Anda di halaman 1dari 12

HAK KEKAYAAN

INTELEKTUAL
DESAIN INDUSTRI
Noviyani Surya Dewi
Fridolin Surya
Risdianto Praabowo
LATAR BELAKANG
Indonesia adalah salah saatu negara yang bergabung dengan organisasi internasional
World Trade Organization (WTO). Sebagai anggota organisasi Indonesia mengikuti
kesepakatan yang ada dalam organisasi tersebut yang berada di bawah WTO yaitu
TRIPs agreement.
TRIPs agreement mewajibkan Indonesia memiiki peraturan untuk melindungi karya-
karya di bidang industry. Salah satu peraturan yang berlaku di Indonesia terkait HKI
Desain Industri adalah Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri
Meskipun telah ada undang-undang yang mengatur tentang HKI Desain Industri, namun
nyatanya dalam lingkungan industri masih saja terjadi pelanggaran. Salah satunya adalah
kasus pelanggaran HKI Desain Industri terkait helm Bogo
Desain helm Bogo tercatat di Kementerian Hukum dan HAM dengan nomor registrasai ID
0012832 D atas nama toni dalam periode 3 Agustus 2007 sampai dengan 3 Agustus 2017.
Namun ternyata pada tahun 2015 Toni mendapati bahwa ada helm Bogo beredar di Bogor
diproduksi oleh Gunawan
Kemudian Toni menuntut Gunawan melalui Pengadilan Negeri Bogor, dan pada akhirnya
Pengadilan Negeri Bogor memutuskan bahwa Gunawan sebagai terdakwa terbukti
secara sah dan meyakinkan telah melanggar pasal 54 ayat 1 Jo Pasal 9 Undang-Undang
Nomor 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri. Terdakwa dihukum dengan hukuman 1
tahun penjara dan denda Rp 100 juta
RUMUSAN MASALAH

Bagaimana penerapan
pengaturan tentang HKI
Desain Industri di Indonesia?
TINJAUAN PUSTAKA
Hak Desain Industri
sesuai dengan Ketentuan Umum dalam Pasal 1
ayat (1) Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2000
tentang Desain Industri : “Desain Industri adalah
suatu kreasi tentang bentuk, konfigurasi atau
komposisi garis atau warna atau garis dan warna,
atau gabungan daripadanya yang berbentuk tiga
dimensi atau dua dimensi yang memberikan
kesan estetis dan dapat diwujudkan dalam pola
tiga dimensi atau dua dimensi yang memberikan
kesan estetis serta dapat dipakai untuk
menghasilkan suatu produk, barang, komoditas
industri, kerajinan tangan.”
Lanjutan…
Sesuai Undang Undang Nomor 31
Tahun 2000 tentang Desain Industri
adalah “Hak Desain Industri adalah
hak eksklusf yang diberikan oleh
negara Republik Indonesia kepada
Pendesain atas hasil kreasinya untuk
selama waktu tertentu melaksanakan
sendiri, atau memberikan
persetujuannya kepada pihak lain
untuk melaksanakan hak tersebut.”
Lanjutan…
Perlindungan Desain Industri
Desain yang mendapatkan perlindungan adalah desain
industri yang baru, dan belum pernah ada sebelumnya,
tidak bertentangan dengana peraturan perundang-
undangan yang berlaku, ketertiban umum, agama dan
kesusilaan.

Pihak yang memegang Hak Desain Industri memiliki hak


eksklusif untuk melaksanakan Hak Desain Industri yang
dimilikinya dan untuk melarang orang lain membuat,
memakai, menjual, mengimpor, mengekspor dan/atau
mengedarkan barang yang diberi Hak Desain Industri.

Siapa saja yang dengan sengaja dan tanpa hak membuat,


memakai, menjual, mengimpor, mengekspor dan/atau
mengedarkan barang yang diberi Hak Desain Industri dapat
dipidana dengan pidana penjara paling lama empat tahun
dan/atau denda paling banyak Rp 300 juta.
Lanjutan…
Cara untuk memiliki desain industri adalah dengan
melakukan pendaftaran, mengajukan permohonan yang
memuat:
• Tanggal, bulan, dan tahun surata permohonan
• Nama, alamat lengkap dan kewarganegaraaan pendesain
• Nama, alamat lengkap, dan kewarganegaraan pemohon
• Nama dan alamat lengkap kuasa apabila permohonan
diajukan melalui kuasa
• Nama negara dan tanggal penerimaan permohonan yang
pertama kali, dalam hal permohonan diajukan dengan
hak prioritas
PEMBAHASAN
Kasus Hukum Helm Bogo
• Sesuai catatan Kemenkum HAM, desain helm bogo
dipegang oleh Toni dengan nomor registrasi ID 0012832 D.
Toni memegang hak desain tersebut untuk periode 3
Agustus 2007 hingga 3 Agustus 2017;
• Namun ternyata Toni menemukan helm Bogo beredar di
Bogor yang ternyata diproduksi oleh Gunawan. Dampaknya
Toni mengalami kerugian mencapai Rp 700 juta;
• Terhadap kasus ini, Pengadilan Negeri Bogor melalui ketua
majelis Leandiyati dengan anggota Hendra Halomoan dan
Nistra menyatakan Gunawan secara sah dan meyakinkan
telah memproduksi dan memperbanyak serta
menggunakan secara tanpa hak atas desain industri kaca
helm Bogo yang telah terdaftar dengan nomor ID 0012832
D milik Toni. Gunawan dihukum pidana penjara satu tahun.
Lanjutan…
Penerapan Ketentuan Desain Industri dalam Kasus Helm Bogo
• Ketentuan yang mengatur mengenai desain industri adalah
Undang-Undang Nomor 31 tahun 2000 tentang Desain
Industri. Dalam pasal 12 disebutkan bahwa pihak yang
pertama kali mengajukan permohonan dianggap sebagai
pemegang Hak Desain Industri, atau istilahnya adalah first to
file system;
• Toni telah sah secara hukum untuk memiliki Hak Desain
Industri atas kaca Helm Bogo yang dalam produksinya Toni
bekerja sama dengan perusahaan Malaysia Bo Go Optical
Sdn Bhd;
• Karena sudah memiliki Hak Desain Industri, berdasarkan
Pasal 9 UU No. 31 Tahun 2000 tentang Hak Desain Industri
maka Toni memliki Hak Eksklusif untuk melarang orang lain
membuat, memakai, menjual, mengimpor, mengekspor
dan/atau mengedarkan kaca Helm Bogo tanpa
persetujuannya.
Lanjutan…
Pembatalan Pendaftaran
• Gunawan kemudian melakukan upaya kasasi dan
mengajukan gugatan pembatalan pendaftaran desain
industri atas nama Toni. Menurutnya desain kaca
helm Bogo sama dengan kaca helm Bogo milik Bo Go
Optical Sdn Bhd telah diperdagangkan lebih dahulu;
• Gunawan juga melaporkan bahwa kaca helm yang
dijualnya tidak sama dengan yang diklaim Hak Desain
Industri milik Toni;
PEMBATALAN
• Namun menurut Dirjen HAKI, pihak Gunawan
seharusnya mematuhi peraturan perundang-
undangan yang berlaku di Indonesia, bahwa desain
kaca helm Bogo adalah Hak Eksklusif milik Toni dan
sudah melalui proses pendaftaran, memenuhi syarat
administrasi dan substansi sesuai undang-undang
yang berlaku.
Lanjutan…
• Ketentuan pembatalan pendaftaran sudah ditentukan dalam Undang-
Undang Nomor 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri, dapat
diajukan oleh pemegang hak desain industri atau berdasarkan
gugatan;
• Dalam hal pengajuan pembatalan pendaftaran kaca helm Bogo
berdasarkan gugatan namun bukti tidak memenuhi persyaratan untuk
dapat dilakukan pembatalan pendaftaran karena tidak memenuhi
persyaratan dalam Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2000 tentang
Desan Industri.
KESIMPULAN
• Dalam contoh kasus yang telah diuraikan di awal, Ketentuan Undang-
Undang Nomor 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri telah diterapkan
oleh masyarakat/pengusaha yang memproduksi barang industri untuk
melindungi hasil karyanya. Namun di lain sisi, masih ada pula yang tidak
atau kurang mengerti hal ini sehingga mengakibatkan kerugian pada pihak
pemilik hak desain industri.
• Ketidaktahuan akan hak desain industri dapat terjadi karena beberapa hal.
Misalnya kurangnya pengetahuan atas peraturan. Sebab lain misalnya
sudah mengetahui peraturan namun kurang memiliki kesadaran untuk
mendaftarkan hak desain industri.
• Efektifitas peraturan yang telah dimiliki di Indonesia terkait Hak Kekayaan
Intelektual perlu untuk diperkenalkan lebih dekat dengan masyarakat.
Maksudnya adalah agar masyarakat yang memiliki kreasi dan inovasi
terbaru dapat melindungi hasil karya mereka.

Anda mungkin juga menyukai