Anda di halaman 1dari 26

Kapita Selekta dan Farmasi Klinik

Asma
Disusun oleh:
Fera Febriani 1061811043
Galuh Putri Trijayanti 1061811046
Hestries Rizka Aulia 1061811052
Hidayatul Laili 1061811053
Inggri Budi Utami 1061811054
PENGERTIAN ASMA

 Asma adalah gangguan inflamasi kronik saluran nafas yang melibatkan


banyak sel dan elemennya. Inflamasi kronik menyebabkan peningkatan
hiperresponsivitas saluran napas yang menimbulkan gejala episodik
berulang berupa mengi, sesak napas, dada terasa berat, batuk terutama
malam hari dan atau dini hari.
(IKAWATI Z. 2011)
Faktor Risiko Terjadinya Asma

Interaksi Faktor penjamu


antara faktor
penjamu
dan faktor
lingkungan Faktor lingkungan
Faktor Pemicu Terjadinya Asma
Patofisiologi
asma
Tanda dan Gejala Asma

Gejala Asma :
Napas pendek
Sesak napas
Batuk
Rasa berat di dada
Napas berbunyi (mengi)
Gangguan tidur
Klasifikasi
Asma
Terapi

Non farmakologi

Farmakologi
Terapi Non Farmakologi

 Menjauhi alergen
 Menghindari kelelahan
 Menghindari stress psikis
 Mencegah/mengobati ISPA sedini mungkin
 Olahraga (renang, senam asma)
Terapi Farmakologi

Golongan Obat Contoh Obat

 Agonis β2  Albuterol
 Bitolterol
 Efedrin
 Epinefrin
 Isoetharin
 Isoproterenol
 Metaproteren
 Salmeterol
 Pirbuterol
 Terbutalin
Golongan Obat Contoh Obat

 Xantin  Teofilin
 Aminofilin

 Zafirlukas
 Antagonis Reseptor  Montelukast Sodium
Leukotrien
 Ipatropium bromida
 Antkolinergik  Tiotropium Bromida

 Kromolin Natrium
 Kromolin Sodium dan
 Nedokromil Natrium
Nedokromil
Golongan Obat Contoh Obat

 Deksametason
 Kortikosteroid  Metil Prednisolon
 Prednison
 Triamsinolon
 Beklometason
 Budesonid
 Flukitason
 Flunisolid
 Mometason

 Ketitifen Fumarat
 Obat-Obat Penunjang  N-Asetilsistein
Pengobatan
Asma Akut
Pengobatan
Asma Kronik
KASUS
Data pasien
Nama : Ny. S
Umur : 35 Tahun
Riwayat penyakit : Asma
Diagnosa : Asma akut dengan
infeksi sekunder,
bronkopneumonia
ANALISA KASUS
ANALISA KASUS
DATA
PENGOBATAN
ASSESMENT
 Ringer laktat adalah larutan steril yang digunakan sebagai yang bekerja pada otak dan saraf (sistem saraf pusat) untuk
penambah cairan dan elektrolit tubuh untuk mengembalikan menghasilkan efek yang menenangkan. Obat ini bekerja
keseimbangannya. dengan meningkatkan aktivitas zat kimia alami dalam tubuh

 Ranitidin adalah obat yang dapat digunakan untuk menangani yang disebut asam gamma-aminobutirat (GABA).

gejala atau penyakit yang berhubungan dengan produksi asam Asetilsistein adalah obat untuk mengencerkan dahak pada
berlebih didalam lambung penyakit saluran pernafasan. Obat ini sebagai mukolitik,

 Methylprednisolon adalah salah satu obat jenis obat bekerja dengan memecah serat asam mukopolisakarida yang

kortikosteroid yang dapat menekan sistem kekebalan tubuh membuat dahak lebih encer dan mengurangi adhesi lendir

dan mengurangi reaksi peradangan serta gejalanya. pada dinding tenggorokan sehingga mempermudah

 Ceftriaxon adalah antibiotik spektrum luas generasi ketiga pengeluaran lendir pada saat batuk.

sefalosporin yang bekerja dengan cara menghambat sintesis Combivent-pulmicot nebuliser berisi albuterol (salbutamol)
dinding sel bakteri sehingga terjadi kebocoran sel bakteri dan dan ipratropium bromide digunakan sebagai terapi pada

bakteri lisis. Ceftriaxon efektif digunakan untuk infeksi saluran penyakit saluran napas obstruksi atau sumbatan. Obat ini

pernapasan. Penggunaan Ceftriaxon sudah tepat. Dosis dewasa bekerja dengan cara melebarkan saluran napas bawah

dengan pneumona adalah 1-2 gram. (bronkus).

 Alprazolam digunakan untuk mengobati kecemasan dan


gangguan panik. Obat ini termasuk golongan benzodiazepin
DRP (Drug Related Problem)
 DRP ada obat tidak ada indikasi :-
 DRP ada indikasi tidak ada obat :-
 DRP dosis obat berlebih :-
 DRP dosis obat kurang :-
 DRP polifarmasi :-
 DRP interaksi obat :
 Alprazolam dengan Albuterol

Alprazolam dapat meningkatkan sedasi dan Albuterol menurunkan sedasi


 Methylprednisolon dan Alprazolam

Methylprednisolon dapat menurunkan efek Alprazolam dan mempengaruhi hati.


 DRP efek samping :-
PLAN

 Monitor penggunaan Alprazolam dengan Albuterol dan


Methylprednisolon dengan Alprazolam

 Mengurangi kemungkinan obstruksi yang parah saat timbul kembali

 Dianjurkan melakukan terapi O2. Pasien asma akut disarankan terapi

O2 menggunakan O2 untuk mencegah terjadinya hipoksemia,


memperbaiki obstruksi udara dengan segera.
KIE
1. Menjelaskan kepada keluarga pasien tentang sejarah penyakit, gejala-gejala dan faktor

pencetus asma.

2. Bagaimana mengenal serangan asma dan tingkat keparahannya, serta hal apa yang harus

dilakukan jika serangan terjadi.

3. Upaya pencegahan asma berbeda pada masing-masing individu. Yaitu dengan mengenali

faktor pencetusnya seperti makanan, alergi, penggunaan obat tertentu, stres dan polusi.

4. Penggunaan obat asma yang tepat, cara menggunakannya dengan diperagakan, kapan

menggunakannya, efek samping apa yang mungkin terjadi serta bagaimana cara mencegah

atau mengurangi efek samping akibat penggunaan obat tersebut.


Spiriva
Symbicort Inhaler
Kocok inhaler agar obat homogen

Cara penggunaan Lepaskan penutup inhaler


MDI/IDT (Inhaler Dosis
Terukur) dengan Spacer: Masukkan inhaler ke dalam spacer

Keluarkan/buang nafas

Masukkan spacer ke dalam mulut, letakkan di antara gigi lalu bibir dirapatkan

Tekan bagian atas dari inhaler

Lakukan inspirasi/tarik nafas perlahan sampai maksimal

Jika terdengar bunyi seperti peluit, yang berarti menarik nafas terlalu cepat, tarik
nafas lebih perlahan.

Cara membersihkan: Pisahkan inhaler dari spacer

Bilas spacer dengan air hangat (seminggu sekali)

Biarkan mengering dengan sendirinya

Pastikan saluran tidak terhambat dengan meniup spacer.


TERIMAKASI
H

Anda mungkin juga menyukai