Normal 90 10 80
Cushing’s
100 20 80
Response
Hypotension 50 20 30
Caution
CPP ≠ Cerebral Blood Flow
Autoregulation
S
C
A
L
P
Trauma Kulit Kepala
Mencakup ekskoriasi, laserasi, maupun hematoma subgaleal
Fraktur Kranium
1. Fr. Linier 2. Fr. Depresi
3. Fr. Terbuka/Tertutup
Fraktur Basis Kranii
Fraktur Basis Kranii
Anterior
Rhinorea
Bilateral periorbital ecchymosis / Raccoon eyes
Anosmia
Media
Otorrhea
Bilateral mastoid ecchymosis/ Battles Sign
Parese N.VII perifer
Parese N.VIII perifer
Posterior
Lesi Intrakranial Fokal
1. Epidural Hematom
Perdarahan yang terjadi di anatara tabula
interna dan duramater akibat rupture
a.meningea media
Gambaran Klinis:
- Lucid interval +
- Hemiparese kontralateral lesi
- Pupil anisokor (dilatasi pupil ipsilateral)
Gambaran Klinis:
Nyeri kepala dan penurunan kesadaran yang progresif
Kontraindikasi relatif:
Koagulopati pada situasi gawat darurat
dapat diberikan Fresh Frozen Plasma dan Vit. K
Immonisuppressant
Tujuan :
Menjaga perfusi serebral yg adekwat. ICP
monitoring dapat dihentikan bila ICP normal
dalam 24-72 jam pasca lepas terapi ICP.
Macam Alat Monitoring ICP
Tatalaksana Peningkatan TIK
Head Up 30-45o
Sedatif dan Paralitik
Agitasi,
anxiety, nyeri, dan pergerakan yang tak terkontrol dapat
meningkatkan TIK dan kebutuhan metabolic serebral
Tidak ada standard yg menetapkan obat sedative pilihan, yg perlu
diperhatikan adl pentingnya menghindari pemberian dosis yg berlebihan
karna dapat menyebabkan hipotensi
Yang sering digunakan : Propofol
Osmotic Therapy
Manitol:
MOI:menurunkan TIK dgn menyebabkan “brain shrinkage” karna
menarik air dari interstitial space otak ke intravascular serta
menyababkan efek diuretic.
Tatalaksana Peningkatan TIK
Dosis: 0,25-1 g/KgBB
Efek samping:
hipotensisegera setelah bolus cepat terutama
pada pasien dengan hypovolemia
Gagalginjal : manitol tidak boleh diberikan bila
serum osmolarity level >320 mosmol/L
Hypertonic Solutes
Digunakan bila terapi lain tidak berhasil
Hiperventilasi
Brain Trauma Foundation Guidelines merekomendasikan
hiperventilasi profilaktik (PaCO2 ≤35 mmHg) selama 24 jam
pertama pasca COB tidak boleh dilakukan.
Hiperventilasi dengan durasi yg singkat dapat menjadi live-saving
sampai terapi definitive dapat dilakukan
Tatalaksana Peningkatan TIK
Barbiturat
Hypothermia : hipotermia ringan atau sedang akan menurunkan
cerebral metabolic rate menyebabkan autoregularoty reduction dari
CBF dan CBV sehingga akan menurunkan ICP. (terapi ini masih dalam
tahapan meta-analisa)
Terapi Operatif:
CSF Drainase
Resection of Source of Mass Effect
Decompressive Craniectomy
Indikasi Terapi Operatif
Indikasi Terapi Operatif
Indikasi Terapi Operatif
THANKYOU