Anda di halaman 1dari 28

BIOMEKANIKA PERGERAKAN

GIGI

Drg. Norman Hidajah, M.Biomed


Type Pergerakan gigi :
- physiologic
- pathologic / pathologic migration
- Ortodontic
Gigi Bergerak (dalam socket)

Timbul : - daerah tarikan dan daerah


tekanan pada ligamen
periodontal

Ada perubahan jaringan


Macam – macam tekanan ortodonsia
1. Tekanan continous
tekanan yang kontinyu dan besarnya hampir tetap untuk
waktu yang cukup lama. Mis.: penggunaan “coil spring”
2. Tekanan dissipating :
- tekanan yang kontinyu dan besarnya berkurang
dalam waktu yang pendek. Mis.: “band dan ligature pada
archwire”
- memberi kesempatan pada jaringan untuk kesembuhan,
reorganisasi, dan proliferasi sel
3. Tekanan intermitent (terputus-putus) :
tekanan jadi aktif jika alat didalam mulut dan terputus jika
dilepas mis; alat lepasan
4. Tekanan Fungsional
tekanan selama fungsi oral yang normal
mis : alat fungsional
Perhatikan
 Intensitas :
- besar tekanan ~ toleransi fisiologis jaringan
- tekanan yang berlebihan :
- nekrosa jaringan periodontal
- resorpsi akar
 Durasi (lamanya) :
tekanan >> 20 gr/cm2 pembuluh darah kapiler menyempit
nekrosa dan resorpsi akar
 Range of action :
Dengan tekanan yang >>(dengan jarak geser pendek)
sama dengan tekanan ringan (tapi terus menerus) dengan
jarak geser yang >>panjang
 DR. Oppenheim :
tekanan intermitent yang ringan adalah yang terbaik
dalam pergeseran gigi oleh karena ada masa istirahat
sehingga memungkinkan reorganisasi jaringan
periodontal membentuk jaringan baru

 DR. Schwartz :
Tekanan konstan yang ringan adalah yang terbaik
oleh karena dapat mencegah terbentuknya tulang
osteoid yang merintangi terjadinya resorpsi
Penggolongan yang lain
1. Menurut arahnya :
a. Tekanan horizontal :
- arah anteroposterior
- arah mesiodistal
- arah lateral
- dll
b. Tekanan vertikal
- ekstrusi
- intrusi
2. Menurut banyaknya tekanan :
a. Tekanan tunggal (single force)
b. Tekanan ganda (couple force)

3. Menurut besarnya tekanan :


a. Tekanan ringan
b. Tekanan berat/besar
Teori-teori pergeseran gigi dalam
perawatan ortodonsia
1. Teori “ pressure tension”
bila gigi mendapat tekanan serat-serat
periodontal tertekan sisi berlawanan tertarik
2. Teori “fluid dynamic mechanism”
materi yang terdapat diantara akar gigi dan
tulang alveolar bekerja sebagai protoplasmic gel
dan bekerja bekerja berdasarkan hukum hidrulik

3. Teori “bone bending”


tulang alveolar akan mengalami deformasi karena
suatu tekanan dan terjadi pembentukan tulang
baru untuk menyesuaikan dengan posisinya yang
baru
Berdasarkan teori “pressure tension” dan”
bone bending” :
- gigi dapat bergeser karena adanya
proses remodelling :
- resorpsi tekanan
- aposisi tarikan
- proses tersebut merupakan proses
keseimbangan untuk menyesuaikan dengan
fungsi yang baru
- harus sesuai dengan toleransi fisiologis
jaringan (tekanan normal)
PERHATIKAN :
 Intensitas :
- besar tekanan ~ toleransi
fisiologis jaringan
- tekanan >> nekrosa jaringan
periodontal dan reorpsi akar
 Durasi (lamanya) :
- tekanan >> 20 gr/cm2 →
pembuluh darah kapiler menyempit →
nekorosa & resorpsi akar
 Range of action :
dengan tekanan yang sedikit >> (dengan jarak geser
pendek)→sama dengan tekanan ringan (tapi terus
menerus) dengan jarak geser yang >> panjang

Kemampuan pembentukan tulang :


- anak-anak >>dp orang dewasa
- Tx orto sebaiknya semasih anak-anak → >>cepat,
>>memuaskan
- “bone forming power” tergantung pada :
1. Tekanan
2. Kesehatan anak
3. Vitalitas dan kemampuan tulang untuk melawan
tekanan yang berlebihan
MACAM-MACAM PERGERAKAN GIGI DALAM
PERAWATAN ORTODONSIA

1. Pergerakan tipping
2. Pergerakan bodily (translasi)
3. Pergerakan rotasi
4. Pergerakan uprighting
5. Pergerakan torquing (torsi)
6. Pergerakan intrusi
7. Pergerakan ekstrusi
1. Pergerakan tipping :
- gerak gigi ; mahkota bergerak sesuai
arah tekanan, apeks bergerak berlawanan
- inklinasi sumbu gigi berubah
- merupakan gerak paling sederhana, paling
mudah didapatkan yaitu dengan tekanan tunggal
- oleh alat lepasan
2. Pergerakan bodily
- gerak gigi :mahkota & akarnya bergerak dgn
arah & jarak yang sama
- inklinasi gigi tidak berubah
- dihasilkan dengan tekanan ganda (couple force)
- dihasilkan oleh alat cekat
3. Pergerakan rotasi
- gerak gigi : memutari sumbu vertikal
- dihasilkan dengan tekanan ganda
- gigi dengan akar tunggal lebih mudah dirotir karena
butuh proses resorpsi dan aposisi lebih sedikit.
4. Pergerakan uprighting
- gerak gigi : apeks gigi ke mesial/distal
- dihasilkan oleh tekanan ganda

5. Pergerakan torquing
- gerak gigi : apeks gigi ke labial/palatal
- dihasilkan oleh tekanan ganda

6. Pergerakan intrusi
- gerak gigi : kearah apikal

7. Pergerakan ekstrusi
- gerak gigi : kearah insisal/oklusal
- >> mudah dp intrusi ok sesuai dengan pertumbuhan gigi
Perubahan letak fulkrum

1. Letak tekanan :
makin ke insisal/oklusal →fulkrum berpindah
menjauhi apeks gigi→gerak tipping.
2. Intensitas tekanan :
tekanan berlebihan→fulkrum menjauhi apeks→gerak
tipping
3. Perbandingan ukuran mahkota dan akar gigi:
Mahkota relatif >>dp akar gigi→fulkrum menjauhi
apeks/bergerak ke insisal→gerak tipping
4. Pertumbuhan :
anak pada masa pertumbuhan→letak fulkrum
beda dengan orang dewasa yang sudah selesai
masa pertumbuhan
5. Tinggi tulang alveolar :
tulang alveol >>rendah→fulkrum mendekati
apeks
6. Bentuk akar:
distribusi ligamen periopdontal
 The orthodontic treatment is based on the
simple premise that
whenever pressure is applied to healthy
tooth for sufficient long duration of tie,
its surrounding bone remodels

Anda mungkin juga menyukai