor sinkron
yang diberikan ( yang diterima ).
 Motor ini berputar pada kecepatan sinkron, yang diberikan
oleh persamaan berikut (Parekh, 2003):
 Ns = 120 f / P
 Dimana:
f = Frekwensi
P= Jumlah kutub
2. Motor induksi
 Motor induksi merupakan motor yang paling umum
digunakan pada berbagai peralatan industri.
Popularitasnya karena rancangannya yang sederhana,
murah dan mudah didapat, dan dapat langsung
disambungkan ke sumber daya AC ( arus bolak-balik )
 a. Komponen
 Motor induksi memiliki dua komponen listrik utama
1. Rotor. Motor induksi menggunakan dua jenis rotor:
Rotor kandang tupai terdiri dari batang penghantar tebal
yang dilekatkan dalam petak-petak slots paralel. Batang-
batang tersebut diberi hubungan pendek pada kedua
2.Motor induksi
 ujungnya dengan alat cincin hubungan pendek.
 - Lingkaran rotor yang memiliki gulungan tiga fase, lapisan
ganda dan terdistribusi.
 Dibuat melingkar sebanyak kutub stator. Tiga fase
digulungi kawat pada bagian dalamnya dan ujung yang
lainnya dihubungkan ke cincin kecil yang dipasang batang
as dengan sikat yang menempel padanya.
2. Stator. Stator dibuat dari sejumlah stampings dengan
slots untuk membawa gulungan
 tiga fase. Gulungan ini dilingkarkan untuk sejumlah kutub
yang tertentu. Gulungan diberi spasi geometri sebesar 120
derajat
Gambar 6. Motor Induksi (Automated Building )
Klasifikasi motor induksi
 Motor induksi dapat diklasifikasikan menjadi dua
kelompok utama (Parekh, 2003):
1.Motor induksi satu fase. Motor ini hanya memiliki satu
gulungan stator, beroperasi dengan pasokan daya satu fase,
memiliki sebuah rotor kandang tupai, dan memerlukan
sebuah alat untuk menghidupkan motornya. Sejauh ini
motor ini merupakan jenis motor yang paling umum
digunakan dalam peralatan rumah tangga, seperti fan
angin, mesin cuci dan pengering pakaian, dan untuk
penggunaan hingga 3 sampai 4 Hp.
Klasifikasi motor induksi
2.Motor induksi tiga fase. Medan magnet yang berputar
dihasilkan oleh pasokan tiga fase yang seimbang. Motor
tersebut memiliki kemampuan daya yang tinggi, dapat
memiliki kandang tupai atau gulungan rotor (walaupun
90% memiliki rotor kandang tupai); dan penyalaan sendiri.
Diperkirakan bahwa sekitar 70% motor di industri
menggunakan jenis ini, sebagai contoh, pompa,
kompresor, belt conveyor, jaringan listrik , dan
grinder.Tersedia dalam ukuran 1/3 hingga ratusan Hp.
Kecepatan motor induksi
 Motor induksi bekerja sebagai berikut. Listrik dipasok ke
stator yang akan menghasilkan medan magnet. Medan
magnet ini bergerak dengan kecepatan sinkron disekitar
rotor. Arus rotor menghasilkan medan magnet kedua, yang
berusaha untuk melawan medan magnet stator, yang
menyebabkan rotor berputar.
 Walaupun begitu, didalam prakteknya motor tidak pernah
bekerja pada kecepatan sinkron namun pada “kecepatan
dasar” yang lebih rendah. Terjadinya perbedaan antara dua
kecepatan tersebut disebabkan adanya “slip/geseran” yang
meningkat dengan meningkatnya beban. Slip hanya terjadi
pada motor induksi.
Kecepatan motor induksi
 Untuk menghindari slip dapat dipasang sebuah cincin
geser/ slip ring, dan motor tersebut dinamakan “motor
cincin geser/ slip ring motor”.
 Persamaan berikut dapat digunakan untuk menghitung
persentase slip/geseran.
% Slip = Ns – Nb x 100
Ns
Dimana :
Ns= kecepatan sinkron dalam RPM
Nb = kecepatan dasar dalam RPM
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai