RENCANA TAPAK D
Maksud
memberikan informasi kepada seluruh
pemangku kepentingan tentang peluang
desa Balai Batu Sandaran membangun
kampung produktif dalam rangka
pembangunan ekonomi melalui
pembangunan potensi masyarakat.
Tujuan
Pekerjaan ini memiliki tujuan untuk
mendapatkan dukungan konkrit dari
Pemerintah Pusat, Pemerintah Propinsi,
Pemerintah Daerah, Pemangku kepentingan,
serta kalangan swasta dalam rencana
pengembangan kampung produktif
Dasar Hukum
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah ( Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4437); sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun
2005 tentang Perubahan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Pemerintah
Daerah menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2005
Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548)
Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4725)
Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa
SK Dirjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Nomor 144/Lattas/XII/2010
tentang Pelaksanaan Pembinaan Desa Produktif
Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2013 tentang RPJPD Kota Sawahlunto
Peraturan Daerah Nomor 17 Tahun 2013 tentang RPJMD Kota Sawahlunto
PROFIL BALAI BATU SANDARAN
Tegal/ladang
Pemukiman
Pekarangan
Perkebunan Rakyat
PENDUDUK
Jenis Kelamin
No Jenis Pekerjan Petani
Laki-Laki Perempuan
1 Petani 90 88
Buruh tani
2 Buruh tani 20 18
3 Pegawai negeri sipil 1 4
Pegawai negeri sipil
4 Pengrajin industri rumah tangga - 21
5 Pedagang keliling - 1 Pengrajin industri
6 Peternak 5 - rumah tangga
Jumlah 117 132 Pedagang keliling
KONDISI EKONOMI
No
Nama
Luas (Ha)
Hasil Panen Hasil Panen Pertanian
Komoditas (ton/Ha) Nilam
Karet 0%
Luas Tanaman Pangan Menurut Komoditas 4%
1 Padi dan Palawija 100 4 Padi dan Manggis
Jenis Komoditas Buah-Buahan yang dibudidayakan Kemiri Palawija 7%
19% 15% Durian
1 Manggis 6 2 4% Jeruk nipis
2 Durian 5 1 Coklat/Kakao
0%
3 Jeruk nipis 3 0,5 8% Jahe
Tanaman Apotik Hidup dan Sejenisnya Cengkeh 4%
1 Jahe 2 1 4% Kopi Lengkuas
Serai wangi
2 Lengkuas - 1 0% 4%
19%
3 Kayu manis 20 2
Kelapa Kayu manis
4 Serai wangi 70 5
4% 8%
Luas dan Hasil Perkebunan Menurut Jenis Komoditas
1 Kelapa 20 1
2 Kopi 5 0,5
3 Cengkeh 5 1
4 Coklat/Kakao 15 2 Produksi Peternakan
5 Kemiri 15 5
6 Karet 10 1 1%
7 Nilam 10 0,5 2%
b. Peternakan 36%
Jumlah
Jenis Sarana dan Tenaga
C (Unit)
Kesehatan
Sarana Kesehatan
1 Puskesmas pembantu 1
2 Posyandu 2
Tenaga Kesehatan
1 Bidan 1
2 Tenaga pengobatan alternatif 8
Jumlah
No Sarana Pendidikan (Unit)
Jumlah
No Jenis Tempat Peribadatan (Unit)
1 Masjid 1
2 Mushalla/Surau/Langgar 10
Jumlah 11
KONDISI PRASARANA
Jenis Jaringan Jalan Kondisi
No
dan Jembatan Baik (Km) Rusak (Km)
1 Jalan desa (aspal) 6 Km -
2 Jalan antar desa
a. Panjang jalan aspal 3,1 Km -
a. Panjang jalan konblok/beton 3 Km 2 Km
3 Jembatan desa (beton) 4 Km -
Jumlah
No Jenis Prasarana Energi dan Jaringan Listrik
(Keluarga)
1 Listrik PLN 209
2 Genset pribadi 9
3 Lampu minyak tanah/jarak/kelapa 9
4 Kayu Bakar 216
AKTOR
SISTEM PRODUKSI
KAMPUNG
KETERPADUAN
PRODUKTIF
ADMINISTRASI
SUBSTANSI
INDIKATOR KAMPUNG PRODUKTIF
1. Jumlah penduduk usia produktif yang cukup besar di desa ini, menjadikan sebagai potensi
dalam ketersedian tenaga kerja, dimana hampir 65,65% merupakan usia produktif.
2. Jumlah tenaga kerja sebagai petani merupakan mata pencarian terbesar di desa ini.
3. Kondisi infrastruktur jalan yang sudah cukup baik, hanya saja jalan perlu dilakukan
perlebaran untuk memudahkan akses proses pemasaran produksi komoditi yang ada di desa.
4. Belum tersedianya sarana transportasi umum yang digunakan untuk angkutan orang dan
barang dari dan luar desa, kebanyakan masyarakat menggunakan ojek sebagai moda untuk
akses menuju tujuan mereka.
5. Jalan-jalan menuju daerah produksi masih belum cukup memadai dan belum menunjang
untuk proses pemasaran produk
6. Belum adanya proses lanjutan dari hasil minyak atsiri
7. Belum terkelola dengan baik kelompok tani yang ada
8. Daerah pemasaran yang sudah tersedia
POTENSI DESA BALAI BATU SANDARAN
PERTANIAN :
1. KEMIRI PETERNAKAN :
1. AYAM KAMPUNG
2. NILAM 2. SAPI
3. MANGGIS
4. COKLAT/kAKAO
POTENSI DESA BALAI BATU SANDARAN
PARIWISATA
PERTANIAN :
SARANA DAN PRASARANA
PERTANIAN YANG BELUM PETERNAKAN :
MEMADAI, CONTOHNYA 1. MASIH RENDAHNYA
KONDISI JALAN MENUJU JUMLAH TERNAK YANG
USAHA TANI
ADA
MODA TRANSPORTASI UMUM
YANG TERBATAS
PARIWISATA
Pusat pengembangan
pariwisata
RENCANA PENGEMBANGAN KAMPUNG PRODUKTIF BBS
- PENGEMBANGAN KEGIATAN
BIDANG PERTANIAN AGRIBISNIS
PENGEMBANGAN - PENINGKATAN BIBIT ATSIRI
INFRASTRUKTUR - PENGUATAN KELOMPOK TANI
- PENINGKATAN PRODUKSI
PETERNAKAN
- PENGEMBANGAN LAHAN ATSIRI
MISI
1. MENINGKATKAN KUALITAS INFRASTRUKTUR DESA DAN KAWASAN PERTANIAN
2. MENINGKATKAN SARANA DAN PRASANA PENUNJANG PERTANIAN, INDUSTRI DAN
PARIWISATA
3. MENINGKATKAN PRODUKSI ATSIRI
4. MENINGKATKAN NILAI TAMBAH PRODUK MINYAK ATSIRI
5. MENGEMBANGKAN PRODUK TEKSTIL BERBAHAN BAKU PEWARNA ALAMI
6. MENGEMBANGKAN POTENSI PARIWISATA ALAM DAN PARIWISATA BUDAYA
7. MENINGKATKAN KELEMBAGAAN UMKM
8. MENGEMBANGKAN NILAI – NILAI AGAMA DAN BUDAYA