Anda di halaman 1dari 29

2

Pengertian mencontek

 Mencontek menurut kamus  Anderman dan Murdock


besar Indonesia adalah mendefinisikan lebih terperinci
mencontoh, meniru, atau yang digolongkan kedalam tiga
mengutip tulisan. kategori:
1. Memberikan, mengambil,
 Menurut Ehrich, Flexner, atau menerima informasi,
Carruth dan Hawkins 2. Menggunakan materi yang
menjelaskan bahwa yang dilarang atau membuat
dimaksud dengan menyontek catatan, dan
(cheating) adalah melakukan 3. Memanfaatkan kelemahan
ketidakjujuran atau tidak fair seseorang, prosedur, atau
dalam rangka memenangkan proses untuk mendapatkan
atau meraih keuntungan keuntungan dalam tugas
akademik
3

✖ Menurut Hornby menyontek ialah bertindak secara tidak jujur atau tidak adil untuk
memperoleh keuntungan, khususnya dalam suatu permainan atau ujian.

✖ Secara singkat menyontek dapat diartikan sebagai perilaku curang, mencuri atau
melakukan sesuatu yang dapat menguntungkan diri sendiri dengan menggunakan
segala macam cara pada saat menghadapi ujian atau tes
4

asshifa sabrina
5

ASPEK-ASPEK

Menurut Fishbein dan Ajzen (1975), perilaku sebagai niat untuk melakukan
sesuatu demi mencapai tujuan tertentu memiliki empat aspek, yaitu:

Perilaku (behavior),

Perilaku spesifik yang nantinya akan diwujudkan merupakan bentuk-bentuk


perilaku menyontek yaitu menggunakan catatan jawaban sewaktu ujian atau
ulangan, mencontoh jawaban siswa lain, memberikan jawaban yang telah selesai
kepada siswa lain dan mengelak dari aturan-aturan.
6

Sasaran (target)

Pada konteks menyontek, objek yang menjadi sasaran perilaku dapat berupa
catatan jawaban, buku, telepon genggam, kalkulator, maupun teman.

Situasi (situation),

yaitu situasi yang mendukung untuk dilakukannya suatu perilaku (bagaimana dan
dimana perilaku itu akan diwujudkan). Situasi dapat pula diartikan sebagai lokasi
terjadinya perilaku. Pada konteks menyontek perilaku tersebut dapat muncul jika
siswa merasa berada dalam situasi terdesak. Situasi lain yang mendorong siswa
untuk menyontek adalah jika siswa merasa perilakunya tidak akan ketahuan,
meskipun ketahuan hukuman yang diterima tidak akan terlalu berat.
7

Waktu (time)

waktu terjadinya perilaku yang meliputi waktu tertentu,


dalam satu periode atau tidak terbatas dalam satu periode
8

Faktor penyebab cheating pada anak


Erina Wulandary
9

 Adanya kemalasan pada diri seseorang.


 Karena merasa cemas.
 Melihat perilaku menyontek bukan merupakan hal yang yang salah dan
merugikan.
 Memiliki keyakinan bahwa perilakunya tidak akan diketahui.
10

Faktor menyontek dapat dibagi menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal :

1. Faktor Internal
a. Tingkat Kecerdasan yang Rendah
Siswa yang memiliki tingkat kecerdasan yang rendah akan lebih mudah terjebak dalam
permasalahan menyontek.
Pada pelajaran tertentu siswa dituntut untuk menggunakan kemampuan kognitifnya. Seperti
mata pelajaran Matematika yang kebanyakan siswa tidak menyukainya.
Akibatnya siswa yang memiliki kecerdasan rendah melakukan tindakan yang tidak terpuji yaitu
dengan menyontek untuk menyelesaikan tugas tersebut.

b. Tidak Adanya Motivasi Berprestasi


Motivasi berprestasi merupakan adalah kondisi fisiologis dan psikologis (kebutuhan untuk
berprestasi) yang terdapat di dalam diri siswa yang mendorong untuk melakukan aktivitas
tertentu guna mencapai suatu tujuan tertentu (berprestasi setinggi mungkin).
Siswa yang memilki motivasi berprestasi yang tinggi maka akan terdorong untuk mengerjakan
tugas dengan sebaik-baiknya berdasarkan standar keunggulan. Sedangkan siswa dengan
motivasi berprestasi yang rendah akan mengerjakan tugas
11

c. Sikap Belajar
Sikap belajar dapat diartikan sebagai kecenderungan perilaku seseorang tatkala ia mempelajari hal-hal
yang bersifat akademik. Sikap belajar ini berkaitan dengan bagaimana siswa menerima ataupun menolak
suatu tujuan yang ingin dicapai, materi yang disajikan, praktik, tugas, dan persyaratan yang ditetapkan
sekolah.
Untuk menghindari hasil belajar yang rendah pada pelajaran tersebut, maka siswa terdorong untuk
menyontek ketika mengerjakan tugas maupun di saat ujian

d. Keinginan untuk Mendapat Nilai Tinggi


Pada dasarnya setiap siswa ingin mendapatkan nilai yang tinggi (baik). Untuk mencapai keinginan tersebut
terkadang siswa menghalalkan segala cara termasuk salah satunya menyontek.
Siswa yang berorientasi untuk mendapat nilai yang tinggi berpandangan bahwa nilai akan menjamin masa
depan yang lebih baik dan dapat dengan mudah menggapai apa yang sudah di cita-citakan.

e. Cara Belajar yang Tidak Baik


Siswa yang tidak mampu mengelola waktu belajar dengan baik maka akan dapat terjebak dalam perilaku
menyontek.
Siswa yang berada pada usia anak-anak cenderung memiliki sifat malas dan tidak disiplin di dalam belajar
12

2. Faktor Eksternal

a. Orang Tua
1) Tuntutan yang Berlebihan dari Orang Tua
Tuntutan orang tua supaya anaknya dapat nilai tinggi juga dapat mempengaruhi seorang siswa untuk
menyontek. Menyontek dikarnakan adanya tuntutan yang tinggi dari orang tua agar anak mereka
mendapatkan hasil terbaik.
Orang tua menuntut anak supaya mendapatkan nilai baik tanpa berpikir sejauh mana pelajaran telah
dikuasai oleh anaknya.

2) Pola Asuh Orang Tua


Sebagian dari orang tua ada yang memakai pola asuh otoriter, hal ini dapat berdampak negatif pada
kepribadian anak. Anak yang berasal dari orang tua yang otoriter cenderung menarik diri, depresi dan tidak
percaya diri.
b. Guru
1) Guru yang Memperlakukan Siswa dengan Tidak Adil
Guru yang sering memperlakukan siswa secara tidak adil juga akan menyebabkan siswa untuk menyontek.
Siswa akan merasa bahwa dirinya di benci dan tidak disukai oleh gurunya.
2) Guru Membiarkan Siswa Menyontek
Kebanyakan guru membiarkan siswa menyontek di dalam ujian. Bahkan ada guru yang menunjukkan
jawaban soal ujian kepada siswa
13

c. Teman Sebaya
Teman sebaya di sekolah memiliki pengaruh yang besar terhadap perilaku menyontek. Bagi siswa yang
tidak mau membantu ataupun memberi jawaban dan tidak mengikuti perilaku menyontek maka biasanya
akan dijauhi oleh teman-temannya. Karena tidak ingin di jauhi oleh teman-temannya maka siswa
terpaksa untuk menyontek.

d. Kurangnya Pencegahan dari Sekolah


Peraturan sekolah yang longgar terhadap perilaku menyontek akan semakin membuat siswa tidak akan
berhenti menyontek. Mereka merasa tidak melanggar aturan tata tertib sekolah karena tidak adanya
sangsi yang di berikan oleh sekolah terhadap siswa yang menyontek.

e. Kondisi
Kondisi yang dapat mendorong siswa menyontek seperti soal ujian yang terlalu sulit, banyaknya soal
ujian dan waktu yang diberikan tidak cukup untuk menjawab semua soal, materi yang diajarkan tidak
sesuai dengan materi yang diujiankan, serta pengawasan ujian yang longgar.
14

Dampak cheating
Arifa Nafisal Fida
15

Dampak cheating
 Malas belajar (tidak akan punya motivasi belajar yang tinggi, hanya ingin
praktis mendapatkan jawaban
 membuat masa depannya suram (Ia tak memiliki daya kreativitas dan daya
inovatif)
 Biasa berbohong (Mencontek memerlukan kebohongan untuk
mensukseskan misinya)
 Menghalalkan segala cara
 Menular
 Tidak percaya diri
16

Contoh
✖ Jangka pendek, siswa menjadi tidak ✖ Dalam jangka panjang, bagi mereka
percaya diri. Melakukan apapun yang terbiasa melakukan cheating,
selalu bergantung orang lain. Tidak kebiasaan itu akan membentuk dan
yakin dengan kemampuan yang melekat pada diri mereka. Saat
dimilikinya. mereka sudah dewasa, tabiat-tabiat
dampak perilaku cheating mulai
diterapkan dalam kehidupan
seharihari, seperti korupsi, mencuri,
serta pemalas tetapi ingin jabatan dan
pendapatan tinggi.
17

Menangani perilaku menyontek


Ayu Fitriani
18

Menangani perilaku mencontek


 Meningkatkan ketegasan guru.
Guru sebagai faktor penentu dalam mengatasi kebiasaan menyontek pada siswa.
Jika ada siswa ketahuan mencontek diharapkan seorang guru akan memberi
sanksi yang tegas, sehingga kebiasaan menyontek dapat diberantas hingga
tuntas.

 Menambah wawasan pengetahuan siswa.


Penambahan wawasan siswa dapat dilakukan dengan penambahan bimbingan
belajar (bimbel). Diharapkan dengan bertambahnya pengetahuan siswa, dapat
mengurangi kebiasaan menyontek pada siswa.
19

 Memberikan reward/penghargaan.  Menjelaskan dampak buruk dari menyontek


Penghargaan yang diberikan kepada siswa yang Berikan pemahaman dan nasihat mengenai dampak
konsisten untuk jujur. Hal ini bisa memicu semangat buruk dari kebiasaan menyontek. Secara tidak
siswa untuk berlomba-lomba untuk jujur. langsung menyontek telah membuat alam sadar
siswa untuk lebih mempercayai orang lain dan
artinya mereka tidak mempercayai diri mereka
 Memberikan sanksi yang setimpal dengan sendiri. Tidak hanya itu, hal ini akan membuat siswa
kecurangan yang dilakukan siswa.
semakin bodoh dan tidak mau belajar karena yang
Dengan memberikan sanksi yang setimpal mereka lakukan hanyalah mengandalkan orang lain.
diharapkan dapat menekan kebiasaan menyontek
 Memuji hasil usaha terbaik siswa walaupun
pada siswa. Namun sanksi yang diberikan
belum memenuhi standar.
diusahakan berdampak positif, yang mengarahkan
siswa untuk sadar akan kesalahannya. Setiap usaha dan hasil yang diperoleh siswa
sebaiknya diapresiasi walaupun masih belum
memenuhi standar yang bapak/ibu Guru tetapkan.
Hal ini dapat menghindari siswa dari perasaan
rendah diri yang lebih untuk mereka.
20

 Berikan siswa banyak latihan menjawab soal.


Langkah selanjutnya adalah mencari tahu dan mengatasi kendala belajar siswa. Bisa saja,
siswa kurang mengerti penjelasan guru atau masih perlu berlatih soal-soal lebih banyak.
Memperbanyak soal-soal pelajaran dapat mengasah kemampuan intelektual siswa. Dengan
begitu, hal ini akan sedikit mengurangi frekuensi menyontek dari seorang siswa.

 Menanamkan nilai kejujuran dalam diri siswa.


Kejujuran menjadi barang yang langka di negeri kita saat ini. Padahal menanamkan sifat jujur
adalah solusi jitu meminimalisir kebiasaan menyontek pada siswa. Berikan penjelasan bahwa
nilai akademis bukan satu-satunya penentu dari kesuksesan mereka dimasa depan. Namun,
yang lebih penting adalah moral yang baik. Sebab sebaik apapun akademik siswa, jika tidak
diimbangi dengan sikap terpuji maka prestasi tersebut akan sia-sia.
22

✖Menanamkan rasa percaya diri &


bertanggung jawab pada anak
✖Membimbing anak mengembangkan
potensi yang dimilikinya
✖Membantu anak memahami pelajaran
yang sulit ia pahami
✖Jelaskan bahwa menyontek adalah
tindakan yang tidak seharusnya
dilakukan
✖Beri dukungan agar lebih giat belajar
23

✖Berhenti untuk fokus hanya


pada nilai (angka), coba untuk
fokus pada aspek lain yang
telah berhasil ia lakukan
✖Berhenti untuk menekan anak
mencapai apa yang orang tua
inginkan
✖Menerima segala kekurangan
anak dan bersikap terbuka
kepada anak
24
25
Jangan sengan menindak
tegas siswa yang menyontek
27

Siswa punya 1001 cara,


Guru harus punya 10001 cara!
28

✖ Belajar secara teratur, jangan menerapkan SKS!


✖ Usahakan jangan duduk dengan teman yang lebih pandai
✖ Tingkatkan kedisiplinan diri
✖ Percaya dengan kemampuan yang dimiliki
✖ Rajin beribadah dan berdoa
✖ Ingat harapan orang tua
✖ Bayangkan perasaan bangga jika hasil memuaskan tanpa
menyontek
✖ Mengikuti segala kegiatan positif yang dapat
mengembangkan diri menjadi lebih baik
29

Thanks!
Any questions?

Anda mungkin juga menyukai