Anda di halaman 1dari 10

Pada saat pemadaman bunga api pada saat arus nol, tegangan

antara kontak- kontak yang sebelumnya merupakan tegangan


bunga api akan menjadi tegangan sistem. Hal ini tidak terjadi
secara langsung melainkan melalui suatu keadaan transient,
dimana sistem seolah-olah merupakan rangkaian osilasi.
Terjadi superposisi pada keadaan transien dengan efek redam
yang berosilasi pada frekuensi normal dari sistem pada
keadaan stabil (steady).
Frekuensi normal dengan tegangan r.m.s yang timbul pada
terminal segera setelah pemadaman bunga api disebut
tegangan pemulihan (recovery voltage).
Pada CB fasa banyak tegangan ini adalah tegangan antar fasa
dari sistem. Harga sesaat dari Recovery Voltage pada saat
pemadaman bunga api disebut Active Recovery Voltage.
Tegangan transient yang timbul diantara kontak pada saat
pemutus bunga api terjadi disebut Restriking Voltage.
Dalam sistem 3 fasa restriking voltage adalah tegangan pada
fasa pertama karena tegangan ini umumnya lebih tinggi dari
tegangan pada fasa-fasa lainnya.
Active Recovery Voltage tergantung pada :
1. Power faktor.
2. Reaksi jangkar.
3. Keadaan rangkaian.
Power factor yang rendah adalah jika perbandingan reaktansi
dan resistansi sistem yang tinggi, sehingga active recovery
voltage akan tinggi, sedangkan power factor akan besar jika
perbandingan reaktansi dan resistansi sistem rendah.
Power factor nol pada saat bunga api terjadi di titik A dan
pada saat ini active recovery voltage berada pada puncak AB.
Power factor 0.5 dan harga active recovery voltage pada saat
terjadi bunga api lebih kecil dari AB (CD).
Pada umumnya active recovery voltage sama dengan harga
tegangan sistem maksimum dikalikan dengan sin 𝜃 dimana
𝜃 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑝𝑜𝑤𝑒𝑟 𝑓𝑎𝑐𝑡𝑜𝑟.
Recovery Voltage akan lebih rendah dari tegangan sistem
normal disebabkan karena efek demagnetisasi dari reaktansi
jangkar. Arus gangguan yang mengalir dari generator
mempunyai power factor yang terbelakang (lagging) dan itu
akan menyebabkan tegangan pada terminal generator menjadi
kecil pada saat gangguan.
Pengaruh keadaan rangkaian sistem pada recovery voltage
pada gangguan 3 phasa yang tidak terhubung ke tanah akan
menyebabkan fungsinya tegangan pemulihan (recovery
voltage) pada phasa yang pertama membuka sebagai akibat
dari 2 phasa lain yang belum membuka ( gambar a,
Pada kesalahan 3 phasa yang tidak terhubung ke tanah akan
menyebabkan CB bekerja. Jika CB membuka akan terjadinya
bunga api pada ketiga phasa. Anggap bahwa bunga api pada
phasa R akan lebih dulu padam, pada saat ini bunga api masih
tetap terjadi pada phasa Y dan B dengan tegangan sesaat
sebesar – 0.5 V, dimana V adalah tegangan sistem ke netral.
Tahanan bunga api pada phasa Y dan B diabaikan, yang bearti
gangguan pada saat ini mempunyai tegangan – 0.5 V.
Karena tegangan sebelumnya seimbang untuk ketiga phasa
maka harga recovery voltage komponen pada phasa R adalah
v + 0.5 v atau 1.5 v.
Ini berarti komponen recovery voltage pada phasa pertama
1.5 v kali lebih tinggi dari gangguan sistem yang terhubung
ke tanah.
Tegangan phasa ke Netral (rms) dari sistem adalah harga
tegangan maksimum phasa netral dari sistem adalah :
V max = 2. 𝑉𝑒𝑓𝑓
Jadi harga active recovery voltage phase- neutral adalah
V AR = Vmax . Sin 𝜃
Jika recovery voltage lebih kecil dari tegangan sistem yang
disebabkan karena efek demagnetisasi maka harga active
recovery voltage phase ke netral akan menjadi :
VAR = K3. Vmax.Sin 𝜃
Dimana : K3 = Recovery Voltage
Tegangan Sistem
Jika dimasukkan faktor keadaan rangkaian dari sistem maka harga
phasa-netral dari :
V AR = K2. K3. Vmax. Sin 𝜃
Dimana : K2 = 1 atau 1.5 (faktor phasa )
Jika diperlukan harga phasa-phasa maka :
V AR = √3. 𝐾2. K3 .Vmax . Sin 𝜃

Rate of Rise of Restriking voltage / kecepatan naik dari tegangan


pukulan ulang (R.R.R.V), pada gambar 1 ditunjukkan gangguan
hunung singkat terjadi pada feeder yang dekat dengan busbar,
gambar 2 menunjukkan rangkaian ekivalen dimana L adalah
reaktansi tiap phasa dari sistem sampai pada titik dimana terjadi
hubung singkat. R adalah harga tahanan per phasa dari sistem
sampai titik hubung singkat dan C adalah kapasitansi sistem ke
tanah dari bushing porselen dari CB.
Pada saat CB tertutup, C terhubung singkat oleh titik
gangguan dan arus hubung singkat yang melalui CB dibatasi
oleh L dan R, jika R diabaikan (dibandingkan terhadap L)
arus hubung singkat akan menyebabkan tegangan lagging
sebesar 90 ° , I adalah arus hubung singkat, ea adalah
tegangan bunga api.
Pada saat CB terbuka dan bunga api terputus, arus (i) akan
mengalir melalui C sehingga tegangan yang sebelumnya
hanya ada pada L, tiba-tiba juga diberikan pada L dan C yang
terhubung seri sehingga menyebabkan terbentuknya
rangkaian Osilasi dengan frekuensi natural maka :
fn = ½ 1/𝐿𝐶
= 1/2𝜋 .1/ 𝐿𝐶

Anda mungkin juga menyukai