Anda di halaman 1dari 31

PENDAHULUAN A

PROFIL BALAI BATU SANDARAN B

POTENSI dan MASALAH C

RENCANA TAPAK D

RENCANA AKSI/PROGRAM PENGEMBANGAN E


Latar Belakang

Masih banyak potensi-potensi sumber daya alam di pedesaan yang


belum tergarap secara optimal dan berdasarkan kenyataannya bahwa
kesempatan untuk bekerja di sektor formal sangat terbatas. Keadaan
ini mendorong daerah untuk melakukan program kampung produktif
dengan tujuan untuk peningkatan produktivitas bagi masyarakat desa
secara terintegarasi. Suatu model pembangunan pedesaan yang
melibatkan seluruh pihak terkait untuk menggali dan mengembangkan
potensi ekonomi masyarakat pedesaan.

kampung produktif ini adalah terbentuknya perencanaan dalam


pengembangan kawasan kampung produktif, baik berupa pemilihan
lokasi potensial, pengembangan kawasan produktif, mengarahkan
pembangunan kawasan produktif, strategi pengembangan kawasan
serta penyiapan penyusunan program-program pembangunan akan
direncanakan dalam kurun waktu tertentu.
Maksud dan Tujuan

Maksud
memberikan informasi kepada seluruh
pemangku kepentingan tentang peluang
desa Balai Batu Sandaran membangun
kampung produktif dalam rangka
pembangunan ekonomi melalui
pembangunan potensi masyarakat.

Tujuan
Pekerjaan ini memiliki tujuan untuk
mendapatkan dukungan konkrit dari
Pemerintah Pusat, Pemerintah Propinsi,
Pemerintah Daerah, Pemangku kepentingan,
serta kalangan swasta dalam rencana
pengembangan kampung produktif
Dasar Hukum
 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah ( Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4437); sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun
2005 tentang Perubahan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Pemerintah
Daerah menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2005
Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548)
 Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4725)
 Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa
 SK Dirjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Nomor 144/Lattas/XII/2010
tentang Pelaksanaan Pembinaan Desa Produktif
 Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2013 tentang RPJPD Kota Sawahlunto
 Peraturan Daerah Nomor 17 Tahun 2013 tentang RPJMD Kota Sawahlunto
PROFIL BALAI BATU SANDARAN

Utara : Desa Talago Gunung Kecamatan


Barangin
Selatan : Desa Lumindai Kecamatan Barangin
Timur : Desa Lunto Barat Kecamatan Lembah
Segar
Barat : Nagari Siberambang Kecamatan X Koto
Diatas Kabupaten Solok
Luas BBS : 1.295 ha

Sawah irigasi setengah


teknis
Sawah tadah hujan

Tegal/ladang

Pemukiman

Pekarangan

Perkebunan Rakyat
PENDUDUK

Kelompok Jenis Kelamin


No Jumlah
Umur Laki-Laki Perempuan
1 0-4 29 16 45
2 5-9 27 26 53
70-74 3 10-14 31 24 55
60-64 4 15-19 32 28 50
5 20-24 34 34 68
50-54 6 25-29 31 23 54
7 30-34 23 23 46
40-44
Series2 8 35-39 20 16 36
30-34 9 40-44 21 17 38
Series1
10 45-49 18 21 39
20-24 11 50-54 24 34 58
12 55-59 20 30 50
10 - 14
13 60-64 17 29 46
0-4 14 65-69 3 5 8
15 70-74 9 9 18
-40 -20 0 20 40
16 75+ 4 11 15
Jumlah/Total 334 345 679

Jenis Kelamin
No Jenis Pekerjan Petani
Laki-Laki Perempuan
1 Petani 90 88
Buruh tani
2 Buruh tani 20 18
3 Pegawai negeri sipil 1 4
Pegawai negeri sipil
4 Pengrajin industri rumah tangga - 21
5 Pedagang keliling - 1 Pengrajin industri
6 Peternak 5 - rumah tangga
Jumlah 117 132 Pedagang keliling
KONDISI EKONOMI

a. Kondisi Pertanian dan Perkebunan

No
Nama
Luas (Ha)
Hasil Panen Hasil Panen Pertanian
Komoditas (ton/Ha) Nilam
Karet 0%
Luas Tanaman Pangan Menurut Komoditas 4%
1 Padi dan Palawija 100 4 Padi dan Manggis
Jenis Komoditas Buah-Buahan yang dibudidayakan Kemiri Palawija 7%
19% 15% Durian
1 Manggis 6 2 4% Jeruk nipis
2 Durian 5 1 Coklat/Kakao
0%
3 Jeruk nipis 3 0,5 8% Jahe
Tanaman Apotik Hidup dan Sejenisnya Cengkeh 4%
1 Jahe 2 1 4% Kopi Lengkuas
Serai wangi
2 Lengkuas - 1 0% 4%
19%
3 Kayu manis 20 2
Kelapa Kayu manis
4 Serai wangi 70 5
4% 8%
Luas dan Hasil Perkebunan Menurut Jenis Komoditas

1 Kelapa 20 1
2 Kopi 5 0,5
3 Cengkeh 5 1
4 Coklat/Kakao 15 2 Produksi Peternakan
5 Kemiri 15 5
6 Karet 10 1 1%
7 Nilam 10 0,5 2%

b. Peternakan 36%

N Jumlah Pemilik Perkiraan Jumlah 58%


Jenis Ternak
o (Orang) Populasi (Ekor)
1 Sapi 90 229 3%
2 Kerbau 7 62 Sapi Kerbau Ayam kampung
3 Ayam kampung 146 700
4 Bebek 4 40
5 Kambing 3 28
KONDISI PARIWISATA

- Aia Tajun Lubuk  Gua Batu Kudo,


Sarunai  Batu Tarogung
- Cagar Budaya Luak  Guguk Pujan
Ujuanh
KONDISI SARANA

Jumlah
Jenis Sarana dan Tenaga
C (Unit)
Kesehatan
Sarana Kesehatan
1 Puskesmas pembantu 1
2 Posyandu 2
Tenaga Kesehatan
1 Bidan 1
2 Tenaga pengobatan alternatif 8

Jumlah
No Sarana Pendidikan (Unit)

1 Gedung Sekolah Dasar 1


2 Gedung tempat bermain anak 2
3 Lembaga pendidikan agama 4
4 Perpustakaan desa 1

Jumlah
No Jenis Tempat Peribadatan (Unit)

1 Masjid 1

2 Mushalla/Surau/Langgar 10

Jumlah 11
KONDISI PRASARANA
Jenis Jaringan Jalan Kondisi
No
dan Jembatan Baik (Km) Rusak (Km)
1 Jalan desa (aspal) 6 Km -
2 Jalan antar desa
a. Panjang jalan aspal 3,1 Km -
a. Panjang jalan konblok/beton 3 Km 2 Km
3 Jembatan desa (beton) 4 Km -

Jumlah
No Jenis Prasarana Energi dan Jaringan Listrik
(Keluarga)
1 Listrik PLN 209
2 Genset pribadi 9
3 Lampu minyak tanah/jarak/kelapa 9
4 Kayu Bakar 216

Jenis Prasaran Air Bersih Jumlah


No (Unit/KK)
dan Sanitasi
Air Bersih
1 Jumlah mata air 15
2 Jumlah bangunan pengolah air bersih 4
Sanitasi
1 MCK umum 7
2 MCK Pribadi 217 KK
METODOLOGI

Kampung Produktif adalah kampung yang masyarakatnya memiliki kemauan dan


kemampuan memanfaatkan secara kreatif dan inovatif seluruh potensi sumberdaya yang
dimiliki untuk menciptakan nilai tambah dan meningkatkan produktivitas perdesaan.
Pemahaman ini menegaskan bahwa desa produktif adalah desa yang “menghasilkan
sesuatu untuk perbaikan kualitas hidup” akibat dampak/efek dari aktivitas warga dalam
sektor tertentu maupun beberapa sektor yang serempak mendorong dinamika ekonomi-
sosial mencapai kemajuan pedesaan serta kesejahteraan warganya.
ELEMEN KAMPUNG PRODUKTIF

AKTOR

SISTEM PRODUKSI

KAMPUNG
KETERPADUAN
PRODUKTIF

ADMINISTRASI

SUBSTANSI
INDIKATOR KAMPUNG PRODUKTIF

Tersedianya lapangan kerja yang menyerap usia


produktif

Meningkatnya kualitas sumberdaya manusia


masyarakat desa

Meningkatnya tingkat pendapatan masyarakat desa

KAMPUNG Digunakannya sumberdaya alam dan sumberdaya


PRODUKTIF manusia dari desa sendiri

Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat desa

Menguatnya ikatan sosial masyarakat desa

Adanya kelembagaan desa yang partisipatif,


transparan dan akuntabeL
POTENSI DAN PERMASALAHAN

1. Jumlah penduduk usia produktif yang cukup besar di desa ini, menjadikan sebagai potensi
dalam ketersedian tenaga kerja, dimana hampir 65,65% merupakan usia produktif.
2. Jumlah tenaga kerja sebagai petani merupakan mata pencarian terbesar di desa ini.
3. Kondisi infrastruktur jalan yang sudah cukup baik, hanya saja jalan perlu dilakukan
perlebaran untuk memudahkan akses proses pemasaran produksi komoditi yang ada di desa.
4. Belum tersedianya sarana transportasi umum yang digunakan untuk angkutan orang dan
barang dari dan luar desa, kebanyakan masyarakat menggunakan ojek sebagai moda untuk
akses menuju tujuan mereka.
5. Jalan-jalan menuju daerah produksi masih belum cukup memadai dan belum menunjang
untuk proses pemasaran produk
6. Belum adanya proses lanjutan dari hasil minyak atsiri
7. Belum terkelola dengan baik kelompok tani yang ada
8. Daerah pemasaran yang sudah tersedia
POTENSI DESA BALAI BATU SANDARAN

BIDANG UKM DAN KERAJINAN

PENGEMBANGAN PENGEMBANGAN CELUP


MINYAK ATSIRI ALAMI
BAHAN ALAM UNTUK BAHAN
PRODUKSI : 8 DASAR BENANG YANG
TON/MINGGU DIGUNAKAN UNTUK TENUN
JUMLAH KELOMPOK TERDIRI DARI : 2O ORANG
POTENSI DESA BALAI BATU SANDARAN

BIDANG PERTANIAN PETERNAKAN

PERTANIAN :
1. KEMIRI PETERNAKAN :
1. AYAM KAMPUNG
2. NILAM 2. SAPI
3. MANGGIS
4. COKLAT/kAKAO
POTENSI DESA BALAI BATU SANDARAN

PARIWISATA

1. BALAI BATU SANDARAN


2. GUA BATU KUDO
3. BATU TAROGUNG
4. GUGUK PUJAN
5. PANORAMA KUBANG MATI
6. AIA TAJUN LUBUK SARUNAI
7. CAGAR BUDAYA LUAK UJUANG
PERMASALAHAN DESA BALAI BATU SANDARAN

BIDANG UKM DAN KERAJINAN

- BELUM ADANYA INDUSTRI


LANJUTAN PENGOLAHAN
MINYAK ATSIRI
- BELUM ADANYA KEMASAN HASIL  MASIH TERBATAS JUMLAH
MINYAK ATSIRI KELOMPOK YANG MELAKUKAN
- BELUM ADANYA PENGELOLAAN KEGIATAN CELUP ALAMI
LIMBAH ATSIRI
- BELUM TERSEDIANYA SERTIFIKAT
HASIL OLAHAN MINYAK ATSIRI
BIDANG PERTANIAN PETERNAKAN

PERTANIAN :
 SARANA DAN PRASARANA
PERTANIAN YANG BELUM PETERNAKAN :
MEMADAI, CONTOHNYA 1. MASIH RENDAHNYA
KONDISI JALAN MENUJU JUMLAH TERNAK YANG
USAHA TANI
ADA
 MODA TRANSPORTASI UMUM
YANG TERBATAS
PARIWISATA

1. BELUM TERSEDIANYA AKSES YANG


CUKUP MEMADAI MENUJU KAWASAN
WISATA
2. PERLUNYA PENINGKATAN SARANA DAN
PRASARANA KAWASAN WISATA
3. BELUM ADANYA PROMOSI TERKAIT
OBJEK WISATA YANG ADA
4. BELUM TERKELOLANYA OBJEK WISATA
POHON INDUSTRI PENGEMBANGAN
MINYAK ATSIRI
PROSES PENGOLAHAN ATSIRI DI BALAI BATU SANDARAN
RENCANA TAPAK

Pusat Pengolahan Pusat Kegiatan industri


Minyak Atsiri celup Alami

Pusat Produksi Minyak


Atsiri

Pusat pengembangan
pariwisata
RENCANA PENGEMBANGAN KAMPUNG PRODUKTIF BBS
- PENGEMBANGAN KEGIATAN
BIDANG PERTANIAN AGRIBISNIS
PENGEMBANGAN - PENINGKATAN BIBIT ATSIRI
INFRASTRUKTUR - PENGUATAN KELOMPOK TANI
- PENINGKATAN PRODUKSI
PETERNAKAN
- PENGEMBANGAN LAHAN ATSIRI

- DIVERSIFIKASI MINYAK ATSIRI


DESA BALAI BATU
- PENGEMBANGAN INDUSTRI
SANDARAN BIDANG
LANJUTAN ATSIRI
INDUSTRI/KERAJINAN
- PENGEMBANGAN KEMASAN DAN
PEMASARAN ATSIRI
- PENGEMBANGAN KEMIRI
MENINGKATKAN - PENGEMBANGAN CELUP ALAMI
PERAN SERTA
MASYARAKAT/KELOM
POK
- PENGEMBANGAN SARANA DAN
BIDANG PARIWISATA PRASARANA PARIWISATA
- PENGEMBANGAN WISATA ALAM
DAN WISATA BUDATA
Rencana Program Pengembangan
a. Pengembangan infrastruktur perdesaan
b. Pengembangan Industri
c. Pengembangan Pertanian dan Perkebunan
d. Pengembangan Pariwisata
VISI DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DESA
VISI PEMBANGUNAN KAMPUNG PRODUKTIF DESA BALAI BATU SANDARAN :
TERWUJUDNYA DESA BALAI BATU SANDARAN SEBAGAI KAWASAN AGROINDUSTRI DAN
WISATA TAHUN 2023

MISI
1. MENINGKATKAN KUALITAS INFRASTRUKTUR DESA DAN KAWASAN PERTANIAN
2. MENINGKATKAN SARANA DAN PRASANA PENUNJANG PERTANIAN, INDUSTRI DAN
PARIWISATA
3. MENINGKATKAN PRODUKSI ATSIRI
4. MENINGKATKAN NILAI TAMBAH PRODUK MINYAK ATSIRI
5. MENGEMBANGKAN PRODUK TEKSTIL BERBAHAN BAKU PEWARNA ALAMI
6. MENGEMBANGKAN POTENSI PARIWISATA ALAM DAN PARIWISATA BUDAYA
7. MENINGKATKAN KELEMBAGAAN UMKM
8. MENGEMBANGKAN NILAI – NILAI AGAMA DAN BUDAYA

Anda mungkin juga menyukai