Pterygium
Pembimbing
Dr.Michael.Sp.M
disusun oleh
Theo Nalmiades Ambra
11.2016.280
Identitas Pasien
Alamat : Bogor
Anamnesis
KETERANGAN OD OS
1.0-1 1.0
Tajam penglihatan
Koreksi - -
Addisi - -
Kacamata lama - -
Kedudukan bola mata
KETERANGAN OD OS
KETERANGAN OD OS
KETERANGAN OD OS
Punctum
Terbuka Terbuka
Lacrimal
KETERANGAN OD OS
KETERANGAN OD OS
Ukuran 3 mm 3 mm
KETERANGAN OD OS
KETERANGAN OD OS
KETERANGAN OD OS
KETERANGAN OD OS
Post peterektomi OS
Diagnosis Banding
Pseudo pterygium
Pinguekula
Penatalaksanaan
Farmakologi :
◦ Polidemisin sehari 4 kali 1 tetes.
◦ Cendo Lyteers sehari 4 kali 1 tetes
Non-Farmakologi :
◦ Menggunakan kaca mata pelindung saat
berkendara motor
Bedah :
◦ Eksisi pterygium dengan autograf
Prognosis
Ad vitam: Bonam
Ad sanationam: Bonam
Ad fungsionam: Bonam
Tinjauan Pustaka
Sumber : https://dokumen.tips/documents/vaskularisasi-konjungtiva.html
Anatomi Kornea
Sumber : http://duniamata.blogspot.com/2010/05/struktur-bola-mata-kornea.html
Definisi Pterigium
Poliferasi jaringan
subkonjungtiva berupa
granulasi fibrovaskular dari
Menurut American Academy of
(sebelah) nasal konjuntiva
Ophthalmology
bulbar yang berkembang
menuju kornea hingga akhirnya
menutupi permukaannya
Epidemiologi
Kasus tergantung lokasi geografisnya, karna
berhubungan paparan ultraviolet.
Faktor
Lain
Faktor
Genetik
Radiasi Ultra
Violet
Klasifikasi
• Tebal dan vaskular dengan
Progresif beberapa infiltrat di depan
kepala Pterigium (disebut
Pterigium cap Pterigium).
Derajat 4 :
Pertumbuhan
Derajat 3 : Pterigium
sudah melebihi melewati pupil
derajat 2 tetapi sehingga
tidak melebihi mengganggu
Derajat 2 : jika pinggiran pupil penglihatan.
sudah melewati mata dalam
limbus kornea keadaan cahaya
tetapi tidak lebih normal (pupil
dari 2 mm dalam keadaan
Derajat 1 : jika melewati kornea.
Pterigium normal sekitar 3
hanya terbatas – 4 mm)
pada limbus
kornea.
Patogenesis dan Patofisiologi
Mutagen p53
tumor supresor
Ultraviolet Tanpa Apoptosis
gene pada limbal
basal stem cell
Subkonjungtiva
terjadi degenerasi Menembus kornea
elastoik
Gejala Klinis
Keluhan
kosmetik
Terasa Panas
mengganjal
Berair Gatal
Cepat lelah
Penegakan Diagnosi
Pemeriksaan
Anamnesi
Fisik
Slit Lamp
Diagnosis Banding
Perbedaan Pterigium dan Pseudopterigium
Pterigium Pseudopterigium
Teknik Bare
Sclera
Teknik
Autograft
Konjungtiva
Cangkok
Membran
Amnion
Terapi Tambahan
Mitomycin C 0,02% tetes mata
(sitostatika) 2x1 tetes/hari Mitomycin C 0,04% (0,4
selama 5 hari, bersamaan mg/ml) : 4x1 tetes/hari selama
dengan pemberian 14 hari, diberikan bersamaan
dexamethasone 0,1% : 4x1 dengan salep mata
tetes/hari kemudian tappering dexamethasone.
off sampai 6 minggu.