Anda di halaman 1dari 48

Presentasi Kasus

Pterygium

Pembimbing
Dr.Michael.Sp.M

disusun oleh
Theo Nalmiades Ambra
11.2016.280
Identitas Pasien

Nama : Ny LU Jenis Kelamin : Perempuan

Usia : 42 th Agama : Islam

Status Pernikahan : Sudah Menikah Pendidikan : SMA

Pekerjaan : ibu rumah tangga Tanggal masuk RS : 2/02/19

Alamat : Bogor
Anamnesis

Keluhan Utama Keluhan


Tambahan

Pasien datang dengan


keluhan mata kanan Pasien mengatakan
merah dan terasa terdapat selaput
mengganjal sejak 12 dimata kanannya
tahunyang lalu
Anamnesis:
Riwayat Penyakit Sekarang

Mata Merah dan menganjal

Terdapat slaput semakin lama semakin melebar

Rasa nyeri dan buram pada mata kanan disangkal

Pernah mengalami hal serupa pada mata kiri nya dan


sudah dilakukan operasi pada 1 bulan yang lalu

berpergian sehari-hari tanpa menggunakan kaca


mata pelindung
Anamnesis

Riwayat Penyakit Riwayat Penyakit


Dahulu Keluarga
• Pernah di • Ayah memiliki
oprasi dengan keluhan serupa.
keluhan serupa
pada mata
kirinya.
PEMERIKSAAN FISIK
STATUS GENERALIS
 Kesadaran : Compos Mentis
 Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
 Tensi : 110/70 mmHg
 Pernafasan : 20 x/menit
 Nadi : 82 x/menit
 Suhu : 36,80C
 Berat badan : 45 kg
 Tinggi badan : 159 cm
STATUS OPHTALMOLOGI
Visus

KETERANGAN OD OS
1.0-1 1.0
Tajam penglihatan

Koreksi - -
Addisi - -
Kacamata lama - -
Kedudukan bola mata

KETERANGAN OD OS

Eksoftamus Tidak ada Tidak ada

Endoftalmus Tidak ada Tidak ada

Deviasi Tidak ada Tidak ada

Gerakan bola mata Baik ke segala arah Baik ke segala arah


Supra Silia

KETERANGAN OD OS

Warna Hitam Hitam

Letak Simetris Simetris


Palpebra Superior dan Inferior
KETERANGAN OD OS
Edema Tidak ada Tidak ada
Nyeri tekan Tidak ada Tidak ada
Ektropion Tidak ada Tidak ada
Entropion Tidak ada Tidak ada
Blefarospasme Tidak ada Tidak ada
Trikiasis Tidak ada Tidak ada
Sikatriks Tidak ada Tidak ada
Fissura palpebra 11 mm 11 mm
Ptosis Tidak ada Tidak ada
Hordeolum Tidak ada Tidak ada
Kalazion Tidak ada Tidak ada
Pseudoptosis Tidak ada Tidak ada
KonjungtivaTarsalis Superior
dan Inferior
KETERANGAN OD OS

Hiperemis Tidak ada Tidak ada

Folikel Tidak ada Tidak ada

Papil Tidak ada Tidak ada

Sikatriks Tidak ada Tidak ada

Anemia Tidak ada Tidak ada

Kemosis Tidak ada Tidak ada


Konjungtiva bulbi
KETERANGAN OD OS

Injeksi konjungtiva Tidak ada Tidak ada

Injeksi Siliar Tidak ada Tidak ada


Perdarahan
Tidak ada Tidak ada
subkonjungtiva
Pterigium Ada Tidak ada

Pinguekula Tidak ada Tidak ada

Nevus Pigmentosus Tidak ada Tidak ada

Kista dermoid Tidak ada Tidak ada

Kemosis Tidak ada Tidak ada


Sistim lakrimalis

KETERANGAN OD OS

Punctum
Terbuka Terbuka
Lacrimal

Tes anel Tidak diperiksa Tidak diperiksa


Sklera

KETERANGAN OD OS

Warna Putih Putih

Ikterik Tidak ada Tidak ada


Kornea
KETERANGAN OD OS
Kejernihan Jernih Jernih
Permukaan Terdapat selaput Licin
Ukuran 12 mm 12 mm
Sensibilitas Tidak diperiksa Tidak diperiksa
Infiltrat dan Dendrit Tidak ada Tidak ada
Ulkus Tidak ada Tidak ada
Perforasi Tidak ada Tidak ada
Arkus senilis Ada Ada
Edema Tidak ada Tidak ada
Tes Placido Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Bilik Mata Depan
KETERANGAN OD OS

Kedalaman Dalam Dalam

Kejernihan Jernih Jernih

Hifema Tidak ada Tidak ada

Hipopion Tidak ada Tidak ada

Efek Tyndall Tidak dilakukan Tidak dilakukan


Iris

KETERANGAN OD OS

Warna Hitam kecoklatan Hitam kecoklatan

Kriptae Jelas Jelas

Bentuk Bulat Bulat

Sinekia Tidak ada Tidak ada

Koloboma Tidak ada Tidak ada


Pupil
KETERANGAN OD OS

Letak Di tengah Di tengah

Bentuk Bulat Bulat

Ukuran 3 mm 3 mm

Refleks cahaya langsung Positif Positif

Refleks cahaya tidak Positif Positif


langsung
Lensa

KETERANGAN OD OS

Kejernihan Jernih Jernih

Letak Di tengah Di tengah

Shadow Test Negatif Negatif


Badan kaca

KETERANGAN OD OS

Kejernihan Jernih Jernih


Fundus okuli
KETERANGAN OD OS
Reflex Fundus Positif Positif
Papil
- Bentuk Bulat Bulat
- Warna hitam Hitam
- Batas Tegas Tegas
Retina
- CD Ratio 0,3 0,3
- AV Ratio 1/3 1/3
- Perdarahan Tidak Ada Tidak Ada
- Exudat Tidak Ada Tidak Ada
- Sikatrik Tidak ada Tidak ada
Makula Lutea
- Reflex Fovea Tidak ternilai Tidak ternilai
- Edema Tidak ada Tidak Ada
- Eksudat Tidak Ada Tidak Ada
Palpasi

KETERANGAN OD OS

Nyeri Tekan Tidak ada Tidak ada

Massa Tumor Tidak ada Tidak ada

Tensi Okuli Dalam batas normal Dalam batas normal


Kampus visi

KETERANGAN OD OS

Tes Konfrotasi sama dengan sama dengan


pemeriksa pemeriksa
Resume
 Pasien Ny LU berusia 42th datang dengan keluhan mata kanan
merah dan mengganjal. Hal ini sudah dirasakan sejak kurang
lebih 12 tahun yang lalu. Pasien juga mengatakan bahwa
terdapat adanya selpaut yang makin lama semakin melebar
pada mata kanannya. Rasa nyeri dan buram pada mata kanan
disangkal pasien. Pasien mengatakan sebelumnya pasien
pernah mengalami hal serupa pada mata kiri nya dan sudah
dilakukan operasi pada 1 bulan yang lalu. Diketahui bahwa
pasien adalah seorang ibu rumah tangga dan menggunakan
sepeda motor untuk berpergian sehari-hari tanpa
menggunakan kaca mata pelindung. Pasien mengatakan ayah
pasien pernah memiliki riwayat yang sama. . Dari hasil
pemeriksaan didapatkan kesadaran compos mentis, keadaan
umum tampak sakit ringan, tekanan darah 110/70 mmHg,
pernafasan 20 x/menit, nadi 82 x/menit, suhu 36,80C.
Darihasil pemeriksaan fisik di dapatkan adanya selaput dimata
sebelah kanan menuju kearah hidung.
Diagnosis kerja
 Pterygium grade II OD
◦ Dasar Diagnosis:
 Ditemukannya selaput dari arah temporal menuju
nasal padamata kanan
 Ditemukan adanya riwayat pasien sering berpergian
menggunakan motor tanpa menggunakan kaca mata
pelindung

 Post peterektomi OS
Diagnosis Banding
 Pseudo pterygium
 Pinguekula
Penatalaksanaan
 Farmakologi :
◦ Polidemisin sehari 4 kali 1 tetes.
◦ Cendo Lyteers sehari 4 kali 1 tetes
 Non-Farmakologi :
◦ Menggunakan kaca mata pelindung saat
berkendara motor
 Bedah :
◦ Eksisi pterygium dengan autograf
Prognosis
 Ad vitam: Bonam
 Ad sanationam: Bonam
 Ad fungsionam: Bonam
Tinjauan Pustaka

Sumber : https://dokumen.tips/documents/vaskularisasi-konjungtiva.html
Anatomi Kornea

Sumber : http://duniamata.blogspot.com/2010/05/struktur-bola-mata-kornea.html
Definisi Pterigium

Poliferasi jaringan
subkonjungtiva berupa
granulasi fibrovaskular dari
Menurut American Academy of
(sebelah) nasal konjuntiva
Ophthalmology
bulbar yang berkembang
menuju kornea hingga akhirnya
menutupi permukaannya
Epidemiologi
Kasus tergantung lokasi geografisnya, karna
berhubungan paparan ultraviolet.

Pasien di bawah umur 15 tahun jarang terjadi


pterigium.

Prevalensi pterigium meningkat dengan umur,


terutama dekade ke-2 dan ke-3 dari kehidupan.

Rekuren sering pada usia muda

Laki-laki 4 kali > berisiko dari perempuan.


Faktor Risiko

Faktor
Lain

Faktor
Genetik

Radiasi Ultra
Violet
Klasifikasi
• Tebal dan vaskular dengan
Progresif beberapa infiltrat di depan
kepala Pterigium (disebut
Pterigium cap Pterigium).

• Tipis, atrofi, sedikit


Regresif vaskular. Akhirnya menjadi
membentuk membran
Pterigium tetapi tidak pernah hilang.
Derajat Pterigium

Derajat 4 :
Pertumbuhan
Derajat 3 : Pterigium
sudah melebihi melewati pupil
derajat 2 tetapi sehingga
tidak melebihi mengganggu
Derajat 2 : jika pinggiran pupil penglihatan.
sudah melewati mata dalam
limbus kornea keadaan cahaya
tetapi tidak lebih normal (pupil
dari 2 mm dalam keadaan
Derajat 1 : jika melewati kornea.
Pterigium normal sekitar 3
hanya terbatas – 4 mm)
pada limbus
kornea.
Patogenesis dan Patofisiologi
Mutagen p53
tumor supresor
Ultraviolet Tanpa Apoptosis
gene pada limbal
basal stem cell

Jaringan Meningkatkan TGF-beta


subepitelial proses kolagenase diproduksi
fibrovaskular dan angiogenesis berlebih

Subkonjungtiva
terjadi degenerasi Menembus kornea
elastoik
Gejala Klinis
Keluhan
kosmetik
Terasa Panas
mengganjal

Berair Gatal

Cepat lelah
Penegakan Diagnosi

Pemeriksaan
Anamnesi
Fisik

Slit Lamp
Diagnosis Banding
Perbedaan Pterigium dan Pseudopterigium

Pterigium Pseudopterigium

Etiologi Proses degenerasi Proses inflamasi

Umur Sering terjadi pada orang tua Terjadi pada semua


umur
Lokasi Pada konjungtiva nasal atau Dapat terjadi pada
temporal semua sisi dari
konjungtiva
Stadium Progresif, regresif atau stationer Biasanya stasioner
Pinguikula
 Penebalan pada konjungtiva bulbi
berbentuk segitiga dengan puncak di
perifer dasar di limbus kornea.
 Membedakan pterigium dengan
pinguekula adalah bentuk nodul, terdiri
atas jaringan hyaline dan jaringan elastik
kuning, jarang bertumbuh besar, tetapi
sering meradang.
Penatalaksanaan
• Kaca mata/Topi
pelindung terhadap
Nonfarmakologis
UV

• Tetes mata kombinasi


antibiotik dan steroid
Farmakologis
3 kali sehari selama 5-
7 hari
Indikasi Operasi

Pterigium yang Pterigium mencapai


menjalar ke kornea jarak lebih dari separuh
sampai lebih 3 mm dari antara limbus dan tepi
limbus pupil

Pterigium yang sering


memberikan keluhan Kosmetik, terutama
mata merah, berair dan untuk penderita
silau karena wanita.
astigmatismus
Teknik pembedahan

Teknik Bare
Sclera

Teknik
Autograft
Konjungtiva

Cangkok
Membran
Amnion
Terapi Tambahan
Mitomycin C 0,02% tetes mata
(sitostatika) 2x1 tetes/hari Mitomycin C 0,04% (0,4
selama 5 hari, bersamaan mg/ml) : 4x1 tetes/hari selama
dengan pemberian 14 hari, diberikan bersamaan
dexamethasone 0,1% : 4x1 dengan salep mata
tetes/hari kemudian tappering dexamethasone.
off sampai 6 minggu.

Topikal Thiotepa (triethylene


thiophosphasmide) tetes mata :
1 tetes/ 3 jam selama 6 minggu,
Sinar Beta diberikan bersamaan dengan
salep antibiotik
Chloramphenicol, dan steroid
selama 1 minggu.
Komplikasi post-
Komplikasi
operatif
• Gangguan penglihatan • Infeksi
• Mata kemerahan • Ulkus kornea
• Iritasi • Graft konjungtiva
• Gangguan pergerakan yang terbuka
bola mata. • Diplopia
• Timbul jaringan parut • Adanya jaringan parut
kronis dari di kornea
konjungtiva dan
kornea
• Dry Eye sindrom
Pencegahan dan Prognosis
 Menggunakan kacamata
 Dapat terjadi rekurensi setelah post
oprasi.
 Risiko tinggi jika terdapat riwayat keluarga,
dan sering terpapar sinar matahari.
Kesimpulan
 Pterygium merupakan suatu pertumbuhan
fibrovaskular konjungtiva yang bersifat
degeneratif dan invasif. Pertumbuhan ini
biasanya terletak pada celah kelopak
bagian nasal ataupun temporal konjungtiva
yang meluas ke daerah kornea. Beberapa
keluhan yang sering dialami pasien antara
lain rasa perih, terganjal, sensasi benda
asing, silau, berair, gangguan visus, serta
masalah kosmetik.

Anda mungkin juga menyukai